Si Menantu Dokter - Bab 143 Bantai
Mulut Haidar Zhao juga bergerak, dia pun ingin menasihati Kevin Zhang untuk kembali rasional, dia juga memikirkan hal yang sama dengan yang dipikirkan Kevin Zhang!
Tapi dia sudah memahami wataknya Kevin Zhang, masalah ini pasti tidak akan selesai dengan mudah!
Sekarang kondisi di Provinsi Anhua sana masih berbahaya, bersiap siaga menyerang mereka setiap saat, kalau membidikkan serangan terhadap orang dari Shangdu yang tidak dia pahami ini, mereka sama sekali tidak akan sanggup menghadapinya!
"Tidak perlu dibahas lagi!" Kevin Zhang mengayunkan tangan, berkata: "Aku sendiri saja yang atasi Hans, sisanya kalian yang urus!"
Kevin Zhang telah memutuskan, lalu langsung pergi menuju rumah sakit!
Biaya operasi Lina Zhang sudah dibayarkan, harusnya akan dioperasi hari ini juga, dia ingin pergi melihat!
Saat Kevin Zhang tiba, Hans Meng sudah berada di sisinya melayaninya, pandangan matanya terkadang sering tertuju pada Susi Fang, tatapan cabul langsung terpancar!
Tubuh Irwan Fang dibalut perban, melihat Hans Meng dengan perasaan puas.
Jelas bahwa pria seperti ini sangat dia sukai, ditambah lagi biaya pengobatan pun dibayarkan oleh pria ini juga!
"Untuk apa kamu datang?" Saat Kevin Zhang masuk ke kamar pasien, yang menyambutnya hanyalah tatapan mata Susi Fang yang tajam!
Masing-masing memiliki kekurangan dan keunggulan tersendiri, terus memperbandingkan satu sama lain hanya akan melelahkan diri sendiri, dalam perbandingan antara mereka berdua, Kevin Zhang jelas kalah jauh darinya!
"Aku datang menjenguk!" Kevin Zhang berkata dengan tenang, lalu mengalihkan tatapan mata pada Hans Meng, Hans Meng melihat Kevin Zhang dengan tatapan sinis!
"Kevin, tidak ada masalah apa pun lagi di sini, biaya rumah sakit pun telah dibayarkan oleh Hans, pergi lakukan kesibukanmu saja!" Irwan Fang berkata saat melihat gambaran ini!
"Haha!" Kevin Zhang tertawa, berkata: "Kamu yakin uangnya dibayar oleh Hans?"
"Hmph, Kalau bukan Hans, memangnya kamu yang bayar?" Saat menghadapi musibah seperti ini, Hans Meng lah yang membantu mereka, Kevin Zhang sama sekali tidak membantu, bahkan datang ke sini untuk menyindir, hal ini membuatnya sangat kesal!
"Haha, Paman, siapa yang bayar tidaklah penting, yang penting adalah tante bisa berobat dengan baik, aku telah bertanya pada dokter, jadwal operasinya akan dilakukan antara siang ataupun malam hari ini, kalian tenang saja!"
Hans Meng tertawa!
Irwan Fang menganggukkan kepala, lalu kembali memuji Hans Meng!
Kevin Zhang masih mengkhawatirkan Tuan Besar Mario Chen, karena di sini sudah tidak ada masalah untuk sementara ini, dan dia pun bukanlah orang masochism, tidak tertarik disindir oleh Irwan Fang di sini.
"Haha, Kevin sudah ingin pergi, harus hati-hati di jalan ya!" Hans Meng tersenyum jahil.
Langkah kaki Kevin Zhang berhenti, berkata dengan nada dingin: "Tentu saja tidak perlu kamu khawatirkan, benar bukan?"
"Begitu paling bagus!"
…………
Dalam perjalanan menuju panti jompo, Kevin Zhang mengemudikan mobil dengan sangat lambat, sengaja menempuh jalan kecil yang lebih sepi!
Kevin Zhang sekarang baru mengerti, Hans Meng ingin menyuruh orang menyerangnya!
Di belakang mobilnya, sebuah mobil Rolls-Royce Phantom membuntutinya dengan erat!
Kevin Zhang melirik kaca spion sekilas, setir mobil diputarkan, pergi ke jalan kecil, lalu mengerem mendadak!
Hanya dalam hitungan detik, Kevin Zhang membuka pintu mobil, langsung terdengar suara langkah kaki yang kecil dari ujung jalan kecil!
Kedua sisi tempat ini adalah pepohonan, di depan ada sungai kecil, ditumbuhi alang-alang, merupakan tempat yang bagus untuk membunuh orang!
"Haha, sungguh tak disangka kamu masih berani mengambil inisiatif datang ke tempat seperti ini!"
Seiring dengan terdengarnya suara yang tua, Paman Qian mengangkat kepala, melihat Kevin Zhang dengan pandangan yang sedikit rabun, peremehan dan aura risi di baliknya sama sekali tidak ditutupi!
"Hans menyuruhmu datang?" Kevin Zhang berkata!
"Tak berdaya, perjalanan jauh kali ini kekurangan orang, terpaksa aku sendiri yang turun tangan, tapi, aku boleh memberikan satu kesempatan untukmu!" Paman Qian tidak mengakui juga tidak membantah!
"Oh?" Kevin Zhang tersenyum: "Kesempatan apa?"
"Karena kamu telah mempengaruhi urusan Tuan Muda, maka harus menebusnya, seranganku pasti akan membuatmu terbaring di rumah sakit setidaknya selama setahun, kalau kamu ingin melakukannya sendiri, patahkan sepasang kakimu, keputusan ada di tanganmu, ini termasuk kesempatan bagimu untuk sadar akan situasi, cari tempat sendiri, agar tidak membuatku pusing!"
"Aku rasa, kamu sepertinya telah salah paham!" Kevin Zhang tertawa, orang Shangdu sungguh arogan, masih belum bertarung saja, langsung berlagak dirinya pasti akan menang!
"Hmph", tangan kanan Paman Qian menyibakkan lengan baju tradisional Tang, berkata dengan dingin: "Karena kamu tidak menginginkan kesempatan ini, kalau begitu jangan salahkan aku!"
Saat suara baru terlontarkan, kaki Paman Qiao melompat dari tanah sekuat tenaga, tubuhnya langsung menyerbu secepat kilat!
Kelima jarinya membentuk cakaran, tangan yang tua bagaikan kayu yang layu menegang dalam seketika, di baliknya tersembunyi tenaga dan aura membunuh yang mengerikan!
Hanya dalam waktu beberapa detik, tangannya telah mencengkram lengan Kevin Zhang!
Tepat pada saat ini, aura Kevin Zhang pun spontan berubah, bahkan tidak menghindari serangannya dan menghempaskan tonjokan terhadap serangan tangan Paman Qian!
Tonjokan Kevin Zhang dari luar terlihat biasa saja, tidak ada aura kekuatan yang dahsyat, tapi raut wajah Paman Qian malah berubah!
"Kelihatannya kamu juga seorang petarung, tapi di masa aku menggemparkan dunia dulunya, kamu masih berada di gendongan ibumu minim susu!"
Tertawa sinis, kekuatan tangan kanan Paman Qian kembali bertambah, hendak mencengkram tonjokannya Kevin Zhang!
Bang!
Sedetik kemudian, mereka berdua saling berbenturan, Paman Qian merasa ada suatu tenaga yang luar biasa menjalar di tangannya, membuat darahnya bergejolak, hatinya menjadi sesak, dan sulit bernapas!
Sebaliknya, Kevin Zhang terlihat begitu santai!
Dalam serangan pertama antara kedua belah pihak, siapa yang lebih hebat sudah terlihat sangat jelas!
Paman Qian merasa terkejut, dia paling mengerti dengan kemampuannya sendiri, meskipun umur sudah tinggi, tapi dari kejadian semalam di mana dia bisa mengatasi serangan orangnya Michael Sun dengan mudah, dia termasuk masih kuat, tidak kalah dari dulu!
Tapi setelah menanggung satu tonjokan Kevin Zhang, dia merasa sedikit kesakitan, meskipun terdapat faktor terlalu meremehkan lawan, tapi hal ini mampu membuktikan keunggulan Kevin Zhang!
"Bocah, kelihatannya kamu memang sedikit hebat!"
Paman Qian berkata dengan serius, tidak lagi menganggap remeh!
Sepasang kakinya sedikit dilebarkan, membuat kakinya berdiri dengan kokoh dan stabil bagaikan akar pohon!
Para petarung tahu bahwa kaki yang stabil adalah segala-galanya, ada istilah yang menyatakan tenaga bersumber dari kaki, tangan hanya sekedar memperpanjang jarak serangan.
Kali ini sudah berkebalikan, Kevin Zhang lah yang tertawa sinis!
Serangannya tidak begitu rumit, setiap tonjokan dan pukulan penuh dengan tenaga yang dasyat, bagaikan sebuah buldoser, asalkan terkena serangannya, paling tidak akan mengalami cedera!
Kali ini, Paman Qian lah yang jadi panik, karena dia sadar dirinya sama sekali tidak mengerti dengan teknik serangan Kevin Zhang!
"Matilah!"
Kevin Zhang bersorak, satu tendangan langsung diayunkan!
Paman Qian menghindar dengan sempoyongan, tendangan Kevin Zhang mendarat pada batang pohon yang lebar di belakangnya Paman Qian, pohon itu terlihat patah dalam pandangan Paman Qian yang sulit untuk percaya!
"Shss!"
Paman Qian meringis, ini manusia atau bukan, ini jelas bukanlah seorang bangsa manusia, dia yang masih muda pun belum tentu bisa mencapai tahap seperti ini!
Paman Qian mulai memiliki niat untuk menyerah, dia awalnya diutus untuk melumpuhkan Kevin Zhang, hatinya merasa kesal, dirinya adalah petarung sanda unggulan, orang yang dia hadapi selama ini semuanya berkemampuan hebat!
Tapi kali ini, dia akhirnya mengerti.
Kevin Zhang bagaikan seekor ular berbisa di kegelapan malam, menyembunyikan diri dengan sangat baik, akan menyerang dan mengigit orang di saat genting!
Tapi karena sudah datang, Kevin Zhang mana mungkin bakalan membiarkannya lolos dengan mudah!
Sedetik kemudian, Kevin Zhang bersorak di bawah pandangan Paman Qian yang sulit untuk percaya.
Sepasang tangannya terlihat mengangkat sebatang pohon, bahkan bisa mencabutnya sampai akar-akar, lalu menjadikan kayu ini sebagai senjata, menghantamkannya ke arah Paman Qian!
Paman Qian melongo, tenaga ini sangat luar biasa!
Saat dia kembali sadar, batang kayu itu sudah menghantamnya, tidak ada tempat untuk menghindar, hanya bisa mengayunkan kepalan tangan menghajarnya dengan panik!
Tonjokannya bagaikan lengan belalang menahan gilasan mobil, sama sekali tidak berpengaruh!
Duang!
Sebuah suara hantaman terdengar, batang pohon itu menghantam dada Paman Qian dengan kuat, membuatnya terbang ke udara, gumpalan darah tak termuntahkan dari mulut, terlihat sangat mencolok di bawah pancaran sinar mentari yang cerah!
"Kakek tua, Hans sebenarnya siapa, katakan!"
Kevin Zhang melepaskan batang kayu, melihat Paman Qian dengan sepasang mata yang tajam bagaikan cheetah, Paman Qian merasa dadanya sangat sesak.
"Yang menang jadi raja, yang kalah jadi pemberontak, mau bunuh ya bunuh saja!" Paman Qian menghela napas kesal, dia selama ini sering menemui situasi genting, meskipun dalam hati akan merasa takut, tapi tidak sampai gentar seperti saat menghadapi Kevin Zhang!
"Kita hidup dalam negara bersistem hukum, aku mana mungkin membunuh orang!"
Kevin Zhang menggelengkan kepala, mendekat dua langkah padanya, saat tiba di hadapan Paman Qian, sepasang tangannya memegang bagian lutut Paman Qian, selanjutnya melipat ke arah sebaliknya!
"Krak!"
Terdengar suara retakan yang nyaring, lutut Paman Qian telah terlipat ke arah dalam, membentuk lekukan puluhan derajat!
Paman Qian berteriak histeris, sedangkan Kevin Zhang berlagak sama sekali tidak mendengarnya, dia berkata sambil tersenyum riang: "Jangan buru-buru, mungpung kalian cukup memahami identitasku, kalian seharusnya tahu aku sedikit memahami ilmu kedokteran!"
"Sebelum seluruh tulang tubuhmu patah, kamu tidak akan mati, ini adalah keahlian dasarku sebagai seorang dokter, sekarang, kamu hanya perlu menikmatinya baik-baik!"
Suara Kevin Zhang bagaikan suara rayuan iblis, membuat hati pria paruh baya ini merasa gentar, dan merasa ketakutan untuk pertama kalinya.
"Krak!"
Lagi-lagi terdengar suara patahan, Kevin Zhang mengeluarkan satu jarum emas menusuk ke titik akupuntur Paman Qian, membuatnya tidak bisa meraung histeris meskipun dalam keadaan sangat kesakitan!
Siksaan seperti ini termasuk dalam salah satu macam penganiayaan, terutama terhadap segi psikologi!
Tepat pada saat ini, supir yang menunggu di luar mulai kehilangan kesabaran, dia berjalan kemari dengan cepat, lalu tercengang sepenuhnya saat melihat gambaran di depan mata!
Paman Qian yang begitu luar biasa yang dulunya merupakan petarung terkenal, saat ini malah disiksa oleh seorang bocah?
Matanya rabun ya? Atau dunia ini sudah menjadi gila?
"Kemari!" Kevin Zhang menggerakkan jari telunjuknya!
Sepasang kaki supir itu sedikit gemetaran, berkata dengan merinding: "Ka, Kakak, ak, aku hanya seorang supir saja, ini tidak berkaitan denganku!"
"Sepasang kaki atau tangan, pilih sendiri!" Kevin Zhang berkata dengan datar!
Dia selalu tidak bermurah hati terhadap musuhnya.
"Kakak, aku......" Si supir sangat ketakutan hingga langsung berlutut, Paman Qian saja sudah jadi seperti ini, jadi apa gunanya menyerang dia, makanya menggertakkan gigi, mengeluarkan sebilah belati dan langsung menusuk lengannya sendiri!
Novel Terkait
Untouchable Love
Devil BuddyThick Wallet
TessaAkibat Pernikahan Dini
CintiaVillain's Giving Up
Axe AshciellyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia