Si Menantu Dokter - Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
"Sekumpulan sampah, tak perlu mempermalukan diri kalian sendiri!" Kevin berlagak seolah tak melihat orang-orang ini, ia langsung berjalan ke arah Thomas!
Didengar dari percakapan orang-orang ini, ia sudah tahu siapakah orang yang berkuasa di sini!
"Kenapa diam saja, ayo serang!" teriak Christopher!
Para penjaga itu pun langsung maju dengan membawa tongkat kasti di tangan mereka, berlari ke arah Kevin sambil mengangkat tangan masing-masing, kalau sampai terkena pungkulan mereka, mungkin Kevin tidak akan bisa bangkit berdiri lagi!
"Lemah!"
Tanpa melihat, Kevin pun langsung maju dengan kepalan tangannya!
Seketika, tongkat kasti itu pun berubah menjadi serpihan kayu, dan para penjaga langsung tercengang di tempat seketika!
Sepertinya, mereka masih belum keluar dari rasa terkejut mereka!
Namun Kevin tidak akan memberikan mereka waktu untuk menyadarkan diri, ia langsung mengangkat kaki tangannya, menopang tubuhnya dengan kaki kirinya, lalu menendang dada penjaga itu dengan keras!
Brak!
Suara yang keras itu pun terdengar, tubuh sang penjaga itu pun terpental ke belakang, penjaga yang terkena tendangan Kevin itu dadanya langsung masuk ke dalam, tampaknya ada bekas injakan kaki yang samar-samar di dadanya itu!
Ssttt!
Seketika orang-orang di ruangan itu pun menarik nafas dingin, apa dia adalah manusia, kenapa tendangannya sekeras itu!
"Penjaga, penjaga, penggal kepalanya!" Namun bagaimanapun, orang-orang yang berkuasa yang di Keluarga Han ini adalah orang-orang yang pernah mengarungi hujan dan badai, hanya yang begini saja tidak mampu menakut-nakuti mereka!
Mendengar teriakan Christopher itu, para penjaga yang berada tak jauh di sana pun segera berlari kemari, mereka membawa belati mereka masing-masing, aura pembunuh berdarah dingin pun terpancar dari tubuh mereka!
Kelihatan sekali, orang-orang yang datang kali ini adalah penjaga terhebat milik Keluarga Han, kalau mereka tidak pernah menghabisi nyawa orang di tangan mereka, tak mungkin mereka bisa memiliki aura yang seperti ini!
Kevin pun berteriak, seperti seekor serigala yang haus akan darah, kedua matanya memerah, sekujur tubuhnya memancarkan aura yang sangat menakutkan, membuat orang-orang di sana tak berani menatapnya!
Seketika, Kevin pun masuk ke dalam kerumunan orang itu, jurus dan gerakannya tidak terlalu rumit, semua hanya tergantung pada kekuatan dan kecepatan!
"Krek!"
Setelah suara yang nyaring itu terdengar, belati yang baru saja diasah itu pun langsung patah di tangan Kevin!
Kevin pun mengangkat tangannya dan melemparkan patahan belati itu!
"Psst... psst... psst..."
Lalu, darah pun terciprat di udara!
Patahan belati yang dilemparkan Kevin itu ternyata mengenai lengan atas dan pundak tiga orang penjaga, kalau Kevin tidak mengatur sudut lemparnya, mungkin ketiga orang itu sudah kehilangan kepalanya!
"Thomas, kau harus mati, seluruh Keluarga Han hari ini juga akan mati tak bersisa, apa kau yakin kau ingin bertarung denganku?"
Kevin memotong lengan satu orang lagi, tubuhnya penuh dengan darah, sorotan matanya ia tatapkan ke arah Thomas, mata pisaunya itu ia arahkan ke dada Thomas.
Keadaan Kevin yang terlihat seperti binatang buas ini pun membuat Thomas murka, "Kevin, apa kau tahu apa akibatnya berbuat seperti ini?"
"Akibat?" Kevin tersenyum santai, dengan dingin ia berkata, "Aku seorang diri, kalau hari ini aku memusnahkan seluruh Keluarga Han, katakan saja apa akibatnya?"
"Kutanya kau terakhir kalinya, orang utusanmu itu, kau tarik atau tidak?"
Thomas benar-benar kesal dibuatnya, selama bertahun-tahun, ini pertama kalinya ada orang yang datang seorang diri ke rumah Keluarga Han dan mendesaknya untuk melakukan sesuatu!
Kalau ia menganggukkan kepalanya, bagaimana caranya Keluarga Han berdiri tegak di Provinsi Anhua ini, bagaimana caranya dia, Thomas Han, menjadi tuan rumah dari keluarganya ini?
"Serang!"
Thomas pun melontarkan satu kata itu dari mulutnya, ia telah menentukan sikapnya!
"Kakek, anak ini tidak biasa, sepertinya orang-orang ini tidak akan bisa menandinginya!" kata seorang pria berumur tiga puluhan yang berjalan ke belakang tubuh Thomas dengan wajah muramny!
Di sana, Kevin masih sedang memukuli para penjaga itu, para penjaga yang telah ia latih dengan sepenuh hati sudah hampir dihabisi oleh Kevin semua!
Melihat keadaan di hadapannya itu, Thomas pun berkata dengan wajah suramnya, "Kalau
dibandingkan denganmu?"
"Ilmunya tidak biasa, kalau hanya dilihat begini saja, sama sekali tidak kelihatan apa-apa, aku hanya bisa mencobanya!" kata pria itu.
"Tak perlu khawatir, sekarang sudah zaman apa, kalaupun ilmunya hebat, apa ia bisa mengalahkan peluru?" Thomas juga sangat keji, ia langsung memanggil penembaknya.
"Wolf, cobalah dulu, kalau tidak bisa, aku hanya bisa memukulnya sampai habis!" kata Thomas, kalau tidak terdesak, ia juga tidak ingin menggunakan pistolnya, karena bagaimanapun ini adalah hal yang snagat terlarang!
Wolf pun mengangguk-anggukkan kepalanya!
Di sebelah sana, hanya tersisa lima orang penjaga saja, tiba-tiba mereka juga tidak berani maju ke depan!
Kevin benar-benar sangat bengis, kalau mereka maju, sebenarnya mereka hanya akan mengurangi energi Kevin saja!
Namun mereka hanya tertegun sejenak, sebagai penjaga yang telah dilatih dengan biaya tinggi oleh Keluarga Han, ini adalah tanggung jawab mereka, kalau mereka tiba-tiba menyerah, mereka takut Thomas akan mengubur mereka hidup-hidup keesokan harinya!
"Brak... brak... brak!" Lima suara yang besar pun terdengar di sana, kalau tidak salah tebak, kelima orang itu terpental secara bersamaan!
"Huh!" Kali ini, Wolf pun tak ragu lagi, ia langsung maju menyerang ke depan!
"Hei, Nak, hentikan sampai di sini!" Sorotan mata Wolf sangat tajam, jari-jarinya berubah tajam dan langsung ia tujukan ke leher Kevin!
"Ilmu yang keji, gelap seperti iblis!" kata Kevin!
"Ilmu yang bisa merenggut nyawamu adalah ilmu yang hebat, gelap seperti iblis apanya, bodoh!"
Begitu menyodorkan tangannya, tangan Wolf pun bertabrakan dengan tangan Kevin!
Debu-debu di atas tanah pun beterbangan, suara tabrakan yang sangat keras pun terngiang di seluruh ruangan itu!
Wajah para anggota Keluarga Han terlihat sangat suram, mereka sangat tahu jelas bagaimana kehebatan Wolf, namun sepertinya, kali ini Wolf juga tidak bisa mengalahkan Kevin!
"Kakek Yang, bagaimana menurutmu?" tanya Tuan Muda Tian pada seorang petua yang berada tak jauh dari dirinya itu, petua itu mengenakan baju putih, memiliki jenggot yang sangat panjang, kelihatannya seperti dewa!
"Tidak bisa dipastikan, Kevin ini bisa dibilang sangat hebat, masih sangat muda tapi mempunyai ilmu yang sehebat ini, sedangkan Wolf itu auranya sangat gelap, kalau tidak, ia tak mungkin memiliki prestasi seperti ini di usianya sekarang!"
"Asalkan Kevin itu bisa mempertahankan dirinya sendiri, mungkin Wolf juga akan melemah, lihat saja siapa yang akan lengah duluan di antara kedua orang ini!"
"Hn?" Tuan Muda Tian agak sedikit terkejut, ia benar-benar tidak mengira petua ini akan memberi Kevin nilai yang setinggi itu!
"Brak... brak... brak..." Suara pukulan pun terdengar lagi, Kevin dan Wolf pun mundur tiga langkah bersamaan!
"Bagus, hebat juga kau bisa mendesakku sampai seperti ini!" Wolf sedikit kelelahan, energi di lengan kanannya itu kini sudah tidak banyak lagi, sedangkan Kevin, wajahnya masih tampak sangat santai!
"Sampah, tak usah basa-basi lagi!" Kevin melirik Thomas sejenak, ia ingin segera menghabisi Wolf ini!
Tiba-tiba, tubuh Kevin pun maju ke depan lagi, suara pukulan yang keras pun terdengar dari kepalan tangannya, langkah kakinya sangat amat cepat, lalu ia tendangkan ke arah Wolf!
Wolf segera mundur ke belakang, ia mengangkat tangannya untuk menghadang tendangan Kevin, lalu ia balikkan tangannya ke arah pundak Kevin, wajahnya tampak sangat amat keji!
Kalau ini adalah orang lain, mungkin orang itu hanya bisa berdoa saja, namun, Kevin sama sekali tidak panik, ia menggerakkan pundaknya sedikit dan langsung menghindari cengkraman tangan Wolf!
Wolf agak sedikit kecewa, lalu ia pun merubah serangannya!
"Selesai!"
Tiba-tiba, Kevin pun tersenyum ke arah Wolf, ia mengulurkan tangannya dan langsung menahan pundak Wolf!
Saat Wolf masih sedang terkaget-kaget, lutut Kevin pun langsung menyerang perut Wolf dengan keras!
Pukulan itu pun membuat wajah Wolf berbuah masam, asam lambungnya sudah naik sampai ke kerongkongannya!
Inilah yang disebut noda setitik, rusak susu sebelanga!
Serangan Kevin ini adalah serangan beruntun, Wolf juga kehilangan kekuatannya karena serangan ini, seketika tubuhnya pun berubah menjadi sebuah sandsack bagi Kevin!
Brak... brak... brak!
Kevin juga tidak segan-segan, ia tidak akan bersikap lemah terhadap musuhnya, tiga pukulan beruntun pun ia layangkan ke dada Wolf, Wolf membuka mulutnya lebar-lebar, darah pun keluar bercucuran keluar!
Sorotan matanya bisa dimengerti oleh Kevin, ia tidak terima, Kevin dulu juga pernah merasakan perasaan seperti itu!
Namun, siapa yang menang, itulah yang terhebat.
Kemudian, tanpa rasa iba sedikit pun, Kevin langsung menekankan jempolnya pada leher Wolf, lalu ia lepaskan!
Wolf pun terjatuh dan berubah menjadi seperti sebongkah daging yang sangat lunak!
Meskipun Kevin tidak membunuhnya, tapi dengan tekanan dari jempol Kevin itu, Wolf kini hanya bisa berbaring di atas ranjang seumur hidupnya!
Seketika, seluruh orang pun tercengang, Kevin ini benar-benar hebat sekali, kenapa anak semuda ini memiliki sifat yang sebegis ini?
"Te, tembak......" Thomas juga terkejut bukan kepalang!
Namun, tiba-tiba, ada sebuah jarum emas yang kasat mata beterbangan, lalu para penembak itu pun sama sekali tidak bisa mengeluarkan pistol mereka!
"Tembak, kenapa diam saja?" teriak Thomas sambil mundur ke belakang karena terkejut!
"Mereka sudah tidak bisa bergerak!" kata Kevin sambil senyum gigi!
Kalau tadi mereka hanya terkejut akan kehebatan Kevin, sekarang mereka bisa dibilang sangat ketakutan terhadapnya!
Kenapa orang-orang bawahannya tidka bisa bergerak?
Apa mereka memberontak!
Namun seketika, pemikiran Thomas itu pun langsung hilang, karena tepat pada saat itu, para penembak pun berjatuhan di lantai satu per satu, seperti sudah dibicarakan sebelumnya!
"A, apa yang terjadi?" Seluruh anggota Keluarga Han kebingungan, bahkan Thomas yang sangat berpengalaman itu pun juga tercengang.
Kejadian ini, benar-benar di luar bayangannya!
"Kakek Yang, apa kau tahu apa yang terjadi?" Kekagetan Tuan Muda Tian juga tidak kalah dari Thomas, ia juga tidak mengerti apa yang terjadi, atau mungkin, apa seorang manusia bisa melakukan semua ini?
Hampir seluruh orang di sana menatap sang petua itu, dan Thomas bahkan lebih terlihat seperti sedang memegangi gandum penolong terakhirnya!
Iya ya, di belakangnya kan masih ada Keluarga Tian!
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaUntouchable Love
Devil BuddyAwesome Husband
EdisonI'm Rich Man
HartantoMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMy Goddes
Riski saputroSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia