Si Menantu Dokter - Bab 112 Lily Sun
Yenny Zhou memandang Kevin Zhou dengan pandangan meminta maaf, semua ini karena dia!
Seperti bisa melihat Yenny Zhou yang menyalahkan dirinya sendiri, Kevin Zhang tersenyum ringan, dia berkata, “Tidak ada urusannya denganmu, meskipun tidak ada masalah Keluarga Zhou ini, hal ini cepat atau lambat tetap akan terjadi.”
Setelah selesai makan, Kevin Zhang langsung menuju kediaman Keluarga Sun, dia menginginkan sebuah jawaban!
Kediaman Keluarga Sun, Michael Sun dan Yuda Sun, tidak ada salah satu dari kedua bersaudara ini yang ada di rumah!
Pria yang menyambut Kevin Zhang adalah Tuan Besar Sun, dia menatap Kevin Zhang dengan ramah dah terburu-buru membuat teh untuknya, namun dia tahu bagaimana cara orang tua ini selamat.
“Tidak usah repot-repot, Tuan Besar!” Kevin Zhang mengucapkan beberapa patah kata dengan sopan, lalu sekalian memberikan diagnosis dan menyesuaikan kembali resep obat Tuan Besar Sun.
“Ada apa tujuan Tuan Zhang kemari kali ini?” tanya Tuan Besar Sun.
Kevin Zhang juga tidak berusaha untuk menutupinya, ia mengatakannya dan Tuan Besar Sun yang sudah berumur tentunya mengerti, kemudian mengangguk dengan tenang dan berkata, “Kalian para anak mudalah yang menentukan masa depan, aku percaya padamu Dokter Zhang, aku sudah pensiun, Michael pergi membicarakan bisnis, dan Yuda sedang berada di Kota Changming.”
“Hari ini adalah ulang tahun Lily, dia memaksa menghabiskan waktu bersama teman-temannya, Yuda dan Erika pergi mengantarkan kado untuknya.”
Kevin Zhang menganggukkan kepala, Michael Sun memberikan perhatian khusus pada putrinya Erika Sun, sebaliknya, ia justru tidak terlalu peduli dengan putranya, sedangkan Yuda Sun tidak bisa diabaikan begitu saja!
Bagaimanapun ia harus memperlakukan orang lain sebagaimana ia diperlakukan, kakak tertuanya sangat menyayangi putrinya, dia juga ingin memahaminya!
Setelah berbicara beberapa saat, Kevin Zhang memutuskan untuk pergi, ia berkendara menuju Kota Changming, lalu bertemu dengan Yuda Sun dan Erika Sun kedua ayah dan anak itu di toko kue sekitar Universitas Changming.
“Tuan Zhang, mengapa anda bisa di sini?” Yuda Sun bertanya dengan kaget saat melihat Kevin Zhang.
“Sudah ingat?” Kevin Zhang langsung bertanya.
Yuda Sun menggigit giginya, dia mengangguk dan berkata, “Aku sudah menemukan beberapa informasi lagi tentang pemimpin komplotan di Kota Changming, aku yakin akan segera ada hasilnya!”
“Informasi? Informasi apa? Menemukan katamu?” tanya Kevin Zhang dengan dahi mengkerut.
“……” Yuda Sun terdiam, jika tidak menemukan info tentang pihak lawan, bagaimana cara menghabisinya? Bisakah langsung menyerang mereka dengan pisau?
“Tidak ada waktu lagi, mulai bergerak hari ini juga!” ucap Kevin Zhang.
“……” Yuda Sun kembali terdiam, dia pikir ini sedang bermain rumah-rumahan, yang bisa langsung dimainkan!
Yuda Sun tersenyum canggung, dan berkata, “Tuan Zhang, kita benar-benar kekurangan orang di sini, jika menyiapkan banyak orang ke Huaibei, pasti akan menarik perhatian orang-orang!”
“Tidak perlu banyak orang, kita berdua saja sudah cukup, siapkan orang sebisamu, jika tidak bisa juga tidak masalah!” ucap Kevin Zhang dengan datar, hal ini membuat Yuda Sun hampir saja melompat.
Jika bukan karena dia tahu identitas Kevin Zhang, dia akan menampar wajahnya, meraih telinga Kevin Zhang dan bertanya apakah dia pernah melihat pisau atau tidak, dan apakah dia tahu bahwa panci terbuat dari besi, menyerang sarang lawan berdua, omong kosong seorang idiot!
“Jika kamu tidak bisa, suruh kakakmu untuk menggantikanmu saja!” ucap Kevin Zhang dengan alir berkerut.
“Aduh, kenapa ucapanmu kejam sekali!” Erika Sun bertanya sambil menutupi mulutnya.
“Orang dewasa sedang bicara, anak kecil jangan ikut campur!” Yuda Sun memarahinya, kemudian tetap berusaha, “Oke, aku akan menuruti Tuan Zhang, aku akan masuk untuk menyapa Lily terlebih dahulu, baru kemudian menyiapkan orang-orang!”
Universitas Changming bukanlah universitas ternama, tapi merupakan universitas terdekat dari kediaman Keluarga Sun, tidak perlu khawatir akan kelaparan dengan kekuatan yang kuat dari Keluarga Sun, ditambah lagi Lily Sun adalah anak perempuan, maka dari itu ia berkuliah di sini!
Namun meski demikian, di sini tetap memiliki jutaan mahasiswa tampan!
Kevin Zhang dan yang lainnya berjalan di jalan kampus, banyak sekali murid-murid yang berlalu-lalang, tatapan sebagian dari mereka tertuju pada Erika Sun!
Dengan cepat, mereka sampai di restoran Universitas Changming, Lily Sun dan teman-temannya sedang duduk di sana dan sedang mendiskusikan tempat makan malam nanti.
Melihat Yuda Sun dan Erika Sun datang, mereka langsung menoleh, kemudian Lily Sun segera menghambur masuk ke pelukan Erika Sun!
“Kak! Paman kecil!” Lily Sun menyapa mereka.
“Hmm!” Yuda Sun menganggukkan kepala, lalu meletakkan kue ke atas meja, dia berkata, “Kakakmu akan menemanimu merayakan ulang tahun, paman masih ada urusan dan akan pergi sekarang.”
Semua teman-teman Lily Sun mengamati Yuda Sun dan Erika Sun, reputasi kedua ayah dan anak ini sungguh terkenal, yang satunya terlihat muda di umurnya, dan yang lainnya banyak dikagumi oleh generasi yang lebih muda!
“Baiklah kalau begitu!” Lily Sun menganggukkan kepalanya, kemudian tatapan matanya jatuh pada Kevin Zhang, dia bertanya penasaran, “Kak, apa dia pacarmu?”
“Bukan!” ucap Erika Sun dengan mulut cemberut, “Aku pernah memberitahumu sebelumnya, dia adalah orang yang menyelamatkan kakek!”
“Oh oh oh!” Lily Sun mengangguk dan tidak terlalu menghiraukannya, hanya seorang dokter, tidak perlu terlalu diperhatikan, Lily Sun menarik Erika Sun untuk mengenalkannya pada teman-temannya.
“Kak, untuk apa kamu membawa seorang dokter ke sini? Untuk konsultasi?” tanya Lily Sun.
“Bukan, kami ada urusan, kamu tidak perlu memikirkannya, bersenang-senanglah!” Erika Sun menjawabnya acuh tak acuh, dan menarik Kevin Zhang untuk duduk.
Teman-teman Lily Sun berbisik dan sesekali menjatuhkan pandangan pada Kevin Zhang dan Erika Sun.
Tampilan fisik keduanya sangat unggul, namun jika dibandingkan, Erika Sun terlihat jelas jauh lebih cantik daripada adik sepupunya!
Erika Sun tidak berhenti bicara, dan mayoritas topiknya adalah tentang Kevin Zhang, dia sangat penasaran dengan Kevin Zhang, tapi apa daya tidak ada waktu dan kesempatan untuk duduk bersamanya seperti ini.
Dia tidak berpikiran bahwa Kevin Zhang hanya seorang dokter, mana mungkin seorang dokter bisa membuat kakek dan pamannya begitu hormat padanya.
Tepat pada saat itu, tiba-tiba terdengar sebuah suara tawa yang keras, dan seorang pria terlihat jalan mendekat dari jauh, dia menatap Erika Sun dan berkata, “Erika, kamu juga di sini?”
Ketika orang tersebut melihat Kevin Zhang yang duduk di samping Erika Sun, dia bertanya, “Dan ini adalah?”
“Hanya seorang dokter saja!” jawab Kevin Zhang acuh tak acuh.
“Oh!” orang itu menganggukkan kepala, lalu tuba-tiba meraih baju Kevin Zhang dan menariknya berdiri, dia berkata, “Acara apa ini? Bisa-bisanya kamu juga ikut duduk di sini, di saat seperti ini seharusnya kamu minggir!”
Setelah mengatakannya, orang itu duduk di kursi yang ditempati Kevin Zhang sebelumnya.
“Reynald Duan, apa yang kamu lakukan?” ucap Lily Sun tidak senang, karena bagaimanapun juga Kevin Zhang pernah menyelamatkan kakeknya, meskipun ia hanya seorang dokter, namun Reynald Duan tetap tidak bisa berbuat seperti itu.
Erika Sun tidak sesungkan Lily Sun, dia hanya pernah bertemu Reynald Duan beberapa kali, dan sama sekali tidak dekat. Saat itu, ia menarik pisau lipat yang ada di sisi betisnya, ketika dia memukulkannya ke atas meja, maka ujung pisaunya akan terlihat.
“Minta maaf!” Erika Sun berkata dengan suara dingin.
Reynald Duan tertegun, Lily Sun juga menatap kakaknya dengan tatapan bingung, bukankah sedikit berlebihan untuk membela Kevin Zhang seperti ini? Lagipula ia hanya seorang dokter, membelanya dengan ucapan sudah cukup, tetapi langsung menjulurkan pisau seperti ini sedikit tidak pantas!
“Sudahlah!” Kevin Zhang melambaikan tangannya, sama sekali tidak tertarik mencari ribut dengan orang-orang ini.
“Apa kamu tidak mendengar jelas kata-kataku?” Erika Sun kembali berkata dengan dingin, tapi ia tetap menyimpan kembali pisaunya.
Dengan wajah masam, akhirnya Reynald Duan tetap berkata sambil menggigit giginya, “Maaf!”
Dia tahu reputasi Erika Sun, meskipun dirinya memiliki kedudukan yang lumayan tinggi di Kota Changming, namun dia masih tetap di bawahnya, sehingga mau tidak mau harus menurut!
Reynald Duan terkekeh memecahkan kecanggungan yang ada, dan segera mencari tempat duduk lain, kemudian bertanya basa-basi dengan orang di sekitarnya tentang identitas Kevin Zhang.
Tadi ia memutuskan untuk minta maaf, karena berpikir jika dia hanyalah seorang dokter biasa mana mungkin Erika Sun sedemikian melindunginya?
Lily Sun juga bingung, ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan Kevin Zhang, mana mungkin dia tahu tentang identitasnya!
Menghadapi pertanyaan orang-orang, Lily Sun hanya bisa bertanya pada Erika Sun, tapi nanti saat ia sudah tahu, dia juga tidak akan memberitahu orang-orang kurang kerjaan ini, meskipun usianya masih muda, tetapi orang-orang yang berinteraksi dengannya bukanlah anak-anak muda berusia 19 atau 20 tahun lagi.
Tepat pada saat itu, mata seorang gadis yang sangat modis menoleh, dia mendekati Kevin Zhang dan berkata dengan lembut, “Apakah kakak benar-benar seorang dokter?”
“Ya!” Kevin Zhang menganggukkan kepalanya.
“Aduh, maksudku adalah apakah kamu masih memiliki identitas lain, misalnya, apa pekerjaan keluargamu?”
“Biasa saja, seperti keluarga-keluarga lainnya.” Kevin Zhang menjawab acuh tak acuh, dan gadis itu juga tidak bertanya lagi.
Kevin Zhang malah berkata demikian, padahal hampir semua anak muda jaman sekarang, sangat ingin menunjukkan kepada dunia apa yang dimiliki keluarganya, sehingga bisa bersombong dan dieluh-eluhkan oleh orang banyak, namun jawaban Kevin Zhang membuat mereka kecewa!
Karenanya, Lily Sun juga menunjukkan sikap tidak setuju dengan Kevin Zhang!
Tidak lama kemudian, mereka telah menentukan hotel tujuan, lalu sekumpulan orang tersebut langsung pergi hotel!
……
Di luar, lalu lintas jalanan sangat padat, Yuda Sun duduk di kursi belakang dan berbicara di dalam telepon untuk menyiapkan orang-orang, karena Kevin Zhang sudah berkata demikian, dan kakak tertuanya juga mendukungnya, Yuda Sun mau tidak mau melaksanakan perintahnya.
“Hmm? Leo, aku menyuruhmu untuk kembali ke Kota Huaibei, kenapa kamu malah membawaku ke kelab malam?” Yuda Sun mengerutkan kening melihat papan besar di luar dan bertanya.
“Hehe, Bos, daripada kembali ke Kota Huaibei, lebih baik untuk menemui Tuan Lin!” ucap Leo sambil terkekeh.
Wajah Yuda Sun langsung berubah, Tuan Lin, Tristan Lin, salah seorang penguasa di Kota Changming!
“Leo, aku memperlakukanmu dengan baik!” ucap Yuda Sun dengan wajah kecewa, dia sungguh bodoh tidak mengetahui apa yang terjadi sekarang, tapi yang tidak ia sangka, Leo ternyata berkhianat! Hal ini sungguh membangkitkan keinginan untuk membunuhnya.
“Bos, jangan berkata seperti itu, sudah menjadi sifat alami manusia yang memang tidak pernah puas!” Leo terkekeh dan membuka pintu mobil, di luar sudah ada belasan orang yang mengepung mobil, masing-masing diantaranya memegang sebilah pisau, dan di tangga, ada seorang pria berusia sekitar 50 tahun yang sedang tersenyum padanya.
“Hehe, tak disangka, ternyata Bos Sun hari ini sangat berani untuk menyiapkan orang-orang dan mengambil alih Kota Changming. Tapi, apa kamu sanggup?”
Tristan Lin tertawa di atas tangga, sedangkan raut wajah Yuda Sun semakin menggelap.
“Kenapa kalian masih bengong, cepat sambut Bos Sun, kenapa kalian begitu tidak paham aturan?” ucap Tristan Lin sambil terkekeh.
Seketika, beberapa bilah pisau melayang ke arah Yuda Sun yang langsung membuat kulitnya robek dan memperlihatkan dagingnya.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMarriage Journey
Hyon SongCinta Dan Rahasia
JesslynHis Soft Side
RiseKisah Si Dewa Perang
Daron JayMy Greget Husband
Dio ZhengPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Si Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia