Si Menantu Dokter - Bab 153 Tahanan Rumah
Meskipun memang benar begitu, Susi masih tetap saja tidak rela!
Perbedaan antara sebelum dan sesudahnya terlalu besar, meskipun dia adalah istri dari Kevin Zhang, ia juga tetap merasa malu!
Namun, dirinya memang perlu untuk pergi ke sana dan meminta maaf pada Kevin secara langsung!
Setelah berpikir sejenak, Susi pun menganggukkan kepalanya, mengelap tubuh Linda dan keluar dari rumah sakit!
"Halo, Yenny?" Di dalam mobil, Susi pun menelepon Yenny!
"Apa Kevin ada di tempatmu!"
"Aku akan segera ke sana!"
Saat Susi tiba di sana, Kevin dan Yenny sedang memeriksa denyut nadi seorang pasien, setelah mereka selesai memeriksa pasien terakhir, Yenny pun pergi ke arah Susi terlebih dahulu, sambil tersenyum ia berkata, "Kenapa kau tidak langsung meneleponnya?"
"Aku, bukankah sama saja!" jawab Susi!
"Sama apanya, kau adalah istrinya, aku kan bukan istrinya!" balas Yenny!
Ia tahu benar siapa Kevin dan sehebat apa dirinya, namun ia juga tidak bisa mengatakannya.
Susi pun terbungkam, tiba-tiba, Kevin pun juga berjalan ke arahnya!
Dia adalah seorang dokter, ia sangat sensitif terhadap perasaan orang lain, seketika ia pun menyadari bahwa wajah Susi tampak sedikit merah!
"Siapa yang memukulmu lagi?" tanya Kevin!
Mendengar perkataan itu, Yenny pun langsung menatap wajah Susi dengan seksama, kali ini ia pun merasa ada yang aneh!
"Tidak, tidak ada!" jawab Susi.
"Dilihat dari bekasnya, sepertinya adalah seorang wanita!" lanjut Kevin!
"Susi, kalau ada sesuatu katakan saja langsung, kalau kau menutupinya seperti ini, siapa yang akan tahu!" kata Yenny!
Karena terdesak oleh pertanyaan Kevin dan Yenny, Susi pun menjawab dengan terbata-bata, "Ibu Hans datang......"
Lalu menceritakan seluruh peristiwa yang terjadi di atas balkon dengan suara pelan, Susi berkata, "Apa kau tahu Hans pergi ke mana, kalau sampai Ibu Hans mengetahui masalahmu dengan Hans, ia pasti akan datang kemari untuk mencarimu!"
"Tidak tahu, dia mau mencari aku pun juga tidak berguna!" Kevin menaikkan pundaknya, tentu saja ia tidak akan mengatakan bahwa ia telah menghancurkan Hans sampai habis dan entah melemparkannya ke pelosok dunia mana!
Susi mengangguk-anggukkan kepala, lalu meminta maaf pada Kevin, dengan sungkan ia berkata, "Aku telah salah sangka padamu, jangan marah ya?"
"......" Melihat Susi yang tampak sangat memelas itu, meskipun Kevin tidak bisa dibilang mencintainya, tetapi ekspresi wajah gadis itu tampak sangat kasihan!
"Tak usah dilanjutkan lagi, berikutnya dengarkan saja apa kataku!" kata Kevin!
"Ka, kalau begitu, apa kau mengenal Dokter Zhang, atau Bos Jia Molin?"
"Kenal. Kalau tidak mana mungkin aku mengundangnya kemari!"
Yenny menatap wajah Kevin yang berbohong dengan santainya itu sambil kebingungan, lalu menjulurkan lidahnya, dan hanya duduk di samping saja tanpa berkata apa-apa, ia tidak mengerti, prestasi Kevin yang setinggi ini, kenapa tidak mau ia beritahukan pada Susi!
Namun setelah ia teringat pada perkataan Kevin yang tidak sengaja ia lontarkan waktu itu, ia tidak akan tinggal lama di Huaibei atau bahkan Jiangling, Yenny pun berpikir, mungkin Kevin memiliki suatu hal penting yang harus ia kerjakan!
"Kalau begitu kenapa kau tidak mengatakannya dari awal, kalau tidak aku juga tidak perlu sampai malu seperti ini!" kata Susi dengan sedikit kesal, "Kalau kau mengenalnya, bantu aku untuk mengatakan terima kasih padanya, kudengar biaya berobatnya digratiskan, itu semua karena rumah sakit sangat menghormatinya!"
"Satu lagi, kenapa kau bisa mengenalnya, dari mana kau mendapatkan biaya rawat inap itu juga?"
Susi pun melontarkan semua pertanyaan yang ada di dalam kepalanya!
Yenny terseyum sambil mengangkat dagunya itu untuk menatap Kevin, ia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Kevin, ia mau berbohong seperti apa lagi!
"Itu!" kata Kevin tenang, "Kau juga tahu, Dokter Zhang itu adalah seorang dokter pengobatan tradisional Tiongkok, aku juga sama, tentu saja kami saling mengenal satu sama lain!"
Jawaban Kevin itu sama sekali tidak dicurigai oleh Susi, karena kalau tidak begitu, mana mungkin Kevin bisa mengundang dokter yang hebat itu!
Dengan serius Susi berkata, "Kalau begitu kau harus belajar banyak darinya, dengan begitu kau juga akan memiliki prestasi yang cemerlang kelak, setelah itu pasti tidak akan ada orang yang akan memandang rendah dirimu!"
"...... Baiklah!" Kevin pun mengangguk-anggukkan kepalanya!
"Kalau begitu apa kau bisa memperkenalkan Bos Molin denganku?"
"Kau suka padanya?"
"Aku hanya ingin berterimakasih padanya saja, aku sudah tidak perlu membayar biaya rumah sakit yang berjuta-juta itu, aku harus memberinya hadiah sebagai tanda sopan santun!"
"Tidak perlu, ia bilang tidak perlu berterimakasih padanya......" kata Kevin sambil menggelengkan kepala!
"Sudahlah Susi, serahkan saja semua urusan ini pada para pria, mereka kan teman, Kevin pasti punya cara untuk menyelesaikannya sendiri!" Akhirnya Yenny pun tidak hanya diam dan menonton saja!
Bos Molin dan Kevin Zhang itu adalah orang yang sama, orang itu sedang duduk di hadapan Susi sekarang, bagaimana cara mau memperkenalkannya?
Susi mengangguk-anggukkan kepalanya, tiba-tiba ia pun teringat sesuatu, ia berkata, "Beberapa hari lagi, kurasa ibuku akan membaik, temani aku pergi ke Provinsi Anhua ya!"
"Belakangan ini aku tidak bisa menghubungi Kakek, handphonenya juga selalu tidak aktif, aku agak sedikit khawatir!"
"Tidak masalah!" Kevin mengangguk-anggukkan kepalanya!
"Kalau begitu aku kembali dulu, kerjakan saja pekerjaan kalian!" Susi pun langsung beranjak pergi!
......
Di kediaman Keluarga Zhang di Provinsi Anhua, Tuan Besar Zhang sedang duduk di halaman belakang rumah dengan wajah lelahnya, dibandingkan dengan beberapa waktu lalu, wajahnya tampak lebih pucat dan tua, rona merah di wajahnya pun juga sudah menghilang!
Ia duduk di halaman belakang sambil menghela nafasnya, tiba-tiba seorang pengurus rumah pun datang ke arahnya sambil membawa sebuah nampan!
"Tuan, makanlah dulu!" kata pengurus rumah itu!
"Hehe, Tuan, apa aku sekarang masih seorang Tuan?" kata Tuan Besar Zhang pada Budi sang penfurus rumah!
Budi pun menghela nafasnya juga, ia berkata, "Keluarga dari Kota Beijing itu telah datang, meskipun Tuan Besar kau ingin melawan mereka, Anda juga tidak akan bisa, kesehatan Anda lebih penting, makanlah saja dulu!"
Beberapa waktu lalu, entah mengapa keluarga yang menjadi topangan Matius itu datang ke kediaman Keluarga Zhang, dan Keluarga Zhang sama sekali bukan apa-apa di hadapan keluarga itum sampai akhirnya, keluarga itu pun langsung menyuruh Brandon turun dari takhta keluarganya dan menyuruh Nyonya Besar Zhang untuk mengurus keluarga!
Apa yang terjadi, kesepakatan apa yang mereka buat, Budi sama sekali tidak mengerti, namun ia tahu, Keluarga Zhang ini sudah berbeda dengan yang dulu.
Setelah kejadian itu, beberapa keluarga di Provinsi Anhua yang kepalai oleh Keluarga Han, mulai berulah, Brandon hanya bisa melihat dengan matanya namun tak bisa berbuat apa-apa!
"Mereka...... mereka sama sekali tidak mengenal anak itu!" Brandon menggeleng-gelengkan kepalanya dengan lemas, kalau orang-orang itu mengetahui kemampuan Kevin, entah apa yang akan mereka lakukan, apalagi, setelah keluarga di atas itu kemari dan membantu Matius, lalu berulah di kediaman Keluarga Zhang, tujuan utama mereka adalah ingin merebut Perusahaan Molin milik Kevin!
"Budi, bagaimana keadaan di Huabei sekarang?"
"Tuan Besar, aku tidak terlalu mengamati keadaan di sana, Anda juga tahu, kalau aku melewati batas sedikit saja, mungkin orang yang akan mengantarkan makanan untuk Anda setiap hari juga harus diganti!" kata Budi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya!
Beberapa tahun ini, Budi hanya menuruti perkataan Brandon, ia adalah teman terbaik Brandon, namun karena hal ini pula, dengan keadaan Brandon yang dikurung bagai tahanan rumah seperti sekarang ini, posisinya di Keluarga Zhang juga ikut terancam, ia sama sekali tidak berani melakukan hal-hal di luar batas!
"Ambil handphone, bantu aku menelepon seseorang!" Setelah berpikir sejenak, Brandon pun memutuskan untuk memberitahu Kevin keadaan di sini sekarang.
Sekarang, Keluarga Han dan Keluarga Huang telah mengutus beberapa orang untuk pergi ke Huaibei, ia harus memberitahu Kevin untuk mempersiapkan diri!
"Tuan Besar, sudah tidak ada gunanya menelepon siapa pun sekarang, sudahlah!" Budi menggeleng-gelengkan kepala. ia juga sudah sangat mengenal teman-teman dan kenalan Brandon, di saat seperti ini tidak ada satu orang dari mereka yang dapat mengalahkan keluarga di atas itu!
"Kau tak perlu mengurusnya, aku punya caraku sendiri!" kata Brandon cemberut, dengan terpaksa Budi pun mengeluarkan handphonenya, lalu berkata pelan, "Tuan Besar, Anda harus hati-hati!"
"Baik, kau tunggu saja di sini, aku kembali ke dalam dulu!"
Brandon melambai-lambaikan tangannya, lalu berjalan masuk ke dalam rumah seorang diri, lalu mengeluarkan kertas yang tertindih di bawah piring, di atasnya tertulis nomor telepon Kevin!
"Tut... Tut... Tut!" Tak lama, suara Kevin pun terdengar, "Halo, siapa?"
"Oh? Tuan Besar?" Suara Kevin terdengar sangat terkejut, ternyata Brandon yang meneleponnya!
"Kevin, aku tahu kau punya kemampuan, seharusnya Perusahaan Molin adalah milikmu juga, kau harus mendengarkan apa yang akan kuucapkan setelah ini baik-baik!"
Wajah Kevin tampak sangat serius, ia berkata, "Katakan!"
"Kutanya padamu dulu, di Huaibei sana, bagaimana keadaan keluarga Susi?"
"Lina dipukul oleh seseorang, hanya ada dua orang tersangka saja, aku mencurigai Keluarga Han!" tutur Kevin tanpa ditutup-tutupi.
"Kalau begitu memang anggota Keluarga Han, sekarang aku sedang menjadi tahanan rumah, aku sudah tidak mempunyai hak bicara apapun di rumah ini, kau harus benar-benar berhati-hati, Keluarga Tian di Kota Beijing sudah beraksi!"
"Tujuan utama Keluarga Tian sepertinya adalah Perusahan Molin milikmu, tentu saja aku bukan orang buta, kau harus berhati-hati!"
"Aku mengerti!" Kevin mengangguk-anggukkan kepala!
"Satu lagi, yang paling penting, Keluarga Han telah mengutus beberapa orang untuk pergi ke sana, kau harus menjaga Susi dan yang lainnya juga, aku sudah tidak bisa melakukan apa-apa sekarang, bahkan mempertaruhkan nyawaku sendiri saja juga tidak bisa!"
Suara Brandon terdengar sangat pasrah, setelah ia melewati masa-masa kejayaannya bertahun-tahun ini, sampai tua seperti sekarang ini, dia malah tertimpa masalah seperti ini, anak-anak muda Keluarga Zhang sudah tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan perkataannya!
Bagaimana hal itu tidak membuat hatinya dingin?
"Apa, Keluarga Han telah mengutus orang datang, kapan hal ini terjadi?" Kevin terkejut, kalau ini adalah ulah Keluarga Han, benar-benar tidak bisa dipercaya!
Entah pertarungan antar bisnis, atau masalah pribadi, pisau ataupun pistol yang ditodongkan langsung di depan mata itu masih bisa diatasi, namun siapapun itu, yang paling ditakutkan adalah orang-orang yang menggunakan cara hitam seperti ini, pembunuhan dari belakang seperti ini!
Bagaimanapun harimau juga bisa tidur, siapa yang bisa menjamin dirinya bisa tidak lengah selama dua puluh empat jam, apalagi, di Huaibei ini, Kevin tidak memiliki persiapan sebanyak itu!
"Kemain malam, aku hanya tahu sebatas ini saja!" jawab Tuan Besar Zhang!
"Baik, aku tahu, aku akan langsung mengakalinya!" kata Kevin sambil mengangguk-anggukkan kepala!
Novel Terkait
Asisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaLove at First Sight
Laura VanessaMy Lady Boss
GeorgeBaby, You are so cute
Callie WangMy Superhero
JessiSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia