Si Menantu Dokter - Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
Hamilton Hotel,
Meskipun hanya hotel berbintang empat, tapi tempat itu sudah sangat mewah bagi Lily Sun dan yang lainnya, bagaimanapun mereka masih muda dan belum mengambil alih kekuasaan keluarga, sehingga keuangan mereka pun terbatas.
Sekumpulan orang tersebut memasuki hotel dengan gembira, pelayan di sana segera menyambut mereka dengan hangat, dan Lily Sun pun langsung memesan ruangan termewah.
“Bagaimana, Dokter? Kamu belum pernah ke tempat seperti ini, kan!” Tanya Reynald Duan dengan alis terangkat.
Meski Kevin Zhang dari keluarga biasa, Reynald Duan tidak bisa menghajarnya karena ada Erika Sun, tetapi cibiran pedasnya tentu tidak terhindarkan, siapa suruh Kevin Zhang membuatnya malu!
“Belum!” ucap Kevin Zhang acuh tak acuh.
“Haha, kalau begitu kamu sungguh beruntung, kamu harus berterima kasih pada kami, karena sebentar lagi kamu akan melihat dunia baru, aku akan membayar semua biaya hari ini, kita tidak boleh membiarkan orang yang berulang tahun memboros!” Reynald Duan tertawa lebar, dan teman-temannya yang lain juga ikut bersorak.
Erika Sun terlalu malas untuk memperhatikan beberapa instruksi Kevin Zhang, dia menatap Kevin Zhang dengan kedua mata kecilnya dan berbisik, “Kevin, bisakah kamu memberitahuku identitasmu yang sebenarnya? Kenapa Keluarga Zhao dan paman tertuaku sangat menghormatimu?”
“Tentu saja bisa!” Kevin Zhang mengaggukkan kepala, membuat Erika Lin sangat senang dan menajamkan pendengarannya, namun jawaban Kevin Zhang selanjutnya membuat wajah Erika Sun menggelap, dia sangat marah hingga ingin meninjunya!
“Mungkin karena, aku terlalu tampan!” jawab Kevin Zhang tanpa merubah raut wajahnya.
“Oke, kalau begitu apa masih ada alasan lain?” Erika Sun menahan amarahnya dan terus bertanya dengan tenang.
“Yah, menurutku tampan adalah alasan yang terkuat. Sudah, jangan mengobrol denganku lagi di sini, bersenang-senanglah dengan adikmu!” Kevin Zhang berkata sambil mengibaskan tangannya.
“Cih!” Erika Sun memutar bola matanya dan tidak bertanya lagi!
Dengan cepat, hidangan-hidangan yang lezat disajikan satu per satu, sebotol demi botol bir dan arak juga dibuka.
“Ayo semuanya, bersulang dengan yang berulang tahun hari ini!” Reynald Duan berkata dan bangkit berdiri, namun tiba-tiba, ia seperti melihat sesuatu dan memanggil pelayan datang, dia bertanya, “Apa bir termurah yang kalian punya di sini?”
“Silver Barley, yang biasa kami minum.”
“Oke, bawakan sebotol Silver Barley untuk dokter itu, jangan banyak-banyak, aku takut akan mubazir!” ucap Reynald Duan sambil tertawa, begitu juga yang lainnya tidak bisa menahan tawa mereka.
“Aduh, Kevin, anak itu mengataimu seperti itu, bagaimana jika aku membantumu membalasnya, tapi dengan imbalan kamu harus memberitahuku sesuatu!” Erika Sun berkedip dan berkata dengan suara rendah.
“Tidak perlu!” Kevin Zhang tidak mau banyak bicara, selama Reynald Duan ini tidak keterlaluan, ia akan membiarkannya.
Setelah bergurau sejenak dan meminum habis minuman mereka, sekumpulan orang tersebut mulai bersiap untuk memotong kue.
Namun Erika Sun tetap mencari kesempatan untuk berbicara dengan Kevin Zhang.
Ketika kue dipotong, aroma kelapa yang kuat menyebar, Erika Sun juga mengambil sepotong kue dan memakannya, begitu juga orang lain yang ada di meja tersebut.
“Tunggu!” ucap Kevin Zhang tiba-tiba.
“Kenapa? Apa dokter handal ini juga ingin makan? Apa kamu tahu sepotong kue ini berharga 100 RMB bahkan lebih, memakan sepotong kue ini sama seperti gajimu satu minggu!”
Reynald Duan bertanya dengan alis terangkat, beberapa temannya yang lain tak kuasa menahan tawa mereka, dan menyahuti, “Sudah, karena dia sudah datang, biarkan saja dia menikmatinya!”
“Aku tidak mau makan kue.” Kevin Zhang menggeleng, kemudian menatap Lily Sun dan bertanya, “Bukankah kamu alergi pada serbuk sari?”
“Memangnya kenapa?” tanya Lily Sun datar.
“Biar kulihat.” Kevin Zhang meraih pergelangan tangan Lily Sun.
“Apa yang kamu lakukan?” Lily Sun langsung menghempaskan tangan Kevin Zhang, dan yang lainnya juga menatap Kevin Zhang marah.
“Bajingan kecil, beraninya menggoda wanita di sini, apa kamu sudah bosan hidup? Bahkan jika tadi Erika Sun yang membelamu, mungkinkah dia masih akan membelamu setelah ini?”
“Usir dia keluar, sungguh mengecewakan, Kak Erika, kali ini jangan salahkan kami, ya!”
“……”
Reynald Duan dan yang lainnya berkomentar marah, Erika Sun juga melihat Kevin Zhang dengan bingung.
“Kamu tidak boleh memakan ini, walaupun ini krim, tapi terdapat kelapa di dalamnya, dan kamu alergi dengan kelapa!” Kevin Zhang berkata perlahan.
Dia terlalu malas mengurusi orang lain, dia mengingatkan hal itu pada Lily Sun hanya semata-mata karena dia menghormati Keluarga Sun.
“Hei, kamu benar-benar menganggap dirimu adalah dokter handal, aku memanggilmu begitu hanya untuk menghormatimu saja, dan bukan berarti kamu bisa menjadikannya alasan untuk bersombong. Apa? Kamu bisa mendiagnosa alergi seseorang hanya dengan sekali lihat saja? Kenapa kamu tidak terbang ke langit saja sekalian?”
“Ya, kamu pasti hanya menipu dan menggertak saja, Kak Erika juga dibuat bingung olehmu!”
“Kak Erika, kamu harus berhati-hati, zaman sekarang banyak orang jahat, bajingan ini pasti punya maksud lain!”
Tidak heran, setelah Kevin Zhang mangatakannya, teman-teman Lily Sun menghina dan mengejeknya, bahkan Lily Sun yang tidak mempedulikannya sejak awal juga mulai merasa terganggu.
“Kevin, ada apa?” Tanya Erika Sun, dia tahu Kevin Zhang tidak mungkin berbicara omong kosong.
“Orang yang alergi terhadap serbuk sari secara teknis lebih sensitif, memang terlihat tidak ada bedanya dengan orang biasa pada umumnya, karena mereka dasarnya sudah sensitif, maka akan sangat berbahaya saat mereka bersentuhan dengan zat yang menyebabkan alergi. Tadi aku sempat sekilas melihat komposisi dalam kelapa juga akan berdampak pada Lily, bahkan lebih parah dari alerginya pada serbuk sari!”
“Lily, benarkah yang diucapkan Dokter Zhang?” tanya Erika Sun.
“Kak, aku memang alergi pada serbuk sari, tapi mengapa kelapa ini disangkut-pautkan dengan serbuk sari?” Lily Sun bertanya retoris.
“Benar sekali Lily, menurutku yang diucapkan berandal ini hanya omong kosong saja, coba kamu makan dan buktikan padanya, jika kamu baik-baik saja, maka kami akan menghajarnya keluar!” ucap seorang pemuda berambut kuning.
“Ferick, kenapa kamu kasar sekali?”
“Apa yang dikatakan Ferick benar, jika bajingan ini hanya membual, maka kami tidak akan melepaskannya!”
Reynald Duan dan yang lainnya berseru, ingin Lily Sun membongkar kebohongan Kevin Zhang saat itu juga.
Erika Sun juga menatap Kevin Zhang bingung, dia berkata, “Katakan saja yang sebenarnya!”
“Coba kamu tanyakan pada Lily, apakah dia merasa sedikit mual saat mencium kelapa tersebut, selain itu juga terasa seperti akan pingsan.” Ucap Kevin Zhang, dan melanjutkan, “Jika ada, maka dia tidak boleh memakannya!”
“Kak, aku tidak merasakan apa-apa!” tanpa menunggu Erika Sun bertanya, Lily Sun segera menjawab.
Kevin Zhang menggeleng dan tidak mengatakan apa-apa lagi, hal itu membuktikan ucapan mereka tentang dirinya, Kevin Zhang sang pembual!
“Kevin, apa mungkin kamu salah lihat?” tanya Erika Sun.
Kevin Zhang mengernyit dan menggeleng, lalu dia menegaskan, “Aku tidak mungkin salah lihat, jika tidak maka sia-sia aku menjadi dokter selama ini, sederhananya, adikmu berbohong, dan kenapa dia berbohong, tanyakan saja padanya!”
Meskipun suara Kevin Zhang tidak besar, namun cukup bagi orang-orang yang berada di ruangan tersebut untuk mendengarnya.
Reynald Duan menepuk meja dan berkata dengan marah, “Sialan, bajingan ini sungguh tidak mau menyerah. Lily, apa benar yang dia katakan?”
“Kamu sendiri yang paling tahu benar atau tidaknya, kamu benar-benar tidak boleh memakan kue ini, itu saja.” ucap Kevin Zhang.
Erika Sun mengernyit, itu hanya sepotong kue saja, lalu dia berkata, “Lily, jangan memakannya, nanti kakak akan membelikanmu kue lain.”
“Kak Erika, dia adalah penipu, kamu masih mempercayainya?” Reynald Duan berkata dengan iri, apa yang dimiliki bajingan ini sampai Erika Sun membelanya seperti ini!
“Kak, tenang saja, aku tidak apa-apa!” Lily Sun melirik sesaat teman-temannya, kemudian menyuapkan kuenya.
Jika dia menuruti ucapan kakaknya, maka dia akan mempermalukan teman-temannya, dia masih akan berkuliah tiga tahun lagi, sehingga dia tidak bisa menyinggung mereka karena masalah sepele ini!
“Ya, Lily hebat sekali!” seru salah seorang gadis, dan yang lainnya melihat Kevin Zhang dengan pandangan jijik, seolah sedang bertanya, dimana reaksi yang dia katakan tadi?
“Bodoh!” ucap Kevin Zhang, lalu membuka pintu ruangan dan berjalan keluar, dia sungguh terlalu malas untuk marah dengan orang-orang ini.
Melihat hal ini, Erika Sun segera menyusul Kevin Zhang, meskipun Lily Sun sedikit sedih, tapi ia tetap tinggal untuk menemani teman-temannya.
Di luar, Kevin Zhang melihat langit yang sudah berubah gelap, dan berpikir seharusnya Yuda Sun sudah hampir selesai menyiapkannya.
Erika Sun menghampiri Kevin Zhang, dan setelah ragu untuk sesaat, dia akhirnya berkata, “Tidak terjadi apa-apa pada Lily, dia baik-baik saja saat aku keluar.”
“Selain racun berbahaya, pernahkah kamu melihat orang yang langsung mati sesaat setelah makan?” Kevin Zhang bertanya kembali.
Tepat pada saat itu, terdengar suara teriakan dari dalam ruangan, Erika Sun segera berlari masuk, dan ketika dia membuka pintu, terlihat Lily Sun yang terbaring di lantai dengan wajah yang pucat!
“Lily, Lily ada apa denganmu?” Erika Sun bertanya sambil memeluk dan menggoyang-goyangkan badan Lily, lalu berkata dengan dingin pada teman-teman Lily, “Apa yang terjadi? Jika yang kalian jelaskan tidak masuk akal, aku akan menghabisi kalian tanpa peduli latar belakang kalian!”
“Kami tidak tahu, saat kamu melangkah keluar, dia langsung terjatuh!” ucap salah seorang gadis.
Reynald Duan juga menimpali, “Erika, kami tidak melakukan apapun pada adikmu, semua orang di sini melihatnya sendiri!”
“Kami sudah menghubungi nomor darurat dan ambulans akan segera datang, jika tidak ada hal lain lagi, kami semua akan pergi.”
Mereka berbondong-bondong keluar dari ruangan dan saling berbisik, “Apa mungkin dia benar-benar alergi?”
“Hehe, mana mungkin, jika apa yang dikatakan bajingan itu benar, aku juga bisa menjadi dokter!”
“Lalu apa yang terjadi pada Lily?”
“Mungkin dia mengidap suatu penyakit, siapa yang tahu? Ayo pergi secepat mungkin, agar kita tidak terlibat.”
“Baiklah, aku sudah memesan ruangan di kelab malam, ayo kita lanjutkan di sana!” seru salah seorang dari mereka.
“Oke, itu pasti tempat Tuan Lin, kan? Aku belum pernah ke sana.”
Sekumpulan orang itu meninggalkan hotel dengan tawa, sedangkan Erika Sun yang sedang memeluk Lily Sun di dalam ruangan, tiba-tiba seperti mengingat sesuatu, dan segera berlari keluar.
“Kevin, Kevin kamu di mana?”
Tapi pada saat itu, bayangan Kevin Zhang tidak terlihat di sepanjang lorong hotel.
Erika Sun hanya bisa membawa Lily Sun ke lantai dasar hotel secepat mungkin, dan menunggu kedatangan ambulans.
Tapi yang membuat Kevin Zhang mengernyit bukanlah Lily Sun, melainkan hal lain yang membuatnya merasa ada yang tidak beres.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderPernikahan Tak Sempurna
Azalea_That Night
Star AngelKembali Dari Kematian
Yeon KyeongIstri Yang Sombong
JessicaDewa Perang Greget
Budi MaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia