Si Menantu Dokter - Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
Aldo menoleh dan segera berkata, “Anda tenang saja, Tuan. Aku akan mengurus Reynald Duan dan teman-temannya!”
Kevin Zhang mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa lagi, dia berjalan ke dalam dengan langkah besar.
“Kakak Duan, ada apa dengan orang suruhanmu? Mengapa anak itu masih bisa terus berjalan masuk?” Mereka terus mengamati Kevin Zhang, ketika melihat pemandangan tersebut, salah seorang gadis bertanya dengan manja.
Reynald Duan menggeleng, dia juga merasa bingung, baru saja hendak menghampiri dan bertanya, Aldo sudah datang dengan membawa beberapa orang lain.
“Kak Aldo?” Reynald Duan memanggilnya.
“Hajar dia, setelah itu lempar dia keluar!” Aldo berkata dengan tenang, beberapa bajingan ini hampir saja membuatnya melakukan kesalahan besar, dia tidak akan melepaskan Reynald Duan dan teman-temannya dengan mudah!
“Kak Aldo, apa kamu salah paham?” Reynald Duan tertegun dan segera berseru dengan cemas, namun yang menjawabnya hanyalah botol-botol bir……
……
Berjalan melalui sebuah lorong yang gelap, Kevin Zhang menatap lurus ke depan, terdapat empat orang algojo bermuka sangar yang berdiri menjaga di luar ruangan paling ujung, tanpa perlu bertanya, ia tahu Tristan Lin sudah pasti ada di dalam ruangan itu!
Keempat orang yang menjaga ruangan itu pasti sudah diberitahu sebelumnya, sehingga mereka membukakan pintu dan mempersilakan Kevin Zhang masuk.
“Apa kamu adalah bosnya Molin yang sebenarnya?” Ketika dia masuk, Tristan Lin menatap Kevin Zhang sedikit terkejut, dia awalnya berpikir setidaknya orang berumur 40 atau 50 tahunan yang bisa membuat strategi seperti itu, tapi ternyata adalah seorang anak muda berumur 20 tahunan!
“Tuan Zhang, kamu seharusnya tidak datang!” Yuda Sun yang terbaring di atas lantai berkata dengan susah payah.
Kevin Zhang melihat Yuda Sun sesaat, tidak ada yang cukup serius selain dirinya yang terlihat sengsara, tampaknya dia telah mengalami siksaan pada tubuhnya.
“Tristan Lin, berani sekali kamu menculik orangku?” Kevin Zhang menarik kembali pandangannya dan bertanya dengan tenang.
“Kurang ajar, beraninya kamu berbicara seperti itu pada Tuan Lin, apa nyawamu ada sembilan?” seorang kepala anak buah yang berada di samping Tristan Lin berseru marah, dan kemudian melayangkan tinjunya.
Tristan Lin terkekeh melihatnya, dia mengira bos dibalik Perusahaan Molin adalah seorang yang cerdas, dan bukan orang bodoh!
Yang datang sendirian, dan berani mengintrograsinya di wilayah kekuasaannya!
Bisa dilihat kepala anak buahnya ini pasti sudah sering berkelahi, karena ia langsung menargetkan tinjunya pada mata Kevin Zhang, dan jika tepat sasaran, dapat dipastikan Kevin Zhang akan berkunang-kunang untuk sementara waktu.
“Jangan bersombong!” Kevin Zhang mendengus dingin meremehkan, dia berani membawa Yuda Sun datang ke Kota Changming dan berkata akan menguasai kota ini, tidak semata-mata bergantung pada tipu muslihat.
Kevin Zhang mundur selangkah menghindari pukulan kepala anak buah Tristan Lin, kemudian dia mengunci lengannya di belakang dan memutarnya dengan keras!
“Krak!” Suara tulang yang patah terdengar jelas, disusul dengan teriakan menyakitkan dari kepala anak buah itu!
Orang-orang yang melihat sedikit bergidik, apakah dia adalah manusia? Dari mana datangnya kekuatan itu hingga dia bisa mematahkan tulang kepala anak buah tersebut?
Setelah mengalahkan kepala anak buah itu dengan satu gerakan, Kevin Zhang menendangnya ke samping, dia mencari sebuah sofa dan duduk, seperti hal yang terjadi barusan sama sekali tidak ada hubungannya dengannya.
“Tristan Lin, apa kamu ingin mati?” sekali lagi Kevin Zhang bertanya.
Tristan Lin memang seorang pemimpin komplotan, adegan yang dia lihat tadi tidak berdampak apapun baginya, bahkan menurutnya pertanyaan Kevin Zhang terdengar seperti guyonan, di sini adalah wilayah kekuasaannya!
Satu-satunya hal yang membuatnya kaget adalah bosnya Molin ini jago bela diri, pantas saja dia berani datang sendirian ke sini!
Namun zaman sudah berubah, katakanlah dia adalah seorang ahli bela diri yang bisa mengalahkan puluhan orang, lalu apakah dia bisa mengalahkan pistolnya?
Tristan Lin mencibir dan mengibaskan tangan menyuruh anak buahnya yang marah untuk mundur, lalu berkata, “Bos Zhang, aku memanggilmu begitu demi menghormatimu, jangan salahkan aku jika kamu tidak menginginkannya, menanggapi ucapanmu, aku akan memberimu satu kesempatan untuk tetap hidup!”
“Transfer saham Molin sebesar 90% padaku, dan jadi anak buahku mulai hari ini, dengan begitu aku akan membiarkanmu tetap hidup!” ucap Tristan Lin dengan pandangan membara.
Orang biasa yang paham bisnis mengerti apa arti Perusahaan Molin, mungkin memang sekarang belum berada di tahap yang memberikan keuntungan, namun paling lambat dalam kurun waktu sebulan nilai penjualan akan meningkat pesat, saat itu keuntungannya tidak akan bisa dihitung, siapa yang tidak tergiur!
Bukankah tujuan Tristan Lin menculik Yuda Sun adalah keuntungan?
“Sangat disayangkan!” Kevin Zhang yang duduk di sofa menggeleng tak berdaya, “Biasanya saat aku memberikan kesempatan pada orang lain, jika orang itu menyambutnya, maka itulah takdir mereka, namun jika orang tersebut tidak mengambil kesempatan yang kuberikan, mungkin itu akan menjadi malapetaka bagi mereka!”
“Kulihat kamu masih saja bersombong, lebih baik kita diskusikan saat kamu sudah tidak sanggup untuk bangkit lagi!” Tristan Lin menyeringai ganas dan berkata dengan suara tajam, “Pukul dia, tapi jangan sampai dia mati!”
“Baik!” Orang-orang penganut aliran Tao yang memang bertemperamen buruk ini, sejak awal sudah ingin menghajar Kevin Zhang yang agak terlalu sombong, sehingga di saat seperti itu, mereka akan langsung menghajarnya tanpa basa basi lagi!
Sekitar delapan atau sembilan orang yang ada di dalam ruangan itu langsung menyerbunya, meskipun kemampuan yang Kevin Zhang tunjukkan tadi sudah memberikan sedikit intimidasi, tapi yang mereka kerjakan adalah pekerjaan keji, sebuah tulang yang patah sama sekali tidak membuat mereka takut!
Sekumpulan orang datang menyerbu, kaki Kevin Zhang sedikit menekuk dan kedua tangannya terulur seperti cakar elang, dia meraih pergelangan tangan dua orang sekaligus dan langsung membantingnya.
“Bajingan, aku akan membunuhmu!” Ketika pria besar yang ada di belakang Kevin Zhang melihat ada kesempatan, dia meraih botol bir dan melemparkannya ke kepala bagian belakang Kevin Zhang.
Kevin Zhang tidak panik, seperti ada mata yang tumbuh di belakang kepalanya, dia mengelak ke samping dan meninju dada sang penyerang dengan satu pukulan yang langsung membuatnya muntah darah, sementara Kevin Zhang memecahkan botol bir dan memasukkan pecahan beling ke dalam mulut orang itu!
Semua ini akan panjang jika diceritakan, bukan hal yang bisa dijelaskan dalam waktu sepuluh detik, keterampilan Kevin Zhang yang kejam membuat orang-orang tercengang, terutama Tristan Lin yang sudah bekerja keras juga selama ini, namun belum pernah melihat orang yang lebih terampil daripada Kevin Zhang!
“Sampah!” Kevin Zhang tidak berhenti, dia seperti seekor cheetah yang menyerbu sekumpulan domba, semuanya berteriak malang karenanya.
Akhirnya, lantai dipenuhi oleh pria-pria yang meratap, tidak ada satupun dari mereka yang sanggup bangkit.
Yuda Sun yang juga sama berada di lantai, menelan ludah dengan susah payah dan menatap Kevin Zhang dengan sedikit terkejut, dia tidak akan khawatir jika tahu kemampuan yang dimiliki Kevin Zhang!
“Bagus, bagus, sangat bagus!” ucap Tristan Lin dengan suara yang dalam.
“Tentu saja, karena sekarang adalah giliranmu!” ucap Kevin Zhang datar, kemudian melangkah menghampiri Tristan Lin.
“Hahaha!” tiba-tiba Tristan Lin tertawa terbahak-bahak, dia berkata, “Kevin Zhang, kemampuanmu memang luar biasa, kuakui aku telah meremehkanmu, tapi, apa kamu tidak bingung kenapa aku masih bisa duduk dengan tenang di sini?”
“Karena pistol yang kamu miliki?” ucap Kevin Zhang.
“Aku benar-benar kagum padamu karena bisa menebaknya!” Tristan Lin juga tidak menyembunyikannya lagi, dia meraih pistol hitam dari pinggangnya.
“Tuan Zhang, coba tebak, siapa yang lebih cepat diantara kamu dan peluruhku? Tenang saja, aku tidak akan membunuhmu dengan mudah, aku akan menembak kedua kakimu terlebih dahulu, kemudian lengan, dan tentu saja jika kamu mentransfer saham Perusahaan Molin padaku, aku bisa membuatmu tidak terlalu menderita!”
“Hehe, coba saja jika kamu dapat menarik pelatuknya!” Kevin Zhang berkata sambil mengangkat alisnya.
Tristan Lin tertegun, kemudian tersenyum ganas dan berkata, “Karena Tuan Zhang tidak mau mengalah, maka aku hanya bisa membuatmu menangis!”
Setelah mengatakannya, lengannya segera bergerak mengarahkan pistol ke paha Kevin Zhang, dia sudah hendak menarik pelatuknya, namun detik berikutnya, senyumnya hilang digantikan dengan tatapan tidak percaya.
Jari telunjuknya tidak mau menuruti perintahnya, jelas-jelas dia sudah meletakkan jari di atas pelatuk pistol namun bagaimanapun dia tidak bisa menurunkannya, hal ini membuatnya terkejut setengah mati, mengingat ucapan Kevin Zhang, dia berkata tidak yakin, “Kamu, kamu…… apa yang kamu perbuat?”
Setelah mengatakannya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan keras, “Tidak, tidak mungkin, apa kamu menguasai ilmu hitam?”
Pemandangan ini sungguh menjungkirbalikkan pemahaman Tristan Lin, bahkan dia hanya sedikit terkejut saat mengetahui Kevin Zhang menghajar belasan orang sendirian, karena dia tahu para ahli bela diri berlatih secara ekstrim, bahkan mereka kebal terhadap pisau, tapi dia benar-benar tidak tahu sama sekali tentang metode mengendalikan tubuh orang seperti ini!
“Hehe, sentuh satu sentimeter hati kirimu!” ucap Kevin Zhang!
Tristan Lin tanpa sadar menuruti kata-katanya, lalu menunduk melihat bagian dadanya yang entah sejak kapan tertusuk sebuah jarum emas.
“Cabut jarum emas itu dan jarimu akan kembali normal!” Kevin Zhang berkata dengan tenang.
Tanpa Kevin Zhang suruh, reaksi pertama siapapun yang melihat tubuhnya tertancap sebuah jarum emas adalah mencabutnya!
Benar saja, ketika jarum emas dicabut, Tristan Lin seketika merasakan jari-jarinya telah pulih dan dia akan segera menembak, namun pada saat itu, Kevin Zhang sudah mencekik lehernya dan mengangkatnya!
Tiba-tiba rasa sesak memenuhi pikiran Tristan Lin, membuat seluruh kekuatannya hilang dalam sekejap.
“Aku memberimu satu kesempatan lagi, tapi kamu tidak memanfaatkannya dengan baik!” Kevin Zhang berkata sambil terkekeh, saat itu dia menambah kuat cekikannya yang akan segera memutuskan leher Tristan Lin.
“Kamu, kamu tidak bisa membunuhku, sekarang masyarakat diatur oleh hukum……” di saat krisisnya, Tristan Lin berkata dengan susah payah yang terdengar konyol bagi Kevin Zhang.
Tidak masalah jika orang lain yang mengatakannya, tapi Tristan Lin yang dia cekik ini telah mengambil nyawa banyak orang selama ini, bagaimana dia bisa mengatakannya tanpa rasa malu?
Namun Kevin Zhang tetap melepaskannya, lalu menginjak wajah Tristan Lin dengan sebelah kakinya, meskipun bukan apa-apa baginya untuk langsung mencekiknya sampai mati, tapi nantinya akan menyebabkan sedikit masalah.
“Ada banyak titik akupuntur yang mematikan di tubuh manusia, seperti namanya, titik akupuntur ini bisa membunuh orang, titik akupuntur tersebut salah satunya terdapat di belakang leher, jika tidak menusuknya dengan tepat, orang-orang pada umumnya tidak akan menemukan penyebab kematiannya, dan akan menganggapmu mati karena serangan jantung mendadak.”
Kevin Zhang berkata dengan lembut sambil mengeluarkan sebuah jarum emas lagi, sedangkan mata Tristan Lin yang berada di bawah kaki Kevin Zhang melebar takut, dia tidak mengerti keterampilan medis, juga tidak tahu apakah yang dikatakan Kevin Zhang itu benar atau tidak, tapi dia tidak berani untuk bertaruh.
“Tuan Zhang, lepas…… lepaskan saya, saya mohon, saya terlalu sombong dan meremehkan anda, saya akan menjadi anak buah anda……”menghadapi ancaman hidup dan mati, seorang pemimpin komplotan yang terkenal di Kota Changming ini akhirnya merasa cemas.
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanTakdir Raja Perang
Brama aditioThat Night
Star AngelLelaki Greget
Rudy GoldEternal Love
Regina WangSederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaPernikahan Kontrak
JennySi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia