Si Menantu Dokter - Bab 155 Pergi Sebentar
Wajah Kevin terlihat suram, di saat seperti ini, ada masalah lagi yang terjadi di Kota Changming sana, sama artinya menabur garam di atas luka!
Haidar dan Michael juga tampak suram, orang-orang ini adalah musuh yang sangat kuat, sifat Kevin yang kelihatannya sangat lembek ini sebenarnya sangatlah kuat, ia sama sekali tak tahu apa artinya mengalah!
Dengan pengalaman mereka selama bertahun-tahun dan juga kehebatan Kevin, mungkin satu atau dua orang musuh saja masih bisa mereka atasi, namun saat keluarga-keluarga itu menyerang secara bersamaan, mereka sama sekali tidak tahu bagaimana cara mengatasinya!
Bahkan Kevin sendiri pun saat ini juga sedang mengerutkan keningnya.
"Masalah di Changming, sementara ini biarkan saja dulu!" kata Kevin, staminanya terbatas, stabilkan markas besar di Huaibei ini terlebih dulu saja!
Haidar dan Michael menganggukkan kepala mereka, sekarang memang sudah tidak ada waktu untuk memikirkan masalah di Changming, meskipun kaki tangan mereka sekarang ini sudah tidak cukup lagi!
"Siapkan sebuah mobil yang sangat cepat, sekarang sudah waktunya aku pergi!" lanjut Kevin!
"Ke mana?"
"Provinsi Anhua, Keluarga Han!" kata Kevin!
Kalau ia tidak datang tepat waktu, mungkin sekarang Susi sudah benar-benar bertemu dengan Nenek meng!
Peristiwa ini telah membuat Kevin marah, ia tidak akan menggunakan cara yang lemah lembut lagi!
"Ja, jangan!" Haidar dan Michael gemetaran, sekarang Keluarga Han sedang mengincar nyawa Kevin, tapi dia malah mau menyerahkan dirinya sendiri pada mereka, bukankah itu cari mati?
"Tak usah bicara panjang lebar lagi, aku lebih memahami situasi ini daripada kalian, apa kalian merasa kalau aku ingin cari mati? Apa aku sebodoh itu?" tawa Kevin pelan, sepertinya suasananya agak sedikit tegang, ia ingin mencarikannya sejenak!
"Bailah!" Setelah berpikir sejenak, Michael pun mengangguk, "Ada sebuah Ferrari di tempat Erika sana, nanti aku akan menyuruh orang untuk segera mengantarkannya kemari!"
Kevin mengangguk-anggukkan kepala dan tak berkata apa-apa lagi, dia percaya, dengan adanya Haidar dan Michael, berjaga di Huaibei ini semestinya bukan masalah, asalkan halaman belakang tidak terbakar lagi, sisanya dapat ia kerjakan seorang diri!
Orang-orang yang ada di dekat Kevin, sudah ia beri tugas satu per satu!
Malam hari, lampu-lampu bersinar terang, di luar rumah sakit setidaknya ada seratus orang yang berjaga dari siang dan malam, untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan.
Kevin berjalan ke ICU, Irwan tampaknya lebih lemah lagi dari sebelumnya, kelihatannya seperti orang tua yang sudah sangat amat tak bertenaga!
Baru saja istrinya keluar dari ancaman malaikat pencabut nyawa, kini putri satu-satunya pun juga hampir saja pergi, dia benar-benar sangat tidak berguna, seperti sampah!
Kevin juga tidak ingin lagi bersungkan-sungkan dengan Irwan, ia berjalan ke kamar Susi lalu memijat dan mengakupuntur Susi, menjagainya semalaman!
Keesokan paginya, cahaya matahari bersinar cerah, Kevin berjalan keluar dari rumah sakit, dan Erika pun memberikan kunci mobilnya pada Kevin!
Di tempat yang tak jauh dari sana, ada sebuah mobil Ferrari merah yang sangat bersinar terkena pantulan cahaya matahari, tak sedikit influencer-influencer yang sedang berfoto-foto ria di sana!
"Kau, hati-hatilah!" kata Erika dengan sedikit khawatir, jelas sekali, ia tahu apa yang ingin Kevin lakukan!
"Kalau Provinsi Anhua saja tidak dapat aku selesaikan, bagaimana caranya aku bisa sampai ke Kota Beijing?"
Perkataan Kevin ini terdengar seperti tak hanya ia katakan pada Erika, namun juga pada dirinya sendiri!
Lalu, ia pun membuka pintu mobil itu, tak lama suara mesin mobil pun berbunyi kencang, di depan sekian banyak orang yang kagum dan iri itu, mobil Ferrari itu pun melaju dengan kencangnya!
......
Di Provinsi Anhua, ada belasan kota yang berbatasan dengan Kota Jiangling, di dalamnya ada sekian banyak keluarga yang tak tahu berapa jumlahnya, dan di antara mereka, yang paling menonjol adalah keluarga-keluarga yang bergabung dan dikepalai oleh Keluarga Han, seperti Keluarga Huang, Keluarga Xia, dan beberapa Keluarga Zhang yang sudah berubah kubu!
Kota Daling, adalah kota tempat Keluarga Han tinggal, seluruh bisnis dan usaha mereka ada di sana!
Saat ini, di dalam pedesaan Kota Daling, ada sebuah halaman luas yang sangat amat ramai.
Di depan halaman itu, berhentilah beberapa buah mobil yang sangat mencolok, jelas sekali bahwa itu adalah kendaraan-kendaraan para anak konglomerat.
Di depan pintu, ada seorang pelayan yang sedang menyambut para tamu, tiba-tiba, dari kejauhan, terdengarlah sebuah suara yang sangat menggelegar, sebagai sebuah mobil balap, Ferrari sangatlah menarik perhatian!
"Ciiittt......"
Asap-asap tebal pun mengepul dari bagian bawah roda, dan mobil itu pun drift dan berhenti tepat di depan pintu halaman!
"Tuan Muda dari keluarga mana lagi ini, sombong sekali!" gerutu sang pelayan itu, tuan rumah Keluarga Han telah memberitahunya bahwa hari ini akan ada beberapa orang besar yang datang kemari, mobil di depannya itu hampir saja menabraknya, dan bahkan kalau mobil itu benar menabraknya pun, ia juga harus menerimanya!
"Tuan Muda, silahkan masuk!" sang pelayan itu langsung memberikan senyumannya!
Orang yang datang itu adalah Kevin, ia menganggukkan kepalanya sedikit, lalu melirik sejenak ke arah mobil-mobil mencolok yang diparkirkan di sekitar sana, plat-plat mobil itu berasal dari Kota Beijing!
Ia melangkahkan kakinya dan masuk ke dalam lobby utama, semua orang di sana mengenakan jas, jelas sekali bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak biasa!
Tiba-tiba, seorang pria yang kira-kira usianya lima puluh tahunan tertawa keras dan berkata pada para tamu yang datang: "Kemarilah, keponakan-keponakanku yang baik, datang kemari itu sama artinya dengan datang ke rumah sendiri!"
"Haha, Paman Han, sungkan sekali perkataanmu!" sahut beberapa orang pria muda sambil tertawa!
Orang itu adalah kepala keluarga Keluarga Han, bos besar Keluarga Han, menantu Matius Mo, Thomas Han, dan pria-pria muda itu adalah orang-orang dari Kota Beijing!
Di dalam lobby itu, tercium aroma masakan yang sangat lezat, Kevin melangkahkan kakinya ke sana, sambil mengangkat alisnya ia berkata, "Di sini, siapa yang berkuasa?"
"Siapa kau?" Thomas menatap Kevin sambil mengerutkan alisnya!
Aura Kevin sangat tidak biasa, rasanya sangat dingin dan sadis, sorotan matanyas sangat keji, dilihat sekilas saja pasti tahu bahwa ia adalah seseorang yang tidak biasa!
Namun ia tak mengenalinya, nada bicaranya juga terdengar sangat tidak ramah, itu membuatnya sedikit tidak senang!
"Kalian mengutus orang untuk datang ke Huaibei dan membunuh orang-orang terdekatku, aku sengaja datang ke rumah Keluarga Han ini, tapi kau malah tidak tahu aku siapa?" Kevin tersenyum sambil melirik ke arah Christopher Han!
"Kakak, dia adalah Kevin Zhang, dialah yang telah menghancurkan putraku!" Christopher, si anak kedua, mengenali Kevin!
"Oh?" Thomas memandangi Kevin sejenak, anak ini kelihatannya hanya umur dua puluhan saja, tapi nyalinya sebesar itu, ia sangat penasaran pada Kevin, dan akhirnya hari ini bisa bertemu juga!
Namun ia tak menyangka, ternyata nyali Kevin sebesar itu sampai berani datang ke rumah Keluarga Han seorang diri, dia ini datang untuk meminta pertanggungjawaban, menunjukkan kehebatannya dan membuat mereka ketakutan lalu mundur, atau datang untuk bunuh diri?
Ilmu bela diri Thomas sangatlah tinggi, begitu mendengarnya, ia pun tersenyum dan berkata, "Semua orang yang datang adalah tamu, mari!"
Kevin juga tidak segan-segan, dengan berani ia berjalan ke sana, di bawah sorotan-sorotan mata yang tajam bak kilat, ia duduk di posisi utama yang ada di dalam lobby iut!
Tingkahnya itu pun bahkan membuat Thomas sedikit ingin langsung membunuhnya!
Ini adalah kediaman Keluarga Han, para tamu yang datang dari Kota Beijing itu pun juga hanya bisa duduk di posisi sampingan, ini adalah aturan dan tata krama yang tak perlu diajarkan, namun tempat duduk yang dipilih Kevin secara sembarangan itu adalah tempat duduknya, tak bisa dipungkiri lagi, Kevin ini memang benar-benar besar kepala!
"Kevin, apa kau datang kemari untuk cari mati!" Christopher itu sudah tidak tahan untuk membuka mulutnya!
"Semua yang datang adalah tamu, makan saja belum, apa menurutmu aku punya tenaga untuk menghiraukanmu?" Kevin pun membuka sebotol arak Jian Nan Chun dan meminumnya sendiri, tanpa melihat ke arah Christopher sedikit pun!
"Kau......" Christopher bak tersambar petir!
"Benar, entah kapan pun itu, semua harus makan dulu baru punya tenaga untuk menyelesaikan masalah!" Tiba-tiba, Thomas pun tersenyum, sorotan matanya tertuju pada Kevin, katanya,"Minumlah apa yang kau mau, tak usah hiraukan dia!"
Para anggota Keluarga Han sangat kesal, namun setelah mendengar perkataan Thomas barusan, mereka hanya bisa menahan kemarahan mereka saja, membiarkan seorang tamu tak diundang makan minum seenaknya di depan mata mereka!
Para pria yang datang dari Kota Beijing pun memandangi Kevin, lalu berkata, "Paman Han, apa kau perlu bantuan kami untuk membereskannya?"
"Haha, aku tak ingin merepotkan para keponakanku yang baik ini, tapi kedatangan orang tak berpendidikan ini benar-benar telah merusak suasana hati, anggap saja makanan-makanan ini kita berikan untuk anjing, kita buat saja yang baru!"
"Baik!" mereka pun menganggukkan kepala mereka!
"Kevin, beruntung kau bisa menyantap makanan kami hari ini, tapi hari ini kami akan kedatangan tamu terhormat, setelah kau selesai makan, cepatlah pergi dari sini, aku berjanji aku tidak akan menyentuhmu hari ini, bagaimana?"
Kata Thomas dengan sabar sambil melangkah maju ke depan, ia menunjukkan auranya sebagai seorang tuan dan kebesaranhatinya!
Meskipun anggota Keluarga Han yang lainnya tidak terima Kevin dilepaskan hari ini, namun hari ini mereka benar-benar ingin membicarakan suatu hal yang penting dengan orang-orang Kota Beijing ini!
Awalnya mereka mengira, Kevin sudah membuat onar dan makan seenaknya, sang tuan rumah juga sudah memberinya kesempatan untuk mundur dulu, tapi siapa sangka, Kevin malah mengabaikan Thomas dan berkata, "Makan dulu, setelah makan baru selesaikan, masalahnya kan masih belum selesai, sudah jauh-jauh aku datang, apa kau kira aku ini datang untuk bermain?"
"Penjaga!" Christopher sudah tidak tahan lagi, seketika para penjaga rumah Keluarga Han pun datang kemari, berdiri di depan dengan tatapan mata yang sangat tajam, hanya dengan satu perintah saja, mereka langsung akan maju dan menangkap Kevin!
Kali ini, Thomas tidak menghentikannya, wajahnya tampak suram, ia berkata, "Tuan Muda Tian, ini hanya masalah kecil saja, mungkin akan menyita waktumu sebentar, sudah dikasi hati malah minta jantung, aku hanya bisa mengambil nyawanya saja!"
Lalu, tatapan mata Thomas yang dingin itu pun tertuju pada Kevin, dengan dingin ia berkata, "Hari ini kami kedatangan tamu-tamu penting, awalnya aku tidak ingin ada pertumpahan darah di sini, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir, kalau kau mengambilnya, kau bisa tetap hidup!"
"Di Provinsi Anhua, yang kekuatannya cukup besar, nyalinya juga tinggi, mungkin hanya Keluarga Han dan Keluarga Huang saja, orang-orang yang diutus ke Huaibei, adalah utusan siapa, salah satu dari kalian atau dua-duanya?" tanya Kevin sambil menaruh gelasnya ke atas meja!
"Ternyata kau datang karena masalah ini, kenapa, sepertinya orang utusanku sudah berhasil?" tanya Kevin dengan santai sambil tertawa!
Namun, tiba-tiba, aura di sekujur tubuh Kevin pun bertambah dingin, ini adalah negara yang memiliki undang-undang, ia tidak ingin merenggut nyawa orang lain, apalagi di sini sedang ada banyak orang, kalau tidak, Thomas pasti sudah mati sekarang!
"Tarik kembali orang utusanmu!" Kevin bangkit berdiri, sorotan mata dinginnya mengarah pada Thomas, seketika Thomas pun merasa seperti ditatap oleh seekor binatang buas, bulu kuduknya pun langsung berdiri!
"Dasar sampah, apa yang ingin kau lakukan?" teriak Christopher, seketika para penjaga di sana pun langsung bersiap!
Novel Terkait
Cinta Yang Tak Biasa
WennieAwesome Husband
EdisonThe Gravity between Us
Vella PinkyRahasia Istriku
MahardikaDemanding Husband
MarshallCinta Yang Dalam
Kim YongyiSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia