Si Menantu Dokter - Bab 142 Lumpuhkan Dia
"Susi, kamu sekarang adalah istriku, mengerti?" Raut wajah Kevin Zhang jadi murung!
Sebesar apa pun toleransi seorang pria, tetap saja tidak akan tahan terhadap hal seperti ini, bukankah ini sedang merebut istri di hadapan matanya langsung!
"Istri? Memangnya kamu pantas?"
Susi Fang menyindirnya, berkata: "Sepertinya kamu tidak memedulikan apa yang pernah kukatakan, karena kamu begitu keras kepala, mari bercerai setelah urusan di sini selesai, dengan begini, lain kali jangan datang menggangguku lagi, juga jangan muncul di depan mataku lagi!"
"Haha, Susi, aku rasa dia sepertinya telah salah paham, masalah ini tidak buru-buru, aku pun hanya sembarang bicara, urus dulu masalahmu di sini, lagipula aku masih akan menetap di sini untuk sementara waktu, kalau ada masalah, langsung katakan saja padaku!"
Hans Meng berkata sambil tersenyum.
"Terima kasih!" Susi Fang menganggukkan kepala, untuk saat ini dia tidak perlu memusingkan masalah biaya lagi, lalu dia bergegas pergi ke kamar pasien.
Di lorong, raut wajah Kevin Zhang sangatlah buruk!
"Siapa kamu, ada tujuan apa?" Setelah Susi Fang pergi, ekspresi Kevin Zhang jadi dingin!
"Haha, kenapa, Tuan Zhang kelihatannya sangat ingin menghajarku?"
Hans Meng tertawa lebar, tidak sudi melihat Kevin Zhang, berkata: "Pukul saja kalau mau, aku tidak akan membalas!"
"Ini namanya kamu sedang bermain api!" Kevin Zhang berkata dengan galak!
"Ini masih belum termasuk bermain api!" Hans Meng menggelengkan kepala sambil tersenyum, berkata: "Tebakanmu memang benar, aku memang ingin mempermainkan istrimu!"
"Perkataanku masih belum cukup jelas?"
"Susi Fang sekarang sudah umur 26 tahun bukan, dengar-dengar masih seorang perawan, entah bakalan nikmat atau tidak, nanti aku akan merekam video untukmu!"
Kevin Zhang mengepalkan tangan hingga menghasilkan suara gesekan tulang, dia tahu tempat ini bukanlah tempat untuk berkelahi, makanya berusaha menahan amarah dalam hati, aura pembunuh yang pekat di sekujur tubuhnya sama sekali tidak disembunyikan, menyelimuti Hans Meng!
"Kamu, mungkin tidak akan mampu keluar dari Huaibei!"
"Aku sudah sangat memahamimu secara keseluruhan, tapi kamu sama sekali tidak tahu apa pun tentangku, dengan mengandalkan kemampuanmu yang sekarang, kamu masih kalah jauh, aku sudah mengincar Susi bukan hanya untuk beberapa hari, tapi aku berjanji padamu, aku hanya menginginkan keuntungan darinya, setelah puas memainkannya, aku tidak akan menyentuhnya lagi, bagaimana?" Hans Meng berkata sambil tersenyum!
Kevin Zhang marah hingga tertawa, tidak banyak berkata, langsung pergi dari rumah sakit!
…………
Dalam ruang rapat petinggi perusahaan Molin, Kevin Zhang, Michael Sun, Haidar Zhao dan juga Yenny Zhou, semuanya berada di sini!
Yang dikatakan Hans Meng memang benar, Kevin Zhang sama sekali tidak memahaminya, bahkan tidak tahu satu hal pun tentangnya selain namanya!
Bisa dibayangkan sebesar apa amarah Kevin Zhang!
Dia datang ke wilayah kekuasaannya, lalu langsung bilang ingin memainkan wanitanya secara terus terang!
Meskipun perasaan cinta Kevin Zhang terhadap Susi Fang tidak begitu dalam, tapi semua pria tidak akan tahan terhadap hal seperti ini.
"Hahh, seorang bos besar sepertimu kenapa malah memanggilku tengah malam begitu, jangan-jangan ingin melakukan sesuatu terhadapku?" Yenny Zhou duduk di sofa yang empuk, bercanda!
Di saat orang lain sudah mulai menginjak harga dirinya, Kevin Zhang mana tertarik untuk bercanda!
"Kenal dengan orang yang bernama Hans Meng tidak? Kamu dan Susi adalah teman, Susi seharusnya pernah bercerita padamu bukan?" Kevin Zhang berkata!
Hati Yenny Zhang tergentar, raut wajahnya berubah, lalu segera berkata: "Kenapa kamu bisa mengetahuinya?"
Reaksi Yenny Zhou yang seperti ini telah menyatakan adanya sesuatu, Kevin Zhang berkata: "Hari ini bertemu di rumah sakit!"
Kevin Zhang menceritakan masalah di rumah sakit secara singkat.
Raut wajah Yenny Zhou terlihat sangat kacau, berkata: "Kalau tidak salah tebak, seharusnya Susi Fang hanya menganggapnya sebagai teman biasa bukan?"
"Benar!" Kevin Zhang menganggukkan kepala.
Yenny Zhou menghela napas lega, berkata: "Mereka saling kenal sejak kuliah tahun pertama, dulu Hans awalnya ingin mengincarku, tapi aku bukanlah seleranya, dia lebih suka terhadap Susi yang kelihatannya lemah lembut."
"Mungkin sampai saat ini Susi masih belum tahu Hans dulunya hampir memerkosanya."
"Maksudnya?" Ekspresi wajah Kevin Zhang jadi garang, dan bertanya!
Haidar Zhao dan Michael Sun pun spontan melihat kemari!
"Memangnya bisa bagaimana lagi, dulu dia mengejar Susi, tapi Susi tidak menyukainya, jadi dia langsung memberinya obat, kemudian tak sengaja kami sadari, aku awalnya ingin memberinya pelajaran, tapi kakekku menghalangiku!"
"Dengar-dengar Hans berasal dari pusat kota bisnis Negara Long, Kota Shangdu, meskipun kakekku tidak banyak menjelaskan, tapi dari tatapannya yang terlihat begitu menghormati, aku langsung tahu identitas Hans Meng ini pasti tidak sederhana!"
"Saat itu tidak terjadi apa pun terhadap Susi, aku takut Hans melakukan hal yang ceroboh karena panik, makanya tidak langsung berkata pada Susi, hanya terus mengawasinya, tidak membiarkannya keluar sendirian lagi!"
"Setelah itu, Hans Meng pergi dari universitas itu dan ke luar negeri entah jadi pertukaran siswa atau apa, kemudian dia pernah datang ke Huaibei, yaitu tepat pada hari pernikahanmu dengan Susi!"
Saat Yenny Zhou berkata sampai sini, dia melihat Kevin Zhang dengan tatapan penuh perasaan yang rumit!
Kevin Zhang menganggukkan kepala, melihat Michael Sun dan Haidar Zhao , berkata: "Apa yang sudah berhasil kalian selidiki?"
Mereka berdua sama-sama menggelengkan kepala, berkata dengan wajah murung: "Waktu terlalu singkat, apalagi dia merupakan orang Shangdu, sulit diselidiki!"
"Sekarang sedang di Huaibei, kalau membereskannya, tidak akan ada masalah bukan!" Kevin Zhang berkata dengan datar!
"Boleh dicoba!" Michael Sun menganggukkan kepala, langsung mengambil ponsel mulai mengatur personel!
…………
City Hospital tetap terang benderang di malam hari, di tempat seperti ini, sepanjang hari sama sekali tidak akan ada saat terjadinya mati lampu!
Di ruang ICU, Lina Zhang berbaring di ranjang dalam keadaan tak sadarkan diri, Susi Fang dan Irwan Fang berjaga di sampingnya dengan wajah letih!
Pada detik ini, suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar, lalu pintu terbuka, Hans Meng terlihat membawakan buah dan susu segar ke dalam!
"Maaf, Susi, kesibukanku baru selesai, bagaimana keadaan tante sekarang?" Hans Meng bertanya dengan ekspresi cemas!
"Ayah, ini adalah teman sekolahku dulu, dialah yang membantu kita membayar biaya pengobatan!" Susi Fang menjelaskan, Irwan Fang segera mengucapkan terima kasih!
Hans Meng tersenyum tak mengatakan apa pun, saat dia ingin pergi membayar, ternyata sudah selesai dibayar, Hans Meng tahu siapa yang membayarnya, tapi, dia tidak akan mengatakannya!
"Susi, aku akan menjaga ibumu di sini, temanmu telah datang, ditambah lagi dia sudah membantu kita, keluarlah untuk bicara dengannya, hari sudah sangat malam, jangan menunda waktunya terlalu banyak!" Irwan Fang berkata dengan suara kecil!
Susi Fang menganggukkan kepala, mereka berdua berjalan keluar, jalanan disinari lampu, Hans Meng melihat ke arah sebuah warung kecil, berkata sambil tersenyum: "Masih belum makan bukan, ayo makan sedikit, aku tidak peduli warungnya kecil atau besar, yang terpenting adalah pergi bersama dengan siapa!"
"Baiklah!" Susi Fang memang belum makan, dia dari tadi terus sibuk dengan hal Lina Zhang!
Tepat pada saat ini, diam-diam ada 50 orang pria dengan bersenjata parang di dalam kegelapan malam, diam-diam mendekat ke arah Hans Meng!
"Serang!" Tiba-tiba, terdengar suara teriakan di antara gerombolan!
Para pria yang bersenjata parang itu berlari secara bersamaan, mengepung Hans Meng!
"Tuan Muda!" Tiba-tiba ada seorang kakek muncul di depan mata, melindungi Hans Meng!
Susi Fang jadi ketakutan sampai wajahnya memucat saat melihat keadaan seperti ini!
Hans Meng melambaikan tangan, sama sekali tidak menghiraukannya, memegang tangannya Susi Fang, menariknya pergi ke gang kecil, berkata: "Susi, jangan khawatir, menetap di sini dan jangan bergerak, aku akan mengatasinya!"
"Tapi kamu......"
"Tidak apa, tenang saja!" Hans Meng tersenyum!
Di kejauhan, di atas gedung tinggi, Michael Sun memadamkan puntung rokok, lalu mengambil teleskop melihat ke sana, berkata sambil tertawa: "Hans ini sebenarnya siapa, sungguh tak takut mati!"
"Siapa tahu!" Haidar Zhao menghela napas, berkata: "Kamu rasa, Susi dan Lina ini murahan tidak?"
"Jangan bicara sembarangan, Kevin tahu batasan dalam hatinya, tapi Kevin berurusan dengan keluarga yang menjijikkan ini cukup mengesalkan!"
Mereka berdua sambil berbincang-bincang, sambil memegang teleskop mengamati keadaan.
Dalam waktu singkat, mereka melototkan mata lebar-lebat, yang terlihat di mata mereka hanya Hans Meng dan seorang kakek di sampingnya terus menghempaskan tonjokan, sedangkan orang-orang yang dia utus tumbang satu per satu!
"Petarung, petinju?" Michael Sun menjadi murung, saat menyadari orang utusannya yang tumbang semakin lama semakin banyak, dia langsung mengeluarkan ponsel, tapi malah kembali diturunkan sesaat kemudian!
Jarak dari sini ke rumah Keluarga Sun sangat jauh, sama sekali tidak sempat menggerakkan personel!
"Mundur!" Michael Sun mencabut headset, berteriak!
"Ingin kabur?" Di jalan depan rumah sakit, Hans Meng tertawa risi, sedetik kemudian, kakinya melompat, tubuhnya melayang di udara, kaki kanan ditegak luruskan, sebuah tendangan yang luar biasa langsung menumbangkan 3 orang terakhir!
Hans Meng menepuk telapak tangannya, berkata terhadap si kakek: "Paman Qian, menurutmu, siapa yang mengutus mereka?"
"Bisnis Keluarga Zhao, tindakan orang-orang ini cukup kejam, seharusnya orangnya Keluarga Sun!" Kata Paman Qian!
"Aku dari dulu pernah dengar Kevin memiliki hubungan dengan beberapa keluarga besar di Huaibei, tak disangka bahkan Keluarga Sun pun berani menyerangku demi dia!"
"Mereka para sampah ini tidak tahu identitas Tuan Muda, kalau tidak, punya nyali 10 lipat lebih besar pun mereka tidak akan berani!"
"Haha, tidak masalah!" Hans Meng tertawa, berkata: "Kita harus saling membalas, Paman Qian, kamu pun pergi melakukannya."
"Ini tak perlu buru-buru, lagipula sekarang berada di Huaibei, Kevin besoknya pasti akan datang ke rumah sakit menjenguk Lina, kamu cukup mengikutiku di belakang!"
"Baik!" Paman Qian menganggukkan kepala, lalu kembali bersembunyi di kegelapan malam!
…………
Keesokan paginya, saat Kevin Zhang mengetahui kabar kelima puluh orangnya Michael Sun telah masuk rumah sakit, dia pun tercengang di tempat!
50 orang, keadaan seperti apa itu, kalaupun menyerang menggunakan pistol, tetap saja memerlukan waktu belasan menit baru bisa melumpuhkan 50 orang ini!
"Kedua orang itu adalah petarung, aku telah menyuruh mereka mundur, tapi tetap saja tidak mampu kabur!" Michael Sun berkata dengan murung.
"Kalian tidak perlu peduli dengan masalah ini lagi, aku lakukan sendiri saja!" Kevin Zhang bernapas sejenak, lalu berkata!
Orang yang bisa memiliki petarung dengan tingkat sehebat ini, ditambah lagi dia berasal dari Shangdu, meskipun Kevin Zhang masih tidak tahu jelas apa identitas Hans Meng, tapi samar-samar bisa menebaknya!
"Tidak mungkin!" Michael Sun segera berkata!
Kevin Zhang merupakan pilar utama, tidak boleh sampai kenapa-napa, kalau tidak, mereka akan kehilangan pemimpin, tanpa perlu serangan dari orang lain, Changming pasti akan duluan kacau!
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioSang Pendosa
DoniMy Charming Wife
Diana AndrikaDemanding Husband
MarshallKamu Baik Banget
Jeselin VelaniLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia