Si Menantu Dokter - Bab 150 Merangkak Keluar
Raut wajah Susi Fang terlihat sangat kacau, tapi dia tetap berterima kasih kepadanya.
Kevin Zhang melambaikan tangannya, tersenyum berkata : “Tidak usah, aku hanya diminta tolong oleh orang saja.”
Setelah itu dia berbalik, Kevin Zhang memicingkan matanya, berkata : “Ayo semuanya buka jalan!”
“Apa kalian tidak dengar apa yang dikatakan oleh Dokter Zhang, semuanya berdiri dekat diinding!” ada orang yang berteriak.
Semua orang langsung berdiri mendekati dinding, lalu melihat kearah Dokter Zhang dengan binggung, namun Hans Meng merasa terkejut, dia merasa ada firasat yang buruk.
Semua orang melihat kearah Kevin Zhang dengan binggung, mereka mendegar Kevin Zhang tertawa berkata : “Temanku bertaruh dengan Tuan Meng ini, dia bilang jika aku bisa datang kemari maka dia akan merangkak keluar dari rumah sakit ini, sekarang Tuan Meng lakukanlah!”
Setelah itu semua orang disana terkejut.
Susi Fang juga terkejut sampai tidak bisa mengatakan apa-apa, maksud dari kata-kata Dokter Zhang ini bukankah mengatakan kalau dia benar-benar dipanggil oleh Kevin Zhang kemari.
Susi Fang tersenyum pahit, dia sebelumnya masih mengira Dokter Zhang diundang oleh Hans Meng, tapi Dokter Zhang mengatakannya sendiri yang membuatnya tidak bisa tidak mempercayainya.
Wajah Hans Meng terlihat sangat suram, jika dia benar-benar merangkak keluar sambil dilihat oleh semua orang seperti ini, maka wajahnya tidak tahu mau dikemanakan lagi.
“Dokter Zhang, ini hanya bercada saja, apa kamu menganggapna serius?”
“Kenapa, ada banyak orang yang melihatnya disini, apakah kamu ingin mengingkari kata-katamu?” Kevin Zhang berkata.
Susi Fang langsung maju, berbisik berkata : “Dokter Zhang, awalnya ini memang hanya sebuah candaan saja, kamu tidak perlu memperhitungkannya.”
Hans Meng sudah membantunya banyak hal, berlari kesana dan kemari, dia merasa dirinya harus berdiri di pihaknya.
Kevin Zhang mendengar ini malah tersenyum dingin, dia menggunakan tatapan mata mengejek melihat kearah Susi Fang, berkata : “Bercanda, kamu sebelumnya pernah berpikir jika orang yang kalah itu adalah Kevin Zhang, bagaimana jika aku tidak datang kemari?”
“Apakah nantinya dia juga akan bilang ini hanya sebuah candaan, apakah nantinya ibumu masih bisa terselamatkan?”
Kevin Zhang sedikit kesal, siapapun yang melihat istrinya membantu orang lain bicara, maka orang itu pasti akan marah besar.
Susi Fang ditanya seperti ini membuatnya tidak bisa berkata-kata, beberapa saat kemudia, dia berkata dengan suara yang pelan : “JIka misalkan Kevin Zhang kalah, aku juga tidak akan menyuruhnya untuk merangkak keluar.”
“Nona Fang, aku harap kamu bisa berpikir dengan baik, ada beberapa hal tidak bisa diselesaikan dengan kamu membiarkannya atau tidak, kamu seharunya tahu jelas dengan identitas Hans Meng, aku ingin bertanya, bagaimana caramu menghalanginya?”
Kali ini Susi Fang benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Dokter lainnya yang melihat ini diam-diam berkomentar, apalagi Dokter Ahli Bedah yang menangani Lina Zhang pertama kali, dia sangat tahu jelas dengan masalah yang terjadi, menghadapi pertanyaan dari atasan dan rekan kerjanya, dia mau tidak mau langsung menceritakan kejadian yang terjadi sebelumnya.
Saat ini semua langsung langsung melihat kearah Dokter Zhang.
Sekelompok orang berkata Susi Fang lebih baik mencari jerami dan masuk ke dalamnya, dan Hans Meng dengan susah payah menekan amarah dalam tubuhnya.
“Silahkan Tuan Meng.” Kevin Zhang tersenyum berkata.
Wajah Hans Meng terlihat sedikit garang, mencibir berkata : “Dokter Zhang, sepertinya kamu tidak bisa mengulurkan tanganmu dengan panjang, jika aku tidak ingin melakukannya, apa yang ingin kamu lakukan?”
Dia adalah orang dari Keluarga meng di Kota Shanghai, sehingga membuatnya memiliki rasa percaya diri seperti ini.
Kevin Zhang tersenyum ringan, melihat kearah Susi Fang, berkata : “Yang paling penting dari orang adalah harus memiliki sepasang mata yang tidak mudah untuk ditutup, tidak apa jika kamu selalu percaya dengan orang luar, kalau aku beritahu kamu ketika di ruang ganti pakaian, Hans Meng ini datang mencariku, dia menyuruhku untuk menunda waktu untuk tidak menolong ibumu, apa kamu percaya?”
“Tidak, tidak mungkin!” Susi Fang langsung menggelengkan kapala.
Hans Meng bahkan lebih peduli dengan ibunya daripada dia sendiri, mana mungkin dia bisa melakukan hal seperti ini!
Hans Meng ikut menggerutkan keningnya, sampai mati pun tetap tidak ingin mengakuinya berkata : “Dokter Zhang, berbicara harus memiliki bukti, aku bisa mengerti jika kamu tidak menghargaiku karena temanmu sendiri, tapi kamu malah memfitnah diriku membuat Susi salah paham, bukankah ini terlalu menjijikkan, apakah ini yang dilakukan oleh orang yang sudah menolong orang lain?”
Kata-kata ini berhail membuat orang yang berada disana tercenggang dan terkejut!
Disini ternyata masih ada cerita seperti ini.
Pada saat ini terdengar suara panggilan, lalu terlihat seorang dokter wanita yang berjalan kemari, di tangannya memegang sebuah tagihan, dan langsung berjalan ke hadapan Susi Fang.
“Karena informasi yang didapat sebelumnya operasi kali ini Dokter Zhang tidak menerima bayaran apapun, lalu dalam rangka kunjungan DOkter Zhang ke rumah sakit kami, maka kami membuat keputusan untuk memberikan perawatan gratis kepada anda, ini adalah tagihan pembayaran kalian, jika tidak ada masalah silahkan tanda tangani dan berikan cap tangan, uang ini akan kami kembalikan untuk anda.”
“Uang ini dibayar oleh Hans Meng, kamu berikan kepada dia saja.” Susi Fang berkata.
“Maaf, aku tidak kenal dengan Hans Meng, rumah sakit kami hanya mengenal identitas, awalnya nama Kevin Zhang yang membayar tagihan ini, tapi kami tidak bisa menghubungi dia, maka karena kamu istrinya, jadi hanya kamu yang memiliki hak untuk tanda tangan.” Dokter itu berkata.
“Apa?” Susi Fang terkejut, melihat tagihan itu, dan diatasnya benar-benar tanda tangan Kevin Zhang.
“Kak Hans, apa yang terjadi ini, bukankah kamu bilang kamu yang membayarnya?”
Susi Fang hanya merasa kepalanya terasa sedikit pusing.
Hans Meng juga marah dalam hati, memaksa tersenyum berkata : :Tidak mungkin, aku sudah menyuruh asistenku untuk membayarnya, dia juga beritahu aku kalau sudah berhasil membayar ini semua!”
“Tunggu sebentar, aku akan menghubunginya.”
Hans Meng juga merasa sedikit tegang, dokter wanita itu berkata : “Tidak usah membuang waktu lagi, jika orang suruhanmu datang untuk membayar tagihan ini, kami tidak mungkin tidak ada catatan, sepertinya kamu mengatakan rumah sakit kami ini seperti berhutang kepada kamu!”
Sekali kata-kata ini keluar semua dokter yang ada di rumah sakit itu menatap marah Hans Meng.
Bukti hitam dan putih sudah ada di depan mata, diatasnya juga terdapat cap City Hosputal, uang ini benar-benar dibayar oleh Kevin Zhang.
Susi Fang dan Irwan Fang terkejut, jika rumah sakit ini tidak salah maka tagihan ini dibayar oleh Kevin Zhang, tapi darimana Kevin Zhang mendapatkan uang sebanyak ini, Susi Fang setiap bulan saja hanya memberinya uang jajan sebesar 200RMB saja!
“Hans Meng, mengapa kamu membohongiku, dan masih mengatakan kalau semua kebaikan ini dari dirimu sendiri?”
Susi Fang bertanya dengan suara yang besar, sekarang dia baru tahu kalau biaya pengobatan dan kedatangan Dokter Zhang kemari semua dilakukan oleh Kevin Zhang, tapi yang lucunya adalah dia selalu mengira ini semua dilakukan oleh Hans Meng.
Yang lebih mengerikan lagi Hans Meng tidak pernah menyangkalnya sekalipun.
Wajah Susi Fang seketika terasa sangat merah, itu bukan karena dia malu, tapi lebih ke merasa bersalah dan canggung!
Kevin Zhang melakukan banyak hal untuknya, tapi dia tidak pernah menganggapnya sama sekali, dia masih mengatakan Kevin Zhang seperti itu, rasanya dia pasti sudah sangat menyakiti hatinya.
Hans Meng juga merasa cemas, dia langsung melihatnya berkata : “Susi, dengarkan aku, aku benar-benar menyuruh asistenku untuk membayar uang ini, apa kamu rasa aku akan menghiraukan uang beberapa juta yuan itu saja!”
“Ini pasti ketika asistenku membayar uang itu dia sudah tahu kalau tagihan ini telah di bayar, jadi setelah dia menggelapkannya, aku memberitahuku kalau dia sudah membayar tagihan itu, aku akan menyuruhnya datang dan memberi penjelasan kepadamu!”
Hans Meng langsung menghubungi seseorang.
Dengan cepat asisten Hans Meng sudah datang kemari.
Hans Meng tanpa berkata-kata lagi dia langsung menampar asistennya, lalu dia mengedipkan mata kepada asistennya sendiri, berteriak : “Sialan aku suruh kamu membayar tagihan bibi, tapi mengapa disana malah ada tanda tangan Kevin Zhang?”
“…….” Asistennya sedikit binggung, tapi dengan cepat dia langsung mengerti, dia langsung ikut serta dalam kebohongan Hans Meng : “Tuan Muda, masalah ini aku belum sempat melaporkan kepada anda, ini semua salahku!”
Kevin Zhang tersenyum melihat kearah Hans Meng, berkata : “Kita tidak usah bicarakan masalah ini terlebih dahulu.”
“Aku Tanya kepadamu, selain asrama dokter denga tolite, semua hal di rumah sakit ini adalah transparan, apa kamu bisa mengerti?” Kevin Zhang berkata.
“Apa maksudmu?” Hans Meng tiba-tiba terkejut.
“Artinya sangat mudah, semua tempat transparan, termasuk ruang ganti pakaian!”
Kevin Zhang menepuk tangannya, lalu ada seorang suster yang datang kemari, dia membawa sebuah alat rekam, berkata : “Dokter Zhang, semua rekaman yang ada di ruang ganti pakaian sudah ada disini sesuai dengan perintahmu!”
Setelah itu suster itu menekan tombol putar.
“Dokter Zhang, selama kamu bisa menunda sedikit waktu membuat Lina Zhang mati, atau beritahu Susi Fang kalau aku yang memanggilmu kemari, maka kedepannya kalau kamu datang ke Kota Shanghai, kami Keluarga Meng pasti akan membuka pasaran untukmu……”
“Dokter Zhang apa kamu tidak memikirkan apa yang aku katakan padamu……”
Didalam alat rekam itu terdapat suara Hans Meng, saat ini wajahnya sudah berubah menjadi sangat suram.
Dia sama sekali tidak tahu rumah sakit ini memiliki peraturan seperti ini, meskipun dia tahu, di bawah keadaan pasrahnya dia juga tidak memiliki cara lain, tapi sekarang semua rencananya sudah termbongkar karena Dokter Zhang.
“Ini benar-benar brengsek, bagaimana mungkin bisa ada orang jahat seperti ini?”
“Sampah seperti ini mengapa tidak mati ditabrak mobil saja, masih berani mengancam Dokter Zhang, apa dia benar-benar mengira ini adalah kota Shanghai?”
“Dokter Zhang tidak usah takut dengannya, jika dia berani melakukan sesuatu, aku mengenal orang dari stasiun TV, aku akan langsung membocorkan semuanya……”
Sekelompok dokter berkata, dan beberapa suster yang bersinar melihat Kevin Zhang itu sudah mengerumuni untuk melindunginya, jika Hans Meng berani melakukan hal yang aneh, maka mereka akan berubah menjadi induk harimau yang melindungi anaknya.
Wajah Susi Fang saat ini sudah penuh dengan air mata, dia menatap Hans Meng dengan penuh amarah dan kecewa.
Ternyata orang yang selalu berada disekitarnya adalah seorang iblis yang menyeramkan.
Tapi Kevin Zhang yang berusaha membantunya dari belakang malah diusir dan dikatakan tidak berguna olehnya.
“Tuang Meng, anda tidak mungkin mengatakan aku mencari orang untuk menjebakmu bukan, pada saat itu ada banyak orang yang melihatmu masuk ke dalam ruang ganti pakaian!” Kevin Zhang berkata.
“Hahaha, benar sekali, aku memang mengatakannya, mau di apakan lagi?”
Karena sudah tidak bisa menutupinya lagi, maka Hans Meng juga tidak ingin bersandiwara lagi.
Dia melihat kearah Susi Fang, berkata : “Dasar jalang, aku awalnya masih ingin menggunakan cara yang lembut untuk mendapatkanmu, tapi kamu malah tidak menerima niat baik orang, semua ini kamu sebabkan sendiri, kamu tidak bisa menyalahkan orang lain!”
“Pergi kamu dari sini!” Susi Fang meraung dengan keras.
“Mengapa aku harus pergi, kamu belum membuatku puas, karena masalah sudah sampai disini, aku juga tidak akan menyembunyikannya lagi, jika kamu setuju untuk menemaniku satu bulan, kedepannya kamu akan baik-baik saja, jika tidak maka jangan salahkan aku kalau tidak sungkan kepadamu!”
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniMy Lifetime
DevinaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Someday Unexpected Love
AlexanderMendadak Kaya Raya
Tirta ArdaniHanya Kamu Hidupku
RenataPenyucian Pernikahan
Glen ValoraSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia