Si Menantu Dokter - Bab 37 Terserang
Nyonya Besar Keluarga Fang marah hingga wajahnya memerah, sambil mengangkat tongkat mau memukul kepala Kevin Zhang.
Orang lain juga marah besar setelah tersadar kembali. Kalau bukan karena ada kekhawatiran, mereka sungguh ingin maju dan menghajar Kevin Zhang, hingga ia tidak dapat mengurus kehidupan sehari-harinya.
“Kamu simpan saja tenaga itu!” Kevin Zhang tersenyum tak peduli dan berkata, “Sejak kejadian Keluarga Sun kemarin, aku sudah mengembalikan semuanya ke Keluarga Fang. Untuk Susi sana, aku akan mengembalikannya sendiri. Ia itu ia, Keluarga Fang itu Keluarga Fang!”
“Lain kali jangan bahas urusan Keluarga Fang lagi denganku. Aku tidak berutang sebutir beras pun dengan Keluarga Fang, semakin tidak berutang kepada Nyonya Besar Keluarga Fang!”
Tertawa sinis pelan, Kevin Zhang pun berbalik badan pergi. Seketika Roby Fang segerombolan langsung berdiri di mengadang Kevin Zhang!
“Ingin pergi, bagaimana mungkin bisa begitu mudah?”
“Kalian ini ingin memaksa diriku menetap disini? Biro keamanan publik tidak seperti diriku, begitu menghargai hubungan. Biarkan aku pikir dulu, menakuti, menyerang, mengancam sepertinya harus dikurung selama lima belas hari. Lima belas hari juga cepat, langsung berlalu begitu saja!” ujar Kevin Zhang pelan.
“K…..K-kamu…..” Roby Fang yang memimpin bisa-bisanya memerah, bahkan tidak dapat mengatakan satu kalimat penuh. Bajingan ini berani-beraninya menggunakan biro keamanan publik untuk menekan mereka.
“Kalian simpanlah tenaga itu, pikirkan cara untuk mengatasi urusan ini dengan pihak mereka!” Kevin Zhang mendorong Roby Fang mereka, berlangkah besar ke luar!
“Berhenti!” Nyonya Besar Keluarga Fang tersandung sekilas. Raut wajah tampak agak mengerikan, lalu langsung melempar tongkat ke arah Kevin Zhang!
Sepuluh pria bertubuh kekar yang sudah terlatih bahkan tidak dapat melukai Kevin Zhang, apalagi orang tua yang harus bertumpu pada tongkat. Kevin Zhang hanya perlu memiringkan tubuh untuk menghindar!
“Ibu, tidak boleh biarkan ia cerai, juga tidak boleh membiarkannya pergi!” ujar Roby Fang mereka!
“Diam!” Nyonya Besar Keluarga Fang melambaikan tangan. Bagaimana mungkin dirinya tidak tahu itu. Ia tidak mau mendengar beberapa putranya itu membahas proses dan akibatnya, ia mau mendengar cara untuk mengatasinya!
“Kevin Zhang, kamu sungguh mau melakukan ini?” tanya Nyonya Besar Keluarga Fang!
“Sejak dulu melakukan sesuatu pasti ada buahnya!” ujar Kevin Zhang pelan. Kalau Keluarga Fang tidak materialistis, mementingkan hubungan keluarga dan darah, maka pertama yang akan ia balas adalah Keluarga Fang, setelah dirinya berkemampuan. Tapi apa yang dilakukan Keluarga Fang itu jauh beda!
“Bagus!” Nyonya Besar Keluarga Fang mengangguk kepala keras dan berkata, “Kita batalkan surat perceraian ini. Kamu juga tidak berhak inisiatif untuk cerai dengan Susi Fang. Kamu bukan orang Keluarga Fang. Mau Susi Fang berubah menjadi abu, ia juga bermarga Fang. Mari bahas nanti lagi setelah kamu selesai membayar semua utang!”
“Dan juga!” Nyonya Besar Keluarga Fang mendecih berkata, “Kalau kamu sudah mengungkit hal itu, maka aku juga harus menyelesaikan semua ini!”
Pandangannya mendarat pada Lina Zhang berdua, Nyonya Besar Keluarga Fang pun mengumumkan. “Sejak hari ini, semua bisnis di bawah nama Keluarga Fang tidak ada hubungan lagi dengan keluarga Irwan Fang. Semua surat kontrak, komisi dan gaji akan diberi esok hari.”
“Apa?”
Lina Zhang berdua teriak terkejut. Nyonya Besar Keluarga Fang benar-benar tidak dapat mengendali Kevin Zhang ini. Ia pun melampiaskan semua amarahnya pada mereka satu keluarga. Ini sama dengan menendang mereka keluar!
“Kevin Zhang, dasar kamu anak durhaka. Aku sungguh berdosa memiliki menantu sepertimu!” teriak Irwan Fang kesal. Ia tidak berani melampiaskan amarahnya pada Nyonya Besar Keluarga Fang dan hanya bisa melampiaskannya kepada Kevin Zhang.
Lina Zhang juga menatap Kevin Zhang, dirinya sekarang sangat ingin menelan Kevin Zhang!
Baguslah sekarang, mereka bahkan tidak memperoleh keuntungan apapun dari Kevin Zhang. Dan karena Kevin Zhang, komisi dan bisnis mereka yang terakhir juga menghilang!
“Baiklah, kalian satu keluarga keluarlah dari sini!” teriak Nyonya Besar Keluarga Fang!
“Pergi. Pergi sekarang!” Roby Fang, Robert Fang dan Ronaldo Fang juga ikut berteriak!
Langkah kaki Kevin Zhang berhenti sesaat, lalu berbalik badan dan langsung berjalan ke luar. Irwan Fang bertiga pun mengikuti langkahnya dari belakang dengan menyedihkan!
Detik saat Kevin Zhang berlangkah ke luar, Nyonya Besar Keluarga Fang langsung jatuh pingsan. Menendang Irwan Fang satu keluarga merupakan caranya yang terakhir, tapi Kevin Zhang yang berhati keras itu bisa-bisanya langsung pergi tanpa ragu!
Ketiga putra Nyonya Besar Keluarga Fang yang berbakti langsung maju dan membantunya berdiri. Mereka satu-satu mengomel Irwan Fang dan Kevin Zhang berempat, beserta leluhurnya. Bahkan ada yang mengutuk, mendoakan mereka mati dengan kejam, hingga jasad pun tak ditemukan!
Tapi mereka lupa, kalau dipikir-pikir lagi, tidak hanya leluhur, bahkan Ibu kandung mereka sama!
Di luar Keluarga Fang, Kevin Zhang berempat berjalan di jalan kecil. Susi Fang terus menghibur Lina Zhang, sedangkan Irwan Fang terus mengomeli Kevin Zhang!
Lina Zhang mengelap air matanya, lalu memandang punggung Kevin Zhang serius dan berkata, “Berhenti, Kevin Zhang!”
“Ibu!” Kevin Zhang teriak membalas!
“Prakk!” Kemudian yang membalas Kevin Zhang adalah tamparan. Kevin Zhang tidak menghindar dan langsung menerimanya!
“Awal kehidupanku sangat menyedihkan, menikah dengan Irwan Fang ini semakin menyedihkan, tapi aku yakin pasti ada kesempatan. Tuhan ada mata, setelah Susi Fang besar, kita berdua akan memiliki kehidupan yang baik, menjadi tim terbaik di Keluarga Fang. Tapi semua ini karena dirimu, berubah menjadi abu!”
“Selama tiga tahun ini, karena dirimu yang menikah ke keluarga kita, Keluarga Fang pelan-pelan menendang kita keluar. Sekarang kamu setidaknya sudah memiliki hak untuk berpendapat, hanya perlu bertanda tangan, mengatakan sesuatu, apakah bisa melukai dirimu? Mengapa kamu tidak menandantanganinya?”
“Sekarang sangat bagus, bukan? Bisnis kita di Keluarga Fang yang terakhir juga menghilang karena dirimu. Selama tiga tahun ini, kita berdua sudah menerima begitu banyak hinaan, menerima begitu banyak ejekan, apakah kamu tidak pernah memikirkan kita berdua?”
Lina Zhang berteriak dengan suara parau. Susi Fang yang di sebelah juga menangis deras tanpa berhenti.
Irwan Fang terdiam di samping sana. Sejak menikah dengan Lina Zhang, ia memang tidak pernah memberi Lina Zhang menikmati hidup yang bahagia. Sebaliknya, semua yang ia miliki sekarang itu diperoleh oleh Lina Zhang untuknya!
“Baik, kalau kamu begitu berani, berani menandatangani surat perceraian, maka tanda tangan saja. Hanya surat kontrak, Ibu mengancammu, aku tidak mengancammu. Kartu keluarga Susi Fang ada di tanganku. Besok kamu bawa surat itu dan uruslah perceraian di dinas kependudukan dan pencatatan sipil. Kamu pembawa sial ini juga sudah seharusnya diusir keluar!”
“Untuk apa menunggu? Cepat pulang!” ujar Lina Zhang, lalu menarik Irwan Fang pergi. Sedangkan ucapannya itu masih mengiang.
Kevin Zhang yang jarang merokok tiba-tiba menyalakan sebatang rokok. Ia mengisapnya dalam. Ia tidak begitu peduli dengan kata-kata Nyonya Besar Keluarga Fang. Tapi ucapan Lina Zhang seperti palu berat yang langsung memukul hatinya keras!
Beberapa tahun ini, ia terus membiarkan Lina Zhang mengomelnya dan tidak pernah melawan kembali, karena dirinya tidak bersalah kepada siapapun, kecuali Lina Zhang dan Susi Fang.
“Maaf!” ujar Kevin Zhang sambil memandang Susi Fang yang masih menangis!
“Tak apa-apa!” Susi Fang menggelengkan kepalanya dan berkata, “Aku tahu hinaan yang kamu terima lebih banyak dari kita. Ibu hanya sedang kesal.”
“Aku hanya sengaja menggagalkan rencana Nyonya Besar, karena aku tahu rencananya. Dan sekarang, kalau kamu mengangguk, aku akan pergi ke dinas kependudukan dan pencacatan sipil bersamamu. Lain kali aku akan membayar semuanya kepadamu. Aku tidak berutang kepada Keluarga Fang, tapi hanya berutang kepadamu!”
Susi Fang terkejut, lalu memandang Kevin Zhang serius dan berkata, “Apakah kamu ingin cerai?”
“Aku sendiri sangat tidak tahu malu, kalau kamu tidak berbicara, aku tidak akan inisiatif untuk minta cerai!” ujar Kevin Zhang!
Susi Fang tiba-tiba kebingungan. Ia memandang Kevin Zhang berkata, “Kamu pulang ke rumah dulu. Aku pergi menghibur Ibuku dulu. Semuanya akan berlalu. Selain itu, kamu tidak boleh masuk kamarku selama aku tidak berada di rumah!”
Kevin Zhang mengusap ujung hidunya, mengangguk dan kembali ke rumah sendiri!
Tiba di rumah, Kevin Zhang rebahan di atas sofa. Otaknya terpenuhi dengan kata-kata Lina Zhang!
Ia juga mau membantu Lina Zhang dan Susi Fang untuk menjadi ketua direktur internasional. Tapi sekarang ia tidak bisa. Ia bahkan tidak bisa menjelaskan bahwa ia sendiri masih ditindas Keluarga Zhang. Bagaimana ia menjelaskannya?
Dua hari berlalu, Susi Fang pun belum pernah kembali, Kevin Zhang juga tidak pernah keluar. Ia sendiri makan mie instan di dalam rumah.
Hingga ada sebuah panggilan yang tiba-tiba masuk!
Panggilan itu menunjukkan: Bos Yenny Zhou!
“Bagaimana? Apakah sudah menemukan toko yang baik? Istriku telah memberi empat ratus ribu RMB untukmu, kalau begitu jangan cari tempat kecil dengan seratus meter persegi lagi!”
Beberapa saat kemudian, di dalam sana baru terdengar suara tangis.
Kevin Zhang mengerutkan dahi. Ia jelas merasakan adanya yang aneh. Meskipun Yenny Zhou agak bodoh, tapi hubungan di Toko Obat Renfeng dan kepribadian Yenny Zhou, ia telah menganggap Yenny Zhou sebagai temannya. Ia pun dengan panik berkata, “Ada apa yang terjadi?”
“K…..K-kakek masuk rumah sakit, apakah aku boleh ke rumahmu?” Suara Yenny Zhou terputus-putus!
“Datanglah!”
“Jika aku pergi, Susi tidak akan marah, bukan?”
“……Ia tidak ada di rumah!”
“Kalau begitu, aku akan segera ke sana!” ucap Yenny Zhou, lalu memutuskan panggilan!
Kevin Zhang langsung berdiri. Ia baru saja selesai masak air dan menyeduh teh, Yenny Zhou pun langsung muncul di hadapan Kevin Zhang dengan mata yang memerah!
“Sebenarnya ada apa yang terjadi? Katakan pelan-pelan!” Kevin Zhang menuangkan segelas air untuk Yenny Zhou. Untuk Rendi Zhou si tua itu, Kevin Zhang tidak begitu peduli. Lagi pula Rendi Zhou hari itu pernah mengancamnya, ia sendiri bukanlah orang baik!
Setelah Yenny Zhou menceritakannya dengan sedih, Kevin Zhang baru mengerti apa yang telah terjadi!
Ternyata saat Rendi Zhou sedang mengobati orang, pasien itu tiba-tiba melukai orang, gerakannya begitu lincah, hingga beberapa pengawal itu tidak dapat bereaksi. Kalau bukan tusukan orang itu miring, mungkin Rendi Zhou harus berkunjung ke surga dulu!
Selanjutnya, meskipun pasien itu dihajar hingga keempat alat geraknya patah dan dibawa ke kantor polisi, tapi Rendi Zhou juga harus masuk rumah sakit!
“Beberapa hari yang lalu, Dokter Han datang ke Kota Huaibei untuk memancing. Ketua Wang menemukan Kakekku dan menyuruhnya untuk beraksi. Kali ini Kakekku hampir saja kehilangan nyawa, bahkan tidak perlu membahas kompetisi esok hari!”
“Rendi Zhou si tua itu adalah perwakilan dari Kota Huaibei?” ujar Kevin Zhang terkejut!
“Benar, kamu tidak boleh memanggil Kakekku seperti itu. Meskipun ia tidak baik, tapi kamu juga tidak seharusnya memanggilnya seperti itu di hadapanku!” ujar Yenny Zhou agak kesal!
Sedangkan Kevin Zhang tidak peduli. Ia memikirkan urusan yang lebih penting, besok adalah Kompetisi Keterampilan Medis! Rendi Zhou tiba-tiba terluka saat mengobati pasien, ini agak kebetulan!
Kevin Zhang pun langsung menyatakan tebakannya!
“Aku juga berpikir seperti itu, kali ini Kota Huaibei mengalami kesulitan!” ujar Yenny Zhou sambil mengangguk!
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangHalf a Heart
Romansa UniverseMy Tough Bodyguard
Crystal SongDoctor Stranger
Kevin WongInventing A Millionaire
EdisonSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiSi Menantu Dokter×
- Bab 1 Tiga Tahun Penuh
- Bab 2 Jika Dimakan Akan Mati
- Bab 3 Ingin Aku Menyelamatkannya?
- Bab 4 Siapa yang Bilang Sudah Mati
- Bab 5 Karma yang Diperbuatnya
- Bab 6 Jangan Panggil Kakak!
- Bab 7 Strategi
- Bab 8 Batasan
- Bab 9 Kamu Boleh Menganggukkan Kepala
- Bab 10 Meninggalkannya
- Bab 11 Teman Tuan Wang
- Bab 12 Aku Mencari Tuan Zhang
- Bab 13 Kata Tuan!
- Bab 14 Merendahkan orang
- Bab 15 Nyawa Dibalas dengan Nyawa
- Bab 16 Mutan
- Bab 17 Tekanan dari Keluarga Zhao
- Bab 18 Makan Malam
- Bab 19 Kamu Memang Berpenyakit
- Bab 20 Terbang Karena Sebuah Tendangan
- Bab 21 Aku Katakan Pemutusan Kontrak
- Bab 22 Keluar
- Bab 23 Pergi dengan Lega
- Bab 24 Rasa Bangga
- Bab 25 Keluarga Fang yang Kuat
- Bab 26 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 27 Biar Aku yang Mencoba
- Bab 28 Identitas Kevin Zhang
- Bab 29 Kartu Emas, Tahu?
- Bab 30 Bisnis
- Bab 31 Plagiat
- Bab 32 Asosiasi Medis
- Bab 33 Tuan, Terimalah Hormat Kami
- Bab 34 Satu Masalah Muncul Kembali
- Bab 35 Perubahan Kepemilikan
- Bab 36 Siapa Yang Kejam?
- Bab 37 Terserang
- Bab 38 Rencana Licik
- Bab 39 Tanggung Jawab Dan Harapan
- Bab 40 Dikritik Umum
- Bab 41 Berani Mencoba?
- Bab 42 Masih Ada Orang-Kah?
- Bab 43 Sangat Kecewa
- Bab 44 Nama Si Dokter Handal
- Bab 45 Wanita Cantik Mengundang
- Bab 46 Aku Laki-Lakinya
- Bab 37 Melamar?
- Bab 48 Berapa Banyak Yang Kamu Inginkan
- Bab 49 Tolong Maafkan
- Bab 50 Semalaman
- Bab 51 Konsekuensi.
- Bab 52 Mohon Tuan Turun Tangan.
- Bab 53 Kedatangan Ghost Hand.
- Bab 54 Barang Palsu.
- Bab 55 Membahayakan Orang Dengan Mencuri Barang Terlarang.
- Bab 56 Kevin Zhang Melawan Balik
- Bab 57 Keluarga Fang Tidak Hancur, Siapa Yang Akan Hancur?
- Bab 58 Putus Asa
- Bab 59 Tuan Ma
- Bab 60 Tunggu Dan Lihatlah Nanti
- Bab 61 Tuduhan
- Bab 62 Polisi Datang
- Bab 63 Strategi
- Bab 64 Belum Selesai
- Bab 65 Akibatnya
- Bab 66 Orang Jahat
- Bab 67 Sebuah Masalah Datang Lagi
- Bab 68 Keluarga Fang Yang Bangga
- Bab 69 Sekuat Tenaga
- Bab 70 Apakah ini Bisa Dibilang Mencuri?
- Bab 71 Kemampuan Yang Lain
- Bab 72 Keajaiban Untukmu
- Bab 73 Masalah Ibu Mertua
- Bab 74 Mengandalkan?
- Bab 75 Ditendang Keluar?
- Bab 76 Panggilkan Orang
- Bab 77 Kamu Lihat Aku Berani Tidak
- Bab 78 Vas Bunga Liuying
- Bab 79 Siapa Yang Melindungi Siapa
- Bab 80 Sengaja Mengusik
- Bab 81 Kedudukan
- Bab 82 Berbicara Uang Denganku?
- Bab 83 Pertaruhan
- Bab 84 Mengumpulkan Uang
- Bab 85 Milarder
- Bab 86 Tidak Akan Berlutut
- Bab 87 Siapa yang Mengatakannya?
- Bab 88 Asli Dan Palsu
- Bab 89 Berpihak
- Bab 90 Masalah
- Bab 91 Usir Mereka
- Bab 92 Orang Kevin Zhang
- Bab 93 Anggota Keluarga Han Datang
- Bab 94 Siapa Yang Bisa Membawaku?
- Bab 95 Masalah Jadi Besar
- Bab 96 Nyalimu Besar Sekali
- Bab 97 Takut
- Bab 98 Lumpuh
- Bab 99 Kemarahan Matius Mo
- Bab 100 Kematian Kevin Zhang
- Bab 101 Kevin Zhang yang Menyedihkan
- Bab 102 Meminta Bantuan
- Bab 103 Datang
- Bab 104 Metode
- Bab 105 Panggil Aku Tuan
- Bab 106 Kemarahan Kevin Zhang.
- Bab 107 Apakah Kamu Mampu?
- Bab 108 Berani Tidak.
- Bab 109 Bersiap-siap.
- Bab 110 Kebenaran Taun.
- Bab 111 Kedatangan Tamu Dari Keluarga Zhang
- Bab 112 Lily Sun
- Bab 113 Benar-benar Tidak Boleh Memakannya
- Bab 114 Diculik
- Bab 115 Apa Kamu Ingin Mati
- Bab 116 Lumpuh
- Bab 117 Dia Sudah Mati
- Bab 118 Menuruti Perintah
- Bab 119 Serangan Balasan Kenath Bai
- Bab 120 Ambisi Keluarga Fang
- Bab 121 Tidak Seberapa
- Bab 122 Menarik Modal
- Bab 123 Orang Rendahan Berlagak
- Bab 124 Biarkan Dia Tumbuh
- Bab 125 Apa Salahnya Dicoba
- Bab 126 Ini Hutang Budi
- Bab 127 Rela Mati Demi Uang
- Bab 128 Molin Harus Mati
- Bab 129 Senang Bisa Bekerja Sama
- Bab 130 Bergantung Pada Kekuatan Orang Lain
- Bab 131 Gugatan Kembali Diajukan
- Bab 132 Kekuatan Di Belakang Kevin Zhang
- Bab 133 Aku Menang
- Bab 134 Ultimatum
- Bab 135 Baiklah Kalau Begitu
- Bab 136 Kedatangan Orang Keluarga Ma
- Bab 137 Masih Bisa Menghubunginya Tidak
- Bab 138 Kamu Tidak Pantas
- Bab 139 Melihat Orang dengan Mata Meremehkan
- Bab 140 Tetesan Tangisan Kristal
- Bab 141 Ada Udang di Balik Batu
- Bab 142 Lumpuhkan Dia
- Bab 143 Bantai
- Bab 144 Keluarga Meng Dari Shangdu
- Bab 145 Setuju Atau Tidak
- Bab 146 Tidak Bisa Menggundangnya
- Bab 147 Orang Yang menginginkan Nyawamu
- Bab 148 Dokter Legendaris Datang
- Bab 149 Merubah Bahaya Menjadi Tenang
- Bab 150 Merangkak Keluar
- Bab 151 Menangkap Orang
- Bab 152 Memohon Ampun
- Bab 153 Tahanan Rumah
- Bab 154 Dia Harus Mati
- Bab 155 Pergi Sebentar
- Bab 156 Kemampuan Sebiji Jagung
- Bab 157 Sia-sia