Revenge, I’m Coming! - Bab 45 Perubahan Apa Yang Bisa Terjadi Di Dalam Perut(2)

Caroline Ye melihat di alis Mitchell Shao ada kerutan samar yang menunjukkan ketidaksabaran.

Ya,dia kan adalah komandan daerah militer. Meskipun dia cacat sekarang, dia juga bukan boneka porselen, bukan? Bagaimana dia bisa tahan dirawat oleh orang lain seperti ini?

Menurut pendapat Caroline Ye, pikiran seorang ibu seperti Marry Li mungkin dihabiskan untuk memikirkan bagaimana mendapatkan posisi yang baik dalam keluarga Shao, tidak benar-benar peduli tentang memahami anak-anak nya sendiri.

Marry Li meraih dan menghentikan Caroline sebelum memasuki pintu dan berkata, “ Caroline Ye, kamu kemari sebentar.”

“Bu, ada apa?” Caroline Ye bingung dan menghampirinya.

Menghindari para pelayan dan Mitchell Shao, Marry Li berbisik.

“Apakah hubunganmu dengan Mitchell Shao baik-baik saja?”

“Selalu baik kok.”

“Kalau begitu, perutmu ini...,” Marry Li mengerutkan kening. 'Mengapa masih belum ada gerakan?'

Caroline Ye seketika sadar, segera dia pura-pura batuk dan mengecilkan suaranya. “Bu, aku baru pulang berapa lama? Dan juga kamu tahu tubuhnya Mitchell Shao, dia tidak bisa sering... begituan.”

“Ah? “Wajah Marry Li sedikit kaku, agak tidak natural, seolah-olah dia tidak pernah menyangka bahwa Caroline Ye akan berbicara secara terang-terangan, tiba-tiba dia merasa malu.

“Oh, aku tidak menanyakan hal ini padamu, aku ... aku hanya asal tanya...”

Caroline Ye pura-pura tidak mengerti. “Jadi apa yang kamu tanyakan? Perut memangnya bisa melakukan gerakan yang lain?

Marry Li tidak bisa menjawab cukup lama.

“Lupakan lupakan, ayo masuk rumah dan makan.”

Selesai bicara, dia meninggalkan Caroline Ye dengan panik dan masuk ke rumah.

Caroline Ye berdiri di pintu dengan tampilan wajah yang santai dan senang. Dia tidak pernah kalah untuk soal tampilan wajah.

Di malam hari, Mitchell Shao juga jarang kembali untuk makan malam.

Mungkin karena kakek pernah tiba-tiba jatuh dan pingsan, suasana di atas meja makan menjadi sedikit agak tegang. Mitchell Shao melirik pria tua itu beberapa kali dengan sudut matanya, seolah ingin mengatakan sesuatu.

Entah bagaimana, topik pembicaraan jatuh kepada Caroline Ye yang berbicara.

“ Caroline Ye telah datang ke departemen desain untuk mendaftar ya, kerjaannya bagaimana?”

Caroline Ye menyuruput sup ikan dan dengan terang-terangan berkata, “Bagus sekali,aku bisa belajar banyak hal dari nona Lan dari Departemen Desain dan beberapa desainer lainya.”

“Akhir-akhir ini, grup kita sibuk dalam bisnis itu dimana harus mencari koneksi dengan Nonya Song. Aku bahkan lupa untuk bertanya kepadamu posisi Departemen Personalia mengatur posisi apa untukmu?”

“Asisten desainer.”

Meja makan itu seketika hening sesaat.

Mitchell Shao tampaknya terkejut. “Asisten desainer?”

“Iya nih.” Caroline Ye tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Marry Li mengerutkan kening. Bretta Shao bersikap merendahkan orang lain dan gembira atas kesulitan orang lain. Robert Shao, seperti biasanya, wajahnya bersenyum dengan sikapnya yang santai dan tak peduli sambil bersandar dan ikut ke dalam perbicaraan. Yang paling tenang adalah Mitchell Shao, yang sepertinya sudah bisa melihat semuanya sejak awal.

Sang kakek meletakkan sumpitnya dan berkata dengan nada tidak gembira, “Kamu membuat seorang menantu perempuan tertua dari keluarga Shao hanya menjadi seorang asisten kecil, menjalankan tugas untuk orang lain?”

Mitchell Shao tampak sangat gugup.

Caroline Ye akhirnya mengerti apa yang sedang terjadi kemudian dengan cepat dia menjelaskan.

“Kakek, hal ini yang aku minta sendiri. Ketika aku pergi ke Departemen Personalia, aku sengaja menyembunyikan identitasku, jadi tidak ada seorang pun di grup yang tahu tentang hubunganku dengan keluarga Shao.”

Setelah mendengar kata-kata Caroline Ye, wajah lelaki tua itu sedikit lega.

Jika melihat status keluarga Shao di Beijing sekarang, menantu perempuan tertua tinggal di rumah menjadi ibu rumah tangga, martabatnya jauh lebih baik daripada menjadi asisten kecil yang kerjanya menyiapkan teh dan kopi untuk orang-orang.

Kakek Shao sangat menjunjung tinggi gengsi dan wajah dari keluarganya. Secara alami, dia tidak bisa membiarkan Caroline Ye menyiapkan teh dan kopi untuk orang.

“Itu juga tidak boleh,” Marry Li memotong dengan wajah yang tidak senang. “Kamu adalah menantu perempuan tertua dari keluarga Shao. Bagaimana kamu bisa menjadi asisten di perusahaan? Bagaimanapun kamu harus menjadi manajer departemen.”

Caroline Ye mengerutkan kening.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu