Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar

Menurut prosedur, permintaan Caroline Ji ini bisa dikabulkan, tapi polisi sengaja mengulur waktu agar dia mau buka mulut. Tapi mereka mulai kehabisan akal, setelah menginterogasi Caroline Ji sepanjang siang, mereka tidak mendapatkan apapun darinya.

Akhirnya mereka hanya bisa mengabulkan permintaan Caroline Ji untuk menghubungi pengacaranya.

Caroline Ji diberi kesempatan untuk menghubungi pengacaranya lewat telepon, sebenarnya dia tidak mengenal pengacara mana pun, dia hanya ingin menelepon Airin Jiang, dan meminta tolong padanya.

Airin Jiang dalam telepon bersikap dingin, "Dengan dasar apa kamu merasa aku akan membantu mencarikan paengacara untukmu?"

Caroline Ji merendahkan suaranya, tapi masih dengan penuh kemantapan, "Aku tahu dengan pasti kamu tidak akan sembarangan membantuku, tapi kamu juga tahu kalau aku tidak benar-benar mendapatkan yang aku mau, aku akan menyeretmu ke penjara."

Airin Jiang dapat merasakan ancaman Caroline Ji, dia sedikit gentar, menyeritkan dahinya kemudian bertanya: "Kamu sebenarnya punya rencana apa?"

"Aku tidak tenang mengatakannya di telepon, "Caroline Ji memelankan suaranya, "Kalau kamu tidak ingin aku membocorkan kartumu, kamu boleh tidak mencarikan orang untuk membantuku."

"Caroline Ji! Kamu itu sedang berada di dalam kantor polisi, berbicaralah dengan hati-hati!" Airin Jiang marah sampai nada bicaranya gemetar, dirinya tidak bisa mempercayainya, dirinya sudah diancam oleh seorang Caroline Ji!

"Aku akan berhati-hati. Jangan khawatir." Caroline Ji berkata, "Tapi kalau kamu sampai tidak mencarikan orang untuk menolongku, aku akan mengaku, dan yang selanjutnya akan terjadi, aku tidak bisa memberimu jaminan."

"Caroline Ji, jangan kelewatan!"

"Jangan berisik, tidak berguna, "Caroline Ji berkata, "Kalau kamu benar-benar tidak ingin namamu tanpa sengaja terucap olehku, maka segera kirimkan seseorang ke sini."

Sebelum menutup telepon, Airin Jiang seakan tiba-tiba teringat sesuatu, dengan was-was bertanya, "Apa kamu merekamnya?"

"Kamu tidak bodoh juga ternyata. "Caroline Ji tersenyum penuh arti.

"Sejak kapan kamu rekam?" Airin Jiang bertanya.

"Kenapa aku harus memberitahumu, "Caroline Ji berkata dengan kalem, "Yang terpenting kamu harus paham, rekaman ini aku berikan ke tangan seseorang yang sangat aku percayai, kalau sampai aku tertimpa sesuatu, semua rekaman ini akan dibocorkan ke khalayak umum, saat itu tiba, semisal kamu tidak ingin membantuku, aku juga tidak menginginkan bantuanmu, aku ingin kamu bersamaku masuk ke neraka!"

Kalimat terakhir yang diucapkan Caroline Ji penuh dengan ambigu, walaupun Airin Jiang selamanya belum pernah menerima ancaman dari seseorang, namun kali ini, begitu mendengarnya, dia merasa ada sebuah hawa dingin masuk menusuk ke dalam tulang dari ujung kaki sampai ke ujung kepalanya.

Dia meremas poselnya, menarik nafas panjang, akhirnya memutuskan sementara waktu ini untuk taat: "Tunggu, aku akan dengan segera menyuruh seseorang untuk ke sana melindungimu, jangan berbicara sembarangan."

"Ini tidak perlu kamu katakan, aku sudah mengerti." Setelah berkata demikian, Caroline Ji menutup telepon.

Seusai meletakan pesawat telepon itu, Caroline Ji baru merasakan sebutir keringat dingin mengalir di punggungnya. Hanya Tuhan dan dirinya yang tahu kalau dia tidak merekam apapun, semuanya sengaja dia katakan hanya untuk menakuti Airin Jiang. Tujuannya sederhana, agar dia mengirimkan seorang pengacara untuk membantunya keluar dari situ.

Caroline Ji sekarang tidak punya ide apa-apa, dia sekarang hanya menggantungkan nasibnya seluruhnya ke tangan Airin Jiang. Asalkan dirinya terus menerus bisa membuat Airin Jiang tegang dan ketakutan karena berpikiran dirinya memiliki sebuah bukti, Airin Jiang akan seperti kerbau yang ditarik tindiknya. Dan asalkan Airin Jiang bersedia membantunya, Caroline Ji merasa keadaannya sekarang akan membaikm mungkin bahkan akhirnya dia akan terhindar dari kehidupan dalam jeruji besi.

Memikirkannya sampai di sini, Caroline Ji menghela nafas panjang, dia diam-diam mencoba untuk memberanikan diri, agar bisa bertahan. Asalkan dirinya bisa terus bertahan, Airin Jiang demi melindungi reputasinya, pasti akan berpikir sekuat tenaga untuk membantunya keluar dari situ.

......

Ekspresi wajah Airin Jiang saat ini aneh, terutama setelah dia mendengar Caroline Ji menutup teleponnya. Dia ingin membanting ponselnya dengan marah, tapi setelah menarik nafas dalam-dalam, dia tidak jadi berbuat demikian.

Bahkan seorang wanita jalang seperti Caroline Ji saja berani mengancamnya, ini benar-benar tidak bisa dipercaya. Dia kemudian memanggil asistennya, Yoana Chen masuk.

Yoana Chen yang baru saja kena marah, tahu suasana hati Airin Jiang sedang tidak bagus, saat ini dirinya masih trauma dengan kejadian barusan. Sesampainya di dalam, dia bertanya dengan terbata, "Nona Jiang, ada yang bisa saya bantu?"

Airin Jiang sudah lupa dirinya baru saja dengan penuh kebencian menguliahi Yoana Chen, dia mencibir: "Kalau kamu mau berkata sesuatu, katakanlah, kenapa gemetar? Sudah gila? Mendekat ke sini!"

Yoana Chen merasa perubahan suasana hati Airin Jiang sangat tidak menentu, tapi mendengar perkataannya barusan, dia melangkah mendekat.

Airin Jiang teringat apa yang dikatakan Caroline Ji kepadanya di telepon, dia bertanya kepada Yoana Chen: "Caroline Ji, wanita ini, apa kamu dulu pernah menemukan sesuatu yang aneh tentangnya?"

Mendengar Airin Jiang bertanya demikian, Yoana Chen langsung teringat dirinya dulu pernah membantu menyembunyikan sebuah tas milik Caroline Ji yang dalamnya berisikan sebuah pena dengan perekam suara. Dirinya langsung terkejut seakan habis melihat setan, kemudian cepat-cepat berbohong: "Tidak, aku tidak menemukan keanehan apa pun pada Nona Ji."

"Benarkah?" Airin Jiang menaikan alisnya, dengan jelas terlihat tidak mempercayainya. "Kamu benar-benar merasa tidak ada yang aneh dengannya?"

Yoana Chen menarik nafas panjang, mengulangnya: "Benar, aku yakin dia tidak punya sesuatu apa pun yang aneh."

Airin Jiang berpikir sejenak, lalu mengangguk-angguk, terhadap asistennya, Yoana Chen ini, dirinya percaya 100%. Yoana Chen sudah mengikutinya beberapa tahun, tidak peduli dia membantunya melakukan apa, Yoana Chen setiap kalinya selalu menaati tanpa bantahan. Yoana Chen dan dirinya berada di atas kapal yang sama, semisal kiamat datang, Airin Jiang juga tidak khawatir Yoana Chen akan menjualnya, karena dengan menjual dirinya, Yoana Chen sendiri juga akan masuk ke dalam lubang yang sama.

"Yoana Chen, barusan Caroline Ji meneleponku." Airin Jiang berkata dengan nada mencemooh, "Dia benar-benar meneleponku untuk memberiku perintah, wanita jalang ini benar-benar bernyali besar."

"Apa yang dia katakan?" Yoana Chen menaikan alisnya.

Airin Jiang berkata: "Bajingan itu mengancamku dengan berkata, dia memiliki sebuah bukti tentangku, kalau aku tidak mencarikannya seorang pengacara untuk membebaskannya, maka dia akan membeberkan semuanya tentangku.."

Mendengarnya, jantung Yoana Chen berdegup semakin kencang, dia teringat pena perekam suara itu, di saat dirinya tidak tahu, Caroline Ji dulu pernah diam-diam merekam?

Yoana Chen berpikir sampai sebutir keringat mengalir di keningnya, bahkan Airin Jiang dapat melihat keanehannya, dia bertanya: "Kamu kenapa? Kepanasan?"

"Tidak, tidak." Yoana Chen berkata, "Nona Jiang, aku hanya sedikit khawatir, kalau-kalau yang dikatakan Caroline Ji semuanya benar adanya. Dengan begitu, kalau kita tidak mengirimkan seorang pengacara untuk mengeluarkannya, dia akan menyeret kita ke dalam sebuah pertempuran antara hidup dan mati. Saar itu tiba, akan memberi pengaruh buruk ke reputasimu, sekarang sudah banyak sekali pasukan netizen yang bergerak melawanmu, kita tidak boleh memperburuk keadaan!"

"Maka dari itu, apa kamu juga merasa aku harus mengirimkan seorang pengacara untuk menolongnya? "Airin Jiang menaikan alis, "Bajingan ini, berani-beraninya mengancamku! Bagaimana lagi aku harus menahan amarahku ini!"

Saat ini Airin Jiang sedang marah besar, sorot matanya bahkan terlihat sangat kejam.

Di saat-saat genting seperti ini, Yoana Chen juga yang lebih berkepala dingin menenangkannya: "Nona Jiang, selama masih ada kehidupan, selalu ada jalan keluar. Kita sementara waktu ini mengirimkan seorang pengacara dulu, nanti kita baru diam-diam menyerangnya. Semisal kamu ingin melenyapkannya kamu juga bisa, tapi jangan pernah bertindak gegabah di masa seperti ini, sekarang belum waktunya. Tunggu sampai dia sudah tidak akan menyerah lagi, semisal tidak ada bukti, dia juga pasti akan memikirkan bagaimana caranya untuk menyeretmu masuk ke dalam kubangan bersamanya. Saat hari itu tiba dan polisi memanggilmu, kamu juga tidak bisa menjelaskan sejelas-jelasnya! Sekarang ini hanya para warganet yang membuat kekacauan, tunggu sampai kepolisian memulai penyelidikan, masyarakat pastilah akan mengkonfirmasi siapa pelakunya, saat itu, sudah tidak akan bisa mengelak lagi!"

Novel Terkait

Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu