Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 202 Kabur ke mana

Sella Ye dari jauh sudah melihat Caroline Ji, dilihatnya wajah yang putih itu, dia kemudian mengurai sebuah senyum manis di bibirnya.

Berjalan dengan langkah kaki ringan ke sebelah Caroline Ji, Sella Ye tersenyum dan menyapanya, "Kebetulan sekali? Nona Ji? Semalam tidurmu tidak nyenyak?"

Wajah Caroline Ji pucat, putih seperti selembar kertas. Semalam sepulangnya dari bar, dia mengira dirinya sudah berhasil, dia mengira sebuah rumah di pesisir pantai itu sudah menjadi miliknya, maka sesampainya di rumah, dia membuka sebotol sampanye untuk merayakannya. Setelah meminumnya habis, dia tertidur sampai siang ini, ketika atasannya di kantor meneleponnya, membangunkannya dari tidur. Dia berkata ada beberapa polisi yang datang ke kantor untuk mencarinya. Mereka berkata ada masalah yang penting, yang membuat Caroline Ji segera berangkat menuju ke kantor.

Mendengar sapaan Sella Ye, Caroline Ji terkejut, lalu merapikan dirinya, dia teringat kemarin malam ada kemungkinan rencananya telah gagal. Tapi dirinya juga merasa itu tidak mungkin terjadi, jelas-jelas semalam dirinya dengan mata kepalanya sendiri melihat Sella Ye terkapar. Semisal Sella Ye bisa berteleport pun, dia juga tidak akan bisa meloloskan diri. Kecuali Yogi Zhou sendiri yang melepaskannya. Tapi Yogi Zhou begitu membenci Sella Ye, jadi mana mungkin dia semudah itu melepaskannya? Dipikir-pikir lagi, Caroline Ji menghibur diri, mungkin semua ini hanya bayangannya sendiri.

Tapi saat itu juga, saat dirinya melihat Sella Ye yang melangkah dengan ringan ke arahnya, Caroline Ji sedikit meragukan matanya, dia mundur beberapa langkah, sampai Sella Ye berdiri di depannya, dan membuatnya terdesak mundur sampai ke pintu lift, Sella ye memandangnya dengan mengejek, "Kenapa? Nona Ji, kenapa kamu takut denganku?"

Caroline Ji terbata: "Kamu...... Kamu...... Bagaimana bisa......?"

Tanpa merencanakannya, Sella Ye juga tidak menyangka bisa berakting demikian di hadapan Caroline Ji.

Sella Ye melihat lift sudah datang, dirinya melangkahkan sebelah kaki masuk ke dalam lift, lalu menjulurkan kepala menatap Caroline Ji yang masih berdiri di luar, "Kamu tidak ikut?"

Caroline Ji bengong, sesaat kemudian, dia baru masuk ke dalam lift dengan was-was. Di dalam lift dia seakan bersama-sama seekora monster buas. Sella Ye menatapnya, dia hanya merasa ini lucu, dia tidak menyangka akan mengalami hal seperti itu.

Keduanya di dalam lift, Sella Ye tertawa dingin dan berkata: "Kamu pasti tidak mengira aku bisa loloskan?"

Caroline Ji di bawah sadar berusaha melindungi diri, dia juga takut Sella Ye bisa merekamnya, dia berkata: "Aku tidak tahu apa yang kamu katakan!"

"Kamu sudah tidak ingat dengan kejadian semalam?" Sella Ye tertawa, "Kamu ingat atau tidak, itu tidak penting, bukti di ponsel juga ada. Kepergianku menuju ke bar, dan juga panggilan darimu...... Maaf, aku lebih cepat darimu satu langkah, semua video dari kamera pengawas sudah aku dapatkan, sekarang kamu mencari orang untuk meretasnya pun sudah tidak berguna lagi! Kecuali kamu memberiku uang."

Suara tawa Sella Ye terdengar ringan dan datar, tapi saat masuk ke dalam telinga Caroline Ji, terdengar seperti sebuah jarum yang menusuk telinganya.

Caroline Ji tetap berpura-pura, dia masih membantah: "Aku tidak tahu sama sekali apa yang sedang kamu bicarakan."

"Kamu pasti tahu, "Sella Ye berkata, "Kalau kamu tidak tahu, kenapa wajahmu memucat?"

Sella Ye berkata demikian dengan maksud lain, lift sudah segera sampai, Sella Ye berjalan keluar lift duluan. Dia menengok ke arah Caroline Ji kemudian tersenyum, "Oh iya, apakah kamu ingin menelepon ayah ibumu dulu, kali ini sekali kamu masuk, tidak akan semudah itu keluar, masuk bui berapa tahun aku sendiri tidak tahu, tapi aku sebagai saksi, akan menunjukmu. Pasti, mendekam di penjara itu belum seberapa, yang paling penting adalah, tunggu saat kamu keluar dari penjara, namamu akan tercatat dalam rekaman kejahatan, waktu itu, jangankan mewujudkan impianmu untuk hidup mewah di Beijing, mencari pekerjaanpun akan susah bagimu!"

Caroline Ji akhirnya menanggapi dengan marah, "Sella Ye, aku berkata padamu, aku tidak melakukan apa pun, semalam aku hanya mabuk, lalu memanggilmu untuk datang menjemputku, kenapa kamu mau menyakitiku? Kenapa kamu mau menyakitiku!"

Koridor yang sepi itu seketika diramaikan dengan raungan Caroline Ji, dengan cepat menarik perhatian orang yang melintas.

Sella Ye meletakan jari tengahnya di depan bibirnya, kemudian berkata pada Caroline Ji: "SSTT! Jangan keras-keras, Meributiku tidak masalah, tapi jangan sampai meributi orang yang sedang melintas. Kamu menyakitiku atau tidak, silahkan kamu jelaskan ke pihak kepolisian. Toh aku pasti akan membuatmu menyesal, kamu tunggu sampai kamu mendapatkan hukumannya, seumur hidup tidak bisa menghirup udara bebas lagi!"

Caroline Ji meraung setengah mati: "Bukan aku, bukan aku yang ingin menyakitimu, Sella, jangan menuduhku, aku akan memberitahumu siapa di balik semua ini."

"Terima kasih kamu sudah mau memberitahuku siapa dalang dari semua ini, tapi aku tetap pada prinsipku, kamu langsung saja menjelaskan kepada polisi." Sella Ye tertawa dingin, "Aku tidak tertarik dengan siapa dalang dari semua ini, tidak peduli siapa dalangnya, kamu harus mendapatkan hukuman yang setimpal."

Tanpa menunggu Caroline Ji membuka mulutnya lagi, Sella Ye sudah bernjak pergi, meninggalkan Caroline Ji yang berdiri bengong di tempatnya. Ponsel yang dia letakan di dalam tasnya berdering lagi, Caroline Ji mengira itu adalah panggilan dari atasannya, yang menginginkan dia segera sampai ke kantor. Tapi begitu diangkatnya dengan nada tergesa-gesa: "Kenapa terburu-buru? Kan aku sudah bilang aku sekarang dalam perjalanan!"

Suara di dalam telepon itu terdengar perlahan, Caroline Ji terkejut, tersadar, yang meneleponnya bukanlah atasannya, melainkan Airin Jiang.

Airin Jiang bertanya: "Apa kamu hari ini sudah bertemu dengan Sella Ye?"

Caroline Ji menjawab: "Baru saja bertemu, dia tidak apa-apa."

"Dia tidak apa-apa?" Airin Jiang tidak berani mempercayai perkataannya, "Dia belum diperkosa habis-habisan? Sedikit terluka pun tidak?"

Caroline Ji mengingat-ingat, dia teringat dengan lengan Sella Ye yang terbungkus perban, lalu berkata: "Lengannya sepertinya tekena luka bakar."

"Wajahnya?" Airin Jiang bertanya lebih banyak lagi.

"Tidak ada apa-apa di wajahnya, masih baik-baik saja!" Caroline Ji berkata dengan nada iri.

Airin Jiang menarik nafas panjang, pagi itu dia sudah mendapat kabar dan sudah memarahinya gila-gilaan, sekarang dia tahu Sella Ye tidak terluka sedikit pun, Airin Jiang merasa jantungnya merosot. Dia sudah menghabiskan banyak waktu dan energi untuk mengumpulkan orang-orang itu guna menyakiti Sella Ye, dan sekarang ternyata akhirnya seperti itu. Apa Sella Ye punya suatu kekuatan super? Mencari beberapa lelaki untuk menyakitinya, dia ternyata tidak terluka sedikit pun?

"Aku melihat dirinya semalam tidak seperti sehabis diperkosa." Caroline Ji berkata, "Mungkin semalam ada orang yang datang menolongnya."

Tapi siapa yang bisa datang untuk menolongnya? Airin Jiang tidak bisa membayangkannya.

Caroline Ji memelankan suaranya berkata kepada Airin Jiang: "Seseorang dari kepolisian memanggilku untuk memberikan keterangan."

"Baiklah, "Airin Jiang mengingatkan, "Kamu tahu apa yang harus kamu katakan, dan apa yang tidak seharusnya kamu katakan?"

Caroline Ji mengedip-ngedipkan matanya. Masalah sudah demikian pelin, dia hanya bisa mendapat keuntungan yang tidak seberapa. "Nona Jiang, dulu kamu pernah berkata ingin memberiku sebuah rumah di pesisir pantai? Bisakah menggantinya dengan uang?"

"Uang untuk apa?"

"Aku ingin melarikan diri!"

"Melarikan diri ke mana?"

"Ke mana saja, "Caroline Ji berkata, "Toh aku sudah tidak bisa lagi hidup di Beijing, mereka sekarang ingin menginterogasiku. Kalau mereka sampai menemukan koneksi antara aku dan kasusnya, aku mungkin akan dipenjara!"

"Itu juga lebih baik daripada melarikan diri, kamu semisal sekarang memberi keterangan kepada mereka, asalkan mereka tidak mempunyai bukti yang kuat, dan kamu berhati-hati dalam berkata, mereka tidak akan bisa apa-apa." Airin Jiang berkata dengan percaya diri.

"Tapi Sella Ye berkata dia akan menunjuku!" Caroline Ji berkata dengan gugup.

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu