Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
Yogi Zhou berjalan mendekati Sella Ye perlahan, seperti orang gila. Sambil berjalan mendekat, dia berkata, "Kalau kamu pintar, maka jangan banyak meronta, aku berjanji akan membuatmu puas, supaya kamu bisa merasakan enak sebelum kamu aku buat cacat!"
Sella Ye terkejut sampai menangis, dia tidak henti-hentinya memohon, namun seperti apa pun dirinya memohon, Yogi Zhou sudah menjulurkan tangannya, menyobek roknya, dan meraba masuk ke pangkal pahanya.
Di saat ketakutan, Sella Ye berteriak memohon: "Jangan jangan jangan! Tolonglah! Tuan Zhou, kamu sendiri tahu kakak sepupumu sangat menyukaiku kan? Kalau kamu sekarang memperkosaku, nanti ketika dia pulang, dia pasti tidak akan mengampunimu!"
"Maka dari itu aku menjalankan aksiku sebelum dia pulang. Apa kamu benar-benar mengira aku sebodoh itu, tidak bisa memilih hari? Tunggu setelah dia pulang, melihatmu sudah kuperkosa, sampai cacat pula, sampai nanti tidak ada seorang lelaki pun yang bisa bercinta denganmu, apa menurutmu dia demi kamu yang sudah cacat, bermusuhan dengan adik sepupunya sendiri? Dan lagi, nanti aku akan merekamu saat kamu digilir oleh banyak lelaki, apa menurutmu seorang lelaki, setelah melihatmu digilir demikian banyak orang, dia masih menginginkanmu? Sella Ye sudahi mimpimu, dan jangan meronta lagi, berbaringlah baik-baik, aku akan membuatmu puas."
"JANGAN JANGAN JANGAAAN!" Sella Ye terus memohon, "Tuan Zhou, aku tahu kamu marah denganku lantaran apa yang telah kuperbuat padamu, aku ingin meminta maaf denganmu. Asalkan kamu sekarang mau melepasku. Kamu sendiri tahu Bobby Shen menyukaiku seberapa besar. Dulu dia karena ini, berhadapan denganmu, lalu memecatmu dan mengusirmu pergi. Kalau kamu sekarang bersedia melepaskanku, tunggu dia nanti pulang, aku akan membantumu mendapatkan pekerjaanmu kembali, dan aku tidak akan memberitahu siapa-siapa mengenai kejadian hari ini! Aku bersumpah!"
Belum sempat Sella Ye menyelesaikan perkataannya, Yogi Zhou sudah mendaratkan sebuah tamparan ke wajahnya.
Yogi Zhou tertawa dingin lalu berkata kepadanya: "Kamu kira aku ini bodoh? Supaya aku melepaskanmu? Kamu kira otaku kemasukan air? Aku sekarang melepasmu agar kamu bisa melaporkanku ke polisi? Apa aku ini terlihat seperti seseorang yang cacat mental? Goblok! Bicara sekali lagi, aku sekarang akan memasukan sebongkah batu ke dalam vaginamu! PAHAM!?"
Yogi Zhou sambil berkata demikian sambil mengambil sebongkah batu, lalu memperagakan gerakan seakan dia mau memasukan batu itu ke bagian bawah Sella Ye. Sella Ye mundur dengan sekuat tenaga, sampai belakang kepalanya terbentur dinding, sampai dia tidak bisa mundur lagi. Dia ketakutan melihat Yogi Zhou perlahan datang mendekatinya.
Yogi Zhou selangkah demi selangkah maju mendekat, akhirnya dia menjejalkan batu itu ke mulut Sella Ye, lalu menutup mulut Sella Ye agar batu itu dia telan. Sella Ye dengan sekuat tenaga menggigit batu itu, supaya batu itu tidak tertelan. Tubuh Sella Ye basah dengan keringat, bahkan dahinya mulai dibasahi butiran keringat.
Yogi Zhou menyobek celana Sella Ye, lalu membuangnya ke samping, kemudian memanggil anak buahnya: "Kalian jaga di luar baik-baik, jangan biarkan orang lain masuk, tunggu aku puas bermain dengannya, kalian baru bersama-sama menikmatinya!"
Sella Ye menggunakan kesempatan Yogi Zhou tidak memperhatikan dia, dengan segera mengeluarkan batu dari dalam mulutnya.
Yogi Zhou tidak memperdulikannya, dia melepas ikat pinggangnya, sambil tersenyum jahat. Dia kemudian menanggalkan setelan jasnya, sampai celana dalamnya juga, bertelanjang bulat di hadapan Sella Ye, sengaja berjalan ke Sella Ye dengan bangga, lalu bertanya: "Bagaimana? Besar punyaku atau punya sepupuku?"
Sella Ye memalingkan wajahnya, sengaja tidak melihat bagian itunya, begitu melihatnya, dia merasa mual dan jijik.
Yogi Zhou dapat merasakan dirinya dilecehkan oleh seorang wanita, dia kemudian mengibaskan penisnya di depan wajah Sella Ye, sambil bertanya dengan kejam, "Apa kamu tidak dengar? Besar atau tidak? Atau punya kakak sepupuku lebih besar?"
Sella Ye kali ini merasa putus asa, Hartini Shi tidak juga muncul, dia secara tidak sadar merasa, Hartini Shi mungkin tidak melihat sinyal minta tolong darinya, atau mungkin, selarut ini, dia pastilah sudah tertidur, mana mungkin mendengar permintaan tolong darinya?
Dengan putus asa Sella Ye tersenyum lalu berkata: "Kamu sudah seperti ini, masih perlu untuk membandingkan diri dengan Bobby Shen? Penismu itu tidak sebanding dengan sepertiga dari miliknya, seperti sebatang tusuk gigi. Jujur, aku merasa kasihan dengan teman wanitamu, punyamu yang cuma sepanjang itu, rasa geli pun tidak mereka rasakan?"
Setelah Sella Ye berkata demikian, segerombolan lelaki yang sedang menjaga pintu dengan kompak tertawa terbahak-bahak. Apa ada yang lebih menyakitkan bagi seorang lelaki daripada ejekan tentang penisnya yang kecil dan pendek?
Yogi Zhou dengan marah menghentak-hentakan kaki, mengambil beberapa batu lalu melemparkaan ke arah pintu, sambil berteriak dengan marah: "Aku suruh kalian baik-baik menjaga pintu, kalau sampai kalian mencuri-dengar lagi, aku akan membuat kalian melihat!"
Kali ini suara tawa mereka barulah berhenti.
Setelah menyelesaikan persoalan dengan orang-orang di luar, Yogi Zhou kembali beralih ke Sella Ye, wajahnya lebih garang dan menyeramkan daripada barusan, dia menjulurkan tangannya menggenggam kerah baju Sella Ye, "Bangsat, sudah diberi hati, masih minta jantung! Kamu kira kamu adalah seorang dewi, masih berani menertawakanku? Kamu juga tidak melihat diri sendiri, yang dalam waktu singkat akan diperkosa habis-habisan!"
Sudah seperti demikian, Sella Ye tidak lagi merasa takut, dia tertawa dingin kemudian berkata: "Selain mengancam seorang perempuan, kamu masih bisa apa? Dari segi ini saja, kamu masih ingin membandingkan diri dengan Bobby Shen? Aku rasa yang aku katakan mengenaimu tadi salah semua, punyamu bahkan tidak bisa dibilang seukuran tusuk gigi, sehelai rambut pun bukan!"
Yogi Zhou mendengar itu semakin marah, urat di dahinya mulai bermuncullan: "BILANG SEKALI LAGI!!!! COBA BILANG SEKALI LAGIII!!!!!!"
Sella Ye tertawa sinis: "Baiklah, aku bilang kamu........."
Belum sampai Sella Ye menyelesaikan perkataannya, dari luar dapat terdengar suara lelaki yang terkejut: "Cepat pergi! Cepat pergi! Ada mobil polisi! Ada mobil polisi sedang menuju ke sini!"
Setelah itu terdengar suara lain: "Benar-benar mobil polisi, cepat pergi! Cepat pergi! Kalau tidak juga pergi, tidak akan sempat!"
Kemudian ada suara lain: "Direktur Zhou masih berada di dalam!!"
Seorang yang lain yang terlihat seperti kepala dari mereka, berkata: "Direktur Zhou kepalamu! Toh dia juga belum memberi kita uang, kita sekarang mending membereskan barang-barang kita lalu angkat kaki, kalau sampai tertangkap polisi, kita tidak akan bisa mengelak lagi!"
......
Setelah itu dapat terdengar suara mobil van yang dinaiki segerombol orang itu pergi.
Yogi Zhou tersadar, namun saat dia mengejar keluar, terlambat sudah, segerombol orang yang disewanya itu sudah tidak terlihat batang hidungnya, malah kali ini mobil polisi baru saja sampai. Yogi Zhou yang mendobrak pintu keluar, tertangkap oleh polisi di tempatnya berdiri!
Yogi Zhou langsung merengek minta tolong, dia langsung berkata dirinya adalah korban, dirinya tidak melakukan kejahatan apapun, dirinya dianiaya oleh para penjahat yang kabur itu!
Namun polisi tidak mendengarkan pembelaannya, dia langsung memborgol tangannya, dan berkata untuk menjelaskan semuanya di kantor polisi.
Kemudian, di dalam, polisi menemukan Sella Ye yang pakainnya sudah tidak lengkap lagi. Mengikuti di belakangnya, Hartini Shi yang dengan segera memberikan jaketnya untuk menutupi paha Sella Ye yang terekspos, dan memeluknya erat-erat, sambil meminta maaf: "Maafkan aku, Sella, apakah aku sudah terlambat? Maafkan aku! Apa yang sudah dilakukan oleh para bajingan itu kepadamu?"
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesMy Goddes
Riski saputroUnlimited Love
Ester GohCinta Dan Rahasia
JesslynDark Love
Angel VeronicaKisah Si Dewa Perang
Daron JayAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang