Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
Yoana Chen tidak dapat membayangkan cara untuk menghidupi dirinya sendiri jika dia kehilangan suaminya.
Tepat disaat dia membayangkan itu, rumah sakit menelepon untuk meminta pembayaran, dan Yoana Chen sudah menyatukan semua kartu banknya, namun itu bahkan tidak bisa membayar pengobatan selama dua minggu.
Biaya pengobatan suaminya sangat mahal, obat yang ia butuhkan adalah obat-obatan impor. Biaya pengobatan satu hari adalah gajinya satu bulan. Sebelumnya, jika Airin Jiang tidak diam-diam mendukungnya, suaminya tidak mungkin bertahan sampai sekarang. Tetapi sekarang Airin Jiang mengatakan bahwa ia harus membayar atas kesalahannya, dan Yoana Chen tahu Airin Jiang tidak bercanda. Dia melakukan apa yang dia katakan. Di mana dia akan mencari uang selanjutnya? Dia benar-benar tidak punya jalan keluar sekarang. Jika suaminya tidak bisa hidup, dia tidak tahu arti hidupnya.
...
Caroline Ji dikurung di kamar gelap selama dua hari dua malam. Rambutnya berantakan dan wajahnya terluka oleh sepatu hak tinggi Airin Jiang, yang telah meninggalkan bekas luka jelek. Beberapa pria besar yang menjaganya di luar pintu selalu menendang pintu untuk menghinanya setiap malam ketika mereka kurang kerjaan dan bosan. Mereka memperkosanya secara bergantian, menyiksanya dengan berbagai alat peraga sampai mati, dan beberapa pria menyalakan lampu dan memotret dirinya dengan ponsel mereka!
Caroline Ji muak dengan hari-hari seperti itu. Setiap kali pria-pria ini mengacaukannya, Caroline Ji mengancam mereka dengan Airin Jiang. Tanpa diduga, mereka tidak menganggapnya sama sekali!
Faktanya, semua tindakan mereka diizinkan oleh Airin Jiang. Airin Jiang membiarkan mereka menghancurkan Caroline Ji.
Caroline Ji akhirnya terpikir, apakah ini arahan Airin Jiang? Airin Jiang sebelumnya telah mencari orang untuk memerkosa Sella Ye. Setelah menodai dirinya sendiri, dia akan menemukan beberapa pria untuk memperkosa dirinya. Bukankah dia yang paling hebat?
Pada saat ini, Caroline Ji tidak bisa menahan tawa pada kebodohannya Jika dia tahu bahwa dia akan terluka seperti ini, dia sudah pasti memilih untuk tinggal di dalam tahanan, karena itulah pilihan yang paling aman.
Sekarang Airin Jiang menghukumnya sampai mati. Ia tidak tahu berapa lama dia akan menderita. Dia tidak punya teman di kota ini, kecuali Sella Ye.
Tapi Sella Ye tidak akan percaya pada dirinya lagi. Bagaimana mungkin Sella Ye bisa menyadari bahwa dirinya menghilang? Caroline Ji berpikir dengan putus asa bahwa dia akan mati di rumah ini. Tetapi dia benar-benar tidak terima. Airin Jiang telah melakukan begitu banyak hal buruk. Mengapa pada akhirnya dialah yang mati, bukan wanita itu?
Semakin dia memikirkannya, semakin dia merasa tidak senang. Ia terbatuk dan memuncratkan seteguk darah, yang membuat para pengawal segera melompat dan berkata, "Persetan, kenapa ada darah? Jangan bilang dia terkena penyakit serius?"
Caroline Ji tertawa muram dan berkata: "Ya, aku akan mengatakan yang sebenarnya. Aku menderita AIDS dan aku akan segera meninggal. Jika kalian tidak takut mati, kalian boleh terus melakukannya! Dengar-dengar... risiko penularan tanpa memakai kondom adalah 100%."
Orang-orang itu sangat ketakutan sehingga sehingga mereka berhamburan keluar. Mereka semua sangat bingung. Tapi setelah keributan singkat, salah satu dari mereka kembali dan menendang Caroline Ji, "Dasar bangsat! Jika kamu menulari aku, aku akan menguburmu hidup-hidup!"
Kekuatan pria bertubuh besar ditambah dengan amarah yang melonjak menendang hati Caroline Ji, begitu kuat sehingga bahkan kamar sebelah bisa mendengar gerakan itu. Caroline Ji berguling kesakitan. Dia bahkan tidak bisa menangis minta tolong. Dia hanya bisa berguling kesakitan, merengek dari mulutnya.
Pria besar itu menendang jantung, dada, dan perut Caroline Ji. Caroline Ji meludahkan darah berkali-kali. Para lainnya melihat adegan kejam ini yang bisa menghanyutkan nwaya itu. Mereka dengan tergesa-gesa membujuknya: "Sudah, sudah...jika kamu menendangnya sekali lagi dia mungkin akan mati ditanganmu. Jika benar-benar mati, kita tidak bisa bertanggung jawab atasnya. Mungkin saja dia membohongi kita, tidak mungkin kita akan tertular semudah itu! Mari kita pergi ke rumah sakit dan periksa!"
Pria besar itu masih merasa marah. Ketika dia mengulurkan kakinya untuk menendang Caroline Ji lagi, seseorang mendorong pintu keluar dan masuk. Beberapa pria besar mendongak satu demi satu. Mereka melihat itu adalah Airin Jiang. Mereka segera membungkuk ke satu sisi dan berkata, "Nona Jiang."
"Kenapa berisik sekali?" Airin Jiang sedikit mengernyit. Dia sedang di kamar sebelah melihat komentar baru-baru ini di internet. Ketika dia sangat marah, dia mendengar pertarungan tangan kosong di kamar lain. Pikirannya terganggu dan suasana hatinya menjadi lebih buruk.
Beberapa pria besar harus menemukan alasan dengan santai untuk mengingkari: "Perempuan jalang ini menyumpahi Nona Jiang, kami membantu Nona Jiang untuk mengajarinya!"
Airin Jiang mencibir. Tentu saja, dia tidak percaya itu. Beralih ke Caroline Ji, dia melihat bahwa dia telah ditendang dengan luka yang mengejutkan. Dia tidak menunjukkan setengah simpati atas luka-lukanya, tetapi berkata dengan dingin, "Hah, apakah kamu mau berpura-pura mati? Ayo duduk. Aku punya sesuatu untuk ditanyakan."
Caroline Ji berjuang untuk duduk, tetapi karena menggunakan banyak kekuatan, ia kembali memuntahkan darah.
Airin Jiang melihat bahwa situasinya serius. Dia mendengus dingin dari hidungnya dan memberi tahu para pengawal, "Kirim seseorang untuk menemuinya. Jangan biarkan dia mati dengan mudah. Aku punya hal lain yang harus dia lakukan."
Beberapa pengawal merespons, dan segera bekerja bersama untuk mengangkat Caroline Ji untuk menemui perawat.
Airin Jiang melihat Caroline Ji dibawa pergi, dan memberikan senyum sindiran di ujung bibirnya. Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat tanggal. Tampaknya Bobby Shen akan kembali dari perjalanan bisnis, bukan? Maka dia harus bergegas untuk memulai sebelum Bobby Shen kembali!
Setelah beberapa hari, berita tentang Airin Jiang di Internet semakin bertambah. Airin Jiang tidak bisa membersihkan namanya. Meskipun dia telah menghabiskan banyak uang menemukan banyak orang di Internet untuk membuat berita pencitraan, para pengguna Internet tidak buta. Tidak ada yang percaya dengannya lagi.
Setiap kali berita pencitraan keluar, semua komentar hanya sibuk mencela taktik Airin Jiang untuk lari dari kesalahan. Dengan kata lain, Airin Jiang tidak hanya gagal membersihkan namanya, ia malah menjatuhkan diri sendiri kedalam lubang yang lebih dalam.
Bahkan Calvin Jiang, ayah Airin Jiang, tahu tentang itu. Dia sangat marah sehingga dia memanggil Airin Jiang pulang untuk memberinya pelajaran. Airin Jiang begitu kesal dengan urusannya sendiri pada waktu itu. Dia tidak tahan dengan ceramah ayahnya. Begitu seluruh emosinya berkumpul, dia segera mengalihkan wajahnya kepada Calvin Jiang dan bertengkar di depan semua anggota keluarga Jiang.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeLove Is A War Zone
Qing QingCinta Di Balik Awan
KellyBack To You
CC LennyAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang