Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 14 Kurang Satu Lubang

Sella Ye berpikir seperti ini, saat tidak berhenti berjalan kedepan dengan langkah besar, tidak sengaja menabrak seorang wanita yang berjalan ke hadapannya.

Kertas denah didalam tangannya langsung terjatuh ke lantai, Sella Ye terkejut, takut mengotori kertas denah atasan, bergegas berjongkok mau memungut kertas denah, tapi karena berjongkok terlalu cepat, tidak sengaja membuat terkilir kakinya sendiri yang memakai sepatu hak tinggi, rasa sakit langsung menjalar, Sella Ye kesakitan sampai matanya memerah!

Dia menahan rasa sakit di kakinya, memungut kembali kertas denah selembar demi selembar dari atas lantai.

Saat tidak mudah berdiri, Sella Ye baru menyadari kakinya sudah terkilir, dia membawa kertas denah, sambil terpincang-pincang berjalan sampai stasiun bus.

Dia hars mengantarkan kertas denah ini ke tempat konstruksi tepat waktu, kalau terlambat, atasan pasti akan menghukumnya, saat itu dia benar-benar akan dimarahi "Tidak bisa melakukan apapun dengan baik!"

Sella Ye menahan rasa sakit di kaki yang terkilir, berdiri di stasiun bus menunggu bus tiba, tapi setelah menunggu beberapa menit kemudian, dia tidak mendapati bus yang mengarah ke lokasi konstruksi, dia malah melihat sebuah mobil Mercedes berwarna hitam!

Sella Ye mengenali orang yang mengemudikan mobil itu supir Bobby Shen, tapi mobil Mercedes hitam ini dia tidak pernah melihatnya, mobil pribadi Bobby Shen paling sedikit juga ada sepuluh buah, mengendarai sebuah mobil pribadi yang tidak dikenalinya, juga tidak heran.

Supir berhenti disamping Sella Ye, menurunkan jendela mobil perlahan: "Nona Sella Ye, kebetulan aku mau pergi membantu direktur Bobby Shen mengurus sesuatu, mau aku antarkan sekalian?"

Sella Ye tidak enak hati, segera menolak, "Tidak perlu, aku sedang menunggu bus."

Tapi bapak supir terus menawarkan, Sella Ye menolak beberapa kali juga tidak bisa membuat bapak supir pergi, akhirnya, Sella Ye khawatir mobil membuat jalan jadi macet, akhirnya dia dengan membawa kertas denah naik ke atas Mercedes hitam ini.

Bapak supir tidak bicara sepanjang jalan, mengenakan seragam hitam, sikapnya hormat, saat Sella Ye bicara dengannya, dia selalu menjawab dengan sederhana, tidak boleh bicara saat mengemudikan mobil, Sella Ye juga tidak enak hati menganggu supir lagi.

Setibanya di lokasi konstruksi, Sella Ye berterima kasih pada bapak supir, bapak supir malah seperti ingin menunggu Sella Ye menyelesaikan urusan di lokasi konstruksi, dan mengantarnya kembali ke kantor, bapak supir melihat Sella Ye ragu, masih mengatakan ini ketentuan perusahaan, harus mengantar jemput karyawan yang ada urusan diluar.

Sella Ye sedikit ragu dan berpikir, sejak kapan fasilitas kantor terhadap semua karyawan menjadi begitu bagus? Meskipun benar kantor memiliki peraturan mengantar jemput karyawan yang ada keperluan di luar, tapi mobil yang digunakan antar jemput juga bukan Mercedes yang kelas tinggi, pasti mobil kantor biasa yang lama.

Hati Sella Ye ragu, selesai mengantarkan kertas denah ke lokasi konstruksi, saat berjalan ke depan pintu lokasi konstruksi, dia melihat bapak supir masih dengan sabar menunggu dirinya.

Sella Ye dengan sedikit tidak enak hati langsung naik mobil, dia bertanya pada bapak supir: "Sekarang peraturan kantor boleh menggunakan mobil pribadi direktur Bobby Shen antar jemput karyawan?"

Bapak supir mendengar ucapan itu, tapi tidak menjawab, hanya tersenyum datar.

Sella Ye melihatnya, rasa ragu didalam hatinya sudah tertebak.

Setelah kembali dari lokasi konstruksi dan menyelesaikan setumpuk pekerjaan di kantor, dengan cepat sudah jam pulang kerja, Sella Ye pulang ke rumah, memasak sedikit, dan menunggu telepon dalam hening, menunggu telepon dari Bobby Shen.

Menunggu lama, akhirnya telepon berdering.

Sella Ye dengan tidak sabar mengangkat telepon, sampai tidak melihat notifikasi di layar telepon, dengan gembira berkata "Halo".

Tapi dari dalam telepon tiba-tiba terdengar suara lelaki yang bukan suara Bobby Shen.

Sella Ye baru menarik telepon di telinganya, dan melihat sekilas, ternyata orang yang meneleponnya Rio Lu teman kuliahnya dulu.

Rio dari dalam telepon menyapa Sella Ye dengan ramah: "Sella Ye, belakangan apakah kamu sibuk?"

Sella Ye segera menjawab: "Ah, Rio, aku masih baik-baik saja, belakangan tidak terlalu sibuk." Lalu teringat dirinya masih berhutang uang padanya, segera menjawab: "Rio, bukankah aku masih berhutang uang padamu? Dua hari ini aku akan terima gaji, sekarang aku akan kembalikan padamu."

Rio terlihat tidak terlalu perduli masalah uang, tertawa berkata: "Kamu hanya mengingat mau mengembalikan uang padaku? Kenapa begitu cepat terima gaji?"

Sella Ye langsung sedikit takut ketahuan, dia tidak mungkin memberitahukan pada Rio, dirinya belum terima gaji, tapi Bobby Shen si bos besar yang memberikan sejumlah uang pada dirinya.

Sella Ye berbohong dengan sedikit ceroboh, "Benar, beberapa hari ini kantor sudah mau gajian."

"Dalam sebulan gaji kamu berapa?" Rio bertanya dengan ceria, "Anak gadis banyak menghabiskan uang, make-up, pakaian semuanya perlu uang, kamu ambil dan gunakan dulu, nanti ada uang lebih baru kembalikan padaku."

"Bagaimana bisa enak hati?" Sella Ye bertahan, "Sekarang aku kirim ya, bagaimana kalau aku transfer menggunakan Wechat?"

Rio berkata dengan datar: "Wechat aku tidak terkoneksi dengan kartu bank, tidak ada gunanya kamu kirimkan padaku, aku tidak bisa mengeluarkannya."

Sella Ye sedikit tidak percaya: "Benarkah?"

"Benar", Rio tertawa dan berkata, "Kalau kamu ingin mengembalikan, tunggu lain kali kita bertemu, baru kembalikan sendiri padaku, bagaimana menurutmu?"

Suara Rio didalam telepon terdengar sangat lembut, membuat orang merasa dia seorang yang baik, dan masih ada sekilas rasa hangat yang tidak jelas, Sella Ye dapat dengan jelas merasakan, tapi dia sungguh berhutang sejumlah uang pada Rio, bagaimanapun harus mengembalikannya. Setelah berpikir beberapa lama, akhirnya hanya bisa menyetujuinya, tunggu ada waktu baru mengajak keluar bertemu dan makan sekaligus mengembalikan hutang uangnya kepadanya.

Setelah menutup telepon, Sella Ye menghela nafas panjang.

Sella Ye ketakutan, dia membuka histori teleponnya, menghapus notifikasi telepon masuk dari Rio.

Sella Ye juga bukan takut ketahuan, dia hanya takut Bobby Shen seperti saat itu, memeriksa teleponnya, kalau sampai Bobby Shen melihat histori teleponnya dengan Rio, Bobby Shen akan kembali menggila.

Sudah pernah sekali melihat Bobby Shen cemburu, bagaimanapun juga Sella Ye tidak ingin melihat yang kedua kali lagi.

Saat Bobby Shen menggila sungguh tidak berperasaan, sekali dia tidak berperasaan, Sella Ye harus bersiap tidak bisa melewati hari dengan baik.

Sepanjang malam berlalu, Sella Ye masih tidak mendapatkan telepon dari Bobby Shen.

Dia tidak tahu dirinya harus senang atau sedih, Bobby Shen tidak mencari masalah dengannya, dia sungguh senang dan bebas, tapi saat tidak mendapat pesan atau telepon darinya, hatinya malah seperti ada sebuah lubang besar, bagaimanapun juga dia merasa ada yang tidak enak, sampai tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Sehari, dua hari, tiga hari, seminggu...... Setengah bulan berlalu.

Sella Ye membalikkan kalender, terkejut ternyata sudah setengah bulan Bobby Shen tidak menghubungi dirinya!

Setengah bulan ini, Sella Ye bisa melihat Bobby Shen beberapa kali di dalam kantor, juga bisa dihitung dengan jari.

Semua karyawan di kantor sedang bergosip heboh, belakangan ini Bobby Shen sedang mengejar Airin Jiang nona besar Keluarga Jiang dengan semangat, kalau lancar, akhir tahun ini mau menikahi nona besar Keluarga Jiang, sampai saat itu, status direktur Bobby Shen akan menjadi berlipat ganda dua puluh kali lipat!

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu