Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian

Tapi Sella Ye tidak mempercayainya, dia hanya memandangnya sebelah mata. Saat pertama kali dia melakukan dengannya, dia merasa sakit sampai menangis. Dia membujuk, menenangkan dia, saat itu dia hanya membelainya sekali, namun sekali, lalu sekali lagi, dan lagi, dan lagi, akhirnya setelah dia memasukannya, dia tidak henti-hentinya menyodok-nyodok, kemudian semudah itu melepaskannya. Dia hanya menyodok beberapa kali, kemudian perminttan Sella Ye yang diiringi air matanya pun tidak berhasil membuatnya berhenti.

Setelah itu, Sella Ye tahu, semua yang dikatakan lelaki, terutama di atas ranjang, tidak dapat dipercayai. Sekali dia mempercayainya, maka dia akan menjadi miliknya, walaupun sebenarnya....dia juga tidak keberatan menjadi miliknya.

Tapi semalam mereka baru melakukannya sekali, mendengar kabar kalau barang milik pria, tidak baik untuk tubuhnya. Penolakan Sella Ye kali ini, murni karena dia takut barang Bobby Shen akan rusak.

"Jangan terlalu mengkhawatirkan aku, ok? Aku lebih paham dengan tubuhku. Kalau aku katakan ok, itu berarti ok." Bobby Shen dengan sekuat tenaga ingin membuktikan kalau dirinya sanggup.

"Lelaki mana yang mau mengakui kalau dirinya tidak sanggup lagi?" Sella Ye membongkarnya, "Kebanggaanmu terhadap dirimu sendiri demikian bersar, pasti berkata kalau kamu masih sanggup, kalau menunggu sampai kamu merasakan tidak sanggup lagi, itu sudah terlambat."

"Sella Ye. apa kamu ini sedang merendahkan orang?" Bobby Shen sedikit emosi. Matanya yang berbinar tampan mulai terlihat membara seperti api, "Ketika aku berkata padamu aku ingin melihatmu, maka aku ingin melihatmu, sekarang buka!"

Sella Ye ragu beberapa saat, memilin-milin bibirnya, kemudian sengaja memelas: "Huhu, kamu galak sekali!"

"Sella Ye kamu ini sudah umur berapa?" Bobby Shen menatapnya, "Masih berpura-pura menggemaskan? Tidak ada gunanya."

"Kalau begitu apa maumu?"

"Apa dengan membukanya, dagingmu akan berkurang?" Bobby Shen berkata dengan tidak ramah lagi, suaranya parau kasar, "Apa dua hari ini kamu diam-diam ada main dengan orang lain?"

"Kamu yang ada main dengan orang lain!"

"Sella Ye, kamu sudah tidak benar, aku ingin memeriksanya, cepat cepat." Bobby Shen mendesak tidak sabar.

Sella Ye tahu Bobby Shen sekarang sedang menggunakan metode radikal untuk membuatnya tunduk, dia menghela nafas tak berdaya, tahu dirinya tidak akan bisa menghindar lagi. Dia melepaskan kancing baju tidur lengan panjangnya satu per satu. Saat dia melepas bajunya, dia menaruh ponselnya di sebelah. Bobby Shen tidak bisa melihatnya, maka dia dengan kesal berkata: "Apa kamu tidak bisa menaruh ponselmu di tempat yang lebih bagus, supaya aku bisa menontonmu membuka baju?"

"Toh setelah membukanya, aku juga akan menunjukannya padamu, kenapa punya banyak permintaan?"

"Itu tidak sama." Bobby Shen di belahan dunia lain sambil minum bir sambil memberi Sella Ye perintah, "Aku ini ingin melihatmu melepaskan baju perlahan, melihat wajahmu yang seakan ingin aku setubuhi."

Sella Ye merasa kesal, dia dengan cepat melepaskan bajunya, kemudian menunjukannya kepada Bobby Shen, "Sudah cukup? Sekarang kamu katakan, apa aku diam-diam bermain dengan orang lain?"

"Itu susah, "Bobby Shen tertawa kemudian berkata, "Hanya terlihat atasnya saja, yang paling penting adalah bawahnya, sini tunjukan padaku."

"Kamu ini sakit? Dari yang atas saja kamu tidak bisa tahu, kamu mau melihat yang bawah?" Sella Ye bertanya.

"Ini sepertinya kamu sudah tidak paham?" Bobby Shen berkata, "Kamu bukan lelaki, hanya lelaki yang bisa melihatnya. Kamu biarkan aku melihatnya. Rentangkan kakimu lebar sedikit, lalu arahkan kamera ponselmu ke sana, jangan arahkan ke wajahmu, aku ingin melihat itumu."

Sella Ye merasa tertekan: "Jadi wajahku sudah tidak membuatmu bergairah lagi?'

"Itu tergantung dengan kondisi, "Bobby Shen menjawab, "Saat malam tiba, wajahmu tidak membuatku bergairah, tapi terhadap itumu, aku lebih bergairah. Halooo, kenapa kamu sudah menutup pahamu? Aku belum selesai memeriksa apakah kamu ada main dengan orang lain!"

Sella Ye tidak percaya dia bisa mencari jejak, dia hanya menanggapi dengan hum, kemudian bertanya kepadanya: "Apa yang sebenarnya bisa kamu lihat?"

"Aku bisa melihat libidomu." Bobby Shen berkat dengan lembut, suaranya rendah dan parau, "Dapat melihat kamu sekarang sedang ingin aku setubuhi."

Sella Ye: "......"

"Airnya saja sudah lama mengalir, "Bobby Shen masih terus mengejeknya, "Sella Ye apa kamu tidak tahu, nafsu berahimu itu besar sekali, bahkan lebih besar dari aku? Sekarang jujurlah padaku, malam, ketika kamu tidur, apa kamu merindukanku? Terutama rindu ingin kusetubuhi?"

Sella Ye merasa percakapan ini tidak bisa dilanjutkan lagi, dia mengarahkan kamera ponselnya ke langit-langit kamar, tidak menatap Bobby Shen lagi.

"Kamu ini memang lemah, perkataanku semua itu kamu masukan ke dalam hati, jadi sekarang marah dan tidak ingin berbincang denganku. Sella Ye, aku sudah mengenalmu belasan tahun, menurutmu aku tidak mengenal sifatmu ini? Aku kalau tidak mengenal sifatmu, maka aku ini sudah gagal." Bobby Shen tertawa lalu berkata.

Sella Ye mengakui dirnya setiap malam, saat dia lelah, dan berbaring di tempat tidur, dia terkadang teringat dengan Bobby Shen, merindukan ciumannya, pelukannya, dan juga perasaan ketika itunya masuk kedalam tubuhnya, yang memberikannya rasa enak dan klimaks. Terkadang, saat Bobby Shen tidak berada di situ, dia bahkan ingin mandi dengan air dingin untuk membuat dirinya adem.

Tapi bukankah ini reaksi normal seorang wanita? Kenapa Bobby Shen malah menggunakan ini untuk bahan lelucon?

Dia tentunya tidak senang dengan itu semua.

Sella Ye marah dengannya, Bobby Shen bisa merasakannya, dirinya tidak senang hati, tapi akhirnya dia membujuknya, "Kamu menginginkan hadiah apa? Saat aku pulang nanti aku akan membawakannya untukmu."

"Tidak mau." Sella Ye masih menggunakan nada marah.

"Kalau begitu aku bawa diriku pulang saja buatmu?" Kata Bobby Shen, "Nanti setelah aku pulang aku akan membiarkan kamu yang mengatur posisi bercinta kita? Mebiarkan kamu yang di atas?"

Mendengar perkataanya, Sella Ye tertawa sejenak, teringat setiap kali dia berniat untuk menaikinya, pasti akan dihempaskan oleh Bobby Shen, akhirnya dirinya yang akan ditindih di bawah tubuhnya.

Jangan melihat Bobby Shen dalam pekerjaannya dan kehidupannya yang sungguh kekinian, sebenarnya, Bobby Shen dalam urusan hubungan lelaki dan perempuan, sangat ketinggalan. Dia selalu merasa dia sebagai lelaki, tidak pernah membiarkan Sella Ye untuk berada di atasnya, setiap kali dia yang menjepitnya di bawah dan mengendalikannya, bahkan ketika Sella Ye berniat untuk berganti posisi, dia harus melihat apakah tuan muda ini bersedia.

Tiba-tiba dia mendengar Bobby Shen berkata demikian, Sella Ye sedikit terkejut, dia menaikan alisnya kemudian tertawa dan berkata: "Apakah kamu bersungguh-sungguh dengan perkataanmu?'

"Aku bersungguh-sungguh." Bobby Shen berjanji, "Lain kali aku akan membiarkanmu mencoba rasa yang berbeda, membiarkanmu menikmatiku dari atas."

Sella Ye: "Janji ya."

Bobby Shen berhasil membujuk Sella Ye, seketika dia merasa puas dengan apa yang telah dicapainya, setelah itu dia berkata: "Kamu ini benar-benar jago kandang, selain marah denganku, aku tidak pernah mendapatimu marah dengan orang lain. Dasar mujur!"

Sella Ye tertawa, kepalanya dia letakan ke atas bantal, matanya kemudian menatap ponsel kamera, lalu memperhatikan wajah tampan Bobby Shen, "Aku memang beruntung dalam aspek ini, tapi kamu juga menyukaiku. Kalau begitu kamu juga tidak beruntung."

Bobby Shen tersadar, dia menjulurkan tangannya untuk mencubit wajah Sella Ye, tapi bagaimanapun juga tidak bisa mencubitnya, tangannya terjulur ke depan dan meraih udara kosong. Dia merasa hatinya kosong. Dia pun menghela nafas tak berdaya, berkata, "Lain kali, kalau aku bertugas keluar, kamu ikut menemaniku."

Sella Ye menatapnya dengan penuh simpati, "Apa kamu merasa kesepian?"

Mata Bobby Shen menyorotkan cahaya melankolis, "Aku kesepian tiap harinya." Ketika tidak bersamamu aku kesepian.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu