Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
Setelah ragu beberapa saat, Airin Jiang akhirnya menyetujui mereka.
Yang pertama, sesuai dengan yang mereka katakan, dia dapat dipastikan tidak akan menemukan orang yang bisa membantunya menjalankan niatnya, orang di sekitarnya yang bersedia membunuh orang lain untuknya, hanya tiga orang itu. Dan lagi ketiga orang itu bekerja sama, kalau kakak tertua tidak ingin melakukannya, maka dua orang lainnya juga akan mundur.
Setelah berpikir demikian, Airin Jiang menghela nafas, dan menyetujui permintaan mereka.
"Baiklah, 60 miliyar, deal, tapi kalian bertiga harus berjanji akan melakukan segala sesuatunya dengan indah! "
Kakak tertua itu tertawa lalu berkata: "Nona Jiang, anda tidak perlu khawatir! Benar juga! Kami juga berharap kamu dapat memberikan uang kami sekarang! "
Airin Jiang menyuruh Mike Zhang, "Kamu kirimkan 30 miliyar kepada mereka terlebih dahulu, tunggu mereka selesai melakukan segala sesuatu, baru kamu kirimkan sisanya. "
Mike Zhang langsung berangkat mengirimkan uang.
Setelah ketiga orang itu menerima uang mereka, mereka langsung pergi untuk menjalankan rencana pembunuhan itu.
Mike Zhang membantu mereka di bawah perintah Airin Jiang.
Rencananya adalah mereka akan pergi ke tempat di mana Bobby Shen dirawat, dan di saat tidak ada orang di kamar rawatnya, mereka akan langsung membunuh Bobby Shen.
Rencana ini sempurna, pasti akan bisa berhasil membunuh target di tempat, yang paling menyusahkan ketiga orang itu adalah saat ada orang di dalam ruang rawat Bobby Shen. Orang yang berada di luar ruang rawat, mereka bisa menggunakan penyamaran kedua dari mereka sebagai dokter untuk memberi kesempatan kakak tertua masuk. Setelah membunuhnya, kakak tertua lantas bertukar pakaian, dan berpura-pura menjadi dokter jaga yang sedang memeriksa, dan ketiganya akan kabur dari situ.
Airin Jiang merasa rencana ini bagus, begitu mereka berhasil membunuh Bobby Shen, masalah untuknya ke depan akan berkurang!
Berpikir demikian, Airin Jiang meminta ketiga bersaudara itu untuk tidak menunda-nunda, malam ini segera melancarkan aksinya, membunuh Bobby Shen.
Ketiga bersaudara itu setuju, mereka lantas menyuruh Airin Jiang untuk bersabar menunggu kabar baik dari mereka.
Keesokan harinya, Airin Jiang sudah menyiapkan haru, tak disangka, dia mendengar laporan dari Mike Zhang——
"Mungkin mereka sudah gagal, ketiga bersaudara itu semalam setelah masuk ke dalam rumah sakit, mereka tidak lagi keluar! "
"Maksudmu mereka tertangkap anak buah Bobby Shen? "
"Ada kemungkinan ini. "Mike Zhang berkata.
Terbesit sebuah kecurigaan dari mata Airin Jiang, "Segera kirim orang untuk memeriksa daftar orang keluar masuk di bandara, aku ingin tahu mereka sebenarnya pergi ke mana! "
Dengan segera, anak buahnya melaporkan daftar orang keluar masuk bandara.
Dari laporan tersebut, dapat diketahui, ketiga bersaudara itu semalam naik pesawat pergi ke Thailand.
Mendapat laporan ini, AIrin Jiang dengan marah melemparkan cangkir di tangannya, "Kenapa bisa begini? Orang kita bersiap menjaga di rumah sakit, jelas-jelas melihat mereka bertiga berjalan masuk, bagaimana cara mereka melarikan diri? "
Mike Zhang menjelaskan: "Mungkin mereka bertiga dari awal sudah berencana untuk menipu kita! Dari awal mereka tidak ada niatan untuk membunuh target Nona Jiang, maka setelah menerima uang dari kita, mereka langsung kabur. "
Wajah Airin Jiang merah karena marah, dia menghentak-hentakan kaki. "Suruh orang untuk mengejarnya ke Thailand, dan bawa ketiga bersaudara itu kepadaku! "
Mike Zhang bingung, tapi dia menyanggupinya: "Baiklah Nona Jiang." Namun dalam hati dia tertawa dingin, Airin Jiang, kamu akan segera merasakan kepahitan hidup!
Airin Jiang sekiranya sampai mati pun tidak pernah memikirkannya, rencana pembunuhan yang dia rencanakan, dari awal sudah diberitahukan pada Bobby Shen.
Bobby Shen tidak apa-apa, dia hanya bersandiwara menipu Airin Jiang, tak disangka, Airin Jiang termakan tipuannya, dia bahkan menyuruh ketiga bersaudara itu untuk membunuhnya, dan Mike Zhang bahkan merekam semuanya, lalu memberikannya pada Bobby Shen, sebagai bukti untuk menjatuhkan Airn Jiang. Mengenai kedua anak Mike Zhang, dalam kurun waktu ini Airin Jiang tidak punya waktu untuk mengurusnya, faktanya, kedua anaknya sudah sejak awal mula diselamatkan oleh anak buah Bobby Shen dan berada di bawah perlindungannya. Airin Jiang sekarang sudah tidak punya apa-apa lagi, dia masih mengira semua di sekelilingnya adalah anak buahnya, padahal, dengan jentikan jari Bobby Shen, sewaktu-waktu dia akan digulingkan.
Memikirkannya membuat suasana hati Mike Zhang menjadi lebih baik, dalam hati dia berpikir, Airin Jiang Airin Jiang, kamu sudah terlalu banyak berbuat jahat, tidak kusangka kamu akan menemui hari ini, aku selalu ingin melihatmu jatuh.
......
Di dalam ruang rawat, Bobby Shen terbaring di atas tempat tidur, sesekali melambaikan jarinya ke depan Sella Ye.
"Aish, airmu terlalu panas, apa kamu mau membunuhku? "
"Eh eh, Sella Ye, airmu terlalu dingin, apa kamu tidak tahu aku sedang sakit? Ha? Apa kamu ingin sakitku bertambah parah? "
"Eh eh eh, Sella Ye, ini ekspresi apa? Aku hanya mengatakan beberapa kalimat padamu, kamu sudah tidak sabar, apa kamu merasa sikapmu seperti ini terhadap orang sakit tepat? "
Sella Ye yang sedang mengupas apel, menengok, dia lantas memelototi Bobby Shen dengan kejam, dia berkata dengan kesal: "Apa aku ini masih kurang baik terhadapmu! Buatlah aku senang sedikit! Bobby Shen, mana ada orang sakit yang sesusah kamu? Aku tidak tahu di kehidupanku sebelumnya sudah berbuat dosa apa, dalam kehidupan ini bisa bertemu dengan orang sepertimu! Bahkan di saat kamu terbaring sakit di rumah sakit pun kamu juga tidak melepaskanku! Dan juga aku mohon padamu. Kamu ini hanya terbentur kepalanya, hanya mengalami gegar otak ringan, kamu juga bukan kecelakaan sampai tangan dan kakimu tidak bisa bergerak, kamu belum cacat! Kenapa kamu bahkan untuk menuang air saja memintaku untuk meladeni? "
Bobby Shen mencibir dengan kesal, dia menunjuk wajah Sella Ye, "Ada pepatah mengatakan, saat menemui kesulitan, baru wajah aslinya akan terungkap, Sella Ye, aku hari ini baru dapat melihat warnamu yang sesungguhnya. Aku sudah selemah ini, kamu masih punya permintaan sebanyak itu padaku! "
"Kamu, lemah?" Sella Ye merasa telinganya seakan sedang mendengarkan opera pertunjukan, "Kalau kamu lemah, maka katakan padaku, kenapa semalam kamu bisa mennggoyangku selama dua jam! Katakan! "
Bobby Shen tertawa, lalu berkata: "Kemarin malam aku hanya menjadikanmu bantalku selama beberapa menit setelah kita selesai berhubungan badan saja, Sella Ye, kenapa kamu sepelit ini? Apa kamu tidak melihat aku sedang terluka? Apa kamu tidak bisa sayang padaku?"
Bebicara sampai terluka, Sella Ye juga naik pitam, Bobby Shen hanya mengalami kecelakaan kecil, kepalanya sedikit terluka. Malam itu saat dia bertemu dengan Airin jiang dia mengalaminya. Sella Ye tahu kepalanya terbentur, tapi hanya terbentur sampai berdarah sedikit, bukan terbentur sampai menjadi idiot. Tapi Bobby Shen senang berpura-pura memelas, sebentar dia berkata tangannya sakit, sebentar berkata kepalanya sakit, sebentar berkata merasa tidak puas. Akhirnya saat Sella Ye tidak menyadarinya, dia bahkan langsung membuatkan surat ijin untuknya. Alhasil, Sella Ye sekarang tidak tahu harus berbuat apa, setiap hari hanya datang ke rumah sakit untuk merawat Bobby Shen orang sakit yang palsu ini.
Saat disinggungnya, amarah Sella Ye memuncak, "Kamu tidak sakit, kenapa harus membuatku ijin dari kantor sekian lama? "
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieBeautiful Lady
ElsaLove And War
JaneTen Years
VivianThe Richest man
AfradenAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang