Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 247 Mantan Kekasih

Mengetahui berita itu Airin Jiang terkejut bukan main.

Mantan kekasih ayahnya?

Ibu dari wanita yang terus merepotkannya itu?

Ibunya sudah berkali-kali berkata pada Airin Jiang, Calvin Jiang tidak akan pernah melupakan cinta pertamanya, bahkan setelah lewat bertahun-tahun, dia masih dalam mimpinya memanggil nama cinta pertamanya itu.

Dulu Airin Jiang selalu menghibur ibunya, lelaki memang sering merasa bersalah, yang tidak bisa didapatkan, tidak akan pernah dilupakannya.

Tapi seperti sekarang, Calvin Jiang terhadap cinta pertamanya itu, tidak sesederhana masih mengingatnya seperti itu.

Dari hasil penyelidikan Mike Zhang, Airin Jiang mengetahui, Nadia sekarang adalah dalam keadaan vegetatif, dia tidak bisa merasakan apa pun, dia hanya bertahan hidup dengan bergantung pada tabung oksigen dan obat-obatan, sepatah kata pun dia tidak sanggup mengucapkan, matanya tertutup, tapi Calvin Jiang masih tak kenal lelah selalu berlari ke ruang rawatnya.

Kisah cinta seperti ini, tidak sesederhana cinta pertama seseorang begitu saja, itu adalah sebuah cinta yang sangat mendalam baru akan membuat orang berbuat demikian.

Pantas saja Calvin Jiang berusahan mati-matian untuk menyelamatkan Sella Ye, sekiranya, sewaktu dia melihat Sella Ye, dia teringat dengan wanita yang sangat dia cintai?

Sampai di sini, Airin Jiang semakin merasa ada sesuatu yang menghambat jalur pernafasannya. Ibunya yang demikian perhatian pada Calvin Jiang, ternyata yang berada di dalam hati Calvin Jiang dari dulu adalah wanita lain. Bagi seorang wanita yang mencintai seseorang sepenuh hati, apa ada sesuatu yang lebih kacau dari pada ini?

Airin Jiang sekarang sungguh merasa ibunya tidak pantas berbuat demikian! Dan pertama kalinya dia juga merasakan di dunia ini, ternyata banyak yang tidak adil, walaupun mereka mendapatkan apaun yang merela inginkan, tapi yang paling diinginkan hatinya, tidak peduli apa yang mereka lakukan, tidak bisa mereka dapatkan.

Sore itu Airin Jiang pulang ke rumah orang tuanya. Agatha Song sedang berada di rumah menyiapkan sup ayam untuk ayahnya, dia berencana mengantarkan sup ayam itu ke rumah sakit.

Mengetahui Agatha Song sedang membuatkan sup ayam, dia berkata dengan murung: "Ibu, ibu masih punya niat baik untuk membuatkan sup untuk ayah, apa ibu tidak tahu, dia sekarang sedang sibuk memupuk cinta lamanya lagi! Mana ada hati yang tersisa untuk meminum sup yang sudah ibu siapkan dengan susah payah! "

Agatha Song dapat merasakan ada yang aneh dengan perkataan anak perempuannya, dia berkata: "Jangan asal bicara, ayahmu bukan orang yang seperti itu. "

"Apa ibu sangat mengerti ayah? "Airin Jiang bertanya dengan sinis, "Ibu, kenapa ibu selamanya sebodoh ini? Apinya saja sudah menjilat pintu rumah kita, apa ibu tidak merasa gugup? "

Agatha Song meneruskan memasak sup, dia berkata dengan sabar: "Ibu tahu suasana hatimu sekarang sedang tidak baik, tapi seorang wanita harus berhati-hati dalam bertutur kata, terutama di dalam rumah. Tembok kita punya telinga, sebaiknya kamu lebih berhati-hati!" Saat berkata demikian Agatha Song sengaja melihat sekelilingnya, kemudian memelototi Airin Jiang.

Airin Jiang tahu ibunya sekrang sedang mengkhawatirkan pembantu-pembantu di dalam rumah. Keluarga Jiang adalah keluarga berdarah biru, kalau sampai tersiar kabar bahwa tuan besarnya ada main dengan wanita lain, para pembantu mereka akan ramai dengan berita itu, dan pada akhirnya akan menjadi kabar yang ramai diperbicangkan orang seluruh kota.

Menyadarinya, Airin Jiang dengan segera menutup mulutnya, dia lantas dengan sabar menunggu ibunya selesai memasak sup ayam, baru membawa ibunya masuk ke dalam kamar, mengunci pintu, kemudian berbincang dengannya menggunakan suara lirih.

"Ibu, bajingan itu sudah menggoda ayah, kalau ibu tidak bertindak, sampai nanti ayah benar-benar berhasil tergoda, ibu hanya akan bisa menangis! "

"Bajingan mana? "Agatha Song tak berdaya, "Aku tahu kamu sedang membicarakan Nadia, tapi dia sekarang sudah dalam keadaan vegetatif, bagaimana dia menggoda ayahmu? Kamu jangan sembarang berasumsi, menakuti diri sendiri! "

"Sekarang dia dalam keadaannya yang seperti itu saja berhasil menarik ayah untuk mengunjunginya! Kalau nanti dia sampai sadar, tidak tahu lagi apa yang akan terjadi! "Airin Jiang berkata, "Ibu, ibu ini sebenarnya tahu atau tidak? Ayah demi cinta lamanya itu bahkan rela mengorbankan nyawanya. Yang ayah selamatkan hari itu adalah anak perempuan Nadia, anak kandung, apa ibu tahu? "

"Ibu tahu, dari awal ibu sudah mengetahuinya. "Agatha Song berkata sambil membalikan badan, mengenai hal ini, saat dirinya mengetahuinya, dia juga bersedih, tapi saat dipikirnya lagi, dia merasa semua ini sudah seharusnya terjadi. Singkatnya, dia adalah seorang wanita yang tradisional, dulu dirinya setelah kehilangan kesuciannya baru menikah dengan Calvin Jiang. Calvin Jiang mengetahuinya juga tidak mengatakan apa-apa, bahkan bersikap lebih baik lagi terhadapnya. Mengenai hal ini, Agatha Song selalu merasa berhutang budi terhadap Calvin Jiang. Seperti halnya sekarang, dia hanya ingin mengurus cinta pertamanya dulu dengan menyelamatkan putrinya, Agatha Song harus bagaimana lagi menghadapinya?

Kalau yang dihadapinya adalah orang biasa, dia mungkin masih bisa merasa tidak nyaman, tapi sekrang, Nadia terbaring sakit di atas tempat tidur, bergerak pun dia tidak sanggup. Agatha Song tidak tahu mengapa dirinya harus mencemburui wanita sepertinya. Dari sudut pandang yang lain, dia hanyalah seorang yang sudah mati, hanyalah seorang yang masih bisa hidup karena alat bantu kesehatan.

Dia tidak sanggup membenci wanita seperti ini.

"Tunggu sampai kamu seusiaku, maka kamu tidak akan lagi merasa terganggu dengan hal kecil seperti ini. " Agatha Song menatap anak perempuannya itu, dia kemudian berkata dari hatinya yang terdalam, "Orang di masa mudanya selalu senang untuk merebutkan siapa menang siapa kalah, seakan kalau tidak berhasil menang, seluruh dunia akan meremehkannya, tapi sebenarnya, di dunia ini mana ada sebanyak itu yang bisa menentukan siapa menang dan siapa kalah. Tunggu sampai kamu mencapai usia itu, kamu akan memahaminya, menang sebenarnya tidak memiliki arti apa-apa. "

Menang menghadapi dunia, tapi kalah terhadap lelaki yang paling dicintainya, punya arti apa?

"Ibu, itu semua karena ibu selemah ini, maka ayah sekrang baru semakin meremehkan ibu! Apa ibu tahu, dia sekarang setiap hari selalu pergi mengunjungi wanita bernama Nadia itu! Kalau ibu tidak memperjuangkannya lagi, dia tidak akan mau dengan ibu lagi! "Airin Jiang marah sampai suaranya gemetar. Dia merasa kecewa dengan ibunya. Dia selalu merasa kalau dia berada di posisi ibunya, dia pasti akan menanganinya lebih baik dari ibunya, paling tidak, dia tidak akan membiarkan ayahnya terus menemui wanita jalang itu.

"Lalu apa yang kamu ingin aku lakukan? "

"Ibu harus merebut ayah kembali! "

Agatha Song tiba-tiba tertawa, dia menatap anak perempuannya itu, akhirnya dia paham kenapa anaknya itu tidak bisa mendapatkan Bobby Shen, tidak peduli apa pun yang dia lakukan, dia tidak akan pernah bisa mengalahkan saingannya dalam hal percintaan itu.

"Kenapa kamu sampai sekarang masih tidak memahaminya? Lelaki tidak bisa direbut kembali, kalau seorang lelaki bisa direbut kembali, kalau begitu, lelaki ini bukan lelaki baik-baik, paham? "Agatha Song menghela nafas tak berdaya, "Sama halnya dengan ayahmu, ayahmu bukan lelaki biasa, dia menyukai siapa dan ingin bersama dengan siapa, itu semua hak dia untuk memilih, ibu tidak bisa mengaturnya, bukan ibu tidak bisa mengaturnya, tapi ibu tidak punya kemampuan untuk itu, paham? Ibu tidak memiliki kemampuan ini......karena dalam bahtera pernikahan ini, faktanya adalah ayahmu kuat dan ibumu lemah, ibu hanya bisa pasrah. "

"Tidak boleh pasrah! "Airin Jiang berkata dengan gemetar, dia seketika berkata lagi, "Ibu, kalau kita menyerah pasrah, detik ini juga yang berada di genggaman kita semuanya akan sirna, waktu itu tiba, jangan mengatai aku ini anak perempuan yang palsu, bahkan reputasi ibu sebagai Nyonya besar Jiang tidak bisa dipertahankan! "

"Anak bodoh, Nadia sudah tidak sadarkan lagi, dokter berkata dia selamanya tidak akan sadar lagi. "Setelah berkata demikian, sebuah senyum tersembul dari ujung bibir Agatha Song.

Airin Jiang dengan segera menyambar: "Ibu, walaupun Nadia sudah tidak akan sadar lagi, tapi apa ibu lupa? Masih ada Sella Ye! Apa ibu tidak merasa ayah tanpa menghiraukan keselamatannya pergi untuk menoling Sella Ye? Lalu apa ibu tahu? Saat aku sampai ke rumah sakit yang lalu, aku melihat ayah sedang berbincang dengan Sella Ye, apa ibu tahu sorot matanya yang mengandung kasih? Yang aku khawatirkan akan menyingkirkan kita bukanlah Nadia, tetapi Sella Ye! "

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu