Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
Setelah pulang kerja, Sella Ye pergi ke pasar membeli daging sapi yang segar.
Bobby Shen suka makan daging sapi yang di iris sangat tipis, tidak boleh terlalu tebal, setelah Sella Ye membeli sepotong daging sapi dan pulang ke rumah sewa, dia menggunakan pisau yang tajam mengirisnya menjadi potongan tipis, memasak bubur, memasukkan daging sapi iris, menambahkan perasa, kemudian terakhir menaburkan sedikit daun sup agar aromanya sedap, memasukkan ke dalam kotak makan, berangkat ke rumah Bobby Shen.
Rumah keluarga Shen, sebuah villa yang berlokasi di pinggiran kota, transportasi di sekeliling tidak banyak, Sella Ye berganti bus beberapa kali, lalu berjalan menyusuri jalan yang panjang dibawah lampu jalan, baru akhirnya sampai ke rumah keluarga Shen.
Yang membuka pintu pelayan keluarga Shen, Bibi Anik.
Bibi Anik membuka pintu dan mempersilahkan Sella Ye masuk, berkata dengan ramah: "Nona Sella, anda kemari mencari tuan kedua kan?"
Tuan kedua yang dimaksud bibi Anik adalah Bobby Shen.
Sella Ye tersenyum menganggukan kepala: "Benar, bibi Anik."
Bibi Anik melihat Sella Ye tumbuh besar, keluarga Ye dan keluarga Shen dari awal sudah saling mengenal, hanya saja empat tahun yang lalu, ada kejadian menyedihkan di keluarga Ye, kemudian Sella Ye diusir keluar dari rumah keluarga Ye, dulu nona besar sering diganggu oleh orang.
Mengenai masalah Sella Ye ini, bibi Anik hanya mendengar gosip saja.
Hanya saja bibi Anik tidak pernah memperdulikan masalah gosip keluarga ini, bagi bibi Anik, Sella Ye dari kecil adalah anak yang rajin belajar, walau tuan kedua bukan sepenuhnya baik, tapi juga termasuk lumayan, sampai umur segini, bibi Anik tidak pernah melihat tuan kedua bersikap begitu baik pada siapapun, sampai terhadap Fenny Ye nona besar keluarga Ye yang sudah meninggal itu, juga tidak bisa dibandingkan dengan Sella Ye.
Tapi Sella Ye selamanya juga mungkin tidak akan tahu, tuan muda kedua juga pasti tidak mungkin sembarangan bicara.
Teringat sampai disini, bibi Anik menghela nafas ringan.
Sampai hari ini bibi Anik masih ingat, empat tahun lalu semua orang mengatakan Sella Ye adalah pembunuh kakaknya, tidak mengizinkan Sella Ye memasuki pintu besar keluarga Shen, Bobby Shen karena membela Sella Ye, bertengkar dengan semua tetua keluarga Shen. Kemudian, setiap ada pelayan keluarga Shen yang membicarakan Sella Ye, Bobby Shen selalu menghukum pelayan ini dengan berat setelah Sella Ye pergi.
Bobby Shen diam-diam melakukan banyak hal demi Sella Ye, dia masih pernah berkata pada setiap pelayan di keluarga Shen, Sella Ye akan menjadi istrinya dikemudian hari, kalau mereka berani bersikap tidak baik padanya, dia tidak akan melepaskan siapapun.
Dan para pelayan tahu dengan sangat jelas bahwa tetua keluarga Shen tidak akan mengizinkan Bobby Shen menikahi seorang wanita yang lahir dari seorang pelacur sebagai istrinya, terlebih lagi Sella Ye masih membawa nama buruk itu, kalau bukan karena Bobby Shen mencari relasi dan menyelesaikan masalah ini, Sella Ye dari awal sudah ditangkap masuk ke penjara, bagaimana bisa hidup bebas seperti sekarang ini?
Sella Ye hari ini mengenakan sebuah mantel putih, cuaca diluar sedikit dingin.
Begitu masuk, bibi Anik menarik tangan kecilnya yang dingin, berkata dengan perhatian: "Nona Sella, cuaca begitu dingin, lain kali kalau kemari, minta tuan kedua pergi menjemput kamu."
Sella Ye menghela nafas, berkata dalam hati: Tuan kedua orang yang sangat sibuk, sekarang tidak tahu sedang sibuk menyenangkan wanita mana, bagaimana dia bisa ada waktu datang menjemputku?
Orang seperti Bobby Shen, sampai tempat golf yang lokasinya begitu pinggiran, bisa meninggalkan dia seorang diri di tempat yang tidak dikenalnya, sama sekali tidak perduli hidup matinya, terlebih lagi rumah keluarga Shen ini, yang hanya berlokasi jauh sedikit dari pinggiran kota? Berada disisi Bobby Shen selama empat tahun, Sella Ye sama sekali tidak pernah merasakan fasilitas antar jemput.
Sedang berpikir, terdengar suara wanita yang nyaring dari pojokan tangga ruang tamu--- "Yah, aku bilang siapa yang datang? Rupanya Sella Ye ya?"
Sella Ye mengenal suara wanita ini, ibu kandung Bobby Shen, Chloe Zhou.
Sella Ye tahu Chloe Zhou dari dulu tidak ingin bertemu dengan dirinya, takut suatu hari begitu tidak berhati-hati dan menyinggungnya, tidak berani mengabaikan, segera menyapa Chloe Zhou: "Nyonya Shen."
Chloe Zhou berjalan menyusuri tangga, dibelakangnya masih ada seorang gadis yang cantik dan manis.
Pandangan Chloe Zhou perlahan jatuh di atas wajah Sella Ye, tiba-tiba memalingkan kepala tertawa pada gadis yang manis itu: "Maria, kamu sudah lihat? Ini wanita yang terus mengganggu kakakmu Bobby Shen, dia ya, sangat ahli, dulu ibunya jual diri, dia mungkin sudah diajari, kakakmu Bobby Shen suka sama dia, sudah empat tahun, kakakmu tidak pernah bersama dengan wanita lain."
"Benarkah?" Gadis yang dipanggil "Maria" menaikkan alis, pandangannya melihat Sella Ye dengan arogan, saat pandangan Sella Ye dan dia bertemu, Maria tertawa dingin, memalingkan kepala berkata pada Chloe Zhou: "Dulu aku dengar tante mengungkit tentangnya, aku kira dia sangat cantik, tidak disangka ternyata tampangnya biasa saja! Bagaimana kakak Bobby Shen bisa menyukai dia yang seperti begini?"
Saat ini, Yolanda Meng nyonya besar keluarga Shen yang berdiri di pojokan tangga melihat kondisi ini menuruni tangga, melihat Maria sekilas dan tertawa berkata---
"Nona besar Maria, jangan berbicara keterlaluan, kamu harus tahu, tampang wanita sama sekali tidak penting, yang penting adalah ada lelaki yang menyukai, dan rela melepaskan segalanya deminya, ini barulah kemampuan, tantemu bukankah sebuah contoh hidup?"
Selesai berkata, Yolanda Meng tertawa dengan maksud dalam, membuat semua orang mendengar, nyonya besar sedang diam-diam menantang nyonya kedua Chloe Zhou, orang ketiga yang merusak rumah tangga orang!
Walaupun Chloe Zhou adalah "Orang Ketiga", tapi Chloe Zhou tidak sama dengan orang ketiga biasanya, keluarga Zhou kaya dan berkuasa, beberapa tahun lalu, dia sungguh mencintai ayah Bobby Shen, sampai bersedia bersama disamping ayah Bobby Shen tanpa status. Ayah Bobby Shen merasa Chloe Zhou berkorban banyak demi dirinya, jadi makin memperhatikan Chloe Zhou, dan memberikan sebagian besar saham Jaya Abadi atas namanya, memberikan pada anak keduanya Bobby Shen.
Jadi, posisi Bobby Shen di keluarga Shen termasuk bagus, dan karena keluarga ibunya yang kaya, maka kekuasaan saham ada di tangannya, siapapun juga tidak berani mengganti posisinya, orang diluar memandang Bobby Shen lebih tinggi dari tuan besar keluarga Shen, lagipula kekuasaan di tangan Bobby Shen, seluruh harta keluarga Shen!
Karena ayah Bobby Shen tidak adil, Yolanda Meng nyonya besar keluarga Shen tentu saja tidak senang, dan begitu ada kesempatan, akan bertarung habis-habisan dengan Chloe Zhou, tidak menginginkan kemenangan, hanya ingin agar hati Chloe Zhou tidak senang!
Dulu Chloe Zhou selalu tutup sebelah mata, tapi sekarang keponakannya ada disini, bagaimana dia bisa menelan amarah ini? Kalau tersebar sampai keluarga ibunya, dia masih akan direndahkan oleh keluarganya?
Chloe Zhou langsung tertawa dingin, melihat keponakannya Maria Zhou, tapi ucapannya ditujukan pada nyonya besar Yolanda Meng---
"Maria, ada beberapa wanita tidak punya kemampuan menjaga lelaki, kemudian menyalahkan orang lain, sudah sepantasnya seumur hidup tidak sukses, pengalaman, tampang dan keahlian juga tidak sebagus aku, sampai tidak bisa merebut lelaki dariku! Kalau aku menjadi dia, dari awal sudah rendah diri sampai mati membenturkan kepala ke dinding saja!"
Novel Terkait
My Perfect Lady
AliciaIstri Yang Sombong
JessicaHis Second Chance
Derick HoMy Secret Love
Fang FangMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeTen Years
VivianThat Night
Star AngelAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang