Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 59 Cemburu

Sella Ye dikejutkan dengan permintaan maafnya yang datang secara tiba-tiba, dalam ingatannya, dia belum pernah meminta maaf dengannya lebihb dari tiga kali, jika menghitung hari ini, itu baru kali ketiga.

"Kamu tidak perlu meminta maaf padaku." Sella Ye berkata dengan datar.

"Aku hari ini tidak bisa mengucapkan selamat ulang tahun padamu." Bobby Shen berkata lagi, "Ada urusan mendadak di Shanghai, aku besok baru bisa pulang."

Sella Ye dengan ragu bertanya, "Urusan di Shanghai belum selesai?"

"Bukan urusan kantor." kata Bobby Shen, "Airin tiba-tiba sakit, sekarang belum sadar."

Sella Ye mengerutkan bibirnya menjawab, "Oh."

Respons Sella Ye yang acuh tak acuh membuat Bobby Shen merasa tidak nyaman. Saat Bobby Shen bertanya apakah dia senang, dia kembali berdiam diri tidak menjawab.

Apa yang bisa dikatakan lagi?

Sekarang hanya ada satu pikiran di dalam kepala Sella Ye, demi menemani Airin Jiang, Bobby Shen sudah melupakan janjinya terhadap dirinya, walaupun dia tidak mengharuskan Bobby Shen untuk menepati janjinya, hanya saja dia setiap tahun sudah berusaha untuk menepatinya. Tahun ini tiba-tiba dilanggarnya, ditambah lagi yang menyebabkam dia melanggar janjinya adalah 'calon istri'nya. Hatinya sedih, membuatnya tidak lagi bisa tersenyum.

Bobby Shen terpaksa berkata kepada Sella Ye, "Besok aku akan merayakan ulang tahunmu, aku juga sudah menyiapkan sebuah kado ulang tahun untukmu....."

Sella Ye tidak menanggapinya, dia tidak menantikan hadiah ulang tahun Bobby Shen, sampai dia menutup telepon, dia tidak bersikap baik pada Bobby Shen lagi.

Setelah menutup telepon, dia menyesalinya lagi, dia melihat dirinya di depan cermin, kemudian bergumam: Sella Ye, kamu ini harus segera menyadari kamu ini siapa, bagi Bobby Shen, kamu ini tidak lebih dari sebuah mainan. Mana bisa kamu membandingkan diri dengan seorang Airin Jiang? Sudah jelas-jelas tidak bisa dibanding-bandingkan, kamu seharusnya mengakui!

Setelah menemani Hartini Shi jalan-jalan, Sella Ye akhirnya membeli rok biru keunguan itu, tapi dia juga sudah tidak bergairah.

Hartini Shi melihatnya tidak ingin jalan-jalan lagi, memutuskan untuk menyudahi jalan-jaln sore mereka, kemudian menyuruh Sella Ye untuk pulang ke rumah, bersiap-siap menghadiri pesta ulang tahun malam itu.

Sesampainya Sella Ye di kamar kosnya, dia membenamkan kepalanya ke tempat tidur. Kalau boleh jujur, dia sudah tidak begitu tertarik dengan pesta ulang tahun malam itu.

Tapi saat malam tiba, dia juga berdandan dengan serius, mengenakan rok yang baru dibelinya itu, dipadukan dengan jaket yang berwarna mirip, sepasang stoking, menampilkan mata kakinya, dan sepasang sepatu berhak tinggi.

Demi membuat teman-temannya berpikir dia menghargai pesta ulang tahunnya itu, dia juga menggunakan make-up, merapikan bulu alisnya, mengoleskan lip balm tipis, kemudian menyempangkan tas kecilnya, dan melangkah keluar.

Tuna gendut bersedia menjemputnya, karena jarak rumahnya dengan kamar kos Sella Ye tidak begitu jauh, maka dia bisa menghampiri Sella Ye dan Nona Shi di perjalanan menuju ke pesta.

Tuna gendut menunggu di pinggir jalan di luar gedung kamar kos. Sella Ye datang menghampiri mobilnya kemudian mengetuk lalu naik ke mobil. Melihat dandanan Sella Ye malam itu, Tuna gendut mengangguk-angguk sambil tersenyum, "Cantik, cantik, Sella, kamu ternyata kalau berdandan jadi cantik tak terkira, seperti seorang artis." Lalu dengan hormat menambahkan, "Selamat ulang tahun ke 18."

Sella Ye yang duduk di jok belakang sopir dengan kesusahan memberinya senym sambil berkata, "Terima kasih ya."

Selanjutnya kedua orang itu tidak berbincang, bersamanya Sella Ye merasa tidak punya topik pembicaraan, ditambah lagi Tuna gendut dibandingkan dirinya dan Hartini Shi terpaut 12 tahun. Sella Ye selalu merasa Tuna gendut seakan berasal dari generasi lain. Dia juga tidak paham bagaimana Hartini Shi bisa berhubungan dengan Tuna gendut.

Di sela-sela menunggu lampu merah,Tuna gendut melalui kaca spion tengah, melirik Sella Ye, kemudian bertanya, "Sel, pacarmu hari ini tidak datang ya?"

Sella Ye tertawa pahit, dia teringat Bobby Shen yang sekarang masih berada di Shanghai menemani Airin Jiang. Dia dengan sedikit tidak senang menjawab, "Pacarku sekarang sedang menemani wanita lain."

Tuna gendut menyipit, "Sedang bertengkar?"

Sella Ye menggelengkan kepala, mengisyaratkan tidak mau membahas persoalan itu lagi.

Tapi Tuna gendut seketika merasa, dirinya malam ini yang sebenarnya ingin menyerah membantu rencana Yogi Zhou temannya itu, tiba-tiba jadi memiliki airti lagi!

Berpiir sampai di sini, Tuna gendut berkata dengan girang, "Kalau sudah bertengkar mending putus, kamu secantik itu, mau lelaki seperti apa aja pasti bisa, iya kan?"

Sella Ye menyeritkan dahinya, merasa perkataan Tuna gendut barusan sedikit kelewatan, tapi dia menjawab, "Iya ya?"

"Iya Tuna," Tuna gendut kemudian berkata sambil memukul mukul dadanya, "Kamu hari ini bersikaplah baik-baik, kakak akan membantumu mencari yang baru."

"Tidak perlu!"

Sella Ye tadinya menyangka Tuna gendut hanyalah sembarang berbicara, maka dia sendiri juga sembarang menjawab, siapa siangka, Tuna gendut dengan sangat serius menambahkan——

"Dijamin dia dibandingkan dengan pacarmu itu lebih tampan dan lebih kaya!"

Sella Ye menjawab dengan terpaksa, "Tuna gendut, aku sungguh berterima kasih padamu, tapi aku sekarang sedang sungguh tidak ingin mencari pacar! Jangan khawatir dengan urusanku, beroikirlah baik-baik bagaimana cara merayu Hartini Shi."

Walaupun Sella Ye menolak dengan terang-terangan, tapi Tuna gendut seakan sudah memutuskan Sella Ye sekarang sedang dalam masa penolakan, tidak ada alasan bagi Tuna gendut untuk berhenti menceramahinya, dia berkata mencari lelaki yang baik itu bukan hal yang susah, yang penting adalah dirinya memiliki tubuh yang bohai, bersikap terbuka, dan mau bermain.

Mendengar itu semua, kepala Sella Ye seperti akan meledak. untung saja, setelah melewati persimpangan satu lagi, mereka sudah tiba di tempat tinggal Hartini Shi.

Begitu Hartini Shi naik, Tuna gendut tidak lagi membahas hal yang belum selesai dibahasnya tadi. Sella Ye melihat Tuna gendut dan Hartini Shi mulai berbincang-bincang sendiri, dia juga melupakan percakapannya dengan Tuna gendut tadi. Dia menghela nafas panjang, mengawasi lampu jalanan yang terlihat seakan berlari ke belakang. Dia melamun, kepalanya kosong, pikirannya seperti tidak berakar, melayang-layang di sana, merasa dirinya tidak terhubung dengan dunia.

Dulu dia pernah menemukan sebuah kalimat di buku yang dibacanya, berbunyi: Sebuah kota, bisa menjadi kotamu karena kamu memiliki seseorang yang kamu cintai di kota itu.

Semisal di kota itu, kamu tidak mempunyai seseorang yang kamu cintai, kota itu tidak lebih dari sekumpulan dinding-dinding dingin tak bernyawa, berdiri tegak di tengah kekosongan, sebuah kota mati.

Dia membuka jendela mobil, membiarkan angin malam berhembus masuk, dia merasa tubuhnya dingin, tapi tidak sedingin hatinya.

Hartini Shi bertanya kepadanya, "Kamu buka jendela selebar itu, apa kamu tidak kedinginan?"

Sella Ye kemudian menutup jendelanya, tapi juga tidak memberikan kehangatan ke hatinya yang membeku.

Dia membuka ponsel, melihat 'Tuan Babi' mengirimnya sebuah pesan di Whatsapp.

Saat dia membukanya, tuan babi mengirimnya sebuah foto, yang di dalamnya tertulis satu kalimat, mata Sella Ye menerawang jauh ke sana, jatungnya berdegup kencang, wajahnya memerah, lehernya menegang, dia menjatuhkan ponselnya dengan penuh penyesalan, dia mendongak untuk melihat ke sekeliling.

Sampai akhirnya dia mendapati dirinya kembali ke jok belakang mobil Tuna gendut, melihat Tuna gendut dan Hartini Shi masih sama sekali tidak melihat ke arahnya, Sella Ye kembali membuka ponselnya, membuka foto yang dikirimkan Bobby Shen kepadanya, foto yang membuat jantungnya berdesir, dan juga....tulisan yang jelas-jelas tidak layak untuk dilihat anak-anak.

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu