Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan

Caroline Ji melangkah keluar dari ruangan makan itu, dia menghela nafas panjang, dalam hati dia bepikir orang kaya di dunia ini memang bajingan, melayani seorang yang kaya raya juga bukan hal yang enak, harus memeras otak, memeras tenaga, benar-benar menyiksa!

Dia naik bus untuk pergi ke kantor, dia mengingat kembali segala sesuatu yang terjadi pagi itu, dia merasa dirinya seakan sedang bermimpi.

Dia awalnya merasa mimpinya hanya sampai di situ, tak disangkanya, saat dia masuk ke dalam kantor, atasannya memberinya sebuah senyum, dan tidak seperti biasanya berjalan di hadapannya, dengan hangat menyambut kedatangannya. Dan bahkan membuka sebotol sampanye dan rekan kerjanya juga memberinya sebuah perayaan.

Caroline Ji kebingungan, dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

Setelah bertanya, dia baru tahu, asisten Airin Jiang barusan datang, lalu membeli semen, yang berarti bahwa Caroline Ji bertanggung jawab atas semua itu.

Tanda bukti pembelian ini adalah pembelian terbesar yang pernah dialami oleh perusahaan ini, bagaimana atasannya tidak merasa gembira?

Kalau benar-benar berjalan, perusahaan ini tidak perlu membingungkan soal hutang 2-3 tahun ke depan. Mereka berpikiran ini semua berkat kerja keras Caroline Ji, maka atasannya memperlakukan Caroline Ji sebagai sesosok dewi penolong.

Atasannya bahkan berkata, "Mulai hari ini, kamu hanya perlu berkonsentrasi pada proyek ini, sisanya kamu urus sendiri." Maksudnya, dia hanya perlu bertanggung jawab atas kontrak itu, selain itu dia boleh sesuka hati datang ke kantor.

Rekan kerja di sebelahnya iri dengannya, tidak tahu siapa yang memulainya, seluruh pegawai di perusahaan itu mulai menyelamati Caroline Ji. Wajahnya memerah dibuatnya, ini adalah mimpi yang bahkan dia sendiri tidak berani memimpikan, seluruh dunia berotasi mengelilinginya, menyelamatinya. Dia tiba-tiba teringat sebuah pepatah 'telah berjalan di puncak gunung kehidupan'.

Dia hari ini bukankah sudah berjalan di puincak gunung kehidupan?

Dulu setiap kali Caroline Ji membayangkan saat dirinya sudah memiliki semuanya, dia tidak pernah membayangkan keberhasilan datang begitu tiba-tiba......dan juga semudah itu.

Dia menikmati ucapan selamat dari orang-orang, dia kemudian berpikir, asalkan dia baik-baik menyelesaikan kontrak ini, dirinya akan menjadi orang kaya. Saat itu datang, dia akan mengendarai sebuah mobil mewah, tinggal di apartemen pinggir pantai yang dihadiahkan Airin Jiang kepadanya, dan menjadi seorang wanita idaman. Saat semua itu datang, dia akan menginjak-injak semua orang yang dulu pernah mengejeknya.

Caroline Ji membayangkan semua ini, merasa masa depan dirinya hanya akan bertambah indah. Impian untuk bersandar pada seorang lelaki di atasnya hanyalah sebuah mimpi indah, lebih baik bersandar pada Airin Jiang. Paling tidak semua yang Airin Jiang berikan sudah terlihat nyata, walaupun dia adalah sesosok yang dibenci orang banyak, namun asalkan dirinya melayani wanita ini baik-baik, maka dirinya akan mendapatkan semuanya. Tidak peduli bagaimana pun, ini jauh lebih baik daripada melayani beberapa lelaki sekaligus!

Hanya saja, untuk lebih menyenangkan seorang seperti Airin Jiang, untuk mendapatkan kemewahan yang sudah dijanjikan olehnya, dirinya harus berbuat sesuatu lebih dulu pada Sella Ye.

Apa yang harus dia lakukan agar Bobby Shen meninggalkan Sella Ye? Atau membuat Sella Ye menjauhi Bobby Shen?

Caroline Ji mulai masuk dalam pikirannya......

......

Dipikirkan oleh Caroline Ji, Sella Ye seharian bersin-bersin di kantornya.

Hartini Shi mendengarnya, tertawa lalu berkata kepadanya: "Kamu ini kenapa? Kelelahan karena kemarin malam?"

Sella Ye mendengar Hartini Shi sembarangan berbicara mengenai hal tersebut di kantor, terkejut bukan main, lalu berbalik, memelototi Hartini Shi.

Hartini Shi menjulurkan lidahnya, kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Sella Ye melongok ke kiri dan ke kanan, memperhatikan sekelilingnya. Untung saja mereka sedang fokus dengan pekerjaan mereka. Tidak ada seorang pun yang menatapnya. Dia menghela nafas lega, lalu minum air untuk mengurangi rasa terkejutnya.

Hartini Shi sekarang sudah dipindah-tugaskan ke bagian desain. Dia secara khusus bertanggung jawab membuat desain bangunan baru. Sella Ye juga hari ini dipindahkan ke departemen yang sama, kabarnya, Bobby Shen sendiri yang memindahkannya.

Rekan-rekan kerja di bagian desain lebih diam, di waktu bekerja, suasana sangat hening, karena riwayat sekolah mereka lebih tinggi, maka suasana kerja juga lebih baik. Dibandingkan dengan departemen pembangunannya dulu, Sella Ye merasa, departemen desain pantas untuk mendapatkan 100 like.

Dia berpikir dalam hati, malam ini saat pulang nanti dia sebaiknya berterimakasih kepada Bobby Shen, karena sudah memindahkan dirinya dan Hartini Shi ke tempat dengan suasana kerja yang lebih baik. Sekarang walaupun dia lebih sibuk pun, dia merasa layak.

Rekan-rekan kerja di bagian desain selain bekerja, mereka juga tidak menggosip. Mereka bahkan sedikit sekali mengikuti keramaian di internet. Setiap hari datang bekerja, mereka langsung mulai membuat desain, saat waktu pulang kerja mereka mematikan komputer lalu langsung pulang.

Mengenai kejadian Hartini Shi yang diperkosa, orang-orang bagian desain mungkin mengetahuinya, tapi mereka menutupinya dengan baik. Paling tidak saat mereka berhubungan dengan Hartini Shi, mereka tidak memandangnya seakan dia pernah mengalami sesuatu yang buruk, segala sesuatunya tenang-tenang saja, seperti mereka sedang berhadapan dengan seorang rekan kerja lain yang normal. Saat berhubungan dengan Sella Ye juga tidak berbeda, sangat biasa, seperti air yang tak beriak.

Rekan-rekan kerja seperti ini benar-benar membuat Sella Ye dan Hartini Shi lebih nyaman dan santai!

Saat makan siang, setelah Hartini Shi membeli makan, dia bersama dengan Sella Ye membawa makanan merka menuju ke balkon perusahaan. Kedua orang itu sambil makan siang mereka, sambil mengobrol santai, menikmati kerekatan yang sudah lama tidak mereka rasakan.

Hartini Shi menengadah melihat ke langit biru berkata: "Bagus sekali! Hari ini bisa menghirup udara segar! Aku tidak mau lagi berpikiran ingin mati. Orang bisa hidup itu adalah sebuah keberuntungan tersendiri, adalah sebuah anugerah terbesar dari Yang Maha Kuasa! Apa perlunya memikirkan yang tidak-tidak! Sekarang aku merasa orang yang ingin ini ingin itu sungguh kasihan! Apa mereka tidak tahu dengan bisa hidup saja merupakan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan kekayaan seberapa pun?"

Sella Ye susah membayangkannya, perkataan yang keluar dari mulut Hartini Shi yang baru saja mengalami kejadian yang buruk. Dia teringat ketika Hartini Shi baru saja mengalami pemerkosaan itu, dia yang ingin mati, sekarang sudah tidak merasa demikian.

Orang terkadang dengan mudahnya masuk ke dalam sebuah gang buntu. Kalau tidak ada orang yang menarikmu keluar, kamu bisa secara terus menerus berputar-putar di tempat yang sama, selamanya tidak bisa keluar. Untungnya, Hartini Shi akhirnya bisa berjalan keluar dari situ, ini juga atas jasa Rio Lu.

Sella Ye berkata dengan sungguh-sungguh: "Kamu seharusnya berterimakasih kepada Rio Lu, dia sangat perhatian terhadapmu, jangan pernah berkata kalau dia bersikap baik kepadamu hanya untuk mendekatiku lagi, aku yang mendengarnya saja merasa sedih, dia pastinya lebih sedih lagi mendengarnya."

Hartini Shi cemberut, lalu menarik nafas dari hidungnya, kemudian meminta maaf: "Baiklah baiklah, kenapa kamu masih saja menyinggung soal ini? Aku tahu Rio Lu baik terhadapku, aku sekarang sudah tahu,lagian aku juga tahu kamu juga sangat baik terhadapku. Sella, aku benar-benar berterimakasih padamu dan Rio Lu, tapi aku harus lebih banyak berterimakasih kepadamu. Kalau kamu tidak menjelaskan isi hati Rio Lu, aku tidak akan mampu berjalan keluar." Setelah berkata demikian, dia menepuk wajah Sella Ye, "Kamu adalah seorang wanita yang baik, layak untuk diperlakukan lebih baik!"

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu