Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 178 Dengan Perasaan Genit
Suara "ting" lift terdengar.
Hartini Shi keluar terlebih dahulu dari lift, Sella Ye menatap punggung Hartini Shi, dia menghela nafas lega, kelihatannya Hartini Shi sudah benar-benar melupakannya.
Keduanya tiba di rumah Sella Ye. Hartini Shi katakan dia ingin memasak dan pergi ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan. Sella Ye bertugas untuk menyiapkan kompor listrik dan memotong apel. Mereka dengan cepat menyiapkan semuanya, kemudian menyalakan TV, makan hot pot sambil menonton.
Hartini Shi sambil makan hot pot sambil bercanda: "Menurutmu tetanggamu sekarang emosi seperti apa? Tidak tidak, kamu punya lingkaran teman dengannya? Kita harus mengambil beberapa foto dan mengirimnya ke lingkaran teman. Buat si celana dalam berjalan itu emosi!"
Sella Ye tidak berdaya, tetapi tidak keberatan. Dengan serangan Hartini Shi yang antusias, keduanya mengambil beberapa foto selfie mereka dan mengambil beberapa foto hot pot. Sella Ye mengirimkannya ke lingkaran teman. Dalam beberapa menit, sekumpulan teman menekan tombol suka. Hartini Shi juga mengambil selfie dari lingkaran teman Sella Ye dan beri judul: Hot pot dirumah sahabatku langsung menyembuhkanku.
Hartini Shi baru mengirim ke lingkaran teman, postingan dia dengan cepat menerima banyak suka. Bahkan Rio Lu memerintahkan juga untuk memberikan komentar: 【Mengapa kamu tidak mengajakku?】 Hartini Shi membalas: 【Lain waktu akan kuajak】
Hartini Shi membalas komentar Rio Lu, perasaannya menjadi lebih baik, dan menyenandungkan sedikit dengan kebanggaan sambil berkata, "Coba tebak jika tetangga celana dalam berjalan itu melihat pertunjukan postingan kita yang sangat menarik, apakah dia akan sangat marah sampai membanting ponsel nya? Kurasa begitu! Hahahahahaha..."
Hartini Shi tertawa dengan arogan dan berlebihan. Tawa itu mengejutkan. Sella Ye berpikir sambil makan hot pot. Tawa mengejutkan temannya ini benar-benar bisa mencapai pintu tentangga...
......
Caroline Ji di rumah sebelah melihat lingkaran teman Sella Ye, kemudian mendengar tawa samar datang dari pintu sebelah. Dia sangat marah hingga menghancurkan ponselnya ke tanah, membuat suara yang keras, ponselnya hancur berkeping-keping.
Dia sangat marah hingga ingin pergi ke rumah sebelah dan memberikan pelajaran kepada dua wanita jalang itu. Jika bukan karena Airin Jiang memintanya untuk menjaga hubungan yang baik dengan Sella Ye, Caroline Ji akan membalas dua wanita jalang itu!
Hari ini, setelah sebuah posting tentang dia muncul di Internet, dia menanganinya sesegera mungkin. Dia berkonsultasi dengan seorang pengacara terlebih dahulu. Pengacara itu mengatakan bahwa ini telah melanggar hak-hak orang. Dia dapat mengajukan gugatan terhadap postingan, sehingga Caroline Ji mencari gugatan untuk Weibo dan Weibo sesegera mungkin menangani masalah itu. Setelah dia melapor, semua postingan di Weibo dihapus. Hanya saja yang telah disebar ke lingkaran teman, serta video dan emotikon yang diunduh secara pribadi, dia tetap tidak bisa menghentikan penyebarannya.
Caroline Ji ingat bahwa Hartini Shi dan Sella Ye menertawakan dirinya, dia menjadi semakin marah karena masalah itu. Tidak tahu bajingan mana yang menyebarkan videonya ke Internet. Jika Airin Jiang melihatnya, apakah dia tidak akan melaporkannya dan justru bekerjasama dengannya?
Memikirkan hal itu, Caroline Ji menjadi lebih cemas. Sekarang dia tidak punya apa-apa, villa yang dijanjikan kepada Airin Jiang tidak ada, wajahnya juga sudah hilang di lingkaran temannya. Satu-satunya yang bisa dia punya hanyalah Sella Ye. Selama dia bisa membuat Sella Ye meninggalkan Bobby Shen, Airin Jiang akan memberi sejumlah uang dan sebuah rumah. Dengan ini, dia tidak akan khawatir tentang makanan dan pakaian selama sisa hidupnya.
Caroline Ji duduk di sofa, berpikir tentang bagaimana mengatur Sella Ye, cara terbaik adalah dengan diam-diam memotong hubungannya dengan Bobby Shen, tetapi sepertinya saat ini Sella Ye sudah kesal dengan dirinya, tidak mungkin bisa dekat dengannya lagi. Hampir tidak mungkin, maka cara lain tampaknya harus mengambil jalan ekstrem. Selama Sella Ye mati, tidak peduli bagaimana dia mati, selama dia mati, Bobby Shen akan benar-benar kehilangan Sella Ye, dan itu akan dianggap sebagai membantu Airin Jiang untuk menyelesaikan tugas, bukankah Airin Jiang dengan mudah menerima uang dan villa untuk dirinya?
Caroline Ji sangat senang dan tertawa, dia bahkan secara tidak sadar sambil memegang ponselnya mencari di internet "cara membunuh seorang wanita tanpa jejak". Sebagian besar jawaban di internet penuh dengan unsur-unsur lelucon. Melihat itu semua secepat mungkin, dia semakin bosan. Dia pikir orang-orang ini tidak ada yang menjawab pertanyaan dengan serius. Sampai beberapa halaman terakhir, matanya tiba-tiba menyala dan melihat "cara membunuh" yang diberikan oleh seseorang. Dia juga mengatakan akan dilakukan dengan sempurna, Caroline Ji tampak sangat tidak sabar, sementara menyimpan halaman posting.
Setelah mandi air panas di kamar mandi untuk menenangkan diri, dia merasa bahwa pembunuhan itu harus dilakukan sebagai upaya terakhir. Jika dia tidak dipaksa oleh keadaan, dia tidak boleh mengambil risiko demi Airin Jiang, dan untuk memastikan itu, dia merasa bahwa ketika berbicara dengan Airin Jiang untuk kedua kalinya, dia harus merekamnya, jika tidak, pada akhirnya, dia akan digigit balik oleh Airin Jiang, maka dia akan kehilangan suami dan kehilangan tentaranya.
Setelah tenang, Caroline Ji mengambil napas dalam-dalam dan membuat keputusan. Bahkan jika dia sangat membenci Sella Ye, dia tidak boleh bertindak gegabah. Dia harus sigap dan juga harus memiliki bukti rekaman, sehingga dia dapat mencegah Airin Jiang berbicara sembarangan.
Akhir-akhir ini ada banyak orang yang berbalik dengan kata-katanya, terutama orang-orang kaya seperti Airin Jiang. Caroline Ji mengatakan pada dirinya bahwa dia tidak boleh terobsesi dengan sedikit rasa manis di depannya. Semakin diberikan seperti itu, dia harus semakin tenang.
......
Di restoran Prancis pada malam hari, Bobby Shen memesan makan malam. Ketika Airin Jiang tiba, dia menarik kursi untuknya. Pelayan datang untuk mengambil pesanan, Airin Jiang berkomunikasi dalam bahasa Prancis dengan elegan. Keduanya sudah memesan makanan dan Airin Jiang tersenyum. Bertanya kepada Bobby Shen, "Baik sekali kamu hari ini? Tiba-tiba mengajakku makan malam? juga memesan anggur merah."
Selama pembicaraan, ada seorang pelayan dengan elegan mengisi gelas Airin Jiang dengan anggur merah, Airin Jiang mencicipinya dan berkata, "Lumayan."
Bobby Shen juga meneguk anggur merah itu. Tidak ada yang dikatakan. Hanya ketika Airin Jiang menanyakannya, dia sesekali menjawab satu atau dua kalimat.
Keduanya selesai makan malam, dan pelayan membawakan makanan penutup. Airin Jiang mengaduk es krim yang indah di gelas, sambil bertanya kepada Bobby Shen: "Kamu jangan basa-basi lagi, katakan saja apa yang ingin kamu katakan." Dia bertanya lagi, omong-omong, apakah kamu akan melakukan perjalanan bisnis?"
Bobby Shen menatap Airin Jiang, menyipitkan mata dan menggelengkan kepalanya, "Saya selalu di dalam negeri."
Tangan Airin Jiang yang mengaduk makanan penutup tiba-tiba berhenti, ada senyum yang tidak wajar di mulutnya. "Benarkah?" Dia berkata lagi, "Kalau begitu, seharusnya kamu punya banyak waktu untuk makan malam bersamaku?" Dengan sedikit perasaan genit.
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlLoving Handsome
Glen ValoraTakdir Raja Perang
Brama aditioWahai Hati
JavAliusThick Wallet
TessaHis Second Chance
Derick HoAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang