Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 227 Masih Menyalahkanku
Sekarang Airin Jiang sedang berusaha mendapat kepercayaan Calvin Jiang lagi, maka dia membuat Caroline Ji menjadi kambing hitam dari semuanya.
Semisal Calvin Jiang tidak mempercayainya, dan ingin menanyai Caroline Ji dengan jelas pun, Caroline Ji sekarang sudah dikubur hidup-hidup, siapa pun tidak akan bisa menemukannya. Bahkan jika Calvin Jiang bisa mendengar cerita dari Caroline Ji, dia juga tidak akan mempercayainya.
Berpikir demikian, Airin Jiang menghela nafas lega, dia mengawasi raut wajah Calvin Jiang, dari wajahnya terpancar cahaya percaya, sama sekali tidak mencurigai dirinya lagi, kali ini Airin Jiang benar-benar merasa lega.
"Ayah, apakah ayah sekarang bersedia mempercayaiku? "Airin Jiang berakting bertanya dengan ragu, sebenarnya dalam hati dia sudah tenang. Dia sangat memahami rasa sayang Calvin Jiang kepadanya, dari kecil sampai dewasa asalkan dia sedikit manja, ayahnya selalu mengampuni dirinya tanpa syarat.
Ditambah lagi, sekarang Calvin Jiang belum mulai mencari tahu tentang jati diri Airin Jiang, maka Airin Jiang merasa dirinya sekarang bisa dikatakan menang. Asalkan Calvin Jiang masih mempercayai dirinya adalah anak perempuannya, maka dia selamanya akan menang. Tapi nantinya dia apa yang harus dia lakukan untuk meningkatkan kondisinya? Apa yang harus dilakukan unutk menghilangkan kecurigaan Calvin Jiang?
Di saat pikirannya terbang jauh, Calvin Jiang menhela nafas, menjulurkan tangannya, membelai punggung Airin Jiang: "Ayah pasti bersedia mempercayaimu. "
Airin Jiang menitikan air mata, dari sudut matanya dapat terpancar cahaya senang, "Terima kasih ayah. "
"Anak bodoh, kamu adalah anak perempuan yang paling ayah sayangi, "Calvin Jiang berkata, "Asalkan nanti kamu tidak lagi melakukan hal-hal bodoh, ayah akan membantumu membereskan masalah ini. "
Airin Jiang sesenggukan dan berkata: "Terima kasih ayah. "
"Kalau begitu ayah, apa ayah masih ragu aku bukan anak kandung ayah? "Sambil berkata demikian, air mata Airin Jiang semakin mengalir deras! Dia sengaja menanyakannya, untuk mendesak Calvin Jiang agar tidak lagi curiga dengannya.
Calvin Jiang tertawa, kemudian berkata: "Anak bodoh, kenapa kamu masih mengkhawatirkan hal ini? Mana mungkin kamu bukan anak ayah? Dari kecil ayah melihatmu bertumbuh kembang, kalau kamu bukan anak ayah, apa kamu ini seperti kera sakti yang lahir dari batu? "
Airin Jiang tersenyum, air matanya dengan deras mengalir, dia memeluk pinggang Calvin Jiang, lalu berkata: "Ayah, kalau begitu kenapa ayah mengejutkanku? "Nada bicaranya mengandung nada menyalahkan, "Apa ayah tahu, aku saking kagetnya sampai tidak doyan makan? "
Calvin Jiang lantas tertawa lagi, dia memanjakan Airin Jiang, berkata: "Maafkan ayah, lain kali ayah tidak akan berkata seperti itu lagi, tadi itu karena emosi, jangan kamu masukan ke dalam hati, paham? "
Airin Jiang mengangguk, dia semakin erat memeluk Calvin Jiang.
Ayah dan putrinya itu kembali rukun. Setelah Airin Jiang melangkah pergi, sorot mata Calvin Jiang berubabh menjadi suram.
Asisten yang berdiri menjaga di luar mengetuk pintu lalu masuk, dia bertanya pada Calvin Jiang: "Direktur Jiang, yang baru saja anda suruh untuk tes DNA...... "
"Sementara ini tidak perlu. "Calvin Jiang menghela nafas.
"Itu.......tapi...... "
"Sementara ini tidak perlu, nanti lihat kondisi. "
"Tapi...... "Wajah asisten itu muram, tapi bosnya sudah memerintahkannya, dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, hanya bisa menyimpan berkas itu dan kembali ke posnya lagi.
......
Setelah meninggalkan rumah sakit, Airin Jiang tidak langsung pulang, dia langsung menuju ke kediaman keluarga Jiang.
Agatha Song sendiri yang membukakan pintu. Agatha Song melihatnya datang selarut ini secara tiba-tiba, merasa pasti ada urusan yang mendesak,. Agar percakapan mereka tidak didengar oleh para pembantu, dia membawa Airin Jiang masuk ke dalam kamar, dan mengunci pintu kamar.
Begitu sampai di dalam kamar, Airin Jiang berjalan mondar-mandir dengan bingung, Agatha Song menuangkan air putih untuknya, lalu bertanya: "Apa kamu lapar? Apakah kamu ingin memakan sesuatu? "
Airin Jiang menggelengkan kepala, sekarang hatinya sedang kacau, sebuah firasat buruk memenuhi hatinya.
Airin Jiang melihat Agatha Song sudah mengunci pintu, tapi hatinya masih tidak merasa tenang, dia berjalan ke mulut pintu dan memastikan sendiri apakah pintu itu sudah tertutup dengan rapat, setelah itu dia baru kembali lagi, tangannya dia letakan di pundak Agatha Song, lalu dengan gugup bertanya keapdanya: "Ibu, baru saja yang ibu katakan di telepon, apakah ibu berbohong kepadaku? "
Sampai sekarang, dalam hati Airin selalu merasa dirinya beruntung.
Agatha Song menggeleng lembut kemudian berkata: "Mana mungkin ibu berbohong kepadamu? Kamu adalah anak perempuan tersayangku, aku mana mungkin tega berbohong denganmu? "
"Tapi, ibu! "Airin Jiang belum menyerah, "Mungkin ingatan ibu salah! Ibu sendiri tahu ini adalah kejadian yang sudah lama sekali, ingatanmu juga semakin lama semakin memburuk, coba ibu ingat-ingat lagi. Aku benar-benar merasa ibu mungkin salah ingat! Coba ibu ingat-ingat lagi!"
Agatha Song menatap putrinya itu, menghela nafas, akhirnya berkata: "Ibu juga berharap ibu salah mengingat, tapi ibu tidak salah mengingat, mana mungkin ibu bisa salah mengingat? Dari kamu masih di dalam perut ibu sampai keluar, ibu dan ayahmu......sangat jelas. "
"Maka, maka dari itu......benar-benar bukan, aku bukan anak kandung Calvin Jiang? "Airin Jiang merasa putus asa yang sangat dalam, awalnya dalam hati dia menemukan sebuah benang pengharapan, dia berharap ibunya salah mengingat, tapi sekarang ibunya berkata dia tidak mungkin salam mengingat, dan juga mengatakannya dengan nada bicara yang mantap!
Agatha Song mengangguk dengan kuat, "Ibu tidak salah mengingat, ayah kandungmu adalah......adalah seorang pembunuh. Dia sekarang masih mendekam di penjara...... Saat ibu masih muda, ibu tidak memahami pertemuan dengannya, dia waktu itu sangat baik terhadap ibu. Saat itu keluarga ibu sangat kaya, orang rumah ibu tidak mengijinkan ibu bersama dengannya, tapi ibu bersikeras bersama dengannya. Setelah mengenalnya tidak lama, dia membawaku ke tempat tidur, di saat itulah ibu hamil kamu. Waktu itu ibu merasa ibu adalah wanita yang paling bahagia di muka bumi, namun setelah itu ibu baru menyadari ibu terlalu banyak berkhayal, mana mungkin kebahagiaanku semua berada di tangan seorang bajingan? Tapi ibumu kala itu terkesima, ibu menyerahkan semuanya demi cinta. Faktanya di dunia ini tidak ada yang namanya cibnta. Ayah kandungmu selain ibu, di luar sana juga memiliki banyak simpanan, hanya saja ibumu ini terlalu bodoh, dengan bodohnya mengikutinya, selanjutnya ibu baru mendapati dia tidur bersama dengan wanita lain...... "
Airin Jiang terkejut mendengar itu semua, dia bertanya dengan putus asa: "Lalu? Kenapa ibu memilih untuk melahirkanku? Dia toh sudah tidur dengan wanita lain, kenapa ibu masih melahirkanku? "
"Airin, ibu minta maaf, waktu itu ibu tidak paham dengan semua ini, ibu mengira ibu tidak semudah itu hamil, tapi siapa sangka, ibu hamil. Selanjutnya, setelah ibu mendapati hamil kamu, ibu sudah berpacaran dengan Calvin Jiang selama 3 bulan. Waktu itu usaha Calvin Jiang belum sebesar ini, dia berharap untuk menikahiku dengan usahanya sendiri, keluargaku juga berharap aku menikah dengannya, maka aku salah....aku menyembunyikan dari Calvin Jiang....selama 26 tahun. Setiap harinya ibu melewatinya dengan perasaan was-was, ibu khawatir suatu hari nanti, Calvin Jiang akan mengetahui semua ini...... "Selanjutnya, suara cerita Agatha Song mulai memudar, dan tidak terdengar lagi.
Novel Terkait
1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaPejuang Hati
Marry SuThick Wallet
TessaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiAwesome Husband
EdisonHalf a Heart
Romansa UniverseAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang