Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 159 Akhirnya Jujur Juga

Sella Ye dengan sabar memohon kepadanya. Lelaki yang kekanak-kanakan itu tertawa senang, dia kemudian menghentakan masuk dengan kuat.

Karena tertahan terlalu lama, setiap Bobby Shen menusuk masuk, Sella Ye tak kuasa menahan, dan melenguh. Tangannya yang mencengkram pinggiran jendela terasa lemas. Tangan Bobby Shen memegang pinggang Sella Ye, barulah tubuh Sella Ye tidak bergerak-gerak. Setelah dia mulai terbiasa, Bobby Shen menjulurkan tangannya untuk memainkan dan memlilin bagian tubuh aling sensitif Sella Ye. Wanita di bawahnya mengeluarkan suara desahan. Kali ini Sella Ye sungguh tak sanggup lagi menerima rangsangan dari dua arah, tubuhnya terkulai lemas dalam pelukan Bobby Shen.

Bobby Shen menghimpitnya di atas kasur, dengan segera dia dapat mendengar suara pintu di luar ditutup, dia pun tertawa sambil menatap wanita di bawahnya, "Akhirnya pergi juga dia."

Sella Ye memjamkan matanya, merengek: "Aku sekarang sudah kamu buat tak punya muka lagi."

Bobby Shen menjulurkan tangan, meraih tangan Sella Ye, "Kamu dari awal sudah tidak punya muka. Siapa orang di muka bumi ini yang tidak mengetahui kalau kamu adalah miliku?"

"Wanita simpanan!" Sella Ye membenarkan.

Bobby Shen merentangkan kaki Sella Ye lalu mulai menusuk-nusuknya lagi, dia tertawa, "Kamu sendiri yang mengatakan begitu, aku tidak pernah berkata demikian."

"Kalau begitu kamu anggap aku apa?......Uh...." Belum selesai perkataannya, lelaki itu sudah menusuk dalam-dalam dengan kuat, dia pun melenguh kencang.

Bobby Shen tidak menggubrisnya, dia merubah posenya menjadi pose yang memalukan, kemudian terus sembarangan menusuknya, sampai dia mulai merasa lelah, dan sesekali tertidur, dia lalu bertanya kepadanya, "Apa kamu sudah selesai?"

Setelah bertanya beberapa kali, Bobby Shen masih terus memberinya rangsangan.

Sella Ye sudah tidak tahu lagi apa yang ingin Bobby Shen lakukan, dia hanya terus menerus menusuk-nusuknya, kecepatannya sekarang tidak lagi cepat juga tidak lambat. Ketika dia akan mencapai klimaks, kecepatannya melambat. Sampai pinggang Sella Ye pegal dan punggungnya sakit pun, tuan muda ini belum juga terpuaskan.

"Kamu sebenarnya masih berapa lama lagi?" Sella Ye bergumam bertanya. Kelopak matanya sudah terasa berat. Tubuhnya sudah ingin tertidur saking lelahnya.

"Lelakimu sekuat ini kamu masih juga tidak puas?" Bobby Shen berkata dengan tidak puas, "Aku hanya ingin bertahan lebih lama sepertimu."

"Bukankah kamu sudah bersamaku beberapa tahun ini?"

"Iyakah? Sudah berapa tahun?"

"Dari kapan mulai dihitung?"

"Mulai dari hari aku menyetubuhimu." Lelaki itu berkata dengan nakal. Setelah berkata demikian dia bahkan tersenyum nakal.

Wajah Sella Ye memerah, dia merasa tidak punya muka lagi.

Bobby Shen menjulurkan tangannya menarik telinga Sella Ye, "Kamu ini kenapa, sembarang mengatakan sesuatu lalu jadi malu seperti ini?"

"Siapa suruh kamu terus berkata setubuh setubuh setubuh?"

"Bukankah kamu sekarang sedang aku setubuhi?" Bobby Shen menghentak masuk dengan kuat sekali, "Apa kalau aku ini tidak memompamu dengan kuat, kamu jadi merasa aku tidak memperlakukanmu dengan baik?"

Di setiap hentakan Bobby Shen, Sella Ye mengeluarkan desahan, yang nampaknya merupakan reaksi naturalnya.

Bobby Shen menggunakan kesempatan itu untuk menertawakannya, "Sepertinya kamu memang sangat ingin kusetubuhi."

Sella Ye dengan susah payah menyembunyikan ekspresi wajahnya, dia merasa dirinya sudah kehilangan muka, dia terus menutup matanya. Pompaan Bobby Shen bertambah kuat, Sella Ye hanya bisa menutup mata dan merasakan kasarnya gerakan Bobby Shen. Hentakan demi hentakan berasal dari dua orang itu, Sella Ye merasa otaknya kosong, tapi dirinya merasa keenakan, dan berharap Bobby Shen semakin mempercepat gerakannya.

"Dasar siluman kecil." Bobby Shen mulai tidak sabar, dia tidak menyiksanya lagi, memindahkan kedua kakinya ke atas bahunya, meluruskan pinggangnya, lalu dengan kuat mulai menyodok-nyodoknya lagi.

Sella Ye berteriak keenakan, tangannya mencengkram bahu Bobby Shen, "Jangan...jangan berhenti."

"Akhirnya kamu bicara jujur?" lelaki itu memainkan bagian tubuh sensitif Sella Ye, yang kembali membuatnya berteriak melenguh dengan keras.

Dengan hentakannya yang terakhir, Bobby Shen memuntahkan cairan mani ke dalam tubuh Sella Ye, tangannya kemudian menunjuk cairan yang keluar dari tubuh Sella Ye sambil berkata, "Lihatlah, kamu ternyata bisa makan juga."

"Apa sih?" Sella Ye mendorongnya menjauh, kemudian menunduk melihat ke bawah, dia merasa jijik.

"Mulut atas bisa makan, yang bawah juga bisa makan." Bobby Shen tertawa, kali ini dia baru mendongak menatap wajah Sella Ye yang memerah malu, kemudian dia berkata lagi, "Malu kenapa, apa yang belum pernah aku lihat darimu?"

Sella Ye merasa sangat malu, dia meraih bajunya untuk menutup diri, lalu lari masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi.

Selesai mandi, Bobby Shen juga masuk ke dalam kamar mandi, kemudian setelah merasa segar dia menyulut sebatang rokok.

"Sudah lama tidak melakukannya, aku rasa kamu masih sangat menggoda, Sella Ye, kamu barusan memberiku makan apa? Membuatku bisa seperti itu?' Dia teringat permainan mereka yang begitu seru, Bobby Shen merasa sedikit takut, dari bermain di pintu, kemudian di lantai, lalu di atas ranjang, dia menyetubuhinya 3 kali, dan setiap kalinya memuncratkan mani ke dalam tubuh Sella Ye.

Lelaki pada normalnya dalam waktu semalam hanya melakukan sekali atau dua kali saja kemudian tertidur dan keesokan harinya merasa sangat lelah. Dia juga hanya seorang lelaki biasa, yang lebih luar biasa lagi, saat ketiga kalinya, dia bahkan menahan diri selama kurang lebih setengah jam untuk membuatnya puas, baru orgasme. Sekarang dia baru merasa lelah, tapi dia lebih merasa aneh. Dia kemudian menatap Sella Ye, "Apa kamu di kehidupan sebelumnya adalah siluman rubah? Yang secara khusus datang untuk menggoda para pria?"

Sella Ye yang sedang mengeringkan rambutnya, sambil mengusap rambutnya yang sudah setengah kering, menjawabnya, "Benar, benar sekali. Aku adalah siluman rubah, yang bertanggung jawab menggoda siluman rubahmu, apa kamu tidak menyukainya?"

Bobby Shen menatapnya, sorotan matanya jatuh ke tulang selangka Sella Ye, dia menyapu tubuh Sella dari atas sampai bawah dengan sorot matanya, seketika dia merasa mulutnya kering, tapi dia tidak berani melihat ke bagian bawah tubuhnya terus, kalau dia terus menatapnya, dia pasti akan bereaksi lagi. Dan kalau malam itu dia menyetubuhinya sekali lagi, besok dia tidak akan mampu untuk bangkit berdiri lagi.

"Apa yang bisa disukai dari situ? Bukankah kamu hanya seorang wanita?" Bobby Shen berkata dengan berani, "Jangan-jangan kamu bisa memunculkan ekor rubahmu untuk aku lihat?"

Sella Ye mengeringkan rambutnya, kemudian melemparkan pengering itu ke samping, lalu bertelanjang kaki berjalan ke depan Bobby Shen, "Benar sekali, aku sekarang akan berubah supaya bisa kamu lihat, jangan berkedip, lihat baik-baik!" Sambil berkata demikian dia membalikan badannya, kemudian menunduk, kemudian dari dalam gaun tidurnya, dia mengeluarkan sesuatu berbulu ke hadapan Bobby Shen.

Bobby Shen mengumpat sekali, dia meraih bulu-bulu itu, "Kamu ini benar-benar berubah menjadi rubah? Candaan macam apa ini? Ini baju macam apa?"

Sella Ye membalikan badan, lalu dengan sengaja menjawab dengan nada bermain, "Aku tidak akan memberitahumu!"

Bobby Shen mulai menjadi lagi, satu tangannya memegang 'ekor' itu, kemudian menarik Sella Ye ke dalam pelukannya, menjepit tubuhnya, lalu memukul pantatnya, "'Aku menyuruhmu memberitahuku, kamu masih juga tidak memberitahuku, beri tahu tidak?"

"Tidak mau!"

"Kalau kamu tidak mau juga, aku akan memperkosamu!"

Sella Ye tidak takut dengan ancaman itu, dia mencemooh berkata, "Aku diperkosa olehmu sudah berapa kali? Lalu sekarang kamu mau memperkosaku lagi? Aku rasa kamu sudah tidak mampu!" Dia sengaja mengejeknya, setelah dia merasa Bobby Shen tidak memberinya tanggapan, dia terkekeh, "Lihatlah, benar-benar bukan aku yang berkata demikian......kamu sendiri juga sudah tidak mampu......"

Novel Terkait

Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu