Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
Sekarang semuanya diurus langsung oleh Airin Jiang, orang-orang yang membantunya melaksanakan rencananya semakin bertambah sedikit. Yoana Chen bahkan mengkhianatinya, dia masih bisa percaya pada siapa?
Airin Jiang yang sudah kehabisan akal, akhirnya memanggil Mike Zhang untuk membuat rencana bersamanya.
"Apa kamu bisa membuatkanku sebuah rencana, yang bisa secara gaib melenyapkan musuhku? "
Mike Zhang mendengar pertanyaanya itu bergidik, dia sekarang takut pada Airin Jiang, tapi kedua anaknya berada di dalam cengkraman tangan Airin Jiang, dia hanya bisa menuruti perintahnya.
Setelah Mike Zhang berpikir sejenak, dia bertanya: "Siapa target Nona Jiang? "
"Kamu tidak perlu mengetahuinya! "Merasa diinterogasi oleh Mike Zhang, wajah Airin Jiang dalam sekejap berubah menjadi mengerikan, nada bicaranya juga tidak enak didengar, "Apa tujuanmu banyak bertanya? Kurangi omong kosongmu! Kalau kamu tidak tahu mau mengatakan apa, malam ini aku akan memotong jari anak lelakimu! "
Mendengarnya, amarah Mike Zhang menguap, tapi dia hanya bisa marah tanpa bisa mengucapkan sepatah katapun. Tiba-tiba dia teringat dulu di desanya, ada seorang wanita yang berniat membunuh suaminya dengan racun. Setiap hari dia mencampurkan hirogen klorida ke dalam sarapan suaminya, selanjutnya, suaminya meninggal. Tidak seorang pun berhasil mencari tahu alasan sebenarnya kematian si suami. Orang desa yang tradisional dan ketinggalan, tidak memahami semua ini, maka mereka sembarangan menguburkannya, sampai beberapa tahun kemudian, menjelang kematian si istri, dia mengaku pada cucunya dirinya waktu muda dulu pernah melakukan kejahatan, dengan membunuh suaminya.
Saat Mike Zhang masih kecil, dia sering mendengarkan cerita itu. Kali ini, dia tiba-tiba berkata pada Airin Jiang: "Nona Jiang, apakah anda pernah dengar mengenai pembunuhan dengan hidrogen klorida? Kalau setiap hari mengonsumsinya, tidak perlu dalam jumlah yang besar, perlahan, orang itu akan mati. Saat itu tiba, semisal ada orang yang curiga pun, mereka tidak akan mencurigai anda. "
"Hidrogen klorida? "Airin Jiang tenggelam dalam pikirannya, "Apa ini benar-benar bisa berhasil? "
"Bisa, "Mike Zhang menjawab dengan pikirannya tidak berada di situ, dia dalam hati memikirkan kedua anaknya, kapan dia bisa melepaskan diri dari cengkraman Airin Jiang si siluman ini.
Airin Jiang mengangguk, dia diam-diam mengingat saran Mike Zhang ini, dan dengan sengaja menggodanya: "Bagus, aku akan memikirkan saranmu itu, jari tangan anak lelakimu sementara ini aman, tapi...... " Airin Jiang terdiam sejenak, lalu berkata tanpa malu, "Tapi kalau kamu sampai mengkhianatiku, di saat itu juga anak lelakimu akan kehilangan jarinya, saat itu kepalamu mungkin juga sudah tidak di tempatnya lagi! Dan juga kepala anak peerempuanmu! Kamu harus memikirkannya baik-baik Mike Zhang! "
Mendengar Airin Jiang mengancam anak-anaknya, wajah Mike Zhang memerah marah, dia sangat ingin maju ke depan dan membunuh Airin Jiang, walaupun dengan demikian dia juga akan mati, tapi semisal dia melakukannya, apa yang akan terjadi dengan anak-anaknya? Akibatnya benar-benar tidak bisa dibayangkan, Mike Zhang tidak berani sembarangan mempertaruhkan nyawa kedua anaknya, maka sekalipun saat dia marah , dia hanya bisa sekuat tenaga menelan amarahnya itu.
Mike Zhang gemetar memohon kepada Airin Jiang: "Nona Jiang, kalau aku melakukan suatu kesalahan, tolong langsung menghukumku, aku mohon jangan sakiti anak-anaku, aku mohon! "
Airin Jiang seketika merubah nada bicaranya: "Tenang saja, asalkan kamu mau menurut, dan tidak berkhianat seperti Yoana Chen, aku pasti akan merawat anak-anakmu dengan baik. "
Mike Zhang memperhatikan wajah Airin Jiangyang menyebalkan itu, dia hanya merasa dalam hati sebuah perasaan takut, apa yang harus dia lakukan untuk menyelamatkan anak-anaknya?
Saat akan beranjak pergi, Airin Jiang berpesan satu hal lagi pada Mike Zhang —— “Pergi cari tahu agenda ayahku belakangan ini, sampai setiap hari dia bertemu dengan siapa saja, sedetail mungkin, lalu kamu laporkan padaku. "
Mike Zhang mengiyakan dengan acuh tak acuh.
Melihat sikapnya itu, Airin Jiang mengingatkannya: "Sebaiknya kamu berhati-hati, kalau sampai aku merasa kamu kurang berhati-hati, aku juga akan tidak berhati-hati dengan anakmu. "
Mendengarnya, bulu kuduk Mike Zhang berdiri, darahnya mendidih, dia lalu berkata: "Nona Jiang, jangan khawatir, aku pasti akan menyelidikinya dengan baik, aku tidak akan ceroboh. "
......
Setelah Mike Zhang beranjak pergi, Airin Jiang kembali terbenam dalam pikirannya, kalau di dunia ini ada yang dinamakan aman, kalau begitu hanya orang mati yang paling merasa aman, hanya ketika orang itu mati, rahasia yang mengancam kedudukannya bisa terkunci selamanya.
Sekarang Calvin Jiang bagi Airin Jiang, tanpa diragukan lagi adalah sebuah bom waktu, bisa sewaktu-waktu meledak.
Airin Jiang merasa khawatir suatu hari nanti, dia tiba-tiba sadar akan sesuatu, dan susah payahnya selama ini, semuanya yang seharusnya menjadi miliknya, mungkin dalam sekejap akan hilang. Saat itu, dia tidak hanya akan kehilangan semuanya, dia mungkin juga akan mendapatkan cemooh dari orang-orang kalau dia hanyalah sebuah barang palsu, bukan seorang berdarah biru. Semua ini mungkin bisa menghancurkan Airin Jiang yang angkuh.
Airin Jiang berkata pada dirinya sendiri, tidak boleh membiarkan semua ini terjadi, di saat orang lain belum menyadarinya, dia harus menghilangkan semua jejak.
Baru saja perkataan Mike Zhang seakan menyadarkan Airin Jiang, jika dia ingin membunuh seseorang tanpa jejak, cara yang paling ampuh adalah dengan menggunakan racun.
Hanya saja......hidrogen klorida yang dikatakan Mike Zhang benar-benar bisa dipercaya?
Airin Jiang segera mencari tahu mengenai penggunaan hidrogen klorida di internet, dan dengan cepat mendapatkannya. Hidrogen klorida kalau diberikan dalam jumlah yang kecil secara terus menerus, akan membuat orang yang mengonsumsinya keracunan sedikit demi sedikit lalu mati. Dan lagi, karena dosisnya sangat kecil, maka semisal nanti diselidiki pun akan susah untuk menemukannya.
Airin Jiang seakan dalam sekejap menemukan pulau baru, hatinya senang bukan main. Tapi dari mana dia bisa mendapatkan racun itu? Lalu harus menggunakan tangan siapa dan dengan cara apa agar bisa memberikan hidrogen klorida itu pada ayahnya?
Mendapatkan racun itu tidak susah, Airin Jiang dengan segera mendapatkannya dari pasar gelap.
Beberapa hari kemudian, saat Mike Zhang datang untuk melaporkan agenda Calvin Jiang pada Airin Jiang, Airin Jiang belum juga menemukan cara untuk menggunakan racun itu.
Kali ini, saat Airin Jiang sedang mengamati agenda Calvin Jiang belakangan ini, dia mendapati selain bolak-balik ke rumah sakit untuk perawatan lukanya, dia juga sering pergi ke ruang rawat inap rumah sakit untuk menemui seorang pasien bernama Nadia. Dia merasa bingung,
"Wanita bernama Nadia ini siapa? "
Mike Zhang segera menjawab: "Nona Jiang pastinya akan tertarik dengan wanita ini. Nadia adalah ibu kandung Sella Ye, dan juga mantan kekasih ayahmu, hal ini aku juga baru mengetahuinya. "
Novel Terkait
The Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensThe Winner Of Your Heart
ShintaMy Cold Wedding
MevitaCutie Mom
AlexiaAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang