Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 35 Harga Diri Bos Bobby

Bobby Shen mendengar peringatan dari Sella Ye, dia tersenyum kecil, dia meraba wajah Sella Ye, lalu dengan gemas mencubitnya, "Apa kamu tidak merasa dengan begini lebih merangsang? Sudah berapa lama kita tidak melakukannya sepanas ini? Bukankah kamu meyukainya? Hm?"

Sambil berkata demikian, Bobby Shen memasukan lidahnya ke telinga Sella Ye, yang membuatnya menggeliat merasa terangsang. Tubuh Sella Ye gemetar, menahan kenikmatan. Bobby Shen memeluknya dari belakang, kemudian Bobby Shen menghembuskan napasnya yang hangat sambil berkata, "Terlihat dengan jelas kamu sedang menikmatinya, iya kan?"

Sella Ye tidak menanggapinya. Dia hanya berharap Bobby Shen segera cepat selesai.

Saat Bobby Shen mempercepat gerakannya tanda dia akan segera menyelesaikannya, Sella Ye mendorongnya, "Jangan keluar di dalam......."

Sejak kapan Bobby Shen mau mendengar permintaan Sella Ye? Dia mencengkramnya erat-erat, membalikan badan Sella Ye, dan meneruskan gerakannya.

Setelah selesai, Bobby Shen memeluk Sella Ye dari belakang, lalu berbaring sejenak di tempat tidur, sambil masih terengah-engah. Sella Ye juga berbaring sejenak, lalu dengan panik masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sella Ye tidak ingin mengandung anak Bobby Shen, membayangkan pun tidak pernah. Tapi sekarang dia tidak punya obat kontrasepsi, Bobby Shen sekarang juga tidak akan memberinya ijin untuk membelinya di luar, dia hanya bisa membersihkan diri sebisanya, untuk merendahkan kemungkinan terjadinya kehamilan.

Namun belum sampai air di kamar mandi dibukanya besar-besar, Bobby Shen masuk ke kamar mandi, lalu langsung memanggulnya keluar dari kamar mandi, kemudian menghempaskannya ke lantai, dan menyetubuhinya lagi.

Sella Ye tidak tahu apa yang terjadi pada Bobby Shen hari ini, dia menyetubuhi Sella Ye beberapa kali. Setelah melakukannya di lantai, seakan dia tiba-tiba takut akan membuat Sella Ye demam lagi, dia membopong Sella Ye ke atas tempat tidur, lalu menyetubuhinya lagi disana, menghimpit tubuh Sella Ye yang kecil itu di atas tempat tidur, kemudian melakukannya lagi.

Walaupun Sella Ye sudah sembuh, tetapi dia juga tidak sanggup menerima hentakan demi hentakan dari Bobby Shen itu. Nafas Sella Ye mulai tak beraturan, dia berusaha meyuruh Bobby Shen berhenti. Bobby Shen tidak mendengarkannya, akhirnya Sella Ye hanya bisa meminta lagi agar dia tidak keluar di dalam.

Mendengar Sella Ye berkata demikian, Bobby Shen dengan marah mencekik leher Sella Ye sambil berkata, "Sella Ye, aku juga bukan pertama kalinya berbuat denganmu, bisakah kamu berhenti berpura-pura di hadapanku? Apakah kamu sedang menyalahkanku tidak memberimu sebuah status yang jelas? Jadi kamu selalu berkata demikian. Kalau kamu benar-benar menginginkan status yang jelas, bagaimana kalau sekarang juga kita pergi ke KUA, berani?"

Sella Ye menatapnya dengan dingin, "Kamu jelas-jelas tahu aku tidak berani, kamu malah memaksaku, kamu jelas-jelas tahu, bahkan ketika kamu menikahiku, juga tidak ada orang yang akan mengakuiku!"

Tubuh Bobby Shen menegang di atas Sella Ye, dia dengan kasar berkata, "Ini urusanmu! Aku tidak pernah peduli hal-hal seperti ini!"

Sella Ye memukulnya, "Jangan merasa dirimu itu orang suci. Hal yang paling membuatmu bahagia hanyalah menyiksaku! Aku sudah cukup dengan semua ini! Dasar munafik!"

Bobby Shen mencengkram tangan Sella Ye, lalu memelototinya, "Ternyata aku seperti itu di matamu."

"Kamu mengirimkan video seperti itu ke Rio Lu, kamu berharap bagaimana aku bersikap padamu?"

"Rio Lu?" Suara Bobby Shen terdengar frustasi, "Kamu benar-benar menyukainya? Apa yang kamu sukai darinya?"

"Aku menyukai banyak hal darinya! Puas?" Sella Ye berkata dengan marah sampai gemetar, "Tapi semua itu tidak penting lagi, semuanya ini sudah kamu rusak! Puaskan kamu?"

Sebuah urat biru mulai nampak di dahi Bobby Shen, dia kemudian berkata, "Kejamnya dirimu. Kalau kamu mau, kamu boleh menemuinya lagi. Asalkan kamu bisa mempertahankan kemampuanmu di ranjang sehebat ketika kamu denganku, aku jamin, tidak ada seorang lelaki pun yang menolakmu!"

Sella Ye tertawa pahit, ternyata dirinya di hadapan seorang lelaki seperti Bobby Shen hanya bernilai segitu, dia kemudian dengan sinis berkata, "Baiklah, terima kasih atas saranmu."

"Kamu ini benar-benar keterlaluan kejamnya!" Bobby Shen kemudian sekali lagi menggunakan ponselnya untuk merekam apa yang sedang mereka lakukan.

Sella Ye melihat Bobby Shen memegang ponselnya lagi, menjulurkan tangannya untuk merebut ponsel itu dari tangannya, tapi Bobby Shen melemparnya ke atas lantai, sambil pinggangnya terus bergoyang, menusukkan senjatanya.

Setelah dia puas, Bobby Shen mencengkram dagu Sella Ye sambil berkata, "Tadi aku baru saja mengirimkan video mesum kita berdua ke Rio Lu, lelaki yang paling berarti bagimu itu. Apakah kamu senang dengan apa yang aku lakukan ini? Aku ingin memperlihatkan ke Rio Lu betapa rendahnya kamu. Aku ingin menutup semua jalanmu."

Sella Ye mencibir, dari awal Bobby Shen merekamnya itu, dia sudah tahu Bobby Shen akan menggunakan trik itu lagi, Sella Ye tidak terkejut, dia tertawa, "Kamu terus saja mengirim video-video seperti itu kepadanya, aku masih akan bertemu dengannya...."

Sella Ye tidak menyangka, perkataannya barusan membuat libido Bobby Shen turun. Bobby Shen turun dari tempat tidur, lalu menendang lemari di sebelah tempat tidur Sella Ye dengan marah, "Apa yang harus aku lakukan agar dirinya bisa memandang rendah dirimu? Sella Ye, kamu ternyata sungguh peduli dengannya! Sangat perhatian dengannya! Kamu benar-benar jahat!"

Bobby Shen menendang jatuh barang-barang di situ, dia beranjak pergi dari situ dengan marah, saat dia meninggalkan kamar rawat Sella Ye dia bahkan menendang pintu kamar dengan kuat.

Saat para perawat mendengar keributan itu, dengan segera mendatangi kamar Sella Ye, di dalam kamar hanya tersisa Sella Ye seorang diri.

Perawat yang merawat Sella Ye melihat keadaan di dalam kamar Sella Ye, mengernyitkan dahi dan bertanya, "Nona Sella Ye, apa nona sedang bertengkar dengan Tuan Bobby Shen?"

Sella Ye menggeleng, air matanya tiba-tiba mulai berjatuhan.

Setelah perawat itu membereskan kamarnya dan meninggalkannya seorang diri, Sella Ye terbengong kemudian mengambil ponsel yang tadi dilemparkan ke lantai oleh Bobby Shen.

Dia membuka Whatsapp, lalu melihat percakapan antara Bobby Shen dan Rio Lu, Bobby Shen ternyata tidak mengirimkan videonya tadi kepada Rio Lu.

Sella Ye baru mengetahuinya, baru saja Bobby Shen hanya melakukan sandiwara itu untuk menakut-nakuti Sella Ye. Sella Ye pun diam-diam menghela nafas lega.

Setelah dikerjai Bobby Shen sekian kali malam itu, sepasang insan itu berpisah tanpa merasakan bahagia. Hati Sella Ye kacau, tapi kelelahan yang dia rasakan mengalahkan kebingungannya, dia dengan segera terlelap.

Keesokan harinya, Sella Ye bangun pagi sekali untuk beres-beres.

Demamnya sudah turun, hanya saja luka-luka di tubuhnya masih perlu diobati. Setelah membeli obat yang diresepkan dokter, Sella Ye berencana ingin segera keluar dari rumah sakit.

Anehnya, ketika Pak Toni melihatnya pergi, dia tidak menghalanginya, dia malah bertanya Sella Ye mau pergi ke mana.

Sella Ye terkejut bukan main, awalnya dia mengira untuk keluar dari rumah sakit itu dia harus melawan Pak Toni dulu, tapi tak disangka, Pak Toni malah tidak menghalanginya.

Setelah duduk di dalam mobil, Sella Ye memberi tahu Pak Toni alamat kosnya.

Pak Toni dengan segera menjalankan mobil menuju ke alamat yang diberikan Sella Ye kepadanya.

Sella Ye bertanya kepada Pak Toni, "Apa Bos Bobby Shen tahu aku akan keluar dari rumah sakit hari in?"

Pak Toni menyetir sambil dengan hormat menjawab, "Nona Sella Ye, Bos Bobby Shen yang menyuruhku hari ini mengantarmu pulang." Setelah diam sejenak, dia melanjutkan, "Apa kemarin malam kalian bertengkar? Bos Bobby Shen saat pergi terlihat tidak senang."

"Iyakah?" Sella Ye bergumam menanggapi, "Sejak kapan aku berani bertengkar dengannya dan membuatnya tidak senang....."

"Betul juga." Pak Toni berkata, Bos Bobby Shen juga jarang sekali bertengkar dengan orang lain, pertengkaran seperti kemarin malam yang begitu hebatnya, aku baru pertama kali melihatnya, dan aku sudah ikut dengan beliau cukup lama."

Ketika Pak Toni berkata demikian, perkataannya seakan mengandung nada mengejek, kemudian agar tidak membuat Sella Ye gugup, dia berkata lagi, "Nona Sella Ye, besok-besok mengalahlah sedikit dengan Bos Bobby Shen, ada sebuah pepatah yang aku rasa sangat benar, pertengkaran antara suami istri itu hal yang wajar, tetapi jangan sampai dilihat oleh orang lain. Bos Bobby Shen itu orang dengan harga tinggi selangit, kamu sebaiknya mengalahlah sedikit, biarkan dia, biarkan dia menang, dengan begitu perlakuan dia kepadamu akan bertambah baik seratus kali lipat, dia juga akan mau mendengarkanmu, apa kamu percaya?"

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu