Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 1 Lelaki Yang Ganas

"Aku ada di tempat golf, kamu datang kesini."

Saat menerima pesan dari Bobby Shen, Sella Ye sedang berada di tempat konstruksi melakukan pengecekan konstruksi.

Dia memakai topi konstruksi, melihat matahari yang terik membara, menjawab Bobby Shen: "Aku sedang berada di tempat konstruksi, boleh terlambat sedikit?

Bobby Shen segera menjawab pesannya: "Aku beri kamu waktu setengah jam."

Dan bersamaan dengan pesan ini, Bobby Shen juga mengirimkan foto Sella Ye, foto Sella Ye yang tidak mengenakan baju!

Bobby Shen sebagai bos besar Property Globalindo, Bos kelima raja berlian yang berpengalaman, tentu saja bukan laki-laki yang suka menggunakan foto mengancam wanita, dia tidak pantas melakukan hal ini, Bobby Shen hanya ingin membuat Sella Ye malu!

Didalam teleponnya, ada banyak foto Sella Ye dengan bermacam-macam posenya, memilih dua foto diperlihatkan padanya, mengingatkan Sella dirinya sungguh murah, rendahan, jelek, pelacur.

Dengan sikapnya, dia ingin memberitahu Sella, betapa dia membencinya!

Sella Ye tidak berani menunda, segera berkata pada atasannya, berbohong perutnya sakit harus segera ke rumah sakit, dan meninggalkan tempat konstruksi.

Memberhentikan sebuah taksi diluar tempat konstruksi, dia bergegas ke tempat yang sering dikunjungi Bobby Shen, tempat golf yang berlokasi di pinggiran kota.

Saat Sella Ye tiba, Bobby Shen sedang menemani tamu bermain golf, dia memakai baju golf putih, berdiri di atas lapangan rumput yang luas, wajah yang sempurna, baru menegakkan dagu, punggungnya tegak dengan indah, menggoyang-goyangkan tongkat, mengangkat tangan membuka kaki, menyebarkan kharisma lelaki dewasa yang membuat para wanita terpikat.

Matahari sore tertutup awan yang tipis, garis matahari diatas kepalanya, badannya dibawah sinar matahari, dari punggung terlihat seperti berlian yang bersinar.

Seorang asisten membisikkan sesuatu di telinganya.

Bobby Shen baru dengan santai memutarkan badan, memandang Sella Ye sekilas yang berdiri dibelakangnya, ada tawa di matanya yang hitam, memalingkan kepala memerintahkan sesuatu pada asisten di sampingnya.

Dengan cepat, asisten Bobby Shen berjalan ke arah Sella Ye, menyampaikan sesuatu padanya: "Direktur Shen, meminta anda menunggu di dalam kamar tamu, masih yang dulu itu."

Sella Ye menjawab dengan sedikit malu: "Baik."

Perasaan dan situasi ini, dia muncul di tempat ini, semua orang yang ada disana mengerti kenapa dia datang, seperti barusan, dia melihat beberapa tamu Bobby Shen, mereka memandang dirinya dengan pandangan yang dalam.

Pandangan yang aneh itu membuatnya merasa seperti pelacur, seakan wajahnya kepanasan karena terbakar matahari, dia menundukkan kepala, berjalan ke arah kamar.

Sella Ye berada di dalam kamar, menunggu sampai malam jam sembilan, beru mendengar suara "krak" pintu kamar dibuka, dibuka dari luar.

Bobby Shen sepertinya mabuk, berjalan sempoyongan, Sella Ye turun dari ranjang bertelanjang kaki, berlari kecil ke hadapannya, menopangnya melepaskan jas dan menggantungkannya.

Bobby Shen berdiri di belakangnya, memandangnya sesaat, sepertinya sedang berpikir kenapa Sella Ye bisa muncul disini.

Sella Ye mengingatkannya: "Direktur Shen sore tadi kamu memanggil aku, aku sudah menunggumu beberapa jam."

Bobby Shen mengelus ujung keningnya, seperti baru teringat, dia duduk diatas sofa sambil membuka kancing kemeja, melambaikan tangan, memberi tanda agar Sella kesana.

Sella Ye berjalan ke arahnya, dia baru selesai membuka kancing terakhir kemejanya, terlihat otot dan kulit dadanya yang kekar.

Sella Ye berjalan terpatah-patah sampai di depan Bobby Shen.

Bobby menariknya duduk diatas pahanya, dengan satu tangan meraba ke dalam roknya, mengelus pelan, meletakkan dagunya di atas pundaknya, nafasnya perlahan menjadi berat, lalu berkata: "Ingin bermain yang sedikit menarik?" Berkata sambil menjulurkan tangan, "Sedikit sakit, kalau kamu tahu malu, jangan berteriak terlalu keras!"

Bobby menunjukkan dengan sikapnya kalau dia hanya alat pemuas nafsunya.

Bobby menggendongnya tanpa aba-aba, membuka tirai kamar, lalu menahannya di jendela, dia melakukan dengan garang, dan beberapa kali, Sella kesakitan sampai tidak tahan lagi.

Sella memohon padanya: "Jangan, jangan seperti ini."

Bobby mencium lehernya: "Seperti ini yang bagaimana?"

Sella: "Jangan disini, diluar ada orang yang melihat...... Pelan sedikit, sakit sekali."

"Sakit sekali?" Bobby Shen tertawa dengan kasar di telinganya, "Betul kalau sakit sekali, aku akan membuatmu lebih sakit lagi!"

Bobby Shen mendorongnya, melempar roknya ke wajahnya, sambil memakai ikat pinggang, sambil berkata dengan menantang: "Apa sudah cukup puas?"

Sella menggigit bibirnya, berusaha tidak berbicara.

Dia berjongkok memandangnya, "Barusan berteriak dengan energik, seperti diperkosa saja."

Sella Ye tidak berani membuatnya marah, terkejut menggelengkan kepala, "Tidak tidak, aku yang mau, direktur Bobby, aku salah."

Bobby tertawa puas, terlihat giginya yang putih.

Dia sangat tampan saat tertawa, menyerupai langit cerah yang bersinar, dengan mudah bisa menghipnotis hati orang.

Tapi dia yang sebenarnya adalah setan!

Bobby Shen menjadikan dirinya wanita pemuas nafsu, Bobby sampai tidak menganggap dirinya manusia, dan mungkin, Bobby hanya menganggap dirinya hanya seekor binatang yang tidak memiliki harga diri.

Sella Ye takut padanya, meskipun sudah beberapa tahun, Sella masih takut padanya, Bobby bisa membuatnya mati hanya dengan menggerakkan jarinya, sederhana seperti menekan mati semut.

Bobby tidak tinggal lama di kamar ini, setelah selesai dia menghisap sebatang rokok, kemudian bergegas pergi.

Sella memandang kamar yang kosong, termenung lama.

Sella kembali berpakaian, pergi dari kamar tamu ini.

Tempat golf ini berlokasi di pinggiran kota yang jauh, dia berjalan di bawah lampu jalan yang remang, berjalan melewati jalan yang sangat sangat panjang, dan masih belum menemukan sebuah taksi.

Di jalan yang sepi ini, panjang dan tidak ada akhirnya, seperti sakit hati yang dilaluinya selama ini, di depannya seperti tidak ada akhir, sampai cahaya bintang yang kuning seperti menghilang, setiap saat akan padam.

Tidak mudah menemukan sebuah mobil yang lewat, tiba-tiba ada sebuah mobil yang lewat, didalamnya ada beberapa pria yang sedang mabuk, menggodanya: "Gadis kecil, kok sendirian malam-malam, apa mau kakak temani?"

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu