Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 122 Bersiap Berkorban

Hal pertama yang dilakukan oleh Tanu si gendut, sepulangnya dari luar adalah memanggil Sella Ye ke kantornya.

Sella Ye berjalan masuk ke kantor dengan gugup, raut wajah Tanu muram, alisnya berkerut, begitu melihat Sella Ye, nada bicaranya bukannya nada bicara menyalahkan, melainkan khawatir——

"Sella, siapa yang bertanggung jawab atas semua ini?"

Sella Ye juga ingin tahu siapa yang bertanggung jawab di balik kejadian ini, tapi setelah berpikir cukup lama, dia tidak juga terpikirkan.

Dia menggeleng, kemudian dengan kesal memberitahu Tanu dia sendiri juga tidak mengetahuinya.

Tanu si gendut menghela nafas panjang, kemudian menenangkan Sella Ye: "Kamu jangan khawatir, hal seperti ini tidak sesederhana itu. Aku tahu bukan kamu yang menyebarkannya, aku baru saja mengutus orang untuk menyelidikinya, menurut alamat IP nya, postingan itu berasal dari luar negeri. Sekiranya semua ini sudah dipersiapkan dengan matang, mungkin maksud orang ini bukan menyerangmu, melainkan menyerang Yogi Zhou dan Airin Jiang. Sekarang mereka berdua sedang dicacimaki di dalam dunia maya, terutama Airin Jiang. Dia sudah dimaki sampai membawa-bawa keluarganya."

Setelah berkata demikian, Tanu si gendut menghela nafas lagi, "Sella, mengenai masalah ini, kamu nantinya harus menyiapkan hati. Walaupun opini publik sekarang sedang ada pada pihakmu, tapi opini publik tidak berhubungan sama sekali dengan kita. Dengan permasalahan antara kamu, Yogi Zhou, dan Airin Jiang sampai separah ini, aku khawatir, perusahaan tidak akan mampu bertahan."

Sella Ye tidak begitu yakin. Walaupun dari awal dia sudah tahu masalah ini sudah jadi topik hangat perbincangan orang sekota, dirinya hanya bisa menerima getahnya saja, tetapi di bawah sadar, dia masih berusaha membela diri sendiri: "Tapi aku tidak berbuat kesalahan, kesalahan ada pada mereka, kenapa aku yang harus mengalah?"

Tanu si gendut menggelengkan kepala, tak berdaya, "Sella, apa kamu sampai sekarang masih juga tidak mengerti? Di dunia tidak semudah itu mengategorikan segala sesuatu hitam dan putih, di dunia ada juga warna abu-abu. Kamu tidak menyalahi siapa-siapa, tapuiyang kamu salahi adalah Yogi Zhou, menyalahinya mungkin tidak apa-apa, tapi kamu juga sudah menyalahi Airin Jiang. Apa kamu masih tidak menyadari derajat Airin Jiang? Aku tahu hubunganmu dengan DIrektur Shen, tapi kamu juga harus memahami derajatmu. Airin Jiang barulah calon istri Direktur Shen. Semisal terjadi sesuatu, kamu rasa Direktur Shen akan membela pihak Airin Jiang atau berpindah pihak untuk membela dan melindungimu? Coba kamu pikir baik-baik. Ada beberapa hal yang aku sendiri tidak bisa memahaminya dengan jelas. Besok kamu tidak perlu datang ke kantor dulu, tunggu sampai keadaan membaik baru kamu boleh kembali bekerja."

Sella Ye mendengarkan perkataan Tanu si gendut, sesekali dia merasa dirinya akan menangis, dia sudah sekuat tenaga tidak membiarkan setetes pun air matanya menetes, dia mengepalkan tangan. Ternyata, dari awal Tanu si gendut sudah mengetahui hubungannya dengan Bobby Shen, dan juga sudah memahami Bobby Shen hanya menjadikannya teman ranjang, sama sekali tidak memiliki rencana untuk menikah dengan dirinya. Tapi Tanu si gendut dari awal berpura-pura tidak mengetahui apa pun, kalau tidak terjadi hal seperti ini, sepertinya dia akan terus bersembunyi dalam kemunafikan.

"Ternyata kamu sudah mengetahui hubunganku denga Bobby Shen dari awal." Sella Ye tertawa dingin da berkata, "Tidak kusangka kamu juga bisa berakting. Sejak kapan kamu mengetahuinya?"

"Aku dari awal sudah mencurigai adanya skandal antara kamu dan Direktur Shen." Tanu si gendut bangkit berdiri sambil berkata, "Aku masih ingat sewaktu kamu baru datang bekerja ke sini, kamu beberapa kali pergi ke lapangan golf? Selanjutnya aku mendengar cerita dari klien lain, berkata kalau kamu dipanggil Direktur Shen ke sana, berdua menghabiskan waktu di kamar tamu gedung golf, sekalinya satu sore. Aku bukan orang bodoh, tidak bisa menebak hal seperti itu. Tapi kemudian aku mendengar kabar bahwa kamu memiliki pacar, aku mengira kabar itu salah. Lalu...... Direktur Shen sendiri yang mengakuinya."

"Iya kah?" Nada bicara Sella Ye ringan.

"Iya." Tanu si gendur berkata, "Direktur Shen sangat baik terhadapmu, Sella, tapi kamu tidak bisa menerima hati masih meminta jantung. Aku berkata demikian untuk kebaikanmu, mulai besok, kamu tidak usah datang ke kantor dulu, tunggu kabar dariku kamu baru kembali datang ke kantor. Serahkan pekerjaanmu pada Hartini Shi dulu."

"Kalau aku menolaknya?"

"Jangan membuatku berbuat sesuatu yang akan membuatmu menyesal." Tanu berkata dengan nada serius, "Aku masih mengepalai departemen teknik. Sella, kamu harus bisa memprioritaskan, dengan adanya kejadian seperti ini, kamu harus bersiap untuk berkorban."

"Tapi bukan aku yang salah!" Sella Ye menuntut, "Kamu kira aku tidak tahu apa yang kamu perbuat di hari pesta ulang tahunku? Kamu kira aku tidak tahu kamu sudah menyiapkan koktail dengan obat tidur? Kamu benar-benar mengira hanya Tuhan dan dirimu sendiri yang tahu tentang apa yang kamu perbuat? Aku awalnya tidak membiarkan Bobby Shen tidak membalasmu, tapi kamu sekarang malah berbuat seperti ini kepadaku?"

Tanu si gendut tidak terpancing dengan apa yang dikatakan Sella Ye itu, dia masih dengan kepala dingin berkata, "Jangan terus mengancamku, aku bisa mencapai apa yang kucapai hari ini bukan aku peroleh dari ancaman segampang itu. Yang sudah berlalu, sudah berlalu, jangan kamu singgung-singgung lagi, dan lagi tidak akan ada orang yang mempercayaimu! Keluar! Mulai hari ini kamu diskrors! Tunggu sampai keadaan membaik baru kita lihat lagi!"

Sella Ye gemetar saking marahnya, sebelum melangkah keluar, dia berkata, "Tanu, aku akhirnya tahu kenapa Hartini Shi memutuskanmu, karena kamu menjijikan! Tidak hanya penampilanmu yang menjijikan, tapi hatimu juga!"

Sambil berkata demikian, dia melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Sekembalinya ke meja kerjanya, dia melihat sekelilingnya sibuk dengan pekerjaan masing-masing, dengan sesekali melihat ponselnya, mengamati perkembangan headline tentang Sella Ye itu.

Seorang rekan kerja berteriak dengan emosi: "Tidak kusangka, Airin Jiang menjadi kambing hitam wakil Direktur Zhou. Sekarang seluruh warganet sedang memaki Airin Jiang sebagai wanita jalang licik. Sekarang ada banyak stikernya, ternyata ada banyak sekali waganet!"

Kemudian ada rekan yang lain melanjutkan: "Siapa suruh Airin Jiang adalah seorang anak orang kaya? Dirinya sendiri sudah mengundang orang lain untuk membicarakannya, kalau orang tidak mengikuti kabarnya, apa mereka harus mengikuti kabar Sella Ye? Tapi sekarang ini Sella Ye lebih ke takut daripada tersakiti, karena dia sudah menyalahi banyak orang........"

Seorang rekan yang lain berkata, "Kalian ini jangan sembarangan, kalian benar-benar menyangka Airin Jiang semudah itu diserang? Siapa tahu dia sekarang sedang berpikir bagaimana cara untuk menyerang balik Sella Ye. Sella, kamu harus mulai berpikir matang, jangan takut dengan segala macam cobaan yang akan kamu hadapi, kami semua akan mendukungmu."

Suasana hati Sella Ye semakin buruk, tapi begitu mendengar dukungan dari rekan kerjanya, hatinya merasakan sedikit angin hangat.

Dibandingkan dengan rekan-rekan kerja yang ribut, Hartini Shi terlihat sangat diam, sepanjang pagi, dia tidak henti-hentinya diam-diam keluar dari kantor untuk menerima telepon.

Sella Ye awalnya tidak menyadarinya, tapi kemudian dia mengawasi frekuensi Hartini Shi keluar masuk kantor semakin banyak, dia merasa ada yang aneh. Dia lalu menarik Hartini Shi di meja resepsionis dan bertanya.

"Apa yang terjadi padamu hari ini? Sepanjang hari terlihat gugup sekali, kamu sedang berbicara dengan siapa?"

Hartini Shi awalnya ingin menyembunyikannya, tapi dengan tatapan tajam Sella Ye yang menerawang ke dalam hatinya, dia akhirnya berkata dengan jujur, "Aku tidak sedang berbicara dengan siapa-siapa, hanya dengan Rio Lu."

"Rio Lu?" Sinar mulai muncul dari dasar mata Sella Ye. "Kamu sudah jadian dengan Rio Lu?"

"Bukan begitu." Hartini Shi menjawab, "Dia sangat menyukaimu, kamu juga bukannya tidak tahu, bagaimana mungkin dia mau jadian denganku? Tapi demi kamu dia melakukan........"

"Melakukan apa?"

"Melakukan....." Hartini Shi seakan mau bicara tapi mengurungkannya, "Sella, dia......."

Sella Ye melihat gelagat Hartini Shi, dapat menebaknya, dia kemudian bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Ada hubungannya denganmu." Hartini Shi akhirnya berkata jujur. Dia kemudian berbisik ke telinga Sella Ye, "Sell, aku katakan kepadamu, berita yang ramai pagi ini, sebenarnya adalah kerjaanku dan Rio Lu."

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu