Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
Suara Bobby Shen tertahan dengan tenang dari awal hingga akhir. Dia tersenyum dan menyimpang dari topik: "Sebenarnya, aku mengajakmu untuk keluar makan karena ada sesuatu yang ingin aku pastikan."
Airin Jiang meletakkan sendok, wajahnya berubah, nada suaranya tidak biasa, "Oh, apa yang ingin kamu tanyakan?"
Bobby Shen berkata dengan suara yang dalam, "Aku tahu kamu yang melakukannya."
Jari Airin Jiang menunjuk, kemudian dengan cepat kembali normal, "Tentang apa?"
"Kamu tahu," kata Bobby Shen, "urusan Hartini Shi."
Rawut wajah Airin Jiang berubah, "Apa urusannya denganku? Aku bahkan tidak tahu apa yang kamu bicarakan? Siapa Hartini Shi?"
Ketika dia berbicara, dia mengangkat gelasnya lagi, tetapi jari-jarinya sedikit bergetar karena gerogi.
Bobby Shen menatap jari-jarinya yang gemetaran selama beberapa detik, kemudian menarik kembali pandangannya dan menurunkan matanya, "Sebenarnya kamu tidak perlu berpura-pura di depanku. Aku sudah tahu semua."
Nada bicara Bobby Shen santai, tetapi tampaknya hati Airin Jiang mengalami tsunami, dia sudah lama menduga dengan kemampuan Bobby Shen, bagaimana dia bisa tidak tahu tentang apa yang dia lakukan?
Karena dia sudah berbicara dengan lugas, bahkan tidak meninggalkan sedikit kasih sayang pada dirinya, dia merasa dia tidak perlu basa-basi lagi dengannya, kemudian berkata dengan lugas: "Kamu melakukan hal sebelumnya?"
Bobby Shen mengangkat pandangannya dan menatapnya dengan tatapan yang rumit, dengan sedikit sorotan.
“Aku berbicara tentang Tanu si gendut, kamu yang mengaturnya bukan?” Airin Jiang bertanya kata demi kata.
Bobby Shen mencibir, "Apakah itu penting?"
"Menurutmu?"
Tangan Airin Jiang mengepal di bawah meja. Dia tidak mengira Bobby Shen mengajaknya malam ini untuk mempertanyakan dirinya. Selain marah, hatinya penuh dengan sedih.
Pria yang sangat dicintainya, tidak membalas cinta yang sama, dia malah melemparkan garam ke luka-lukanya ketika suasana hatinya sangat kacau.
Apa lagi yang layak dia percayai di dunia ini?
Airin Jiang berpikir hidup dia adalah sebuah lelucon!
Memikirkan hal ini, dia tanpa sadar mencibir, "Bagaimana kamu ingin aku menjawabmu? Bobby Shen, katakan, bagaimana kamu ingin aku menjawabmu?"
Bobby Shen menarik napas dalam-dalam dan melembutkan nadanya, "Airin, aku mencarimu hari ini, bukan untuk untuk menyalahkanmu. Jika aku benar-benar ingin melukaimu, kamu tidak akan aman sampai sekarang... Aku tahu semua hal yang kamu lakukan di belakang, termasuk apa yang adikmu lakukan, aku menutup sebelah mataku... Tapi yang bisa kulakukan untukmu hanya sampai di sini, Airin, hanya bisa sampai di sini. Apabila kamu bertingkah lagi, aku tidak akan membantumu lagi."
"Aku bertingkah?" Airin Jiang sangat marah, "Mengapa semua yang kulakukan di matamu menjadi omong kosong? Aku sudah jelas sedang berjuang, berjuang mendekatimu..."
Bobby Shen merasa dia sedang mendengar sebuah lelucon, "Kamu menyuruh sekelompok pria untuk memperkosa Hartini Shi, dan sekarang katakana padaku bahwa ini bukan omong kosong, tetapi untuk mendekatiku? Menurutmu ini tidak konyol? Mencari orang untuk memperkosa seorang gadis yang tidak ada hubungannya denganku, dan kesalahan terbesarnya adalah hanya tidak sengaja memposting sesuatu di Internet yang merusak reputasimu? Bahkan tidak ada bukti bahwa Hartini Shi yang melakukan hal itu, Mengapa kamu begitu sadis kepadanya? Apa yang membuatmu menjadi begitu kejam!"
Airin Jiang mendengar tuduhan Bobby Shen, merasa hatinya tenggelam sedikit demi sedikit, Dia baru sadar bahwa sekarang dia salah, dia berpikir semua orang di dunia ini sama dengan Charles Jiang yang bisa merasa pahit dan empati bersamanya, tetapi kenyataan tidak seperti itu. Faktanya hanya Charles Jiang yang memahami dirinya, bahkan ketika sangat bahaya, hanya Charles Jiang yang rela berkorban untuk dirinya, sedangkan Bobby Shen tidak peduli terhadapnya, jika ada yang membunuhnya sekarang, mungkin dia tidak akan melihatnya lagi? Ini adalah Bobby Shen, sangat kejam, tidak berperasaan, dan dirinya tetap mencintainya.
Bobby Shen bangkit, berdiri, dan meninggalkan sebuah kalimat kepada Airin Jiang, "Yang bisa kulakukan hanya sampai di sini, Airin, kamu tenangi saja dirimu terlebih dahulu, tidak perlu pergi ke perusahaan untuk sementara waktu, ketika kamu sudah pulih,barulah kembali datang bekerja." Selesai berbicara langsung berbalik badan.
Airin Jiang berteriak padanya, "Mengapa?" Dia menatap Bobby Shen, matanya sangat emosi, dan bertanya, "Mengapa kamu Sella Ye Hartini Shi bisa tetap di perusahaan, aku harus beristirahat? Kamu berencana untuk memberikku istirahat sampai kapan, ketika aku tidak masuk, apakah kalian sangat senang?"
"Airin, kamu terlalu banyak berpikir." Nada bicara Bobby Shen masih santai, "Istirahat sampai emosimu sudah stabil."
Setelah kalimat itu, Bobby Shen tidak tinggal lebih lama lagi dan berbalik untuk pergi.
Airin Jiang duduk di kursi, menyaksikan sosok Bobby Shen pelan-pelan menjauh, tenggorokannya tercekat, air matanya mengalir. Lagi pula, dia tidak bisa memikirkannya, dia jelas mengatakan pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan menurunkan air mata keluhan. Orang-orang ini adalah sampah, tidak ada yang pantas untuk air matanya.
Tetapi pada saat ini, air matanya seperti keran yang tidak dapat dimatikan, mengalir turun sedikit demi sedikit, tidak bisa berhenti.
Dia menangis sampai pelayan datang untuk menanyakan keadaannya, Airin Jiang mengusir pelayan dengan marah, setelah dia menyeka air matanya dengan kain, matanya menunjukkan aura kematian.
Karena Sella Ye membuat dirinya tidak bahagia, maka dia juga tidak akan membiarkannya melewati hari dengan bahagia!
Mata Airin Jiang berpaling dengan tenang, berpikir bagaimana menyelesaikan si Sella Ye pelacur, tiba-tiba teringat perkataan Caroline Ji, melihat pesan Bobby Shen, mengatakan bahwa ia akan melakukan perjalanan bisnis besok. Memikirkan hal itu, dia langsung menghubungi asistennya untuk menyuruh seseorang diam-diam memeriksa catatan perjalanan Bobby Shen di bandara.
Dengan cepat, asisten itu menelepon dan memberi tahu Airin Jiang bahwa Bobby Shen memiliki penerbangan ke New York besok pagi, perjalanan kembalinya adalah akhir pekan minggu depan. Dengan informasi ini, Bobby Shen akan melakukan perjalanan bisnis sekitar satu minggu, tetapi mengapa ketika tadi dia bertanya sendiri kepada Bobby Shen, mengapa Bobby Shen membohongi dirinya?
Airin Jiang menebak alasan mengapa Bobby Shen menyembunyikan dari dirinya, mungkin sedang menjaga jarak darinya. Akibatnya, dia tidak bisa melakukannya sendiri. Airin Jiang menutup matanya dan perlahan-lahan mencari orang yang ada di dalam pikirannya. Segera, dia langsung ingat Yogi Zhou adalah musuh Sella Ye!
......
Beberapa hari Yogi Zhou dapat dikatakan lebih baik daripada kematian, ke mana pun dia pergi, terutama di lingkaran teman-temannya, orang-orang diperlakukan dengan berbagai cara, meskipun semuanya adalah anak orang kaya, mereka tidak akan melakukan itu terlalu jelas, tetapi Yogi Zhou tetap bisa merasa semua orang sangat berbeda dari sebelumnya.
Selain itu, Bobby Shen telah menghapus posisinya. Sekarang Yogi Zhou dapat dikatakan sebagai pengangguran. Bahkan jika gelar orang kaya generasi kedua terus muncul, dia tetap kehilangan satu identitas. Yogi Zhou terus menyalahkan Sella Ye karena kondisinya.
Semakin lama dia menjadi semakin membenci Sella Ye. Dia sering berpikir jika itu bukan karena wanita murahan Sella Ye itu, dia akan tetap memegang posisi manajer umum di perusahaan Bobby Shen. Sikap anak orang kaya yang lainnya sudah berbeda terhadap dirinya.
Dia pernah berpikir tentang balas dendam, tetapi Sella Ye adalah wanita Bobby Shen. Dia tidak bisa berbuat apapun kepadanya, tetapi jika dia memiliki kesempatan untuk mempermalukan Sella Ye, dia pasti akan mengambil kesempatan untuk membalas dendam itu!
Novel Terkait
My Tough Bodyguard
Crystal SongMr Huo’s Sweetpie
EllyaBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyCinta Yang Tak Biasa
WennieMy Greget Husband
Dio ZhengAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang