Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 177 Mematikanmu Duluan
Hartini Shi langsung mengenali orang di depannya, bukankah dia Caroline Ji "tas celana dalam berjalan" yang menjadi populer di Internet saat ini?
Dia mengerutkan kening dan menatap Sella Ye beberapa kali, berpikir bahwa ini sebuah masalah. Kata-kata tadi pasti telah didengar oleh wanita ini. Mereka bertiga juga tidak enak untuk bertemu satu sama lain. Bagaimana supaya situasi disini tidak terlalu aneh?
Hartini Shi merasa kulit kepalanya mati rasa, tetapi untungnya Sella Ye merespons dengan cepat, dia menyapa Caroline Ji yang datang ke sini, "Nona Ji, kebetulan sekali?"
Ketika Sella Ye mengatakan ini, wajahnya seperti biasa, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Pada saat ini, Hartini Shi mengagumi ketenangan Sella Ye dan diam-diam memberi Sella Ye pujian di dalam hatinya. Memang wanita seorang bos, sudah melihat dunia, semua masalah besar menjadi kecil.
Hartini Shi juga berpura-pura tidak mengenal Caroline Ji, dan Sella Ye mengenalkannya: "Ini tetanggaku Caroline Ji." Dia berbalik untuk melihat Caroline Ji dan memperkenalkan Caroline Ji, "Ini rekanku Hartini Shi."
Caroline Ji memandangi Hartini Shi dengan matanya yang miring. Dia tampak tinggi dan memiliki nada yang sangat rendah. "Oh begitu? Halo, Nona Shi." Dia menatap Hartini Shi sebentar dan tiba-tiba memikirkannya. Tiba-tiba terpikirkan sesuatu, berkata sambil mencibir, "Tampaknya kamu adalah orang yang sebelumnya di..." Dia sengaja tidak mengatakan apa-apa, kemudian wajah Hartini Shi menjadi tidak enak dilihat.
Hartini Shi tahu jelas karena tadi Caroline Ji ini mendengar kata-kata mereka dan sengaja ingin berbicara untuk merangsang dirinya. Memikirkan hal ini, dia semakin merasa bahwa dia tidak dapat diberikan julukan "tas celana dalam berjalan" ini, semakin dia ingin melihat rasa malunya, dia semakin membiarkannya terlihat!
Hartini Shi juga mencibirnya dan berkata, "Nona Ji, apa yang kamu bicarakan...? Apakah kamu yakin itu terjadi padaku? Apakah kamu memiliki bukti foto?" Dia mengguncang ponselnya sambil berbicara. Ponsel di tanganku ada "tas celana dalam berjalan”. Aku baru saja membicarakannya dengan Sella, kelihatannya tas celana dalam berjalan ini terlihat sangat akrab. Sekarang aku melihatnya, sangat mirip denganmu! Lihat! Semua temanku memiliki banyak aibmu! Nona Ji akan menjadi terkenal!"
Caroline Ji mendengarkan sarkasme Hartini Shi, mukanya memerah karena marah, mengepalkan tinjunya, dan ingin memukul Hartini Shi dengan keras, tetapi dia tidak berani melakukannya, jadi hanya menyerang dengan kata-kata. Ternyata kamu sangat memperhatikanku? Bukankah hari ini kamu baru melihatku pertama kalinya?"
"Ya," Hartini Shi mengakui, "Tapi siapa yang membuat hubunganku dengan Sella begitu baik? Orangnya yang baik hati, dia sering menyebutmu kepadaku dan mengatakan kamu tinggal di sebelah rumahnya, sangat baik kepadanya! Jadi aku lebih memperhatikanmu. Apakah kamu juga meragukan ini? Ah? Bahkan jika kamu meragukannya, jangan menendangku seperti kartu bus, aku tidak ingin melihat celana dalam mu, tidak tahu itu bau atau tidak..., apakah bau itu bisa membunuh?"
Kata-kata terakhir Hartini Shi sengaja dipelankan. Setelah berbicara dengan Sella Ye, Sella Ye menggelengkan kepalanya untuk tidak mengatakan apa-apa lagi kepadanya, tetapi Hartini Shi tidak bisa menahan nafas ini!
Seperti kata pepatah, lebih baik untuk membicarakannya dulu. Awalnya, Hartini Shi hanya berbicara dengan Sella Ye tentang cerita di internet, tidak menuju kepada siapapun, tetapi Caroline Ji memilih untuk membicarakan bekas lukanya, yang membuat Hartini Shi menjadi kuat untuk tidak menahan nafas itu!
Namun, Caroline Ji sama sekali tidak keras kepala, setelah berpikir, dia dengan cepat melakukan serangan balik terhadap Hartini Shi, kata-kata yang dia keluarkan sangat pahit dan keras, Sella Ye juga ditarik ke dalam.
"Kamu sangat peduli kepadaku, lebih baik kamu juga peduli dengan dirimu sendiri. Aku dengar kamu diperkosa oleh beberapa laki-laki secara bersamaan? Kamu lihat kepribadianmu sekarang yang tidak normal dan tidak berbicara menggunakan otak. Apakah itu karena kamu terinfeksi sifilis? Kalau kamu terinfeksi, jangan membahayakan orang lain, cobalah untuk menjauh dari manusia, jadi manusia harus berbaik hati, kamu mengerti? ......" setelah diam beberapa saat, Caroline Ji berkata lagi," Oh, ya, kamu tahu dari mana aku tahu tentang kamu diperkosa bergantian? Sella Ye yang memberi tahunya kepadaku! Kamu menganggapnya sebagai saudara perempuan yang baik? Orang lain hanya memperlakukanmu sebagai lelucon! Lelucon untuk dibicarakan dengan orang lain, kamu tidak merasa kamu memalukan? Kalau aku jadi kamu, aku sudah pergi bunuh diri!"
Sella Ye mendengar ini dan menarik napas, Caroline Ji ini, benar-benar... tak tertandingi. Hanya dengan mulutnya, hitam bisa menjadi putih?
“Nona Ji!” Sella Ye menyela Caroline Ji dengan emosi, “Kamu yang benar saja, siapa yang mengatakan masalah Hartini Shi di depanmu? Aku sama sekali tidak mengatakan apapun kepadamu, tiap kali kamu yang datang ke rumahku untuk berbicara, kapan aku berinisiatif untuk mencarimu, dan juga memberi tahu kamu tentang sahabatku? Menurut kamu seberapa besar wajahmu? Temanku begitu banyak buat apa aku berbicara dengan celana dalam berjalan!?"
Awalnya Sella Ye tidak ingin menggangu Caroline Ji, dia bahkan tidak ingin sengaja menyakitinya, tetapi Caroline Ji sudah sangat keterlaluan, tidak masalah dia melukai dirinya, tetapi Sella Ye tidak akan membiarkannya menyakiti sahabatnya.
Caroline Ji tidak berpikir Sella Ye yang lembut dan lemah menjadi begitu jahat ketika dia melawan, dia terdiam untuk sementara waktu.
Hartini Shi dengan lembut menepuk tangan Sella Ye dan meyakinkannya: "Sella, jangan khawatir, aku tidak akan pernah percaya pada wanita murahan itu. Dia pikir beberapa katanya dapat menghancurkan hubungan kita. Dia pikir terlalu jauh, pakai saja trik itu untuk menarik pria, tapi dia juga menggunakan trik itu untuk berurusan denganku? Itu sudah trik lama. Bangsat itu mau bermain denganku, aku sudah mematikannya terlebih dahulu!"
Setelah Hartini Shi menyelesaikan kalimatnya, Caroline Ji mendengus dengan dingin, meraih lengan Sella Ye, dan berjalan ke lift.
Saat pintu lift perlahan tertutup, Sella Ye dan Hartini Shi sama-sama melihat wajah Caroline Ji yang tiba-tiba menjadi gelap. Hartini Shi tersenyum ganas sambil menatapnya dan berkata: "Pelacur, pantas menjadi tas celana dalam seumur hidup."
Liftnya naik, Sella Ye melihat dada Hartini Shi yang bergelombang, dia tahu Hartini Shi benar-benar dibuat jengkel oleh Caroline Ji, meskipun dia mengucapkan kata-kata dengan berani, dia tetap terpengaruh oleh kata-kata Caroline Ji, dia mengetahui apa yang paling diperhatikan wanita, tetapi dia justru memilih kata-kata itu!
Sella Ye menghibur Hartini Shi: "Jangan peduli, Caroline Ji memang seperti itu. Sengaja memilih kata yang tidak nyaman, kalau kamu peduli dan terluka olehnya, maka itu sesuai dengan keinginannya!"
Hartini Shi tersenyum pada Sella Ye, dengan santai, "Kamu tenang saja, aku terlihat seperti seseorang yang mudah terpancing? Mungkin dulu iya, tetapi setelah mengalami begitu banyak hal, aku sudah membuka pikiranku, mulai sekarang, tidak peduli siapa yang menyebut hal itu lagi, aku tetap bisa menghadapinya dengan tenang, sama seperti yang kamu katakan, itu hanya sebuah pengalaman, tidak mewakili masa laluku, hanya mereka yang terlalu percaya diri dan kepribadian yang lemah, yang akan terus memikirkannya! Aku tidak mau menjadi orang seperti itu!"
Novel Terkait
Cinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoCinta Yang Dalam
Kim YongyiIstri Pengkhianat
SubardiCinta Yang Berpaling
NajokurataBaby, You are so cute
Callie WangAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang