Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 168 Saudara Pura-pura

Airin Jiang tertawa, "Aku tidak memerlukanmu melakukan sesuatu untuku, asalkan kamu baik-baik terhadap dirimu sendiri saja sudah cukup. Aku punya satu permintaan, sebisa mungkin jangan bermusuhan dengan Sella Ye, kamu harus menjaga hubungan pertemanan antara kalian berdua, bila perlu jadilah saudara perempuan bohongan di luarnya."

"Tapi, "Caroline Ji menyeritkan dahi, "Mungkin hubungan kami sedang tidak baik."

"Oh? Kenapa begitu?" Airin Jiang sebelumnya mendengar hubungan mereka berdua cukup baik, dulu bahkan pernah jalan-jalan bersama.

"Aku juga tidak tahu." Caroline Ji berkata, "Mungkin aku yang terlalu tergesa-gesa, membuatnya mengetahui sesuatu......"

"Kalau begitu kamu sebaiknya berusaha pelan-pelan, berhubungan dengan seseorang seperti Sella Ye, tidak bisa tergesa-gesa, dan lagi, "Airin Jiang menyeritkan dahi, dia dengan panik berkata, "ditambah lagi, wanita seperti Sella Ye tidak sebodoh yang kamu kira, dia sangat hebat, hanya saja pandai menyembunyikannya."

Dengan peringatan dari Airin Jiang, Caroline akhirnya mendapatkan kesempatan, dari dulu dia selalu menganggap Sella Ye sebagai wanita bodoh, tidak punya rencana apa pun kedepannya, dan juga bisa dengan mudah mempercayai orang lain. Namun setelah mendengar perkataan Airin Jiang tersebut, Caroline Ji tidak bisa lagi berpikir seperti itu. Saat Sella Ye sedang kuat, kata-kata yang dia gunakan kejam! Dan terkadang Sella Ye punya rencana seperti apa, Caroline Ji juga tidak mampu memahaminya, dia kalau tidak berpikiran panjang, pagi ini bagaimana bisa berubah sikapnya 180 derajat? Kemarin malam jelas-jelas dia tidak ramah dengan dirinya.

Caroline Ji mengangguk menyetujuinya: "Benar sekali, Sella Ye sebenarnya adalah pribadi yang rumit, hatinya jahat, adalah seorang wanita berhati busuk, serigala berbulu domba, wanita jalang......!"

Kata-katanya belum selesai, Airin Jiang sudah mengangkat tangan memotong perkataannya, "Aku memanggilmu ke sini bukan untuk mendengarmu memaki Sella Ye, dia mau sejahat apa, sebaik apa, kamu berkata tentangnya di sini tidak ada gunanya, yang paling penting adalah Bobby Shen melihatnya sebagai wanita jalang, itu baru ada gunanya, apa kamu paham?"

Caroline Ji merenung, kemudian dia cepat-cepat berkata: "Maafkan aku Nona Jiang, aku baru saja berkata seperti itu karena terbawa emosi."

"Tidak apa-apa." Airin Jiang menghela nafas, lalu berkata kepada Caroline Ji, "Aku ingatkan kamu, terkadang seseorang ketika hidup dalam masyarakat, harus belajar untuk membina hubungan baik, teruutama saat kamu membenci orang itu, kamu semakin membenci seseorang, semakin tidak boleh menunjukan kebencianmu kepada orang lain, jangan terlihat dengan jelas, bukankah kamu adalah seorang sales? Apa sesuatu seperti ini kamu tidak memahaminya?"

Caroline Ji pastinya tahu, menjadi seorang sales dia harus belajar untuk memiliki relasi baik terhadap orang-orang, namun, hal itu mudah dikatakan, tapi susah untuk dilakukan!

Caroline Ji mengangguk kepada Airin Jiang untuk menunjukan dirinya memahaminya, tapi dalam hati dia tidak senang ada orang lain yang mengajari dirinya. Walaupun wajahnya masih dengan ekspresi yang sama, namun dalam hati sejak awal dirinya sudah tidak setuju dengan Airin Jiang.

Airin Jiang terdiam sejenak, dia sepertinya dapat melihat sebuah kebencian darinya, namun dia mengabaikannya, suatu hari nanti dia akan tunduk kepada dirinya. Setelah dia merasakan manisnya, dijamin dia tidak akan lagi mau meninggalkan dirinya. Seorang wanita yang miskin tetapi sombong seperti dia, bagaimana bisa menolak kekayaan yang ditawarkan kepadanya?

Airin Jiang tertawa, dia kemudian menjulurkan tangannya untuk melemparkan sepucuk surat untuk Caroline Ji.

Caroline Ji bingung, setelah dia membuka amplop berwarna coklat kulit itu, saat melihat isinya, dia terkejut. Di dalam amplop itu ada secarik foto, begitu dilihatnya, ternyata itu adalah foto dirinya!

Caroline Ji terkejut sampai jantungnya berdegup kencang, dia meneruskan untuk melihat-lihat beberapa foto itu, dia baru yakin itu semua adalah foto-foto yang menunjukan dirinya dulu pernah meminta tolong Bobby Shen untuk mengantarnya ke bandara!

Belum sempat dirinya tersadar dari perjalanan singkat memorinya sambil menata ulang foto-foto itu, Airin Jiang mendekatkan kepalanya, tersenyum sambil bertanya kepadanya: "Aku dengar hari itu kamu tidak berlama-lama di bandara, tapi langsung pergi?"

Caroline Ji membuka mulutnya, tapi tidak sepatah kata pun keluar. Dia benar-benar tidak menyangka bahkan detail sekecil itupun tentang dirinya dan Bobby Shen, bisa diketahui oleh Airin Jiang.

Dia tidak mampu berkata-kata cukup lama.

Airin Jiang meneruskan bertanya, "Kalau aku tidak salah, hari itu kamu sengaja melakukan demikian hanya untuk mendekati Bobby Shen? Tapi akhirnya kamu malah ditinggalkannya?"

"Bukan." Caroline Ji untuk pertama kalinya membantah, "Aku tidak dengan sengaja mendekati Bobby Shen......"

"Kalau begitu apa yang kamu lakukan?" Airin Jiang menunjuk foto-foto dirinya setelah turun dari mobil menitikan air mata, "Jangan bilang, kamu hanya karena terkena sinar matahari lalu menangis."

Caroline Ji dibuatnya tak berkutik, sesaat kemudian, dia masih tidak tahu apakah dirinya harus membantahnya atau mengakuinya, toh tidak peduli dia berkata apa, Airin Jiang tidak akan mempercayainya.

Setelah terdiam beberapa saat, dia akhirnya membuka mulut untuk berkata: "Apa kamu menyuruh orang untuk mengikutiku?"

Airin Jiang tertawa, "Kamu ini terlalu memandang tinggi dirimu. Sebenarnya, saat foto-foto ini sampai pada tanganku, aku bahkan tidak mengenal kamu itu siapa!"

"Kalau begitu siapa yang memberikanmu foto-foto ini?" Caroline Ji bertanya lagi.

Airin Jiang tertawa lagi, kali ini tawanya mengandung nada sinis, seakan sedang memperingatkan lawan bicaranya yang tidak cukup pantas untuk mengetahui terlalu banyak.

"Mengenai siapa yang mengambil foto itu, kamu tidak seharusnya menanyakannya, menjadi kaki tanganku, yang paling penting adalah tahu kapan harus menuntup mulut, kapan harus mengatakan apa, dan kapan harus tidak mengatakan apa. Paham?"

Caroline Ji menatap Airin Jiang, lalu tersenyum, tangannya yang berada di bawah meja mengepalkan tinju. Ada sebuah perasaan yang tiba-tiba muncul entah dari mana, dia memberitahu dirinya sendiri, harus menahan diri. Asalkan dia bisa menahan diri, maka dia akan mendapatkan kekayaan yang didambakannya, dan juga bisa menggunakan kekuasaan Airin Jiang untuk melenyapkan Sella Ye. Setelah berhasil menyingkirkan Sella Ye, hanya setelah itu dia baru akan melenyapkan Airin Jiang wanita jahat ini!

Airin Jiang memperhatikan dia, dia tak kuasa menahan tawa, kemudian dengan nada mengejek berkata, "Aku rasa kamu sekarang, dalam hati sedang membenciku, iyakan? Seharusnya kamu memikirkan saat nanti kamu sudah lebih sabar, berencana melenyapkanku dengan cara apa, iyakan?"

Caroline Ji terbelalak, lalu cepat-cepat menutupinya, "Tidak tidak, Nona Jiang kenapa bisa berpikiran seperti itu? Semisal kamu memberiku keberanian sebesar apa pun, aku juga tidak akan berani berpikiran seperti itu."

Airin Jiang tertawa lebih dingin lagi, "Jangan berpura-pura di hadapanku, kamu harus hati-hati berpikir, beraninya kamu menyembunyikan sesuatu dariku?" Dia sambil memainkan kukunya sambil berkata, "Tapi aku peringatkan kamu, sebaiknya jangan terlalu banyak bermimpi yang tidak-tidak, kamu tidak akan mampu melenyapkanku, dengan keadaanmu yang seperti ini terlebih lagi. Semisal kamu jadi seseorang yang terkaya sekalipun kamu masih tidak akan mampu melenyapkanku. Apa kamu tahu mengapa? Karena latar belakang keluarga! Kamu tahu latar belakang keluargaku? Kamu tahu latar belakang keluargamu? Kamu orang semiskin itu berani menentangku? Membiarkanmu menghadapi Sella Ye, itu saja sudah melampaui batas kemampuanmu. Jaman sekarang ini tidak tahu kenapa, ayam liar ingin terbang ke atas kepala burung phoenix. Terlebih, belum saja bisa terbang, sudah berangan-angan. Aku tebak orang sepertimu ini terlalu banyak menonton drama. Jangan terlalu banyak menonton tontonan tidak bermutu seperti itu, paham?"

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu