Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 253 Serakah
Setelah mengetahui berita ini, Airin Jiang seketika merasa melankolis.
Nanti saat Bobby Shen tersadar, dia pasti akan mengatakan
semua yang terjadi padanya itu adalah ulah Airin Jiang. Lalu apa yang harus dia perbuat? Mungkin ketika tiba saatnya, Calvin Jiang pun tidak akan bisa menolongnya, yang akan menjadi masa depannya hanyalah dinding penjara yang gelap mengelilinginya.
Airin Jiang mendadak merasa tidak tahu harus bagaimana.
Dia mengundang anak buahnya, Mike Zhang untuk berdiskusi dengannya: "Rekaman video hari itu sudah sungguh kamu hilangkan bukan? "
Mike Zhang berkata dengan penuh hormat: "Sudah Nona Jiang, aku sudah memastikan rekaman video itu dimusnahkan. "
Walaupun Mike Zhang sudah berkata demikian, namun Airin Jiang masih tidak merasa tenang, dia mendesak lagi: "Sebelum kamu mengambilnya, tidak ada orang yang melihatnya bukan? Apa ada bukti yang tertinggal? "
"Tenang saja. "Mike Zhang berkata dengan santai, "Nona Jiang, selain aku, aku menjamin tidak ada orang lain yang pernah melihat video rekaman itu, apa kamu lupa? Hari itu aku secepatnya pergi ke tempat parkir itu, kemudian menggunakan uang dalam jumlah besar membeli video rekaman itu dari tangan satpam yang sedang bertugas. Waktu itu aku sudah berbicara dengannya baik-baik untuk tidak memberitahu siapa pun tentang kejadian itu, dia menyetujui untuk tidak membeberkannya, dan bahkan di depanku langsung menghapus video rekaman itu, semuanya berjalan lancar. "
Sudah dijelaskan seperti itu pun, Airin Jiang masih merasa was-was, dia masih merasa, masalah ini tidak mungkin semudah itu diselesaikan, kenapa setelah rekaman itu dimusnahkan, tidak seorang pun dari pihak kepolisian datang menyelidiki? Semuanya berjalan sangat mulus seakan ada seseorang sudah merencanakan semuanya sejak awal......
Melihatnya khawatir, Mike Zhang berkata: "Nona Jiang, jangan khawatir, yang lalu bukankah dokter itu berkata Bobby Shen sekarang masih dalam keadaan koma, maka tidak ada orang yang mencurigai kita? Itu semua karena Bobby Shen sekarang tidak mati dan tidak hidup, dia juga tidak bisa mengatakan apa-apa, maka tidak akan ada orang yang mencurigai kita! "
Airin Jiang mnegangguk-angguk, dia merasa yang dikatakan Mike Zhang benar, tapi setelah berpikir semalaman, Airin Jiang masih juga tidak merasa tenang, dia lantas menelepon ketiga orang pembunuh bayaran yang dulu direkrutnya.
Airin Jiang merasa, walaupun Bobby Shen sekarang masih dalam keadaan tidak sadar, tapi dokter itu kemarin juga berkata padanya, Bobby Shen mungkin akan segera tersadar, dia sekarang proses kesembuhannya sangat baik, kalau sampai Bobby Shen tersadar, Airin Jiang tidak berani membayangkan apa yang terjadi selanjutnya.
Airin Jiang berpikir, daripada dia sekarang hanya duduk menanti maut menjemput, lebih baik dia sekarang beraksi terlebih dahulu, menyuruh orang untuk menghabisi Bobby Shen. Menggunakan kesempatan Bobby Shen belum sadar dari komanya untuk membunuhnya. Dengan begitu, tidak akan ada lagi hal yang perlu dia khawatirkan nantinya.
Ketiga orang pembunuh itu awalnya sudah tertidur, pagi hari saat mereka menerima telepon dari Airin Jiang, mereka bahkan tidak sempat sarapan dan langsung datang menemuinya.
Saat mereka bertiga mendengar Airin Jiang ingin mereka membunuh Bobby Shen, ketiga orang itu terkejut: "Nona Jiang, apa kami salah dengar? Kamu ini ingin kami menghabisi Bobby Shen, putra tunggal keluarga Shen? Siapa yang tidak tahu kekuasaan keluarga Shen? Kalau sampai kami menghabisi Bobby Shen, bukanya itu sama dengan kita secara tidak langsung menggali kubur kita bertiga sendiri? Itu sama saja kami bertiga bunuh diri bersama! "
Airin Jiang berkata: "Setelah kalian membunuhnya, aku akan segera melarikan kalian ke luar negeri, saat itu tiba, kalian akan bisa hidup santai dan mewah...... "
Airin Jiang berjanji, wajahnya terlihat serius, tapi ketiga orang itu sudah tidak bisa mempercayainya.
Sebelumnya mereka pernah mendengar janji Airin Jiang yang seperti itu, mereka mengira setelah mereka membunuh Caroline Ji, mereka akan dilepaskan, siapa sangka Airin Jiang masih menahan mereka di situ, ini masih tidak apa-apa, dia juga memotong bayaran mereka!
Kali ini, salah seorang dari mereka yang paling terpelajar, menolaknya langsung: "Nona Jiang, jujur, hal ini tidak akan membuat perbedaan, dan lagi, mungkin perkataan kita sedikit tidak enak didengar, tapi uang yang anda berikan pada kami tidak cukup. Kami bertiga sudah bersusah payah untukmu, tapi setelah tiba waktunya kami tidak menerima bayarannya! Mungkin ini tidak apa-apa, tapi kami tidak akan lagi mau membahayakan diri kami! "
Kakak tertua kali ini dengan yakin menolak perintah Airin Jiang untuk membunuh Bobby Shen. Dia sengaja menggunakan kesempatan ini untuk memeras Airin Jiang, dan sebaliknya, Airin Jiang kali ini juga kesulitan menemukan orang untuk membatunya melaksanakan niatnya, akhirnya dia hanya bisa menyetujui permintaan mereka. Mengetahui hal ini, kakak tertua itu semakin berkata dengan yakin: "Tidak bisa. "
Kedua orang yang lain melihat raut wajah kakak tertua, dan mendengarnya berkata demikian, mereka juga berkata: "Ini terlalu berbahaya, kalau sampai ketahuan, kami bertiga bisa mati, maafkan kami Nona Jiang. "
Airin Jiang mengerti dengan jelas ketiga orang itu sedang berada di kubu menang, selain mereka bertiga, tidak ada orang lain yang berani melakukannya, kalau sampai mereka tidak ingin melakukannya, membunuh orang juga bisa menjadi candu, mereka pernah membantunya membunuh seseorang sekali, mana mungkin mereka tidak berani membunuh untuk kedua kali? Yang mereka takutkan hanya uang mereka yang mereka terima tidak cukup!
Berpikir demikian, Airin Jiang berkata: "Kalian ini hanya meminta gaji lebih bukan? Katakan saja, kali ini kalian ingin aku memberi kalian berapa? "
Mendengarnya, kakak tertua itu merasa dirinya sudah menang, dia lantas mengangkat jemari tangannya ke arah Airin Jiang, Airin Jiang mengangkat kepalanya, lalu tertawa: "6 miliyar? Baiklah. "
Kakak tertua itu tertawa, kemudian berkata: "Tambah satu 0 lagi! "
Raut wajah Airin Jiang menjadi gelap, dia berkata dengan tidak senang hati: "60 miliyar? Kalian ini sedang memerasku? "
Kakak tertua itu terkekeh: "Nona Jiang, itu tidak banyak, 60 miliyar untuk menghabisi seorang Bobby Shen itu tidak banyak, itu tidak sebanding dengan kita yang membahayakan nyawa kita, 60 miliyar tidak termasuk banyak! "
Airin Jiang berkata: "Paling banyak aku hanya bisa memberi kalian 20 miliyar! Itu sudah cukup kalian pakai sampai ke kehidupan kalian selanjutnya! "
Kakak tertua itu tertawa: "Seperti itu rupanya, kalau begitu Nona Jiang, kita tidak bisa meneruskan bisnis kita lagi, 20 miliyar terlalu sedikit, kami bertiga masing-masing mendapatkan 20 miliyar, dan menerimanya sekarang, kalau tidak masalah ini, anda hanya bisa mencari orang lain untuk melaksanakannya! "
Kakak tertua itu menggunakan kesempatan Airin Jiang tidak akan menemukan orang lain untuk membantunya, bersikukuh tidak mau menurunkan harga.
Akhirnya kedua belah pihak bertahan dengan pendiriannya masing-masing, Mike Zhang lah yang berusaha melunakan Airin Jiang: "Nona Jiang, setujui permintaan mereka saja. Masalah seperti ini bukan masalah biasa, dijamin tidak akan ada orang yang bersedia melakukannya. "
"Tapi juga tidak memperbolehkan mereka serakah! "
Kakak tertua itu tertawa memotongnya: "Nona Jiang, ini bukan kami serakah, masalahnya ini berhubungan dengan hidup dan mati, kalau sampai salah melangkah sedikit saja, nyawa kita akan jadi taruhannya. Kamu menggunakan uang 60 miliyar itu untuk membeli nyawa kami. Jujur, anda sedikit pun tidak rugi! Jangan khawatir, kalau anda berani membayar sekian, kami bertiga akan membantumu menjalankan rencanamu dengan indah, dan tidak akan meninggalkan bukti secuil pun, dan dengan mudah melenyapkan Bobby Shen dari muka bumi. Kalau nanti sampai tertangkap, kita juga tidak akan memberikan namamu! "
Novel Terkait
Love And Pain, Me And Her
Judika DenadaCinta Dan Rahasia
JesslynHis Soft Side
RiseBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesMata Superman
BrickUnplanned Marriage
MargerySang Pendosa
DoniAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang