Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 23 Kejadian di dalam Kantor

Airin Jiang memandangi wanita itu, beberapa saat kemudian, dia menoleh melihat Bobby Shen, yang ternyata sedang duduk di kursi kantornya sambil menikmati rokoknya.

Dan tak disangka, di hadapannya ada sepasang stoking bekas dipakai seorang wanita!

Airin Jiang mengangkat alis, sekali lagi dia memandangi Sella Ye yang beristirahat di sofa, wanita itu dibalut oleh gaun putih, dan sepasang sepatu putih hak tinggi, hanya satu yang kurang dari penampilan wanita itu... Sepasang stoking!

Melihat suasana dan keadaan di dalam kantor itu, setiap orang dewasa pasti bisa menerka-nerka dan membayangkan dengan jelas apa yang baru saja terjadi di situ.

Seketika udara di ruangan itu menjadi panas. Panas karena api cemburu yang mulai membara, melayang-layang memenuhi ruangan....

Airin Jiang menarik napas dalam-dalam, merasakan seluruh udara di ruangan itu, masih tertinggal di sana udara bekas dua insan yang baru saja memuaskan nafsu berahinya.

Pantas saja dari saat dia melangkah masuk ke kantornya, Bobby Shen tidak menyapanya satu kata pun.

Sebenarnya dia lebih memilih Bobby Shen untuk tidak membukakan pintu baginya, dengan demikian, dia bisa menutup mata terhadap semua ini, terhadap apa yang terjadi di antara Bobby Shen dan wanita itu.

Tapi Bobby Shen malah dengan santai mempersilahkannya masuk, seakan tidak punya niatan sedikit pun untuk menyembunyikan semua ini...

Saat dia menyadari semua ini, hatinya pedih seakan tertusuk duri, sepertinya Bobby Shen tidak pernah bersungguh-sungguh dengannya...

Bobby Shen masih saja asik dengan rokoknya, sedangkan Airin Jiang masih memandang Sella Ye yang terdiam.

Tiga orang itu membuat atmosfir di ruangan kantor Bobby Shen menjadi tegang dan menakutkan.

Suasana itu berlangsung sampai Bobby Shen akhirnya buka mulut, memecah keheningan, "Airin Jiang, kamu ada urusan apa datang ke sini?"

Airin Jiang dibuat terkejut oleh perkataannya itu. Dia datang ke kantor Bobby Shen tentu untuk mencarinya, apa maksud dari pertanyaannya itu? Apalagi ketika ditanyakan kepadanya di hadapan wanita itu.

Ini kali pertama Airin Jiang bertemu dengan wanita idaman lain Bobby Shen, sejak dia mengenalnya hingga sekarang, dia tidak pernah melihat wanita itu. Namun di dalam lubuk hati terdalamnya dia tahu, Bobby Shen punya kekasih, karena dia sering mendapati Bobby Shen asik sendiri dengan ponselnya, seakan sedang bertukar pesan dengan seseorang.

Pada waktu itu Airin Jiang susah untuk membayangkan Bobby Shen bisa bertukar pesan dengan seseorang, karena pesannya tidak pernah dibalas Bobby Shen. Namun suatu kali, saat sedang mabuk-mabukan dengannya, Airin Jiang pernah melihat Bobby Shen sedang asik dengan ponselnya, dia merasa sangat aneh. Saat Bobby Shen sudah tertidur, Airin Jiang memeriksa ponselnya, dia melihat nama "Sella Ye" tertampang di posisi teratas kotak masuknya.

Namun ketika Airin Jiang hendak meneruskan "penyelidikan"nya, Bobby Shen terbangun dan langsung mencari ponselnya, seakan menanti balasan dari "Sella Ye".

Bobby Shen malam itu tidak bisa berkonsentrasi, fisiknya di situ tapi pikirannya entah melayang ke mana. Airin Jiang tidak tahu apakah Bobby Shen akhirnya menerima balasan dari Sella Ye, hanya saja setelah Bobby Shen membaca balasan dari Sella Ye itu, dia langsung berpamitan pada Airin Jiang hendak pulang ke rumahnya makan bubur, lalu meninggalkannya malam itu. Sendiri. Insomnia.

Kali ini, Airin Jiang sudah kembali dari perjalanan singkat ke ingatan masa lalunya, dia lantas tertawa dengan canggung, "Kontrak yang lalu ada sedikit masalah, aku datang ke sini untuk membicarakannya denganmu."

Sambil berkata demikian, dia meraih dokumen itu dari tasnya, lalu berjalan menuju ke meja kantor Bobby Shen, kemudian berbincang dengannya.

......

Sella Ye semenjak Airin Jiang melangkah masuk ke dalam kantor Bobby Shen tidak mengucapkan sepatah kata pun, bahkan untuk bergerak sedikit pun dia tidak berani.

Di hadapan wanita sekelas itu, Sella Ye berkecil hati. Saat dia mendongak untuk melihat wanita itu lagi, dia melihat Airin Jiang sedang terlibat dalam perdebatan seru dengan Bobby Shen.

Airin Jiang menunjuk-nunjuk dokumen itu, sambil berdebat panas dengan Bobby Shen. Airin Jiang tidak mau kalah dia terus mengotot, sambil berjalan mengelilingi meja kantor Bobby Shen, bahkan ketika dia sampai di sebelah Bobby Shen pun dia masih juga berargumentasi.

Bobby Shen masih asik dengan rokoknya, mengawasi Airin Jiang, sesekali membaca dokumen di hadapannya. Dua orang itu terlihat seperti sepasang sejoli, sangat mesra. Bobby Shen tidak menyadari ada sepasang mata yang tengah mengawasinya, pemandangan itu menorehkan kepedihan di hati Sella Ye.

Sella Ye berhenti mengawasi mereka, tidak lagi ingin melihat perdebatan mesra mereka berdua.

Ini juga kali pertamanya Sella Ye berjumpa langsung dengan Airin Jiang, yang ternyata lebih cantik dari legenda yang beredar, lebih lemah lembut, dan lagi dia terlihat sangat cocok dengan Bobby Shen.

Semua ini bisa dilihat dari waktu yang rela Bobby Shen gunakan untuk melayani perdebatan dengannya.

Iya juga, Airin Jiang merupakan nona besar keluarga Jiang, keluarga dengan kekayaan triliunan, Bobby Shen kalau menikah dengannya, martabatnya pasti naik beberapa level, dia seakan memang diciptakan untuknya.

Sella Ye berpikir, membayangkan, lalu tiba-tiba merasa tubuhnya dingin, tangan kakinya dingin, seakan memasuki musim salju. Pahanya yang terekspos, ditambah dengan Bobby Shen yang menelanjangi tubuhnya begitu lama.

Sella Ye awalnya berencana ingin menggunakan kesempatan mereka berdebat untuk menyelinap keluar, namun kalau dilakukan terlalu tergesa dia juga takut mengundang perhatian.

Perkataan Bobby Shen juga ada benarnya juga, kalau dia sekarang keluar kantor Bobby Shen tanpa stoking, teman kerjanya pasti akan salah paham, lebih baik untuknya menunggu jam pulang kerja di dalam kantor Bobby Shen, setelah semua orang pulang kantor, baru dia keluar lalu pulang, besok ketika teman-temannya menanyakan ke mana dia pergi, besok baru memikirkan alasannya.

Sella Ye bersin beberapa kali, dia meringkuk, bersandar di sofa, lalu dengan cepat terlelap.

Dia bermimpi, dia merasa tubuhnya semakin dingin, lalu merasa seakan tubuhnya bertambah berat, mulutnya kering, sangat menyakitkan, mimpi buruk itu terus berlangsung......

......

Airin Jiang berdiskusi dengan Bobby Shen satu jam lebih, akhirnya setelah masalah kontrak itu selesai, dia bertanya pada Bobby Shen, "Maukah kamu makan malam denganku malam ini?"

Bobby Shen menatap ke arah Sella Ye yang masih duduk menunggu di sofa, tanpa ragu-ragu dia menolak, "Tidak, malam ini aku tidak punya waktu."

Sorot mata Airin Jiang mengikuti pandangan Bobby Shen menuju ke arah sofa, dia baru ingat di kantor itu ada sesosok wanita lain, dia lalu bertanya kepada Bobby Shen, "Malam ini kamu mau makan malam bersamanya?"

Bobby Shen mengiyakan pertanyaan itu, lalu menundukkan kepala, kemudian kembali memeriksa dokumen di tanganya, penolakannya kepada Airin Jiang sudah sangat jelas.

Airin Jiang sedikit terpukul, saat berjalan melewati sofa dan menatap wajah Sella Ye, dia tidak bisa menyembunyikan perasaan gelisahnya.

Saat Airin Jiang membungkukkan badannya, dia menemukan kaki Sella Ye penuh lebam!

Airin Jiang lantas menyambungkan titik-titik yang ada, antara hubungan diam-diam Sella Ye dan Bobby Shen, stoking wanita di kantor Bobby Shen, keberadaan Sella Ye di kantornya. Dia menatap Bobby Shen dengan sorot mata tajam, tapi yang di tatap seakan tidak merasakan tatapan tajam itu.

Airin Jiang menjulurkan tangannya untuk menyibak baju Sella Ye, dia terkejut melihat lebam-lebam Sella Ye tidak hanya berada di pahanya saja!

Hati Airin Jiang semakin tenggelam, sangat sulit baginya untuk memahami situasi di hadapannya ini. Saat dia berusaha membangunkan Sella Ye, dia mendapati Sella Ye tidak sadarkan diri.

Airin Jiang yang dulunya pernah belajar ilmu kedokteran, segera menempelkan tangannya ke kepala Sella Ye guna memeriksanya. Gawat, dia demam tinggi!

Airin Jiang dengan tergesa menatap Bobby Shen lalu bertanya, "Bob, luka-luka di tubuhnya ini kamu yang melukai?"

Bobby Shen mendengar pertanyaannya, matanya menyapu wajah Airin Jiang dengan perlahan, diam tidak memberi jawaban.

Airin Jiang kembali bertanya mendesak, "Dia demam tinggi, keadaannya parah, sepertinya dia perlu segera dilarikan ke rumah sakit!"

"Apa?" Bobby Shen terhenyak bangun dari kursinya, lalu mengitari meja kantornya, dengan langkah yang lebar dia menghampiri tubuh Sella Ye, lalu memukul-mukul wajahnya, "Sel! Sel! Sella Ye! Banguun!"

Saat Airin Jiang mendengar Bobby Shen memanggil Sella Ye dengan akrab, dia mundur beberapa langkah, ternyata wanita di hadapannya itu "Sella Ye" yang ada di kotak masuk ponselnya.

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu