Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
Wajah Agatha Song penuh dengan air mata, Airin Jiang menatap wajah ibunya yang menyedihkan, dan tidak bisa hanya berdiam diri.
Dia melembutkan suaranya dan pergi untuk membantu Agatha Song dari tanah. "Bu, aku minta maaf, aku tidak bermaksud mengatakan sesuatu yang jahat dan menyakitimu. Aku hanya tidak bisa menerimanya. Mengapa kamu pikir kamu Sella Ye adalah korban? Korban sebenarnya adalah aku!"
Agatha Song menghela nafas dan menggelengkan kepalanya tanpa daya. "Airin, kamu adalah putri terkaya di ibukota. Apakah kamu tahu berapa banyak gadis di dunia yang menginginkan hidupmu? Mengapa kamu harus bersaing dengan Sella Ye? Apa yang perlu ia bandingkan denganmu? Pria, kamu akan menemukan bahwa cinta hanyalah hal yang dapat dibuang dalam beberapa tahun. Yang sangat penting adalah semua yang kamu miliki di tangan mu saat ini! "
Airin Jiang juga orang yang telah melihat dunia luar. Dia secara alami tahu apa maksud Agatha Song, tetapi ketika seseorang terbiasa hidup dengan kebutuhan dan keinginan yang selalu terpenuhi, mereka secara tidak langsung memiliki keinginan untuk mendapatkan segalanya. Karena hanya dengan cara ini mereka bisa merasa lebih baik.
"Tapi bu, aku tidak bisa menerima perkataan ayah. Aku tidak bisa menerima jika ayah tidak percaya padaku." "Dibandingkan dengan ketidakpercayaan orang lain, ketidakpercayaan Ayah adalah pukulan terbesar bagiku," kata Airin Jiang
"Tapi Nak, kali ini kamu benar-benar salah!" Agatha Song mencoba meyakinkan Airin Jiang dengan air mata berlinang, dia berkata, "Mengapa kamu tidak mengakui kesalahanmu? Apakah begitu sulit untuk mengakuinya, bahkan kepada ayahmu sekali ini saja?"
Airin Jiang menarik napas dalam-dalam dan dalam sekejap kehilangan minatnya untuk menghibur Agatha Song. Dia dengan dingin meninggalkan sebuah kalimat: "Jika aku mengakui kesalahanku dengan ayah kali ini, tidak peduli apa yang aku lakukan kedepannya, dia akan merasa bahwa aku salah. Selain itu, dia memiliki pendapatnya, tetapi aku juga memiliki prinsipku sendiri. Aku tidak akan mengakui kesalahanku dalam hal apa pun yang aku lakukan! " Setelah terdiam beberapa saat, ia memerintahkan, "Bu, cepat pergi, ada yang harus kulakukan!"
Agatha Song ingin mengatakan sesuatu yang lain, tetapi melihat wajah Airin Jiang tidak tahan padanya lagi, ia hanya mampu menelan kembali kata-katanya. Dia khawatir tentang apa yang akan dilakukan putrinya. Sebelum dia pergi, dia berkata padanya, "Jangan lakukan apa pun yang menyakiti orang lain, sehingga Tuhan akan melindungimu, jangan sampai Tuhan menghukummu"
Airin Jiang semakin kesal mendengar perkataan ibunya, jadi dia meminta asisten Yoana Chen untuk mengirim Agatha Song keluar.
Agatha Song hanya bisa meninggalkan kamar Airin Jiang di bawah arahan Yoana Chen.
Baru saja Yoana Chen yang ada di kamar Airin Jiang mendengar seluruh percakapan di antara mereka.
Agatha Song tahu bahwa Yoana Chen telah bersama Airin Jiang selama bertahun-tahun, dan Airin Jiang juga mempercayai Yoana Chen. Tidak peduli seberapa besar atau seberapa kecil hal-hal itu, mereka akan melalui tangan Yoana Chen.
Memikirkan hal ini, Agatha Song meraih pergelangan tangan Yoana Chen, menepuknya dengan lembut, dan berkata dengan ramah, "Yoana Chen, aku mendengar suamimu menjalani operasi sebelumnya, bagaimana pemulihannya sekarang?"
Ketika mendengar kata "suami", Yoana Chen tidak bisa menahan rasa sedih. Tapi dia hanya bisa mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum masam, "Berkat nona Jiang kondisi suamiku perlahan sudah membaik, terima kasih nyonya atas perhatiannya."
Agatha Song berkata sambil tersenyum, "Aku tidak melakukan apa-apa. Kamu tidak perlu mengucapkan terima kasih kepadaku."
Begitu Yoana Chen berpikir bahwa biaya pengobatan suaminya untuk bulan ini belum diselesaikan, dia dipenuhi dengan perasaan sedih, tetapi tidak ada yang tahu.
"Yoana Chen," kata Agatha Song sambil berpikir, "Airin dari keluarga kami telah dimanjakan sejak kecil. Jika dia melakukan sesuatu yang buruk kepadamu, aku minta maaf untuknya."
Yoana Chen tidak tahan dengan permintaan maaf seperti itu, dan dengan cepat berkata, "Nyonya, Nona Jiang sangat baik padaku. Dia tidak pernah melakukan hal buruk padaku."
"Betulkah?" Agatha Song juga berkata dengan tak percaya, "Aku lega dia baik padamu. Ada hal lain, aku ingin kamu membantuku, Yoana Chen."
"Apa itu?"
Agatha Song terdiam sebentar sebelum dia merendahkan suaranya dan berkata, "Kedepannya, jika Airin mengambil tindakan bodoh, kamu harus memberitahuku sesegera mungkin, supaya aku bisa menghentikannya!"
"Tapi Nyonya," kata Yoana Chen dengan malu, "Nona Jiang akan menyalahkanku jika dia tahu ..."
"Aku akan mengambil semua tanggung jawab!" Agatha Song berkata, "Jangan takut, aku tidak akan membiarkanmu menderita sedikit pun."
Yoana Chen sedikit ragu. "Baik."
Melihat Agatha Song pergi, Yoana Chen berdiri di tempat parkir, bingung, kulit kepalanya seakan mati rasa, dan kelopak matanya terasa berat. Sekarang dia merasa bahwa segala sesuatunya menjadi semakin membingungkan, dan dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
Terlebih lagi, dia masih belum bisa menebus biaya rumah sakit suaminya bulan ini.
Jika dia tidak dapat membayar biaya bulan ini, suaminya akan dikeluarkan dari rumah sakit!
Yoana Chen berpikir dua kali dan memutuskan untuk meminta Airin Jiang membantu lagi.
Kembali ke kamar Airin Jiang, Yoana Chen dengan hormat melaporkan kepada Airin Jiang: "Nona Jiang, aku sudah mengirim nyonya Song pergi."
Airin Jiang sedang mencari informasi di Internet. Ketika dia mendengar kata-kata Yoana Chen, dia melambaikan tangannya dan memberi isyarat bahwa dia mengerti. Dia memintanya untuk pergi keluar.
Yoana Chen menerima instruksi untuk keluar, tetapi dia masih berdiri di kamar dan tidak melangkah pergi.
Akhirnya Airin Jiang juga menemukan sesuatu yang salah. Dia mengangkat kepalanya dari komputer, menatap Yoana Chen, bersandar di kursi, dan berkata dengan nada yang buruk, "Belum pergi juga?"
Yoana Chen mengangguk. Di bawah mata Airin Jiang, ia mengatakan kalimat yang telah dia persiapkan sejak lama. "Nona Jiang, ini seperti ini. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu."
"Katakanlah." Airin Jiang menatap komputer lagi, tiba-tiba sebuah tebakan terlintas di benaknya, dan ia kembali menoleh ke arah Yoana Chen, "Jika kamu ingin berbicara denganku tentang biaya pengobatan suamimu, kamu bisa pergi sekarang."
Mendengar ini, wajah Yoana Chen berubah total, wajahnya memerah, dan air matanya hampir jatuh. "Nona Jiang, tidak bisakah kamu membantuku kali ini? Kemarin, orang-orang di rumah sakit menelepon. Mereka berkata bahwa jika aku tidak membayar biaya medis bulan ini, mereka akan mengusir suamiku. Hidup suamiku bergantung pada tabung oksigen dan obat-obatan impor setiap hari. Jika dia diusir, dia tidak bisa bertahan hidup! Tolong, Nona Jiang, bantu aku sekali lagi! Aku berjanji ini terakhir kalinya! "
Namun, tidak peduli berapa banyak Yoana Chen memohon, jawaban Airin Jiang selalu dingin. "Aku tidak akan berubah pikiran bahkan jika kamu memohon sepanjang hari. Ini adalah hasil dari pengkhianatanmu padaku. Yoana Chen, aku membiarkanmu mengingat hukumannya sekarang!"
"Tetapi jika hukuman ini mengorbankan hidup suamiku, Nona Jiang, aku benar-benar tidak mampu menanggungnya, aku benar-benar tidak mampu!"
"Kamu bisa!" Suara Airin Jiang sedingin balok es, "Ini akan membuatmu ingat, Yoana Chen, kamu harus berterima kasih kepadaku karena telah memberikan kesempatan untuk tetap bersamaku! Tetapi jika kamu ingin tinggal bersamaku, kamu harus kehilangan sesuatu, sehingga kamu tidak akan pernah lupa atas kesalahanmu! "
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeePernikahan Tak Sempurna
Azalea_Mr Huo’s Sweetpie
EllyaIstri Yang Sombong
JessicaCinta Dan Rahasia
JesslynAsisten Bos Cantik
Boris DreyAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang