Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu

Caroline Ji menatap senyum jahat Airin Jiang, dirinya masih merasa sedikit trauma, "Nona Jiang, pertama-tama kamu harus mencari cara untuk menjauhkan Bobby Shen darinya, di saat yang sama juga menyingkirkan para pengawal yang Bobby Shen sediakan untuk Sella Ye, ini semua harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak orang mengetahuinya, dengan begini, aku akan dapat melakukannya dengan leluasa. "

Airin Jiang menundukan kepala, memutar matanya, masalah yang lain itu mudah dilakukan, tapi memikirkan cara untuk menjauhkan Bobby Shen dari Sella Ye itu barulah susah.

Airin Jiang menyeritkan dahi, dalam hati memikirkan cara bagaimana agar Bobby Shen menjauh dari Sella Ye.

Dia mendongakan kepalanya, menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, tiba-tiba matanya tertuju pada foto dia bersama dengan ayahnya di atas meja, Bobby Shen selama ini sangat menghormati Calvin Jiang, kalau dia menggunakan nama Calvin Jiang untuk bertemu dengan Bobby Shen, seharusnya akan berhasil memancingnya keluar.

Ketika sampai saatnya, Caroline Ji benar-benar akan membunuh Sella Ye, semisal setelah itu terjadi, dan Bobby Shen menututnya pun, Sella Ye sudah masuk ke dalam peti mati. Apa Bobby Shen juga akan balas dendam untuk seseorang yang sudah mati? Bobby Shen adalah seorang pebisnis, dia tidak akan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal, kalau posisinya dibalik, dia sebagai seorang anak perempuan dari seseorang yang paling kaya di kota Beijing, Bobby Shen juga pasti tahu dia harus bagaimana menghadapinya.

Berpikir begitu, Airin Jiang menyetujuinya, "Aku bisa melakukan apa yang kamu minta, dua hal yang kamu ingin aku lakukan, aku bisa melakukannya, apa ada hal lain yang kamu ingin aku lakukan?"

Caroline Ji menggeleng, "Tidak ada lagi, sisanya Nona Jiang tinggal menyiapkan sebuah belati untuku, sebaiknya sangat tajam, sehingga bisa membunuhnya dengan sekali gerakan. "

Airin Jiang menyeringai, "Jangan khawatir, aku pasti akan membantumu mempersiapkan belati yang bisa membunuh Sella Ye!"

Caroline Ji mengepalkan tinjunya diam-diam, kali ini dirinya harus berhasil, tidak boleh gagal!

Saat akan beranjak pergi, Airin Jiang menepuk bahu Caroline Ji, "Lakukanlah dengan baik, aku akan menunggu kabar baik darimu."

"Nona Jiang, aku tidak akan mengecewakanmu."

Kemudian Caroline Ji berjalan meninggalkan ruangan Airin Jiang, pembantunya membawanya pergi makan dulu, makan malam malam itu dipersiapkan dengan mewah.

Setelah makan malam, Caroline Ji bertukar pakaian dengan baju baru, lalu membawa belati yang sudah disiapkan Airin Jiang, dan berniat untuk berangkat.

Sebuah sedan hitam mengantarnya sampai ke dekat daerah tempat tinggal Sella Ye, Caroline Ji kemudian menunggu di dalam sedan hitam itu, menanti saat yang tepat untuk melaksanakan rencananya, dia berniat menunggu kepulangan Sella Ye, lalu langsung menjalankan aksinya.

......

Saat Caroline Ji sedang bersiap untuk berperang, Airin Jiang di belahan lain kota Beijing juga tidak berdiam diri.

Malam ini dia ingin segera pulang ke kediaman Jiang, dan setelah makan malam, menggunakan kesempatan Calvin Jiang mandi, dia berniat untuk mencuri ponsel Calvin Jiang untuk mengirim sebuah pesan ke Bobby Shen, intinya, dia ingin Bobby Shen menemuinya di luar sebentar, ada sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan yang ingin dia bicarakan dengannya.

Airin Jiang tahu, begitu melihat pesan ini, Bobby Shen pasti akan menurutinya, dia adalah seseorang yang sangat menghormati generasi yang lebih tua darinya, terutama Calvin Jiang, maka undangan Calvin Jiang pastilah tidak mungkin dia abaikan.

Setelah mengirim pesan itu, Airin Jiang sengaja menghapusnya, lalu berpura-pura seakan tidak ada yang terjadi dan berjalan keluar dari kamar Calvin Jiang.

Namun saat dia baru akan melangkah keluar, dia berpapasan dengan Agatha Song yang tengah berjalan ke arahnya.

Agatha Song sedang membawakan handuk untuk Calvin Jiang, melihat anak perempuannya keluar dari kamar, dia merasa ada yang aneh, saat dilihatnya lagi wajah Airin Jiang, dia dapat melihat ketidaktenangannya, dan itu menambah kecurigaannya.

Airin Jiang berpura-pura seakan tidak ada yang terjadi dan berniat untuk turun.

Agatha Song meneriakinya, nada bicaranya sangat serius, "Airin, tunggu! "

Airin Jiang menghela nafas, kemudian berkata dengan tidak santai: "Tunggu apa? Aku masih ada urusan! "

"Tunggu aku sebentar! Ibu akan memberikan handuk ini ke ayahmu, kamu pergilah ke kamarmu, dan tunggu ibu di sana! "Agatha Song memelototonya, sorot matanya tajam.

Agatha Song jarang sekali menggunakan nada seperti itu saat berbicara dengan Airin Jiang. Sesaat, Airin Jiang merasa bersalah, awalnya dia ingin melarikan diri, tapi dirinya juga khawatir ibunya nanti akan berkata sembarangan dengan ayahnya, sebagai gantinya, dirinya akan kembali ke kamarnya dengan patuh menunggu Agatha Song.

Sesaat kemudian, Agatha Song sudah mengantarkan handuk untuk Calvin Jiang, dia kemudian mengetuk pintu dan masuk ke kamar Airin Jiang.

Airin Jiang baru saja mengirimkan sebuah pesan ke Caroline Ji dengan ponselnya, menanyakan perkembangan seituasinya. Caroline Ji membalas pesannya, dia berkata dirinya sudah sampai ke lokasi. Para pengawal yang ditugaskan Bobby Shen untuk mengawal Sella Ye sudah disingkirkan semua, sekarang dirinya sedang menuggu kepulangan Sella Ye, kalau sudah sampai saatnya, Caroline Ji berencana untuk berpura-pura berpapasan dengannya. Saat Sella Ye lengah, dia akan menyerangnya.

Membaca pesan itu, darah Airin Jiang mulai mendidih, di dalam benaknya, Sella Ye akan segera mati di tangan Caroline Ji, dia merasa tidak pernah seheboh ini. Bahkan saat Agatha Song sudah melangkah masuk ke dalam kamarnya dan berjalan ke hadapannya, dia tidak juga menyadarinya.

"Apa yang sedang kamu lihat? Kenapa begitu serius? "Agatha Song menyeritkan dahi, wajahnya penuh kebingungan melihat Airin Jiang. Dia kemudian duduk di tepian tempat tidur Airin Jiang, "Airin, jujur pada ibu, apa benar kamu sedang merencanakan sesuatu yang jahat lagi? "

Mendengar kecurigaan di nada ibunya, Airin Jiang merasa tidak senang, dia tiba-tiba melompat dari tempat tidurnya, kemudian memelototi Agatha Song dan berkata, "Ibu, apa ibu tidak bisa mengatakan sesuatu yang lebih enak didengar? Apa aku sebusuk itu dalam hatimu? "

"Ibu tidak bermaksud begitu. "Agatha Song menghela nafas, alisnya yang tadinya terangkat sudah kembali turun, "Kalau begitu, apa yang tadi kamu lakukan di kamar ayah saat beliau sedang mandi? "

Airin Jiang sedikit merasa bersalah, dia memalingkan muka, sengaja tidak menatap Agatha Song, lalu berbohong, "Aku tidak melakukan apa-apa, hanya saja...... Awalnya ada sesuatu yang ingin aku perbincangkan dengan ayah, tapi melihat beliau sedang mandi, aku langsung pergi. Ibu kenapa kamu begitu curiga padaku? Aku ini anak perempuanmu! Aku bukan seorang kriminal! Kenapa kamu begitu tidak percaya padaku? "

Agatha Song menghela nafas, "Jadi kamu mengira ibu curiga denganmu? Tapi selama kamu sudah hidup di bawah atap rumah ini selama 20 tahun lebih, kamu tidak pernah sekali pun mencari ayahmu di waktu-waktu ini, kamu tahu lebih jelas, di waktu-waktu sekarang ini, beliau sedang mandi! "

"Ibu! "Airin Jiang membalikan badannya, berjalan ke arah jendela, nada bicaranya tidak enak, "Apa ibu ini harus memaksaku sampai mati baru ibu merasa puas? Apa yang harus aku lakukan supaya ibu puas? Aku hanya berniat mencari ayah untuk membicarakan sesuatu dengannya. Aku sebenarnya sudah menyalahimu apa? Aku sudah tidak tahan lagi tinggal di rumah ini! "

Setelah mengatakan demikian, Airin Jiang berjalan keluar dari kamar.

Reaksi Agatha Song sangat cepat, melihat Airin Jiang akan beranjak pergi, dia segera bangkit berdiri, lalu meraih tangan Airin Jiang, nadanya penuh kesedihan, "Ibu baru saja mendapati! "

"Apa yang kamu dapati? "Airin Jiang menyeritkan dahi dengan sebal, "Ibu tidak tahu apa-apa, jadi apa yang ibu khawatirkan? Yang tidak perlu ibu khawatirkan, jangan ibu khawatirkan, yang malah harus ibu khawatirkan malah tidak ibu urus! Ayah punya wanita simpanan di luar kenapa tidak ibu urus? "

"Jangan bicara sembarangan! "jantung Agatha Song berdegup kencang, "Urusan seperti ini jangan sembarangan, ayahmu di luar punya reputasi yang harus dijaga, kamu tidak boleh sembarangan mengucapkan hal seperti itu! "

"OH! "Airin Jiang berkata dengan tidak sabar, "Kalau begitu teruskan saja mimpi indahmu bersama dengan suamimu itu, kamu masih mengira ayah seumur hidupnya hanya mencintaimu seorang! "

Belum sampai dia menyelesaikan kalimatnya, dia mendengar suara 'pak', sebuah tamparan Agatha Song mendarat di wajah Airin Jiang.

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu