Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 27 Suara Langkah Kakinya

"Kamu bukan pacarku!" Sella Ye berkata dengan lugas tanpa memandangnya sedikit pun.

Bobby Shen bengong dibuatnya, dia mendengus kesal, "Katakan sekali lagi coba!"

"Bukan, bukan, bukaaan!"

Sella Ye melolong dengan keras, setelah berkata demikian, dia bersembunyi masuk ke dalam selimut, tidak berani mengeluarkan kepalanya.

Sampai Sella Ye mendengar langkah kaki yang pergi meninggalkan ruang rawatnya, dia baru berani menjulurkan kepala keluar. Ketika dia membuka matanya, berdiri di hadapannya seorang perawat berbaju putih.

Sella Ye menghela napas lega, kemudian tersenyum canggung ke nona perawat itu.

Nona perawat itu tersenyum sambil mengenalkan diri, "Nona Sella Ye, kenalkan, saya perawat di rumah sakit ini, Tuan Bobby Shen yang memanggil saya ke sini, dia berkata nanti agak siang dia baru akan datang menjenguk nona lagi, sekarang biarkan saya merawat nona, apa saja yang anda butuhkan, nona dapat memberitahu saya."

Sella Ye tersenyum berkata, "Terima kasih." Kemudian bertanya, "Dia, apa nanti akan kembali lagi?"

Perawat itu diam sejenak, dia rasa 'dia' yang dimaksudkan Sella Ye tentu adalah Bobby Shen, dengan segera dia menjawab, "Betul sekali Nona Sella Ye, ketika Tuan Bobby Shen meninggalkan nona tadi, dia meminta saya untuk melayani nona, dia juga menambahkan, kalau-kalau nona membutuhkan sesuatu, saya diminta untuk melapor kepadanya."

"Tidak perlu melapor kepadanya." Sella Ye menghela napas tak berdaya, "Apa aku sekarang sudah boleh meninggalkan rumah sakit?"

Wajah perawat itu berkerut, kemudian berkata, "Nona Sella Ye, keadaaan nona sekarang tidak memungkinkan untuk keluar dari rumah sakit. Kemarin malam nona demam tinggi, ditambah lagi luka-luka di sekujur tubuh nona infeksi, dan sekarang sedang dalam proses pengobatan, untung saja nona dengan segera dibawa ke rumah sakit ini, kalau tidak bisa berakibat fatal."

Hal terakhir yang Sella Ye ingat adalah terbangun di sofa di kantor Bobby Shen, setelah itu semua menjadi gelap.

"Kemarin malam siapa yang mengantarku ke sini?" Sella Ye tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

"Tuan Bobby Shen......bersama Nona Airin Jiang." Perawat itu menjawab sambil tersenyum.

Perawat itu masih tersenyum kemudian melanjutkan, "Nona Sella Ye sepertinya tidak sepenuhnya mengingat kejadian semalam..."

Sella Ye menggelengkan kepala, "Aku hanya ingat kejadian sebelum aku tertidur."

Perawat itu tersenyum lalu berkata, "Nona Sella Ye ini beruntung sekali, terlihat dengan jelas Tuan Bobby Shen sungguh perhatian terhadap nona."

Setelah berkata demikian, pikiran perawat itu kembali melayang ke kejadian tadi, ketika Bobby Shen hendak pergi, dia menitipkan Sella Ye kepadanya. Tidak tanggung-tanggung dia menyerahkan selembar kartu belanja dengan saldo sekitar 10 juta kepadanya, membuat perawat itu seakan mau menjerit! Selama dia menjadi seorang perawat, belum pernah dia sekali pun dititipi seseorang untuk merawat pasien kerabatnya seperti yang dilakukan Bobby Shen terhadap Sella Ye. Sungguh beruntungnya Sella Ye memiliki seseorang seperti Bobby Shen!

Sella Ye memperhatikan perawat itu menceritakan yang dilakukan Bobby Shen dengan mata penuh kekaguman, sambil sesekali terkikik. Sella Ye berpikir, kalau saja perawat itu tahu bagi Bobby Shen dirinya hanya semacam mainan belaka, mata perawat itu tentu tidak akan memancarkan sinar penuh kekaguman seperti itu.

Toh, kebenarannya hanya dia yang tahu.

Karena Bobby Shen sudah mengoleskan obatnya ke tubuh Sella Ye, maka perawat itu tidak punya kesibukan apapun kecuali memberikan obat anti inflamasi kepada Sella Ye.

Perawat itu tak henti-hentinya memuji Bobby Shen di hadapan Sella Ye, "Tuan Bobby Shen mengoles obat ke tubuh nona dengan sangat teliti dan cermat. Tentu dia menghabiskan banyak waktunya untuk mengobati nona. Sangat perhatian." Dia melanjutkan, "Tuan Bobby Shen sangat baik terhadap nona, kemarin malam saya dapat melihatnya dengan jelas....."

Sella Ye tidak membiarkan perawat itu meneruskan bicaranya, dia ingin segera mengontak dunia luar. Kemarin Bobby Shen sudah membuatnya mengirimkan video tidak senonohnya itu ke Rio Lu, dia juga sampai sekarang belum menghubungi Rio Lu. Dia harus segera menghubungi Rio Lu, mencegahnya untuk menyebarkan video aib itu ke orang lain, kalau tidak, sampai video itu tersebar di kalangan umum, dia tidak tahu lagi mukanya harus diletakan di mana!

Perawat itu melihat Sella Ye sedang kebingungan mencari sesuatu, bertanya, "Nona Sella Ye, sedang mencari apa?"

"Ponselku." Sella Ye bertanya, "Suster, apa kamu melihat di mana ponselku? Warnanya putih."

Perawat itu menggeleng, bingung, "Kemarin malam, ketika tiba di rumah sakit ini, saya yang membantu membereskan barang pribadi nona, tapi saya tidak melihat ponsel satu pun."

Sella Ye berpikir sejenak, pasti jatuh di kantor Bobby Shen.

Berpikir demikian, Sella Ye jadi semakin ingin segera keluar dari rumah sakit itu.

Tanpa menghiraukan perawat itu, dia melepas dengan paksa jarum infusnya, kemudian mengenakan jubahnya, lalu bergegas pergi.

Baru saja membuka pintu, seorang lelaki bertubuh tinggi besar berpakaian jas berdiri di depannya, kemudian dengan nada hormat berkata, "Nona Sella Ye, Bos Bobby Shen sudah menugaskan saya ke sini, nona saat ini masih tidak diperbolehkan meninggalkan kamar rawat inap ini."

Sella Ye mengongak menatap lelaki yang berdiri di hadapannya itu, dia berumur kira-kira 40 tahun, bukankah dia ini sopir yang mengantarnya mengirim gambar waktu itu?

"Kenapa kamu disini?" Sella Ye melangkah mundur satu langkah, matanya terus mengawasi sopir pribadi Bobby Shen itu, "Apa yang kamu lakukan disini?"

Sopir itu dengan sopan menjawabnya, "Nona Sella Ye, saya sopir Tuan Bobby Shen, anda bisa memanggil saya Toni."

"Siapa menyuruhmu kemari?" Setelah melontarkan pertanyaan itu dia sadar pertanyaannya itu dia sendiri sudah tahu jawabannya. Pak Toni adalah sopir pribadi Bobby Shen, tentunya Bobby Shen yang menyuruhnya ke situ.

Pak Toni masih dengan sikap hormat menjawab, "Nona Sella Ye, setelah nona merasa membaik, saya akan mengantar keluar dari rumah sakit."

Sella Ye tahu Bobby Shen pasti berencana mengurungnya di sini, tapi dia sekarang harus pergi mencari Rio Lu, ada sesuatu mendesak yang ingin dia bicarakan dengannya.

Setelah berpikir cukup lama, Sella Ye berkata kepada Pak Toni, "Pak Toni, bolehkah aku meminjam ponselmu sebentar?"

Raut wajah Pak Toni sekejap menegang.

Sella Ye dengan segera menambahkan, "Aku ingin menelpon kantor untuk minta ijin."

Pak Toni tertawa dibuatnya, lalu berkata, Nona Sella Ye tidak perlu khawatir, Bos Bobby Shen sudah memberi anda ijin sampai anda sembuh total, supaya anda bisa beristirahat dengan baik."

Karena sudah begitu rupa, Sella Ye hanya bisa kembali memohon, "Pak Toni, meskipun seperti ini, boleh tidak aku meminjam ponselmu sebentar?"

Pak Toni tercengang mendengarnya, dia menggeleng, kemudian dengan berat hati berkata, "Nona Sella Ye, sebenarnya saya sedikit pun tidak keberatan meminjamkan ponsel saya kepada anda berapa lama pun yang anda perlukan. Tapi Bos Bobby Shen tadi dengan sangat jelas menginstruksikan saya untuk tidak memberikan anda ponsel sebelum anda benar-benar pulih kembali...."

Mendengar perkataannya, Sella Ye hanya bisa mengelus dada dalam diam, orang tua ini kenapa bisa-bisanya tidak mengijinkanku menggunakan ponselnya, tidak salah lagi, ini pasti kelakuan bos biadabnya itu!

Sella Ye berkata dengan kesal, "Jadi aku sekarang ini seorang tahanan? Begitu?"

Pak Toni berkata dengan buru-buru, "Nona, nona tidak boleh berbicara sembarangan, Bos Bobby Shen seperti ini demi kesehatan anda, bermain ponsel akan memiliki dampak buruk terhadap kesehatan." Kemudian menambahkan, "Kebiasaan Bos Bobby Shen seperti apa, anda juga tahu dengan jelas, yang lalu, ketika anda terjatuh, beliau juga dengan segera menyuruh saya....."

Belum sempat Pak Toni menyelesaikan kalimatnya, Sella Ye sudah membanting pintu kencang-kencang dengan marah.

Pak Toni menatap pintu di hadapannya, dia menghela napas tak berdaya, sebenarnya dia ingin berkata kepada Sella Ye, yang lalu ketika dia jatuh di jalan, Bos Shen sangat khawatir, sampai-sampai dia sendiri yang dengan segera mengantarkan Sella Ye ke rumah sakit.

Pak Toni diam-diam berpikir, di sekitar Bos Bobby Shen, wanita cantik begitu banyak, Bos Bobby Shen sendiri tidak terlihat seperti dia tidak bisa mendapatkan wanita-wanita itu, tapi mengapa setiap kali dia berurusan dengan Nona Sella Ye ini, IQ nya seakan merosot beberapa poin? Kemudian mengurungnya dan tidak memberinya ponsel? Bukannya dengan berbuat demikian dia semakin dibenci Nona Sella Ye? Benar-benar konyol.....

Novel Terkait

Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu