Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 189 Sengaja Menguntitmu
Setelah dua jam berada di rumah sakit sambil menggenggam tangan ibunya dan berbincang dengannya, waktu kira-kira sudah menunjukan pukul 11 malam, Sella Ye baru memanggil taksi online, lalu pulang ke apartemennya.
Di tengah jalan, dia menerima telepon Bobby Shen.
Bobby Shen mendengar suara Sella Ye yang sedikit memburu, bertanya kepadanya: "Darimana kamu? Kenapa suaramu terdengar kelelahan?'
Sella Ye memberitahu Bobby Shen malam ini dirinya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya, dia juga bercerita belakangan ini keluarga Ye sering mencarinya melalui bibi perawat, tidak tahu apa yang mereka inginkan.
"Tidak tahu." Sella Ye menghela nafas lalu berkata, "Dulu saat aku minta tolong kepada mereka, akhirnya mereka hanya memukuliku. Sekarang mereka mencariku ke mana-mana, tidak tahu mereka ada niat apa."
Bobby Shen menanggapinya dengan dua 'hm', "Waktu itu aku bertanya kepadamu, siapa yang memukulimu sampai seperti itu, kamu masih tidak mau membuka mulut!"
Sella Ye menghela nafas, "Semua sudah berlalu, jangan kita bicarakan lagi. Tebak, kejadian menarik apa lagi yang aku alamai hari ini?"
Bobby Shen menunjukan dirinya tidak tertarik menjawab, dia tertawa lalu berkata: "Kamu ini kalau ingin menceritakannya, ya ceritakan, kalau tidak akan aku tinggal mandi lalu tidur sambil memandangi fotomu." Kemudian menambahkan, "Foto telanjangmu!"
Udara malam, dan serangan angin dingin tidak mampu mendinginkan telinga Sella Ye yang merah padam karena malu.
Sella Ye dengan tergesa-gesa mengalihkan pembicaraan, "Bobby Shen, hari ini di ruang rawat, aku menemukan ada seseorang yang memberi ibuku seikat bunga segar!"
"He, bukankah itu bagus, pesona ibumu tidak berkurang, walaupun sedang sakit, tapi tetap bisa memikat hati para pria, bagus bagus, itu tidak mudah." Bobby Shen berkata dengan datar, kemudian bertanya, "Siapa yang memberinya bunga?"
"Aku tidak tahu, "Sella Ye berkata, "Bibi perawat berkata lelaki itu sangat misterius, dia memberi bunga tanpa meninggalkan namanya. Aku berpesan pada bibi perawat lain kali untuk menanyakan namanya."
Bobby Shen tertawa, dia berkata dengan sembarangan: "Apa investigasimu ini berarti? Mungkin orang itu tidak ingin diketahui identitasnya oleh orang lain, tapi kamu malah berusaha untuk mencari tahu identitasnya?"
Sella Ye menyeritkan dahi, walaupun perkataan Bobby Shen barusan ada benarnya, tapi dirinya tetap dikejar ingin tahu. Dia masih ingin mengetahui identitas lelaki itu, tidak peduli dia punya niatan apa mendekati ibunya, dia ingin mengetahuinya.
"Walaupun yang kamu katakan ada benarnya, "Sella Ye tertawa, "Namun aku masih ingin tahu. Oh iya, bagaimana pekerjaanmu hari ini?'
Slela Ye belum sempat mendengar jawaban dari Bobby Shen, di belakangnya tiba-tiba ada seseorang yang menepuknya, Sella Ye terkejut lalu menengok ke belakang. Setelah melihat Caroline Ji, dia bernafas lega, dalam hatinya berpikir, bagaimana Caroline Ji bisa muncul seperti setan, pergi ke mana saja masih juga bertemu dengannya.
Caroline Ji menyapa Sella Ye dulu, "Sella, kebetulan sekali, kamu juga baru saja pulang dari kantor?"
Sella Ye tersenyum canggung, dia kemudian menggangguk,, "Iya."
"Kalau begitu ayo kita berjalan pulang bersama." Caroline Ji melihat tangannya yang masih menggenggam ponsel, berkata lagi, "Kamu teruskan panggilan teleponmu juga tidak apa-apa, jangan pedulikan aku."
Sella Ye dengan sedikit tertekan berjalan menjauh sedikit. Bobby Shen di telepon bertanya kepadanya: "Berjumpa dengan tetangga yang merepotkan itu lagi?"
Sella Ye menutupi mulutnya menjawab: "Betul."
Bobby Shen tertawa, "Aku dari awal sudah menyuruhmu untuk pindah, kamu tidak mendengarkanku, akhir pekan ini saat aku sudah pulang, apa kamu mau pindah ke tempatku?'
Sella Ye berpikir sejenak, menengok, mendapati tatapan Caroline Ji sedang tertuju padanya. Tidak tahu apakah berhubungan dengan masalah psikologi, Sella Ye selalu merasa sorot mata Caroline Ji seakan bisa menerawang menembus jiwanya. Setiap kali dia selalu membuat dirinya merasa tidak nyaman.
Dia menghela nafas menjawab Bobby Shen, "Baiklah, aku pikirkan dulu, tunggu kamu pulang nanti, baru kita bicarakan lagi."
Setelah berkata demikian, dia berpamitan pada Bobby Shen. Caroline Ji menjulurkan kepalanya bertanya, "Apa yang kamu perbincangkan dengan pacarmu? Apa kalian akan pergi bermain akhir pekan ini?"
Sella Ye menggigit-gigit bibirnya, berkata dengan datar: "Tidak ada apa-apa, hanya berkata akhir pekan ini kita berdua akan makan bersama."
"Iyakah?" Caroline Ji tertawa, tawa yang tidak mengikut sertakan matanya, "Hubungan percintaan kamu dan pacarmu sangat harmonis, aku iri kagum denganmu."
Sella Ye dalam hati berkeringat, dia tertawa, "Tidak ada yang bisa dikagumi, Nona Ji bersabarlah sedikit, nanti pasti juga akan menemukan lelaki yang cocok denganmu."
Caroline Ji tertawa, "Kalau begitu aku akan mengandalkan pengharapanmu, aku juga berharap suatu hari nanti aku bisa sepertimu."
Keduanya berbincang sampai ke pintu lift, naik lift bersama, kemudian pulang ke tempat masing-masing.
Saat membuka pintu, Caroline Ji, menatap Sella Ye, tersenyum kemudian berkata: "Selamat malam, Sella!"
Dia mengatakannya dengan ringan dan riang, dengan niat baik. Sella Ye bengong mendengarnya, dia bergidik.
Setelah tertawa kering dan membalasnya dengan 'selamat malam', dia membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar dan menghembuskan nafas lega. Dia kemudian mengirimkan pesan kepada Hartini Shi, 【Baru saja aku bertemu dengan Caroline Ji. Bagaimana bisa ke mana pun aku pergi, aku selalu bertemu dengannya? Apa menurutmu aku ini sudah diguna-guna?】
Hartini Shi membalas pesannya dengan cepat: 【Kamu bukan diguna-guna, kebetulan seperti itu, hanya ada satu kemungkinan!】
Sella Ye bertanya: 【Apa?】
Hartini Shi langusng membalas: 【Wanita ini mungkin sengaja menguntitmu!】
Sella Ye mengirimkan sebuah emo kaget: 【Tidak mungkinlah? ......Mengerikan sekali! Apa menurutmu dia adalah seorang wanita cabul? Malam-malam menguntitku?】
Hartini Shi melihat kekhawatiran Sella Ye sebagai sesuatu yang lucu, dia menmbalas: 【Iya iya, aku sekarang benar-benar curiga, Caroline Ji adalah seorang wanita cabul. Mungkin dia menyukaimu. Dulu kmau mengira dia sengaja mendekati Bobby Shen, sebenarnya itu hanya kedok. Yang dia inginkan sebenarnya adalah kamu! Ditambah lagi, yang lalu, saat dia melihat kamu dekat denganku, wajahnya menunjukan ekspresi jahat, lalu langsung mengajaku bertengkar, dipikir-pikir, dia ini sedang merasa cemburu terhadapku!】
Sella Ye belum selesai membaca pesan Hartini Shi, dia sudah mendapatkan pesan lain darinya: 【Ya Tuhan! Semakin aku pikirkan, semakin aku merasa kemungkinannya bersar! Kalau tidak, mau bagaimana lagi menjelaskannya, setiap kali dia melihatmu bersama dengan orang lain, dia menggila, saat berdua denganmu, dia bersikap lembut seperti seekor anak domba!】
Sella Ye mengirimnya sebuah【Ah ah ah ah!】pada Hartini Shi, mengungkapkan bahawa hatinya hancur.
Setelah melemparkan ponselnya, dia melemparkan diri ke atas sofa, membenamkan kepalanya ke dalam bantal, sambil dengan gila berkata pada dirinya sendiri, "Tidak mungkin lah, Caroline Ji adalah seorang lesbian? Kalau benar begitu, maka bisa menjelaskan sikap dia yang bisa berubah tiba-tiba!"
Berpikir demikian, Sella Ye lebih tertekan, dia kemudian mengirimkan sebuah pesan kepada Bobby Shen: 【Aku ingin pindah akhir pekan ini! Segera! Secepatnya!】
Bobby Shen bertanya kepadanya: 【Kamu ini sedang kenapa?】
Jemari tangan Sella Ye gemetar membalas pesannya: 【Aku curiga Caroline Ji sedang diam-diam menyukaiku! Huhu!】
Novel Terkait
Air Mata Cinta
Bella CiaoMy Enchanting Guy
Bryan WuJalan Kembali Hidupku
Devan HardiPrecious Moment
Louise LeeMy Lifetime
DevinaPejuang Hati
Marry SuHusband Deeply Love
NaomiAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang