Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 15 Pernah Membayangkan
Setiap kali Sella Ye didalam kantor, mendengar gosip Bobby Shen mau menikahi Airin Jiang akhir tahun, selalu membuat Sella Ye bengong sepanjang hari.
Ternyata...... Bobby Shen benar-benar mau menikah dengan Airin Jiang?
Maka dari itu sekarang Bobby Shen sudah tidak menghubunginya lagi selama setengah bulan?
Dan juga, dia sibuk bersama dengan nona Airin Jiang, bagaimana mungkin bisa memikirkan dirinya?
Saat masuk kerja hari ini, beberapa karyawan bagian konstruksi kembali mengelilingi atasan mengobrol.
Atasan departemen konstruksi bernama Tanu, berumur tiga puluhan, karena alasan badannya gemuk, semua orang memanggilnya Tanu si gendut.
Tanu si gendut walau sangat keras terhadap bawahannya, tapi dibaliknya, sebenarnya Tanu si gendut orang yang baik, sering berkumpul bersama karyawan, asal tidak melanggar batas moralnya, biasanya dia akan selalu melindungi bawahannya.
Awalnya Tanu si gendut tidak ramah pada Sella Ye karena merasa dia menggunakan kegenitan menggoda direktur Bobby Shen, tapi kemudian, dia mendengar Hartini berkata Sella Ye dari awal sudah punya pacar, juga melihat Sella Ye biasanya rajin bekerja, tidak seperti gadis yang hidupnya kacau balau, perlahan-lahan sikapnya terhadap Sella Ye juga menjadi baik.
Semalam Tanu si gendut kembali menemani Bobby Shen pergi menghadiri jamuan, satu hal yang paling menarik setiap dia kembali ke kantor adalah dia akan dikelilingi karyawan departemen konstruksi, diam-diam membicarakan hal pribadi yang berhubungan dengan Bobby Shen dan Airin Jiang. Lagipula belakangan ini Tanu si gendut sangat disukai Bobby Shen, favorit di mata Bobby Shen, tidak ada orang yang tahu lebih jelas mengenai gosip Bobby Shen selain Tanu si gendut.
Saat ini, Tanu si gendut sambil meminum teh Wulong yang sengaja diseduh Hartini, sambil sengaja membicarakan masalah yang terjadi di jamuan semalam.
"Semalam aku menemani direktur Bobby Shen pergi jamuan, direktur Bobby Shen baru minum beberapa gelas saja sudah mabuk, hehehe, direktur Bobby Shen laki-laki yang begitu tinggi besar, bagaimana bisa tidak punya kemampuan minum? Minum beberapa gelas saja sudah mabuk...... Nanti istrinya pasti akan sangat lelah sekali...... Setiap malam menemani jamuan, setiap hari harus mabuk, sekali mabuk langsung jatuh ke tangan wanita yang paling dekat disampingnya......"
Sella Ye sedang memperbaiki kertas denah konstruksi, mendengar ucapan ini, perlahan mengangkat kepala dari komputer di depannya, dia melihat Tanu si gendut, diam-diam berpikir di dalam hatinya: Bobby Shen tidak bisa minum juga bukan hal baru lagi.
Sebenarnya sekarang Bobby Shen masih lumayan, sepuluh tahun yang lalu dia minum setetes saja akan mabuk. Ada sekali acara kumpul keluarga, dia datang bertamu ke rumah keluarga Ye, hanya minum satu gelas kecil saja, langsung jatuh tertidur diatas ranjangnya sampai tidak bisa bangun, masih salah mengira dirinya adalah Fenny, dengan mabuk mencium pipinya, itu adalah ciuman pertama Sella Ye, saat itu Sella Ye ketakutan sampai seluruh badannya gemetar, Bobby Shen masih lumayan, selesai mencium langsung berbaring tertidur diatas ranjang, saat bangun masih bertanya padanya, kenapa membawanya tidur di kamarnya, apakah ada maksud terhadapnya?
Saat itu wajah Sella Ye polos, hanya bisa memberitahukan padanya, dia minum sampai mabuk dan berlari mengetuk pintunya, Bobby Shen seorang yang begitu arogan, mana mungkin bisa percaya? Selalu mengatakan Sella Ye yang membuatnya masuk kedalam, Sella Ye juga tidak berdaya berdebat dengannya.
Pokoknya, orang yang terlebih dulu mencintai selalu lebih rendah, apa yang dia katakan selalu benar.
Apa mulai saat itu Bobby Shen merasa Sella Ye begitu rendahan? Sesuka hati membiarkan laki-laki tidur diatas ranjangnya, tapi Bobby Shen juga sama sekali tidak pernah berpikir, selain dia begitu rendah didepannya apakah juga begitu didepan lelaki lain?
Intinya, Bobby Shen selamanya tidak akan mengerti, dia yakin Sella Ye putri pelacur, terlahir sebagai orang yang rendah, selamanya rendahan.
Tanu si gendut terus bercerita pada karyawan yang ada disampingnya: "Bos semalam mabuk lagi! Kalian tahu setelah dia mabuk dia melakukan hal apa yang lucu?"
Hartini melihat Tanu si gendut yang memancing, berteriak tidak puas: "Atasan, bisa tidak langsung ceritakan? Apa tidak bisa langsung menceritakan sampai habis? Kamu seperti ini sungguh sangat menyebalkan!"
Seluruh karyawan departemen konstruksi menimpali: "Betul betul! Bisa tidak langsung ceritakan! Ceritakan!"
Tanu si gendut melihat semua orang tidak puas padanya, segera mengatakan: "Semalam, nona besar keluarga Jiang juga ada disana, setelah direktur Bobby Shen makan dan minum, langsung bertanya pada nona Airin Jiang apakah dia bisa memasak bubur daging sapi!"
Hartini tertawa terbahak-bahak: "Bubur daging sapi lagi! Astaga Direktur Bobby Shen! Lalu apa jawaban Airin Jiang?"
Tanu si gendut baru menjawab: "Airin Jiang seorang nona besar bagaimana bisa memasak bubur? Tapi dia demi mendapatkan direktur Bobby Shen, tidak bisa juga harus bilang bisa, akhirnya, direktur Bobby Shen percaya padanya, akhirnya Airin Jiang berhasil membawa direktur Bobby Shen pergi!"
Hartini terkejut: "Pergi kemana?"
"Kamu bodoh ya?" Tanu si gendut tertawa, "Masih bisa kemana! Tentu saja pergi buka kamar!"
Hartini: "Ah...... Bisa memasak bubur daging sapi saja bisa menguasai direktur Bobby Shen? Kalau tahu seperti ini dari awal aku juga mau belajar masak......"
Tanu si gendut tertawa: "Kamu kenapa tidak cepat sedikit belajar? Bicara jujur, ini pertama kali aku melihat direktur Bobby Shen berhasil dibawa seorang wanita! Sepertinya kabar mengenai direktur Bobby Shen akan menikahi Airin Jiang akhir tahun akan berhasil!"
Hartini mengumpat "Cieh" sekali dengan sedikit tidak puas, "Apanya yang hebat! Bukankah hanya bisa memasak bubur daging sapi? Sella Ye juga bisa memasak bubur daging sapi!"
Tanu si gendut mendengar ucapan itu, matanya berbinar, melihat ke arah Sella Ye: "Sella Ye, kamu benar bisa memasak bubur?"
Sella Ye tersenyum tidak menjawab.
Hartini sengaja melanjutkan bicara: "Tentu saja bisa! Minggu lalu aku melihat Sella Ye setelah pulang kerja pergi membeli bahan!" Lalu tertawa menambahkan: "Tapi, bubur yang Sella Ye masak untuk pacarnya! Atasan, kamu gemuk begini, jangan tamak dengan bubur yang Sella Ye masak untuk pacarnya!"
Tanu si gendut sedikit tidak senang berkata: "Kenapa rupanya kalau makan bubur? Aku bilang kamu ya Hartini, kamu dan Sella Ye teman yang begitu baik, kenapa kamu tidak belajar memasak bubur darinya, sebenarnya kamu wanita atau bukan!"
Hartini dengan cepat melawan kecurigaan Tanu si gendut, keduanya bertengkar, dan masih tidak perduli tempat masih saja ribut, Sella Ye melihat mereka ribut, langsung merasa tidak enak.
Sela tiba-tiba merasa sedikit iri pada Hartini, dia begitu berani ribut dengan Tanu si gendut, walau Tanu si gendut adalah atasan, tapi batasan hubungan tidak terlalu jelas, dapat dengan mudah dilewati, diantara mereka bisa saja ada kemungkinan.
Tapi dia dan Bobby Shen? Jarak batasan jelas tidak dapat dilampaui.
Ucapan Nyonya Shen yang diucapkan padanya hari itu di kediaman keluarga Jaya, dia tidak melupakan satu kalimat pun, dia dan Bobby Shen tidak mungkin, beda status, jenjang, semuanya jauh sekali, Bobby Shen selamanya tidak akan menikahinya.
Setiap memasuki keheningan malam, saat Sella Ye meringkuk diatas ranjang yang dingin di rumah sewanya, dia sering merasa dirinya dari dulu sangat menyedihkan, meskipun dia sama sekali tidak pernah membayangkan akan ada suatu hari Bobby Shen menikahi dirinya, tapi dia pernah membayangkan, ingin melewati hidup ini bersama Bobby Shen.
Kalau Bobby Shen benar akan menikah dengan Airin Jiang, bagaimana dia bisa bersama dengan Bobby Shen melewati seumur hidup ini?
Sepertinya Bobby Shen juga menyadari hal ini, oleh karena itu belakangan ini dia tidak lagi menghubungi Sella Ye.
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMenantu Hebat
Alwi GoPernikahan Kontrak
JennyLove In Sunset
ElinaSomeday Unexpected Love
AlexanderAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang