Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 201 Dalang
Kalau memberikan rekaman itu ke pihak kepolisian, maka Airin Jiang akan dapat dipastikan bersalah. Sella Ye juga berniat untuk melakukannya, namun Airin Jiang dari awal sampai sekarang hanyalah dalang dari semua tidakan kriminal tersebut, dari awal dirinya tidak pernah muncul di lokasi kejadian, dia selalu menyuruh orang lain untuk melakukannya.
Maka Airin Jiang adalah seorang yang cerdas, dia selalu menyuruh orang lain untuk melakukan tindakan kriminal, dirinya tidak pernah mengotori tangannya sendiri. Sehingga, walaupun polisi menyelidikinya, dia juga tidak melakukan kesalahan dalam bentuk apa pun, karena tidak ada orang yang mempunyai bukti langsung kalau dirinya terlibat.
Sella Ye menghela nafas lalu berkata: "Setelah memberikan rekaman itu ke pihak kepolisian lalu apa? Tidak ada bukti secara langsung. Dengan kuasa yang dimiliki Airin Jiang berikut dengan keluarganya, akhirnya dia juga akan dinyatakan tidak bersalah dan dilepaskan."
Hartini Shi masih tidak terima, "Kamu saja belum mencobanya, bagaimana kamu bisa tahu rekaman itu tidak akan ada gunanya?"
"Kejadian yang lalu bukankah juga sama?" Sella Ye berkata, "Semisal semua bukti yang ada menyatakan kalau Airin Jiang bersalah pun, dia pada akhirnya akan membeli kebebasannya."
Hartini Shi: "Tapi......"
Hartini Shi belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Rio Lu tiba-tiba seakan mendapat ide memotong perkataannya, "Pemikiran Sella Ye bukan tidak berdasar, kita dengarkan dulu permikirannya, aku tahu kamu sangat membenci Airin Jiang, tapi, berhadapan dengan orang seperti ini, kita tidak boleh langsung bertatapan, kalau kita ingin menggulingkan dia, kita hanya bisa bertindak cerdik."
"Iyakah?" Hartini Shi menyeritkan dahi, memandang Sella Ye, "Sella, kamu ada ide apa?"
Sella Ye sekali lagi menceritakan secara keseluruhan apa yang terjadi kepadanya malam itu. Setelah mendengarkan dengan seksama, Hartini Shi berkata: "Semalam aku terus mengira Yogi Zhou lah yang membeli Caroline Ji, sekarang setelah mendengarkanmu, Caroline Ji mungkin adalah bawahan Airin Jiang, iyakan? Sejak kapan dia sudah dibeli Airin Jiang?"
Sella Ye menggelengkan kepala, "Mereka berdua dari kapan bersekongkol aku sendiri juga tidak mengerti dengan jelas, tapi yang aku tahu dengan pasti adalah, Yogi Zhou dan Caroline Ji keduanya melakukan sesuai perintah Airin Jiang, bagian ini, aku merekamnya saat Yogi Zhou dengan mulutnya mengakuinya."
Rio Lu berpikir, "Kalau begitu sekarang apa rencanamu?"
"Aku sekarang ingin merapikan rekaman itu, lalu dengan menggunakan identitas salah seorang pelaku, membuat postingan di internet, dalam postingan itu akan kutulis: Karena perkataan Yogi Zhou tidak bisa dipegang, dan belum memberikan uang yang dijanjikannya kepada kita, sambil mengikutsertakan Airin Jiang bos besar mereka dalam tindak kriminal yang baru saja mereka lakukan." Sella Ye menatap Rio Lu, "Tapi dengan begitu, aku membutuhkan bantuan Rio Lu. Rio kamu harus membantuku mencari orang-orang itu, membuat warganet mempercayainya, pastinya dengan kemampuanmu, mencaritahu mengenai mereka bukanlah hal yang susah bukan?"
Rio Lu berkata: "Ini tidak susah. Bagian yang susah adalah, bagaimana mau menulis artikelnya?"
Sella Ye dengan satu tarikan nafas berkata, "Serahkan saja padaku, kita kerjakan bersama, mulai dari sekarang, aku yang menulis artikelnya, besok pagi pukul 9, sudah bisa kamu post."
Hartini Shi mendengarkan dengan seksama, "Sella, idemu ini sangat brilian, tapi kalau sampai diketahui oleh pihak kepolisan, apa yang akan terjadi?"
"Tidak akan, "Sella Ye berkata, "Kemampuan pacarmu, kamu sendiri tidak percaya?"
Rio Lu terbatuk: "IP yang tersembunyi itu, aku masih bisa melakukannya!"
Hartini Shi masih tidak merasa tenang, "Tapi, Rio, apa kamu sudah memikirkannya baik-baik? Airin Jiang adalah kaka perempuan Charles Jiang, apa kamu benar-benar mau menyalahi keluarga Jiang untuk membantuku dan Sella Ye?"
Sella Ye merasa pemikiran Hartini Shi ini juga ada benarnya, maka dia menambahkan, "Benar sekali, Rio Lu, kalau kamu......"
"Tidak ada kalau-kalau, "Rio Lu tersenyum, "Aku juga kalau tidak dengan investasi dari Charles Jiang, tidak bisa hidup, dan lagi, dengan kemampuanku, mangkuk dalam rumahku tidak akan kosong. Baiklah, kalian jangan mengkhawatirkanku, kita bekerja secara terpisah, Sella, kamu bagian menulis artikel, Hartini, kamu bertugas mencari bahan, aku sekarang bertanggung jawab untuk mencari bawahan Yogi Zhou."
Ketiganya bekerja sendiri-sendiri, sampai pukul 9 pagi. Dalam sekejap berita mengenai Airin, wanita dari keluarga super kaya di kotaBeijing, yang karena cemburu, mendalangi aksi penyekapan dan pemerkosaan seorang pegawai wanita, langsung menyebar seperti jamur, dan dengan cepat dibagikan oleh para netizen.
Karena postingan tersebut diatas namakan bawahan Yogi Zhou, dan juga disertai dengan informasi "aktual", seluruh netizen yang membacanya tidak curiga.
Satu jam setelah postingan itu mengudara, dengan cepat warganet mencaritahu. Ternyata yang diberitakan tidak lain adalah Yogi Zhou seorang konglomerat yang bulan lalu tertangkap oleh kamera netizen sedang melecehkan seorang pegawai wanita di lift itu!
Warganet A: Mengejutkan! Ternyata masalah di lift itu belum juga selesai! Hari ini muncul kelanjutannya!
Warganet B: Ya Tuhan! Kebencian Airin Jiang terhadap wanita ini sebenarnya seberapa besar? Merencanakan untuk mencelakainya berulang kali, dan jelas-jelas IQnya tidak cukup, masih juga melakukannya. Apa dia ini sudah tidak punya muka lagi?
Warganet C: Hari ini aku melihat Airin Jiang di kantor. Wanita jalang ini sama sekali tidak menunjukan wajah bersalah. Bahkan dia berpura-pura dirinya suci tak bernoda, dari ujung kaki sampai ujung kepala bahkan mengenakan warna putih. Bajingan sekotor dia, dasar cacat mental!
Warganet D: Wanita seperti ini seharusnya dilaporkan ke pihak berwajib agar dijebloskan ke dalam penjara!
Warganet A: Kalau benar bisa begitu, itu bagus, tapi semisal rekaman ini dibawa ke kepolisian pun, juga tidak akan bisa menjadi bukti langsung. Kecuali Yogi Zhou yang sudah ditangkap itu bersaksi kalau dirinya bertindak atas perintah dari Airin Jiang.
Warganet B: Tapi aku mengamati latar belakang keluarga Jiang, berniat untuk menjebloskan Airin Jiang ke dalam penjara adalah sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Keluarga Jiang hanya punya Airin Jiang satu anak perempuan, mereka pastinya sekarang sedang berjuang mati-matian. Hasil akhirnya: Airin Jiang si serigala dalam bulu domba ini akan terbebas dari segala masalah, dan terus menyakiti dan mencelakai orang-orang di sekitarnya!
......
Hartini Shi membaca komen yang dilontarkan para netizen, akhirnya bisa ditebak, Airin Jiang kali ini, pada akhirnya juga akan lolos. Dia kemudian memberi tanggapan ke komen-komen itu: "Walaupun hukum tidak bisa menyentuhnya, namun paling tidak sekarang lebih banyak orang bisa melihat dengan jelas warna asli serigala dalam bulu domba itu, merusak reputasinya, membuatnya dicacimaki dan dilempari kemana pun dia pergi! Ini adalah sebuah kemenangan! Bagikan postingan ini! Banyak orang, semakin kuat pula kita! Buat orang-orang sadar akan kejahatan yang diperbuat oleh serigala dalam bulu domba ini, nanti publik akan bersama-sama memperhatikan setiap gerak-geriknya, dan bersama menyaksikan apakah dia masih berani berbuat jahat! Apakah dia masih berani mencelakai seorang wanita baik!"
Setelah Hartini Shi memberikan komen itu, jumlah banyaknya netizen yang membagikan postingan itu bertambah berlipat-lipat!
Kira-kira pukul 1 dini hari, postingan itu sudah dibagikan lebih dari 10.000 kali, dan itu belum termasuk yang dibagikan lewat whatsapp.
Rio Lu mengirim sebuah pesan kepada Sella Ye: 【Kali ini netizen lebih banyak membagikannya daripada postingan sebelumnya, ini pastilah sudah menarik perhatian yang tersebut.】
Sella Ye mengirimkan sebuah emoji tersenyum: 【Terima kasih atas bantuanmu.】
Kemudian Sella Ye mengirimkan lagi sebuah stiker kepada Bobby Shen, namun tidak dibalas olehnya.
Postingan itu berkembang ke arah positif, Hartini Shi kelelahan karena semalam, maka hari ini dia ijin tidak masuk kerja, dan sekarang masih terbaring di atas tempat tidurnya.
Sella Ye terbenam di dalam pikirannya, pergi ke bawah membeli makanan. Tak disangka, di depan lift dia berjumpa dengan Caroline Ji.
Kali ini benar-benar ketemu secara kebetulan.
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiIstri kontrakku
RasudinTen Years
VivianGue Jadi Kaya
Faya SaitamaMy Charming Lady Boss
AndikaThe Richest man
AfradenAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang