Angin Selatan Mewujudkan Impianku - Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
Yogi Zhou menerima panggilan dari Airin Jiang di malam hari. Dia berencana pergi keluar untuk bersenang-senang, kemudian bawa pulang seorang perempuan.
Siapa yang tahu bahwa Airin Jiang memanggilnya untuk segera pergi, dia juga mengatakan ada masalah yang sangat mendesak, pasti ada hal menarik untuk memberitahunya.
Bisa dikatakan sekarang Yogi Zhou sangat jijik dengan wanita Airin Jiang ini. Dia merasa 90% mengapa dia bisa seperti ini adalah karena Airin Jiang. Jika bukan karena dia bermasalah dengan Sella Ye, dia sendiri juga tidak akan bermasalah dengan Sella Ye, dan juga banyak hal tidak akan terjadi.
Jika Yogi Zhou ingin menaklukkan Sella Ye, maka dia ingin berlatih dengan Airin Jiang sebagai seorang wanita. Dia bermimpi bahwa Airin Jiang akan hancur di bawah tubuhnya, dia kira dia hebat bisa mengandalkan ayah kaya nya? Sialan ingin membunuhnya!
Karena perkataan Airin Jiang di telepon, Yogi Zhou mengubah rencana perjalanannya dan berencana untuk pergi ke Airin Jiang.
Sebelum pergi, Yogi Zhou secara sengaja membawa pena rekaman. Terakhir kali dia bertemu Airin Jiang, dia juga merekam kata-kata Airin Jiang. Meskipun sejauh ini Yogi Zhou belum memikirkan bagaimana cara menggunakan rekaman ini, tetapi dia merasa, untuk wanita seperti Airin Jiang, lebih baik menyiapkan payung sebelum hujan.
Ketika Yogi Zhou tiba di rumah teh tempat mereka bertemu, Airin Jiang telah lama menunggu Yogi Zhou di dalam ruangan rumah teh itu. Ketika dia melihat Yogi Zhou, Airin Jiang menyapa dengan hangat, "Sungguh sulit menemuimu."
“Kamu benar-benar ingin menemuiku?” Yogi Zhou memicingkan matanya, dia menyeringai, “Aku tidak tahu kamu sangat merindukanku, karena kamu sangat ingin melihatku, mengapa kamu tidak langsung pergi ke apartemenku, toh kamu juga tahu di mana aku tinggal?"
“Itu tidak enak, lelaki dan wanita kesepian, bukankah disana kamu punya perempuan setiap hari?” Airin Jiang menuangkan teh di cangkir dan memberikan cangkir itu kepada Yogi Zhou.
Yogi Zhou mengambil cangkir teh dan tersenyum, "Terima kasih." Dia berkata lagi, "Tapi kalau kamu bersedia datang ke apartemenku, aku pasti akan membiarkan wanitaku bergerak untukmu."
Yogi Zhou mengatakan sesuatu yang sangat manis, Airin Jiang diam-diam mencibir di sudut mulutnya, berpura-pura dan berkata, "Baiklah, kalau begitu, aku akan naik kesana kalau aku punya waktu."
“Aku tunggu kamu.” Yogi Zhou tersenyum luar biasa, mengulurkan tangan untuk menyentuh jari-jari tipis Airin Jiang di atas meja, dan berkata, “Airin, apakah ada orang yang mengatakan jarimu sangat indah?”
Airin Jiang sedikit ingin muntah. Sebelumnya, dia hanya tahu bahwa Yogi Zhou sangat tidak tahu malu. Dekat dengan semua wanita sudah menjadi kebiasaannya, tetapi dia tidak menduga dia berani meletakkan cakarnya ke tangannya!
Jika bukan karena dia mencarinya untuk membicarakan sesuatu, dia benar-benar ingin menamparnya sampai mati!
Setelah Airin Jiang tersenyum canggung, dia menarik tangannya kembali dan mengatakan sesuatu yang mengubah topik pembicaraan, "Aku dengar, baru-baru ini kamu berada di rumah terus? Tidak pergi kemanapun?"
"Ya." Sikap Yogi Zhou yang ambigu, "Kamu tidak datang mencariku, kalau kamu sesekali datang menemaniku, aku tidak akan begitu kebosanan."
Airin Jiang tertawa lagi, dengan mual dan berkata lagi: "Kamu tidak berpikir siapa yang membuat kamu seperti ini?"
“Bukankah itu si Sella Ye wanita murahan?” Yogi Zhou bersenandung, “Bagaimana kabarnya, dengar dari nenekku, sepupuku berniat untuk membawanya untuk memperkenalkannya kepada nenekku?”
Mendengar ini, Airin Jiang menggenggam jari-jarinya, matanya terbelalak, "Apa maksudmu?"
“Apa maksudku kamu tidak mengerti?” Yogi Zhou mendengus dan melirik Airin Jiang, lalu dengan bercanda berkata, “Sebelumnya aku mengira kamu akan menakhlukkan sepupuku, sekarang kamu seperti ini, Ini tidak lebih baik daripada seorang pelacur. Keluarga Sella Ye akan segera memasuki ruangan, kamu masih bisa minum teh bersamaku disini?"
Airin Jiang sangat marah hingga dia ingin muntah darah, tetapi dia masih harus menjaga ketenangannya dan berkata, "Oh ya? Bobby Shen sudah berniat untuk membawa Sella Ye pulang untuk bertemu orang tuanya?"
"Sudah jelas!" Yogi Zhou memandang Airin Jiang dengan ekspresi lelucon, pura-pura menghela nafas, "Aku pikir kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu lagi. Bobby Shen belum menidurimu begitu lama, apakah kamu tidak mengerti artinya?"
Airin Jiang marah, "Kamu berbicara lebih sopan!"
“Dari mana aku tidak sopan?” Yogi Zhou berkata, “Aku mengatakan ini juga demi kamu, aku sudah baik hati membujukmu untuk melepaskannya, kamu tidak bisa melawan Sella Ye itu, lebih baik kamu cari lelaki kaya yang lain. Jujur, apa pendapatmu tentang aku? Jika kamu mau menikah denganku, aku berjanji akan berubah, aku hanya akan mencintaimu seorang seumur hidupku!"
Airin Jiang merasa dia sedang mendengar lelucon, lelucon yang garing. Yogi Zhou ingin dia menikah dengannya, itu tidak lebih dari ingin harta Keluarga Jiang, mencintainya seorang seumur hidupnya hanya sebuah lelucon, lelucon yang menjijikkan.
Tetapi dia tidak ingin menyinggung Yogi Zhou. Dia tidak punya pilihan selain melemburkan perkataannya dan berkata, "Terima kasih atas cintamu, tapi aku belum mempertimbangkan untuk menikah."
Yogi Zhou tersenyum, senyum itu tidak sampai ke bawah matanya, "Oke, ketika suatu hari kamu berencana untuk menikah, kamu harus mempertimbangkan aku terlebih dahulu."
“Oke.” Airin Jiang menjawab dan menyeruput teh dari cangkir teh untuk menahan rasa jijiknya.
Keduanya terdiam sesaat, dan Airin Jiang pura-pura berkata, "Oh iya, sepupumu akan melakukan perjalanan bisnis besok, kamu tahu itu? Sekali pergi langsung seminggu."
"Lalu kenapa?" Yogi Zhou menjawab tanpa ekspresi. "Lagi pula, ke mana pun dia pergi sekarang tidak ada hubungannya denganku. Dia tidak memiliki hati nurani. Kita tumbuh besar bersama, tapi demi seorang wanita dia mengesampingkan aku seperti ini, bangsat. Saudara seperti apa itu?"
Airin Jiang tersenyum dan melanjutkan: "Dia memperlakukanmu sebagai saudara, tetapi kamu juga tahu seberapa kuat seorang wanita, bahkan jika dia ingin memperlakukan kamu sebagai saudara, tetapi wanita di sekitarnya tidak senang denganmu, pasti dia juga tidak senang denganmu."
Ketika Yogi Zhou mendengarnya, dia merasa masuk akal, "Benar juga, ketika wanita jalang Sella Ye itu belum muncul sebelumnya, sepupuku sangat baik kepadaku dan memberiku sebuah posisi. Sebenarnya, dia juga cukup baik kepadaku saat kita masih muda. Seseorang pernah memukuliku sebelumnya, dia langsung melindungiku. "Dia mendesah selesai berbicara, "Dasar, wanita memang bukan sesuatu yang baik!"
"Kedengarannya, sebelumnya Bobby Shen cukup baik kepadamu," kata Airin Jiang iri.
"Tentu saja. Lagipula kita adalah saudara yang berhubungan darah. Apa itu Sella Ye? Orang asing yang ingin menghancurkan hubunganku dengan sepupuku, sampai aku kehilangan pekerjaan yang penting. Semakin dipikir semakin membuatku emosi!"
Mata Airin Jiang bersinar, ketika dia pikir waktunya hampir tiba, dia tersenyum dan sengaja mengangkat alisnya dan berkata: "Kalau begitu, tidakkah kamu berencana melakukan sesuatu untuk memusnahkan wanita itu?"
Novel Terkait
Mr. Ceo's Woman
Rebecca WangAkibat Pernikahan Dini
CintiaThat Night
Star AngelMy Charming Wife
Diana AndrikaThe Richest man
AfradenAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanAngin Selatan Mewujudkan Impianku×
- Bab 1 Lelaki Yang Ganas
- Bab 2 Menyiksanya Perlahan
- Bab 3 Rumah Bocor
- Bab 4 Berapa Harga Satu Malam
- Bab 5 Selalu Membencinya
- Bab 6 Tidak Boleh Memakai Rok
- Bab 7 Tidak Ingin Meninggalkan Dia
- Bab 8 Datang Mencari Tuan Kedua
- Bab 9 Dia Tidak Akan Menikahi Kamu
- Bab 10 Sangat Mencintai Sella Ye
- Bab 11 Menginginkan Kamu Sekarang
- Bab 12 Harus Bagaimana Mencintaimu
- Bab 13 Status Yang Tidak Sama
- Bab 14 Kurang Satu Lubang
- Bab 15 Pernah Membayangkan
- Bab 16 Kamu Boleh Tutup Mulut
- Bab 17 Suara Langkah Kakinya
- Bab 18 Turun Dari Mobilku
- Bab 19 Tidak Akan Memaafkannya
- Bab 20 Datang Ke Ruanganku
- Bab 21 Beraninya Kamu Mengkhianatiku
- Bab 22 Kamu Benar-Benar Menjijikan
- Bab 23 Kejadian di dalam Kantor
- Bab 24 Airin Jiang Keluarlah Dulu
- Bab 25 Kekasihnya!?
- Bab 26 Sakitkah
- Bab 27 Suara Langkah Kakinya
- Bab 28 Di Dalam Hatinya ada Kamu
- Bab 29 Tertinggal dalam Mimpi
- Bab 30 Kencan Malam Ini
- Bab 31 Penjelasan dan Kedok
- Bab 32 Hanyalah sebuah Permainan
- Bab 33 Semua Berasal dari Hati
- Bab 34 Jadi Apa Kamu Mau
- Bab 35 Harga Diri Bos Bobby
- Bab 36 Punggung yang Indah
- Bab 37 Khusus Buatku
- Bab 38 Menyembunyikan Lelaki Liar
- Bab 39 Memohonlah Padaku
- Bab 40 Sorot Mata yang Hangat itu
- Bab 41 Kuberikan Tiga Puluh Detik
- Bab 42 Jangan Bergerak, Biarkan Aku Melihatnya
- Bab 43 Masih Berani Membohongiku?
- Bab 44 Jangan Bilang Kamu Jatuh Cinta Padaku
- Bab 45 Hadiah Apa Yang Kamu Inginkan
- Bab 46 Bagaimana Dengan Cincin
- Bab 47 Merasa Dicintai
- Bab 48 Wakil Presiden Kamu Tidak Bisa
- Bab 49 Usaha Seorang Pria
- Bab 50 Sementara Menyukaimu
- Bab 51 Pacar Sella
- Bab 52 Telepon Dari Bobby
- Bab 53 Aku Sedikit Merindukanmu
- Bab 54 Kamu Harus Memakai Rok
- Bab 55 Janji Terhadapnya
- Bab 56 Sepasang Cincin
- Bab 57 Penyelamat di Larut Malam
- Bab 58 Sella Maafkan Aku
- Bab 59 Cemburu
- Bab 60 Confessing Baloon
- Bab 61 Ambil Seorang Wanita Bersamaku
- Bab 62 Jika Kamu Berkata Bohong
- Bab 63 Bukti Cinta
- Bab 64 Apakah Ingin Menyetir
- Bab 65 Nafas Yang Manis
- Bab 66 Cincin Yang Terukir Huruf
- Bab 67 Pagi-pagi Kurang Pemberasan
- Bab 68 Pemilik Rumah Yang Sinting
- Bab 69 Penyerbuan Yang Menakutkan
- Bab 70 Luka Selamanya
- Bab 71 Geggaman Jari
- Bab 72 Apakah Kamu Mau Mandi?
- Bab 73 Kepemilikan Mutlak
- Bab 74 Mengikatkan Dasi
- Bab 75 Terkejut Lalu Tertawa
- Bab 76 Sabar dan Mengalah
- Bab 77 Mendapatkan Cinta Seseorang
- Bab 78 Kamu Sedang Memata-mataiku
- Bab 79 Gelas Kedua Setengah Harga
- Bab 80 Lelaki Tampan
- Bab 81 Tidak Makan Nasi Tetapi Makan Kamu
- Bab 82 Sella Kamu Penurut
- Bab 83 Menarik Napas Dengan Tidak Berdaya
- Bab 84 Itu Bukan Cinta
- Bab 85 Siapa Yang Tidak Pernah Bodoh
- Bab 86 Matanya Sudah Memerah
- Bab 87 Kereta Bawah Tanah Larut Malam
- Bab 88 Kesenangan Balas Dendam
- Bab 89 Kekuatan Pacar Meledak
- Bab 90 Bisakah Tunggu Lagi
- Bab 91 Siapa Yang Mencintai Dahulu Duluan Kalah
- Bab 92 Kemarahan Wanita
- Bab 93 Menunggu Dibawah
- Bab 94 Kemenangan Yang Dibuat-buat
- Bab 95 Siapa Yang Tertawa Sampai Akhir
- Bab 96 Kebohongan Demi Kebaikan
- Bab 97 Meninggalnya Fenny Ye
- Bab 98 Itu Hal Yang Baik Jika Kamu Tidak Masalah
- Bab 99 Sudah Lama Tidak Pernah
- Bab 100 Kamu Bisa Bersabar
- Bab 101 Emosimu Cukup Besar
- Bab 102 Pria Yang Kuat
- Bab 103 Pasangan Yang Mesra
- Bab 104 Dimatanya Hanya Ada Dia
- Bab 105 Hati Sedih Diri Sendiri Yang Tahu
- Bab 106 Semua Pria Sama
- Bab 107 Membelikannya Sebuah Dasi
- Bab 108 Berputarlah Untukku
- Bab 109 Mangsa Yang Lebih Sempurna
- Bab 110 Apakah Kamu Menyalahkanku?
- Bab 111 Enak Bukan Kepalang
- Bab 112 Dukungan Untukmu dari Balik Layar
- Bab 113 Aku hanya ingin memelukmu
- Bab 114 Kamu Empuk di mana saja
- Bab 115 Tidak Ingin Aku Pergi
- Bab 116 Kesombongan Wanita
- Bab 117 Mencegah Pelecehan
- Bab 118 Peringatan Yang Baik
- Bab 119 Anti-Pencurian Anti-Tetangga
- Bab 120 Wanita Paling Beracun
- Bab 121 Serigala Berbulu Domba
- Bab 122 Bersiap Berkorban
- Bab 123 Nanti Bersikaplah Lebih Baik
- Bab 124 Bantu Aku Menyelidikinya
- Bab 125 Diikuti
- Bab 126 Jangan Tunggu Aku Lain Kali
- Bab 128 Mengapa Kamu Memaksa
- Bab 128 Ingin Pulang Menemaninya
- Bab 129 Kejadian Kemarin Malam
- Bab 130 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan
- Bab 131 Bisakah Pelan Sedikit
- Bab 132 Masalah Yang Lebih Buruk
- Bab 133 Bobby Jangan Bermain Lagi
- Bab 134 Kamu Sangat Sensitif
- Bab 135 Selalu Diingat
- Bab 136 Diasingkan Seluruh Dunia
- Bab 137 Ingin Curang
- Bab 138 Suka Yang Keras
- Bab 139 Malam Ini Mau Kesini
- Bab 140 Sudah Bermain Semalaman
- Bab 141 Detak Jantung Tak Karuan
- Bab 142 Kekuatan Fisik Yang Luar Biasa
- Bab 143 Memeluknya Saat Tidur
- Bab 144 Siapa Yang Peduli Denganmu?
- Bab 145 Menyesal Seumur Hidup
- Bab 146 Selesai Sudah
- Bab 147 Tidak Ada Harapan Lagi
- Bab 148 Alasan Membencinya
- Bab 149 Berani Menghadapi
- Bab 150 Malam Ini Akan Kubuat Kamu Minum
- Bab 151 Pria Serakah
- Bab 152 Menelan Sendiri 20 miliyar
- Bab 153 Pahlawan Menyelamatkan Adegan
- Bab 154 Seperti Seekor Anjing
- Bab 155 Apakah Bisa Membantu kakak
- Bab 156 Kamu Tidak Tega Meninggalkanku
- Bab 157 Hatinya juga Geli
- Bab 158 Merebut Lelakimu
- Bab 159 Akhirnya Jujur Juga
- Bab 160 Menuliskan Namamu ke Dalam Kartu Keluarga
- Bab 161 Cukup Mengangguk
- Bab 162 Tidakkah Itu Menyedihkan?
- Bab 163 Kamu Sangat Hebat
- Bab 164 Membuat Caroline Ji Marah
- Bab 165 Diperlakukan Seperti Monyet
- Bab 166 Aku akan Membantumu Memberinya Pelajaran
- Bab 167 Dibeli oleh Airin Jiang
- Bab 168 Saudara Pura-pura
- Bab 169 Keajaiban Cinta
- Bab 170 Berjalan di Puncak Gunung Kehidupan
- Bab 171 Tidak Menunjukkan Cinta
- Bab 172 Inilah Hidup
- Bab 173 Makan Siang Gratis
- Bab 174 Ayah Tahu Semua
- Bab 175 Aku Tidak Mau Menikah Dengannya
- Bab 176 Bertahan Satu Detik Lagi
- Bab 177 Mematikanmu Duluan
- Bab 178 Dengan Perasaan Genit
- Bab 179 Hanya Bisa Sampai Disini
- Bab 180 Saudara Seperti Apa Itu
- Bab 181 Sedikit Membengkak
- Bab 182 Akhir Pekan Membawamu Pergi Bermain
- Bab 183 Mulut Pisau Hati Tahu
- Bab 184 Masalah Yang Penting
- Bab 185 Godaan Rumah Besar
- Bab 186 Jalan Buntu
- Bab 187 Perasaan Cinta Pertama
- Bab 188 Lelaki yang Memberikan Bunga
- Bab 189 Sengaja Menguntitmu
- Bab 190 Tidak Ada Orang yang Sebaik Kamu
- Bab 191 Melihatku Mengganti Pakaian
- Bab 192 Jangan Lakukan Hal Bodoh Lagi
- Bab 193 Hatimu Sangat Beracun
- Bab 194 Perasaan Tenggelam
- Bab 195 Apa Masa Depan Mereka?
- Bab 196 Setiap Hari Merasa Kesepian
- Bab 197 Temani Aku Minum Satu Gelas
- Bab 198 Kamu juga menemui Hari Ini
- Bab 199 Pembalasan Dendam yang Gila
- Bab 200 Jangan Beritahu Dia Dulu
- Bab 201 Dalang
- Bab 202 Kabur ke mana
- Bab 203 Giginya Gatal Menahan Amarah
- Bab 204 Selama Masih Ada Kehidupan, Masih Ada Jalan Keluar
- Bab 205 Bekerja untuk Borjuis seperti Menemani Harimau
- Bab 206 Bersikeras
- Bab 207 Ke Mana Dia Harus Mencari Uang
- Bab 208 Menambahkan Api
- Bab 209 Satu-satunya Putri
- Bab 210 Bantu Aku Sekali Lagi
- Bab 211 Memulai Hidup Baru
- Bab 212 Siapa Yang Berani Menggertakmu
- Bab 213 Dengarkan Kamu Semua
- Bab 214 Pulanglah Bersama
- Bab 215 Semoga Kamu Melakukan YangTerbaik
- Bab 216 Tidak Ada yang Cuma-Cuma
- Bab 217 Aku Tunggu Kabar Baik Darimu
- Bab 218 Lebih Tahu dari Siapa pun
- Bab 219 Makan Malam Seorang Diri
- Bab 220 Mengirimu Turun ke Neraka
- Bab 221 Seleramu Bagus
- Bab 222 Maafkan Aku
- Bab 223 Sok Polos
- Bab 224 Hatimu yang Terkejam
- Bab 225 Orang Mati adalah yang Teraman
- Bab 226 Kebahagiaan Awam
- Bab 227 Masih Menyalahkanku
- Bab 228 Yang Bersalah Adalah Kamu
- Bab 229 Siapa yang Lebih Bodoh
- Bab 230 Kalau Begitu Aku akan Pelankan
- Bab 231 Anak Perempuan Nadia
- Bab 232 Ini Adalah Balasannya
- Bab 233 Tidak Tahu Apa-Apa dan Bodoh
- Bab 234 Tidak Ada Hubungan Darah
- Bab 235 Intuisi Seorang Perempuan
- Bab 236 Tidak Ada Dinding Kedap Udara
- Bab 237 Cukup Kamu Bekerja Sama
- Bab 238 Mendapatkan Alat Pendengar
- Bab 239 Tujuan Selanjutnya
- Bab 240 Cahaya Langka
- Bab 241 Satu Kalimat Terima Kasih
- Bab 242 Sedikit Kewalahan
- Bab 243 Bukan Hari Pertama
- Bab 244 Pernah Bersama
- Bab 245 100% Identik
- Bab 246 Mengganggu Anjing Gila
- Bab 247 Mantan Kekasih
- Bab 248 Barang Palsu yang Menyedihkan
- Bab 249 Tidak Tertarik Mengetahuinya
- Bab 250 Perasaan Benci Memenuhi Hati
- Bab 251 Tidak Eksploitatif Padamu
- Bab 252 Masih dalam Keadaan Koma
- Bab 253 Serakah
- Bab 254 Saat Susah, Terlihat Warna Aslinya
- Bab 255 Rahasia Yang Penting
- Bab 256 Laporan Tidak Bisa Palsu
- Bab 257 Dia Tidak Akan Mencintaimu
- Bab 258 Pertimbangan Satu Malam
- Bab 259 Membunuh Satu Sama Lain
- Bab 260 Kamu Bekerja Sama Denganku
- Bab 261 Beri Kamu Sup Ayam
- Bab 262 Kesalahan Kecil
- Bab 263 Hanya Orang Asing
- Bab 264 Setuju Menikah Dengan Aku
- Bab 265 Apakah Mau Bersama
- Bab 266 Kamu Tunggu Aku
- Bab 267 Bagaimana Menelan Semua Ini
- Bab 268 Mencintai Seseorang