Mr. Ceo's Woman - Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
Perkataan Caily Man sangatlah santai, seperti mempunyai ribuan tentara, berdiri di tengah panggung. Kharisma itu sama sekali tidak kalah dari orang-orang kaya yang sudah "berpengalaman" di tempat ini.
Caily Man tersenyum cantik, menolehkan kepala, melihat ke arah kalung yang dipajang tidak terlalu jauh dari panggung, dan melakukan serangkaian tarik napas dalam.
Caily Man tahu dia bukanlah putri yang tumbuh besar di rumah hangat. Hatinya bebas dan sepi, tapi malah tidak bisa mengatur diri di dalam uang dan keinginannya. Karena begitu, maka di saat ini, dia mau menjadi ksatria wanita yang berjuang melawan segala hal, melindungi putri yang berada di hatinya itu.
Kedua tangan yang terkepal kembali terbuka, Caily Man menatap sekilas pandangan orang-orang ternama dari berbagai bidang dan tersenyum.
"Sebenarnya karena desainer kalung ini bukanlah orang lain, melainkan tokoh utama dari pesta amal malam ini."
Orang-orang sedikit tersentak. Tokoh utama? Bukankah itu... Caily Man sendiri?
Karya sendiri dibeli lagi dengan harga mahal oleh diri sendiri, sebenarnya ini untuk meningkatkan ketenaran atau benar-benar melakukan amal?
"Hei, apa maksudnya? Trik Perusahaan Besar Man untuk menjual perhiasan?"
"Cik, cik. Sudah kubilang bukan. Desain ini hanyalah desain biasa. Sekali dilihat bukanlah hasil desain desainer ternama, ternyata hasil desainnya sendiri. Pantas saja Tuan Kou yang sangat jarang beli, tadi menawarkan harga dengan begitu besar hati. Karena bagaimanapun wanita terhormat atas putranya."
Nada bicaranya mengandung sindiran dan sarkasme.
"Kalau begitu untuk apa memanggil kami datang? Menghabiskan waktu menemani mereka melihat produk yang begitu tidak berharga itu? Caily benar-benar hebat. Tapi apa daya, dia adalah penyelenggaranya, dan juga seorang desainer. Membeli karya sendiri. Orang kaya, bersikap suka-suka!"
Karena perkataan Caily Man, untuk seketika terdengar ocehan dan diskusi kecil tiada henti. Para wanita yang berpakaian mewah bisik-bisik, saling mengatakan kata-kata yang jahat, tapi pandangan mereka penuh dengan keirian.
Caily Man melihat reaksi mereka satu per satu. Tidak merasa keadaan ini sedang menyindirnya. Orang-orang yang diundang hadir di sini, bisa-bisanya sampai sekarang masih tidak tahu siapa tokoh utama dari pesta amal ini? Benar-benar lucu.
Caily Man sengaja berhenti dan berkata sambil tersenyum, "Namanya Yerin Lu. Adalah salah satu pendiri dari Perusahaan Besar Man, dan juga ... ibuku."
Begitu perkataan ini keluar, bisik-bisik orang di bawah langsung berhenti. Ekspresi semua orang terkejut. Mereka sama sekali tidak menyangka, hari ini akan mendengar nama itu lagi.
Yerin Lu!
Mengungkit Yerin Lu, meskipun Yerin Lu sudah meninggal cukup lama karena penyakit, tapi dulu karena ide dan kreativitasnya, baru bisa membuat Perusahaan Besar Man bisa menyingkirkan banyak lawan di waktu itu dan berdiri stabil di China.
Orang-orang juga pernah menilai, bagi Perusahaan Besar Man, Vincent Man hanyalah pebisnis yang tahu berbisnis, sedangkan Yerin Lu barulah jiwa sebenarnya dari Perusahaan Besar Man. Meskipun Yerin Lu bukanlah seorang desainer, tapi malah memliki pengertian khusus terhadap perhiasan yang lebih peka lebih dari siapapun.
"Sedangkan karya yang kalian lihat ini, adalah karya pertama, dan satu-satunya karya yang dibuat darinya, bernama Deer Vine. Yang menandakan dia akan seperti tanaman merambat, mengorbankan semua miliknya, fokus pada pembuatan perhiasan Perusahaan Besar Man, juga menandakan harapan kepada putrinya."
Menghadapi begitu banyak rumor, Caily Man tidak ada keraguan dan kesedihan sedikitpun. Tapi hanya ketika membicarakan tentang ibunya, dia menggigit bibir, dan berkaca-kaca.
"Aku tidak mengerti kenapa produk seperti ini akan muncul hari ini, tapi aku juga percaya ini adalah terakhir kalinya dia akan terlihat di dunia ini. Sejak saat ini, dia akan selamanya dilindungi dengan baik. Tidak perlu lagi menerima penyalahan dan beragam gosip dari dunia luar."
Berkata sampai sini, pandangan Caily Man terpatri pada Vincent Man yang berada dalam kegelapan dengan marah dan meragukan.
Caily Man mau tidak mau berkata, Vincent Man memang termasuk seorang pebisnis yang sangat hebat. Dia berpikir meski hari itu, dia tidak tersentuh karena Vincent Man, tidak tersentuh karena trik perasaan itu, tapi kalau dia tahu produk terakhir yang akan dilelang adalah "Deer Vine" karya Yerin Lu, dia pasti tidak akan diam saja.
Setelah dihitung-hitung, sebenarnya pikiran Vincent Man sudah jelas sejak awal. Vincent Man sudah menebak dari awal kalau Yerin Lu adalah kelemahan dalam di hati Caily Man. Selama menggunakan kelemahan itu, maka Caily Man akan menurut padanya.
Perusahaan Besar Man meski sekarang kelihatan bagus di luar, tapi sebenarnya sudah kacau di dalam. Vincent Man memerlukan sebuah trik, atau sebuah hal mengejutkan yang bisa membuat para pebisnis ternama di sini menyadari Perusahaan Besar Man sudah akan bangkrut. Sedangkan Caily Man dan Yerin Lu, adalah sebuah trik yang bagus.
Orang yang meninggal tidak akan bicara, hanya orang yang mencintainya saja yang akan membantunya bicara.
"Aku memang tidak pernah ingin masuk ke Perusahaan Besar Man, tapi ibu adalah satu-satunya sandaran yang aku punya. Karena ada orang yang mau memanfaatkannya, maka mulai hari ini, aku juga akan menggunakan 20% saham Perusahaan Besar Man yang aku punya, perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, mengambil kembali hak utama Perusahaan Besar Man."
Pandangan Caily Man selalu terpaku pada tubuh Vincent Man, matanya mengandung kepastian dan tekad besar.
"Sejak dulu sampai sekarang, prinsip Perusahaan Besar Man bukanlah kemewahan dan kepalsuan belaka. Kemewahan di luar perhiasan bukanlah isi sesungguhnya dari sebuah perhiasan. Perhiasan, hanya orang yang benar-benar mengertinya saja yang akan mengetahui artinya. Sedangkan aku rasa satu hal ini, semua orang yang ada di sini kira-kira tidak mengetahuinya."
Jaylen Kou melihat Caily Man yang saat ini sangat berkharisma di atas panggung, tanpa sadar tersenyum, dia sendiri tidak tahu senyuman itu begitu menyayangkan dan bangga.
Jaylen Kou selalu tahu, Caily Man memang terlahir dengan sifat pemberontak. Keluarga-keluarga terhormat itu, semua ciri dari nona keluarga terkenal itu tidak akan cukup diletakkan di tubuh Caily Man. Tapi dengan sikap Caily Man yang dulu, setidaknya membuatnya sedikit mendengus.
Jaylen Kou benci pada sikap Caily Man yang mendapatkan nama baik dan kekayaan dengan bersandar pada pria, mengira Caily Man hanyalah seorang wanita pecinta uang. Tidak disangka, Caily Man hari ini benar-benar membuatnya terkejut.
Pandangannya melaju lurus ke tubuh Caily Man. Pertama kali menyadari ternyata dia tidak melihat jelas wanita yang menemaninya selama lima tahun di sisinya itu.
Hari ini dia bersaing harga dengan Herbert Song, hanya karena dia benci pada Caily Man yang ingin mendapatkan keuntungan dari Herbert Song. Karena itu dia tidak mau membiarkan Caily Man mendapatkan yang dia inginkan. Namun malah tidak menyangka, Caily Man ternyata sejak awal tidak ingin bergantung pada siapapun untuk mendapatkan kalung itu.
"300 juta?"
Mata Jaylen Kou menggelap dan tertawa.
"Wanita gila ini. Benar-benar tidak ada yang tidak berani dia lakukan."
Tapi meskipun gila, dia juga merasa, 300 juta benar-benar sangatlah layak.
"Ayah, coba kamu lihat omong kosong apa yang Caily katakan? Dia bilang mau mengambil Perusahaan Besar Man dari tanganmu!"
Viola Man yang melihat itu tentu tidak akan melepaskan kesempatan untuk menjauhi hubungan ayah dan putri itu. Memanas-manasi di samping Vincent Gu, suaranya sangat berlebihan seperti Caily Man merebut sesuatu dari dirinya saja.
"Di sini ada begitu banyak orang. Apakah kamu juga ingin sama seperti nona Keluarga Kou itu menjadi orang yang terkenal?"
Pandangan mata Vincent Man berubah dalam. Dia menatap Caily Man yang saat ini sedang berdiri di atas panggung dan sedikit terdiam. Tidak ada yang tahu apa yang dia sedang pikirkan.
Novel Terkait
1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaAdore You
ElinaIstri Yang Sombong
JessicaLelaki Greget
Rudy GoldYou're My Savior
Shella NaviMenunggumu Kembali
NovanMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip