Mr. Ceo's Woman - Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
Setelah Caily Man membilas bersih tangannya dari sabun, dia pun berjalan ke samping dan mengelap tangannya hingga kering dengan tenang.
Ketika dia membuka pintu dan ingin bersiap-siap untuk keluar, seorang wanita dengan sosok anggun berjalan mendekat.
"Tak, tak, tak......"
Sepatu hak tinggi mengenai atas lantai marmer yang licin sehingga menimbulkan sedikit suara.
Riasan yang indah dan sempurna, serta gaun mahal dan berbagai aksesori yang mahal. Tidak menyangka hanya tidak bertemu dalam beberapa hari saja, dia terlihat semakin bercahaya.
"Jolie Nie, lama tidak bertemu."
Karena dia adalah penyelenggara acara ini, tentu saja dia harus menyambut semua tamu dengan baik. Tetapi orang-orang yang hadir pada acara hari ini semuanya adalah orang-orang pembisnis serta politikus yang terkenal di kalangan kelas atas. Jika Jolie Nie bisa muncul di sini, maka hanya ada satu kemungkinan.
Jaylen Kou yang membawanya ke sini.
Meskipun jawabannya sudah jelas, tetapi dia merasa sedikit tidak senang ketika memikirkan sosok tinggi yang berdiri tidak jauh di Jembatan Linjiang pada hari itu.
"Memang sudah lama tidak berjumpa Caily Man dan popularitas kamu di kalangan ini semakin meningkat. Aku benar-benar iri padamu."
Jolie Nie tersenyum. Tidak ada yang tahu apakah ucapannya ini tulus atau hanya sebuah kebohongan.
Dia mengenakan gaun putih panjang hari ini. Itu adalah gaun terbaru yang diproduksi oleh AA tahun ini. Rambutnya diikat longgar di bahu putih dan memperlihatkan tulang selangkanya yang sangat halus itu. Caily Man mengakui bahwa aura dia memang sangat luar biasa.
Jolie Nie berjalan ke cermin dan mulai merias wajahnya dengan serius. Bibir merahnya yang lembut terlihat seperti buah ceri segar.
Bagaimana pun juga dia dan Jolie Nie tidaklah dekat. Ketika dia akan pergi, dia tiba-tiba berbicara dengan sedikit senyum di antara alisnya.
"Sepertinya kamu sudah berhasil menaklukan Herbert Song bukan? Hebat."
Ucapannya yang begitu tiba-tiba itu membuat Caily Man mengerutkan keningnya. Dia mengadahkan kepala melihat ke sekelilingnya dan ketika memastikan hanya ada mereka berdua di sana, dia barulah berkata: "tidak."
Caily Man menjawab dengan singkat, meletakkan tangannya di kenop pintu dan hendak memutarnya, tetapi Jolie Nie sepertinya tidak peduli dengan suasana hati Caily Man.
"Lumayan bagus."
Dua kata ini membuat Caily Man tidak tahu apakah itu sebuah ejekan atau ucapan syukur.
Di akhir pembicaraannya, dia menambahkan seolah teringat akan sesuatu: "kalau begitu aku harap kamu bisa menjaga jarak dari Jaylen Kou untuk kedepannya, oke?"
Menjaga jarak?
Caily Man memegang kenop pintu untuk menguncinya dari dalam. Tanpa ragu-ragu, dia menoleh ke Jolie Nie dan berkata, "apa maksudmu?"
Wanita itu tersenyum dan menghentikan gerakannya, lau berbalik untuk melihat dirinya.
"Caily Man, kamu adalah orang yang pintar. Orang yang serakah pasti akan mati karena 'kekenyangan'."
Jolie Nie berhenti sejenak lalu mengoleskan lipstik di bibirnya.
Karena ucapan Jolie Nie yang ini membuat Caily Man yang awalnya sudah merasa tertekan pun menjadi lebih tertekan. Dia menatap wanita yang berada di depannya dan berusaha berbicara dengan tenang.
"Baik, terima kasih atas nasihat kamu dan aku mengembalikan kata yang sama kepadamu."
"Tok, tok, tok......"
Pada saat ini, ada suara ketukan pintu yang diketuk dari luar yang memutuskan interkasi mereka berdua.
"Aku akan keluar sekarang. Selamat bersenang-senang Nona Nie."
Caily Man membuka pintu kamar mandi dan melihat beberapa wanita asing berpakaian cerah mendorong pintu sambil berbicara dan tertawa, bau parfum yang kuat mengalir masuk ke dalam hidung.
Sedangkan Jolie Nie bersandar di wastafel. Serta timbul tatapan kejam pada matanya. Wanita seperti Caily Man ini benar-benar harus disingkirkan.
"Ding dong......"
Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dia menekannya dan menemukan bahwa itu adalah rangkaian nomor yang tidak dikenal. Awalnya dia ingin mengabaikannya, tetapi setelah melihat isinya, matanya tiba-tiba membesar.
Caily Man bersandar di lorong dan dengan cepat menenangkan pikirannya.
Dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan perasaannya yang kacau pada saat ini. Ketika dia berjalan ke dalam aula, dia dengan jelas melihat keterkejutan dan keraguan di mata orang-orang di sekitarnya ketika mereka melihat dirinya dan terdengar ada suara-suara bisikan.
Sebenarnya apa yang telah terjadi? Dia ini hanya pergi ke toilet dalam beberapa saat saja, akan tetapi mengapa dia merasa suasana saat ini sedikit aneh?
"Apakah itu dia?"
"Ckck, dari luarnya tidak terlihat seperti itu ya?"
"Aduh, semua itu keluar dari mulut nona muda dari Keluarga Kou, dia tidak perlu memberi informasi palsu untuk mempermainkan kita bukan?"
Dia sangat menyadari suasana aneh itu, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa.
Tepat ketika dia sedang kebingungan, tangannya ditangkap dengan kasar, menariknya ke dalam dekapannya dan ujung hidungnya mengenai dada yang kokoh dan hangat. Rasa hangat itu seperti sedang membakarnya.
Dia buru-buru mendongak dan melihat wajah tampan Jaylen Kou yang sedang membesarkan matanya. Dia menatap Caily Man dengan tatapan tidak berdaya, lalu dengan pelan berkata: "jangan mengucapkan apa pun, jangan tanya apa pun."
Jangan berbicara? Jangan bertanya? Apa maksud Jaylen Kou? Apakah ini permainan lain yang dibuat oleh Jolie Nie?
Tapi kenapa Jolie Nie mulai mengincarnya lagi sekarang?
Jaylen Kou menariknya ke tempat yang sepi. Dengan tindakan Jaylen Kou ini, membuat suara orang-orang di sekitarnya tiba-tiba menjadi lebih keras.
"Jadi, Caily Man sedang mengandung anak dari Tuan Muda Kou? Pantas saja Tuan Muda Kou melindunginya seperti ini. Kudengar saat syuting acara di alam liar itu mereka berdua bercerai. Tetapi tidak ada yang menyangka orang dingin seperti Tuan Muda Kou itu pada akhirnya tergoda juga bukan?"
"Benar, benar. Tetapi bukankah wanita di sisi Tuan Muda Kou adalah Jolie Nie?"
"Ck ck, apakah Shao Kou tipe orang yang kekurangan wanita? Tentu saja anak itu jauh lebih penting!"
Ucapan-ucapan ini masuk ke dalam telinga Caily Man dan dia samar-samar sudah dapat menebaknya.
Keduanya datang ke tempat yang sunyi dan ekspresi Jaylen Kou yang terlihat sedang kesulitan ini jarang terlihat.
"Apa yang terjadi? Kenapa mereka bilang aku hamil anakmu?"
Caily Man harus mengakui bahwa ketika mendengar hal tersebut, dia merasakan sedikit kegembiraan di dalam hatinya. Dia jauh lebih berharap bahwa pasangannya adalah pria yang ada di depannya ini dibandingkan menikah dengan anak dari Keluarga Song seperti keinginan Vincent Man.
"Ini semua ulah Beatrice Kou."
Jaylen Kou sangat marah ketika dia menyebutkan nama adik perempuannya itu
Sebelum menghadiri pertemuan ini, dia sudah memerintahkan orang ini untuk mengontrol mulutnya. Tetapi dia membocorkan masalah besar seperti ini
Dalam keadaan seperti ini, pembicaraan bisnis tidak terlihat begitu tertarik, tetapi gosip pasti telah menyebar dengan sangat cepat.
Ketika rumor seperti itu sampai ke telinganya, hampir setengah dari orang-orang di acara ini sudah tahu tentang hal itu, Jika dia langsung menyangkalnya, pasti mereka tidak akan mempercayainya.
Caily Man melihat tatapan kesal pria di depannya dan teringat ejekan Jolie Nie yang tadi. Jadi dia memperingatkan dirinya sendiri untuk menjauh dari Jaylen Kou karena masalah ini?
"Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
Dia menekan bibirnya, samar-samar mengharapkan jawaban dari Jaylen Kou.
"Jangan lakukan apa-apa, lakukan semuanya seperti biasa. Setelah beberapa saat kemudian, rumor tersebut akan hilang dengan dengan sendirinya. Sampai saat itu, kuharap kamu tidak mengatakan apa-apa."
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangMy Cute Wife
DessyIstri Yang Sombong
JessicaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlAfter Met You
AmardaCinta Tak Biasa
SusantiMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip