Mr. Ceo's Woman - Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati

Dalam tiga hari, di bawah penjagaan Jaylen Kou dan Caily Man, tim berjalan dengan lancar dalam siaran langsung.

Kehidupan di alam sebenarnya tidak begitu sulit. Setidaknya dalam acara ini seperti ini. Para sutradara demi menjaga kesehatan tubuh bintang tamu, melewati banyak pengamatan baru menemukan sumber air ini, "hutan asli" yang tingkat bahayanya rendah.

Kalau benar-benar hidup bebas di alam terbuka. Orang yang ada di sana, jangankan Caily Man, bahkan Jaylen Kou yang sangat berpengalaman, bahkan tidak berani datang. Jadi dalam tingkatan ini, acara ini masih sangat perhatian.

Tapi, yang Caily Man tidak sangka adalah, setelah adegan mencari sumber air, kepopulerannya malah meningkat. Dari perbandingan dengan performa bintang tamu lainnya, Jaylen Kou yang sudah berpengalaman, para penonton merasa performanya lebih menarik perhatian, membuat orang-orang terkejut.

"Caily, tidak disangka kemampuanmu masih cukup hebat ya?" sutradara sangat puas terhadap hasil rating siaran langsung kali ini, "Coba lihat. Banyak orang yang memperhatikanmu dan juga para pembaca setiamu. Bukumu mau lebih laris lagi!"

Sang sutradara menepuk bahu Caily Man, "Setelah mendapat uang banyak, harus berterima kasih baik-baik padaku lho."

Caily Man tersenyum tidak berdaya dan mengejek, "Tentu saja. Tapi, aku tidak bisa bilang siapa pemenang yang paling besar——” keberuntungan benar-benar adalah hal yang bagus. Siapa yang tahu dia bisa berhasil dalam lingkungan seperti ini.

Di saat keduanya sedang basa-basi, perkataan yang panik terdengar.

"Gawat! Keadaan darurat!" Little K menerobos masuk ke dalam tenda tim pemotretan, "Kakak cepat datang. Tim Kak Jaylen itu sepertinya karena terjadi sesuatu berhenti di tengah jalan!"

Ekspresi wajah sang sutradara berubah, malah Caily Man yang menekan bahu sutradara dan berkata, "Sutradara, aku yang pergi melihat. Tim pemotretan ikut aku!"

Caily Man melambaikan tangan, lalu masuk ke dalam hutan bersama Little K.

Little K membawa Caily Man dari tempat kemah sampai hutan berapa ratus meter jauhnya. Caily Man dari kejauhan sudah melihat Jolie Nie yang berjongkok di atas lantai. Tubuh seseorang yang kecil sedang kram di atas rumput.

"Apa yang terjadi?" Caily Man langsung berlari ke sana untuk mengecek keadaan.

Yang berbaring di atas tanah adalah anak kecil yang kira-kira berumur 6 atau 7 tahun dan sedang menutup mata.

Bibir anak laki-laki itu pucat, dan kejang-kejang.

"Aku juga tidak tahu. Aku mendengar suara kencang baru datang ke sini." Jolie Nie bingung, meletakkan kedua tangan di tubuh anak kecil, tidak tahu harus menggendong tubuh anak ini atau tidak, dan berkata, "Siapa yang tahu di tempat seperti ini bisa ada anak?"

"Bagaimana?" Little K juga jongkok.

"Buka bajunya." Caily Man langsung berjongkok di samping anak itu, dan berkata dengan ekspresi serius, "Periksa ada luka atau tidak di tubuhnya!"

"Baik!"

Dua anak kecil yang berusia 7 atau 8 tahun membantu dengan panik. Akhirnya di kaki anak kecil menyadari seekor serangga berwarna merah. Caily Man membawa satu tongkat untuk menjauhkan serangga itu. Serangga itu sudah menyesap darah dan jatuh ke atas rumput.

"Apaan ini!" Big K teriak, "Kelihatannya seperti ada racunnya?"

"Akhirnya sudah ada percobaan." Caily Man sama sekali tidak santai, sambil memeriksa bagian tubuh anak kecil yang lain, sambil bertanya, "Dimana Jaylen?"

"Dia pergi berburu." Jolie Nie langsung menjawab.

"Tidak sempat menghubunginya lagi. Anak ini memiliki bahaya. Kita harus segera mengurusnya, lalu mengantarnya ke tim pemotretan sana." Caily Man berkata dengan wajah serius dan menoleh, "Little K, dimana air minum kita——”

"Tunggu dulu!" Jolie Nie memutuskan perkataan Caily Man, "Kamu mau pakai air minum? Obat kita itu sudah dipastikan. Sekarang sudah tidak banyak, apalagi kamu sama sekali tidak tahu dia digigit oleh serangga beracun apa. Kalau kamu mengobati dengan asal seperti ini. Kalau terjadi apa-apa, siapa yang tanggung jawab?"

"Serangga beracun dalam hutan hujan tropis hanya ada beberapa jenis saja. Tidak peduli apa itu, kita harus mengobati dalam waktu tercepat." Caily Man berpesan dengan dingin, sama sekali tidak ragu untuk berkata, "Harus cepat menyelamatkan orang. Ambil airnya!"

Little K langsung mengeluarkan air dan kotak obat dari dalam tas. Jolie Nie melihat mereka mulai membersihkan luka, tanpa sadar mundur selangkah, memegang erat tasnya sendiri.

"Aku ... aku pergi menghubungi tim sutradara!" Jolie Nie berkata dengan gagap, lalu mundur dua langkah, berbalik dan berlari ke hutan.

Caily Man tidak menengadahkan kepala, malas meladeni wanita itu, hanya terus mengulurkan tangan, "Obat. Antiseptik dan anti radang. Ambil juga satu jarum."

Big K juga datang membantu, mengeluarkan kotak obat, melihat air disinfeksi tinggal sedikit, Big K ragu, "Kakak, antiseptik tinggal sedikit."

Caily Man mengerutkan dahi, menoleh sebentar, dan berkata kecil, "Barang di kemah darurat sudah selesai digunakan. Kalau menunggu pengisiannya masih perlu menunggu satu hari lagi. Kalau bisa mencari barang yang disediakan di kamp berikutnya, maka semua ini bukan masalah. Hanya saja hari ini kalau tidak ada air tawar dan antiseptik, mungkin akan berbahaya."

Dua pria muda itu diam, tidak berkata apapun.

Mereka tahu kalau dalam lingkungan yang berbahaya ini, tidak ada barang-barang itu, adalah satu hal yang sangat berbahaya.

"Aku sudah menggunakan setengah air. Kalau kalian menolak, maka kita hanya bisa menunggu tim penyelamat datang." Caily Man menganalisis dalam diam keuntungan dan kekurangannya. Berusaha sebesar mungkin mendengar saran dari anggota, "Bagaimana menurut kalian?"

"Tim penyelamat datang berapa lama lagi?" tanya Big K.

"Dari kondisi sekarang ini, setidaknya dua hari."

Wajah Little K terkejut dan berkata, "Selamatkan saja! Kalau sampai terjadi apa-apa padanya, hati nuraniku untuk selamanya tidak akan tenang."

"Kalau begitu aku wakilkan dia untuk mengucapkan terima kasih pada kalian." Caily Man tanpa sadar sedikit terharu. Big K juga tidak ragu untuk menyodorkan antiseptik lagi. Obat-obatan yang tersisa semuanya digunakan pada diri anak itu.

Caily Man juga tidak tahu pengobatan darurat ini berguna atau tidak. Sekarang yang mereka dapat lakukan adalah menunggu Jolie Nie dan Jaylen Kou kembali.

Langit dengan cepat gelap, mereka bertiga membawa anak itu pergi ke kamp sementara.

Membuat api unggun dan bergantian berjaga di pintu tenda.

Cuaca malam hari sulit ditebak. Hujan yang tiba-tiba datang adalah kesulitan pertama dalam acara kali ini.

Hujan besar tiba-tiba datang, ditambah dengan angin kencang, ombak bergulung kencang. Petir yang kencang menyambar dalam hutan gelap. Ada pohon besar yang sepertinya tidak bisa tahan terhadap hujan badai ini, bergoyang dan mulai jatuh.

Kamp terletak di tempat yang agak kosong di hutan. Tapi tidak disangka dalam suara petir yang kencang, garis warna merah membelah turun, langsung mengenai ujung pohon.

"Boom——Phak!"

Pohon mulai terdengar bunyi kretak berbahaya, setelah bergoyang beberapa kali, langsung jatuh ke arah tenda!

Saat ini Caily Man baru menarik dua pria muda itu ke samping, melihat pohon itu sudah mau turun, tanpa disadari dia memeluk anak kecil itu ke dalam pelukan——

"Boom!"

Terdengar suara kencang, Caily Man memeluk anak kecil itu erat-erat, tapi tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dengan lebih kuat!

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu