Mr. Ceo's Woman - Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
Jolie Nie terkejut sejenak, lalu menghela nafas dalam-dalam, dan ada sedikit menertawakan diri sendiri.
Dia menggunakan pisau untuk memotong kawat sedikit, cuma hanya ingin membuat kecelakaan kecil, dia tidak menduga bahwa ledakan bisa sebesar itu, dan itu di luar pemikirannya, tidak hanya membuatnya terlihat seperti ini sekarang, bahkan pisau yang dia sembuyikan terbongkar, dan membuat Alina Rong tahu keburukannya.
"Editor Rong, aku benar-benar meremehkan kamu sebelumnya, bagaimanapun, aku berharap kedepannya kita berdua bisa bekerja sama dengan baik."
Dia dengan inisiatif mengulurkan tangan kepada Alina Rong dengan ketulusan di wajahnya.
"Oke, semoga kedepannya kita bisa mendapatkan apa yang kita inginkan."
Alina Rong dengan lembut mengerutkan sudut bibirnya dan mengulurkan tangan untuk bersalaman.
Fakta telah membuktikan bahwa kegigihan sebelumnya sama sekali tidak berguna dalam lingkaran ini. Ingin berada di atas, jalan pintasnya adalah membunuh satu persatu hambatan yang berada di depan.
Menginjak mayat orang lain mungkin lebih baik dan lebih aman.
...
"Apakah kamu yang bertanggung jawab atas kawat yang menggantung Jolie Nie?"
Kata-kata Jaylen Kou tampaknya secara langsung meyakinkannya, dan tidak mengizinkannya untuk melawan.
"Apa yang kamu bicarakan? Kamu mencurigai aku? Untuk apa aku melakukan hal itu?"
Caily Man terdiam sesaat, dan dia dengan cepat menyadari mengapa semua orang menatapnya dengan tatapan seperti itu sebelumnya.
Memikirkan pertengkaran antara dia dan Nora di lokasi syuting sebelumnya, nampaknya keinginannya langsung dipahami oleh mereka, dan tanggung jawab langsung dialihkan padanya, dan mereka seperti memakinya, seolah-olah dia ditentukan untuk menjadi penjahat.
Tapi dia jelas tidak melakukan apa-apa. Saat dia memeriksa kawat, jelas-jelas tidak ada apa-apa. Dia masih ingin tahu kenapa kecelakaan seperti itu bisa terjadi.
"Bukan aku!"
Mendengar penyangkalan Caily Man yang tanpa memikirkannya terlebih dahulu, mata Jaylen Kou semakin dalam, dan kekuatan untuk menahan pergelangan tangannya semakin meningkat.
"Hmph, apa menurutmu aku mempercayai kata-katamu? Kru itu mengatakan bahwa kamu yang bertanggung jawab atas kawat tersebut dan kamu yang memeriksanya. Jika ada masalah saat itu, kenapa kamu tidak mengatakannya? Apa yang kamu rencanakan? "
Caily Man mengerutkan kening dengan tidak sadar, dia benar-benar tidak bisa menjelaskan situasinya sekarang.
"Saat aku memeriksa, kawat itu tidak ada masalah, dan kenapa kawat itu bisa putus, aku benar-benar tidak tahu. Aku juga ingin tahu kenapa bisa terjadi."
Mata Jaylen Kou menjadi lebih tajam ketika dia mendengar itu. Bagaimanapun, sekarang Jolie Nie terluka parah dan terbaring di dalamnya, dia jelas bisa baik-baik saja.
"Jadi, saat kamu memeriksa, kawatnya masih bagus? Maka kamu yang merusakkan kawatnya,kan?"
Caily Man hanya merasa bahwa perasaan ini benar-benar seperti dipaksa memakan makanan yang pahit, tidak ada yang perlu dikatakan. Tidak punya pilihan selain menyerah.
"Lupakan, terserah apa katamu. Aku hanya punya satu kalimat, bukan aku yang melakukannya, terserah apa yang kalian pikirkan tentang aku!”
Setelah mengatakan, Caily Man berbalik dan meninggalkan rumah sakit. Lagipula, jika dia berada disana bahkan semenit aja, pasti akan di curigai orang lain dan dipikir ada motif tersembunyi.
Di tengah malam, Nora berpakaian tertutup, mengerutkan kening dan bergegas turun ke lantai bawah rumah sakit. Melihat bangsal pucat di depannya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh kepada asisten di sampingnya: "Hei, kataku, untuk apa kita malam-malam datang mengungjungi peran tambahan? Mengganggu tidur cantikku, kamu tahu harus berapa masker yang aku pakai setelah pulang dari sini?"
Asisten Zhu selalu sadar akan sifat Nora, bagusan dengan suara lembut menghiburnya: "Kakak Nora, kamu pasti tahu, terjadi masalah besar di lokasi syuting, cepat atau lambat akan terekspos, jika natizen tahu kamu tidak datang berkunjung, maka kita sangat tidak inisiatif, lagi pula, dulu kamu di lokasi syuting sering emosi telah di ketahui oleh netizen, kesukaan penonton telah ... "
Nora menatapnya dengan tatapan membunuh di kata-kata terakhirnya, dia mendengus dan berkata: "Berita itu semua palsu, seperti nyamuk yang menghisap darah di mana-mana, sangat menjengkelkan. Apakah Ashley sudah datang kesini?"
Asisten itu melihat ke arah ponsel dan berkata, "Kakak Ashley masih dalam perjalanan, asistennya berkata bahwa sekitar lima belas menit baru tiba."
"Huh."
Nora melepas kacamata hitamnya dan masuk ke rumah sakit dengan cepat.
"Kenapa kamu masih tercengang? Aku tidak ingin masuk duluan dan melihat wanita jalang licik itu!"
Ketika Nora memegangi hidungnya dan mengetuk pintu bangsal Jolie Nie, melihat Jolie Nie duduk di tempat tidur.
Dia menatap Nora yang di depan pintu, seolah-olah dia sudah menduganya, dan tersenyum dan mengangguk padanya.
"Sudah tiba, Nora."
Nora berhenti sebentar, lalu masuk dengan senyum canggung di wajahnya.
"Kakak Jolie, bagaimana keadaanmu?"
Jolie Nie tersenyum tipis dan berkata, "Tidak apa-apa, hanya dua tulang yang patah, sisanya cuma memar."
"Dua patah tulang?"
Nora menjadi sedikit takut. Jika dia melanjutkan syuting itu, maka dia yang berbaring disini. Berpikir seperti ini, nadanya terhadap Jolie Nie sedikit lebih lembut.
"Maka kamu harus menjaga kesehatan kamu akhir-akhir ini. kamu tidak perlu mengkhawatirkan kru. Sekarang kesehatan kamu adalah yang terpenting."
"Benarkah? Aku juga sangat berharap tidak ada orang lain yang terluka setelah ini."
Ketika Jolie Nie mengatakan ini, dia dengan sengaja melihat ke arah Nora yang duduk di samping, dan menghela nafas: "Lagipula, aku cuma peran tambahan, jika setelah ini terjadi pada kalian maka akan lebih susah."
Nora mendengar ada sesuatu dalam kata-katanya, dan berkata dengan ragu-ragu: "Apa maksudmu? Bukankah kali ini kecelakaan? Diperkirakan setelah ini, kru tidak akan berani ceroboh lagi, kamu tidak perlu terlalu khawatir."
Meskipun dia berkata begitu, dia diam-diam memutuskan untuk mencari pengganti untuk dirinya sendiri tidak peduli apapun yang terjadi, jadi tidak ada maka harus mengundurkan diri dari artis dalam drama ini.
Bagaimanapun, karirnya saat ini sedang meningkat, tidak boleh ada cedera dan rawat inap.
"Ya, aku rasa setelah ini, seharusnya dia tidak berani lagi.”
"Dia?"
Nora sedikit terkejut, dan buru-buru bertanya: "Maksudmu, putusnya kabel bukan kecelakaan, tetapi di sengajain oleh seseorang?"
Jolie Nie menggigit bibir bawahnya sedikit, dan hendak mengatakan sesuatu, tapi kemudian menekan bibirnya.
"Bukan apa-apa, mungkin aku terlalu banyak berpikir, sebenarnya bukan apa-apa."
Nora selalu menjadi orang yang mencurigakan, mendengarnya menutupi, dia secara alami menjadi sedikit penasaran.
"Kakak Jolie, sebenarnya apa yang terjadi? Apa kau tahu sesuatu? Katakan saja, hanya ada kita berdua di ruangan ini. Aku tidak akan pernah memberi tahu siapa pun, oke?"
Jolie Nie tersenyum sedikit, dan kemudian kembali ke ekspresi khawatir, dan berkata, "Hari ini kamu tidak datang, jadi kamu mungkin tidak tahu. Sebenarnya ... Sebenarnya, orang yang membantumu memeriksa kawat hari ini adalah Caily Man."
Novel Terkait
Cinta Tapi Diam-Diam
RossieLelaki Greget
Rudy GoldTakdir Raja Perang
Brama aditioAwesome Husband
EdisonMeet By Chance
Lena TanPejuang Hati
Marry SuStep by Step
LeksMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip