Mr. Ceo's Woman - Bab 44 Perubahan yang Mendadak
Beatrice Kou membuka matanya lebar-lebar, dia tidak pernah menyangka bahwa kakaknya, yang selalu dingin, akan melakukan hal seperti ini di depan umum!
Caily Man mendorong Jaylen Kou yang sedang mencium bibirnya, ekspresinya penuh dengan ketidakpuasan.
"Jaylen Kou, apakah kamu seekor anjing? Kenapa kamu tiba-tiba menggigit bibirku seperti seekor anjing?"
Baru setelah didorong oleh Caily Man, Jaylen Kou tiba-tiba kembali ke akal sehatnya, dia baru saja mencium Caily Man di depan umum?
Bukankah sebelumnya dia jelas-jelas membencinya?
Tetapi walaupun seperti itu, kenapa ketika mendengar Beatrice Kou mengatakan bahwa Caily Man mengenakan pakaian terbuka dan mengadakan pertemuan pribadi dengan seorang pria, jantungnya terasa hampir copot?
Mungkin karena perbuatan Caily Man yang sangat menjijikkan?
Dia menghibur dirinya sendiri di dalam hatinya, kemudian pergi tanpa sepatah kata pun.
"Caily Man, kakakku marah, mampus kamu!"
Beatrice Kou masih tidak lupa untuk mengancamnya dengan kejam, lalu menghilang bersama dengan Jaylen Kou.
Caily Man menyaksikan sosok tinggi Jaylen Kou yang berangsur-angsur menghilang ke dalam kegelapan, entah kenapa, ada kesedihan yang tak terlukiskan yang menyelimuti dirinya dari ujung kepala hingga ujung kaki, seperti seorang tahanan yang dipenjara, yang membuatnya tidak bisa melarikan diri.
Tidak tahu kenapa, dia dulu tidak menyukai penghinaan terang-terangan dari Jaylen Kou, tetapi hari ini dia tiba-tiba meledak.
Mungkin karena Jaylen Kou memang benar-benar menyebalkan, bukan?
Caily Man diam-diam meyakinkan dirinya sendiri di dalam hatinya dan menoleh untuk melihat CEO Lee di sebelahnya dengan sebuah senyuman bisnis terlukis di wajahnya.
Apa itu cinta, sekarang dia hanya ingin menghasilkan uang!
Tetapi satu-satunya hal yang menggembirakan adalah mulai sekarang, batas antara dirinya dan Jaylen Kou sudah terlihat dengan jelas di antara mereka.
Tidak mengganggu satu sama lain, dan tidak perlu menolong satu sama lain.
Setelah Caily Man mengirim proposal iklan ke email Senmu Corporation, dia menyadari bahwa langit di luar jendela perlahan-lahan sudah menggelap.
Tanpa disadari, dia bekerja lembur lagi.
"Hah, tidak banyak karyawan sepertiku yang rajin lembur."
Dia menghela nafas lega, kopi di atas meja sudah dingin, dan membuat Caily Man sakit perut, sepertinya dia belum makan apa pun sejak makan siang.
"Drt drt drt—"
Ponselnya berdering pada waktu yang tepat, ternyata serangkaian nomor telepon rumah?
Caily Man bingung, dia segera mengangkat ponselnya untuk menjawab panggilannya, dan suara bersemangat Ibu Wang terdengar di telinganya.
"Caily Man, tadi......tadi.....Louise Wang dia......dia sudah sadar!"
Mendengar pesan yang begitu mencengangkan, dia sangat bersemangat sehingga dia tidak tahu harus berkata apa untuk beberapa saat, dan dia tertegun dalam waktu yang lama sebelum memegang ponselnya dengan stabil.
"Baik, aku akan segera pergi!"
Kenapa Louise Wang bisa mengalami kecelakaan mobil masih menjadi sebuah misteri yang belum terpecahkan, meski kasusnya telah lama dikenal sebagai mengemudi dalam keadaan mabuk, tetapi dia tetap ingin mendengar Louise Wang mengatakan yang sebenarnya tentang masalah ini.
......
"Dididi——"
Ada suara ritme suara mesin terdengar di telinganya, Louise Wang kembali membuka matanya dan hanya melihat kegelapan.
Ada rasa sakit yang menusuk di otaknya, tetapi sebelum dia pingsan, hal itu masih terasa jelas.
Hanya ada 1 keyakinan kuat di hatinya yang tetap tidak berubah, masalah ini, bagaimanapun juga harus diberitahu kepada Caily Man!
Dia sudah dalam bahaya yang besar, dan kecelakaannya hanyalah permulaan.
Seseorang ingin mencelakainya!
Ibu Wang segera pergi untuk menelepon di ruang tugas dokter berdasarkan perintahnya, pada saat ini, dia adalah satu-satunya pasien di dalam ruangan yang besar ini, dan dia hampir bisa mendengar suara napasnya yang lemah.
Dia tidak bisa bergerak seolah-olah tubuhnya sudah hancur berantakan, jadi dia tidak bisa melakukan apa-apa terhadap bahaya yang akan datang!
Bayangan hantu muncul di dalam kegelapan, dia bahkan hampir tidak memiliki kekuatan untuk meminta bantuan, hanya matanya yang terbuka!
"Kamu tidak seharusnya sadar, jika kamu terus koma, mungkin nyawamu masih bisa diselamatkan."
Itu adalah suara pada hari itu!
Pria itu perlahan melepas masker oksigen yang menutupi hidungnya, dia tersenyum tipis, dan meletakkannya di tangan Louise Wang.
"Tidurlah, kamu tidak akan merasa sakit lagi."
.........
Caily Man bergegas ke rumah sakit, dengan segala macam kegembiraan di hatinya.
Dia hampir berlari di koridor rumah sakit dan dengan cepat bergegas ke pintu kamar pasien.
"Louise Wang, kamu sudah sadar?"
Ketika membuka pintu kamar pasien, tidak ada apa-apa di dalamnya.
Ranjang tempat Louise Wang berbaring sudah kosong, ini seperti sebuah mimpi.
"Apa yang terjadi?"
Dia menarik seorang perawat yang lewat, suaranya bergetar dengan tidak terkendali, dan 1 tangannya menunjuk ke ranjang pasien: "Itu.....di mana Louise Wang? Kemana dia pergi?"
Perawat mungkin mengira dia adalah orang yang merepotkan, sehingga ekspresinya menjadi sedikit tidak sabar.
"Orang yang kamu bilang, sudah mati."
"Apa? Mati?"
Caily Man sangat terkejut sampai wajahnya memucat!
"Bagaimana mungkin? Bukankah tadi......dia sudah sadar? Bagaimana mungkin?"
Bagaimanapun juga, Ibu Wang tidak mungkin membuat lelucon tentang kehidupan anaknya, pasti ada sesuatu yang terlewat.
"Betul, dia sudah sadar, kita menyelamatkannya dengan susah payah, tetapi ketika dia sadar, dia malah melepaskan masker oksigennya dan bunuh diri, orang seperti ini, menurutmu ..."
Seolah-olah menyadari ekspresi Caily Man, perawat itu tidak melanjutkan lagi dan berjalan menjauh.
Louise Wang bunuh diri?
Kenapa hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini terasa begitu ajaib?
Caily Man tidak bisa mengontrol guncangan tubuhnya, jika ini benar, lalu bagaimana dengan Ibu Wang?
Dimana dia sekarang?
Jejak kecemasan muncul di hatinya, dia segera bergegas ke ruang tugas dokter.
Louise Wang sudah meninggal, Ibu Wang dirawat di rumah sakit karena tidak bisa menerima serangan stroke yang tiba-tiba kambuh, masa depan yang tampak cerah tiba-tiba mendung.
"Caily Man, apakah kamu baik-baik saja?"
Alina Rong merasa sedikit kasihan, sejak mengetahui kematian Louise Wang, Caily Man sangat terpukul, dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja, tetapi tidak ada ekspresi wajah yang seperti sebelumnya.
Caily Man melihat teh jahe di tangannya dan menghela napas.
"Alina, lusa Louise Wang akan dimakamkan, bagaimanapun juga, aku harus menyelesaikan pekerjaanku yang sekarang."
"Dur----"
Ada suara guntur yang samar di langit, tidak tahu siapa yang lupa menutup jendela.
Udara dingin dengan cepat masuk melalui celah yang terbuka, dan langit kelabu di luar jendela terlihat seperti akan runtuh yang membuat orang merasa tercekik.
Caily Man melihat tanda-tanda samar bahwa akan turun hujan deras di luar jendela, dia sedikit tertegun.
Dalam sekejap, angin kencang menyapu hujan dengan deras di kaca jendela, hujan turun nyaris tanpa peringatan, tetesan hujan mengamuk dan memercik di antara langit dan bumi.
"Apakah sudah turun hujan? Cuaca hari ini benar-benar buruk."
Caily Man merasa tenggorokannya seperti dipenuhi dengan lumpur.
Kesedihannya sama seperti binatang buas yang tidak bisa berhenti, setelah melewati periode kegembiraan yang singkat, dia dengan kejam merobek segala sesuatu di hadapannya yang ditunjukkan padanya.
Seperti sudah melewati 1 abad yang melankolis, bulu matanya yang ramping seperti sayap kupu-kupu sedikit berkibar, matanya terlihat cekung dan ragu-ragu.
Novel Terkait
Someday Unexpected Love
AlexanderAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThe Sixth Sense
AlexanderPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Cinta Tapi Diam-Diam
RossieUntouchable Love
Devil BuddyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip