Mr. Ceo's Woman - Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
Setelah beberapa orang itu membahas berbagai macam kecurigaan dalam peristiwa jatuh ke laut, mereka semua bersiap untuk pergi.
Jolie Nie langsung menyerahkan jaket Jaylen Kou kepadanya, hubungan mereka tidak perlu dijelaskan lagi.
Caily Man mengangkat bibirnya dan tersenyum, saat dia hendak pergi, Herbert Song memanggilnya: "Nona Caily Man, apakah aku boleh mendapatkan kehormatan untuk mengantarmu pulang?"
Caily Man berbalik dan menatap Herbert Song dengan ekspresi wajah terkejut, dia merasa sedikit bingung. Bukankah pelayanan CEO Song ini terlalu menyeluruh? Setelah mentraktir makan masih mengantar jemputnya pulang?
"Mengantarku? Tidak perlu, ini adalah pusat kota, dan bukan tempat terpencil di pinggiran kota, disini sangat mudah menemukan taksi. Aku pulang naik taksi saja, tidak perlu merepotkanmu."
Ketika Jaylen Kou mendengar hal ini dia mengalihkan pandangannya, dan tidak memperhatikan Jolie Nie, yang sedang menyerahkan jaketnya. Sebaliknya dia melangkahkan kakinya dan menghampiri mereka berdua, tanpa mengatakan apa-apa dia langsung meraih pergelangan tangan Caily Man dan menariknya ke sisinya.
"Nanti kamu ikut denganku!"
Karena sudah menjalani pelatihan yang cukup lama, kekuatan tangan Jaylen Kou sangat kuat, saat Jaylen menarik pergelangan tangannya Caily merasa tangannya seperti terkekang oleh besi, jadi Caily Man langsung memberontak.
"Jaylen Kou, kamu gila? Lepaskan aku!"
Kenapa hari ini dua orang ini seperti salah minum obat, dan terus menganggunya?
Melihat hal ini, Herbert Song mengerutkan dahinya lalu dia melangkah ke depan dan berkata, "Kolonel Kou, apa maksudmu?"
Jaylen Kou menatap Herbert Song dengan dingin lalu berkata, "Apa pun yang aku lakukan, aku tidak perlu menjelaskannya kepadamu kan?"
Dia hanya tidak terima wanita ini selalu memilih pria lain dihadapannya, sebenarnya seberapa buruknya dia di matanya?
"Hei, lepaskan aku, Jaylen Kou, atas dasar apa kamu mengaturku?"
Caily Man merasa lengannya sakit, bahkan dahinya berkerut karena kesakitan.
Melihat hal ini, Jaylen Kou tersenyum dengan sinis dan berkata, "Caily Man, mumpung suasana hatiku sedang baik aku sarankan kamu jangan membuat masalah."
Nada bicara memerintah ini lagi!
Caily Man mengertakkan giginya, dia mendongkak dan menatap Jaylen Kou dengan tatapan penuh perlawanan.
"Aku sudah tidak punya hubungan denganmu, Jaylen Kou, kamu sama sekali tidak punya hak mengatur pilihanku !"
Kata-kata ini dia ucapkan dengan mengerahkan seratus persen kekuatannya, tapi kekuatan yang mengekang lengannya bukannya berkurang tapi malah bertambah.
Jolie Nie yang melihat semua ini diam-diam mengepalkan tangannya.
Melihat bicara baik-baik dengannya tidak ada gunanya, Herbert Song hanya bisa melangkah maju dan mengenggam tangan Jaylen Kou yang kuat.
"Kolonel Kou, ini adalah hotel, bukan tempat latihanmu, dan Caily Man bukan bawahanmu. Aku harap kamu bisa menghargai pilihannya. Lagi pula, dia tidak memiliki hubungan yang dekat denganmu, kan? "
Dia tidak seperti para pengusaha yang pandai menggunakan kata-kata bijak, kalau ingin sesuatu langsung ambil saja, buat apa bicara panjang lebar?
"Dia tidak memiliki hubungan denganku? Dia adalah anggota keluarga Kou, jadi aku sarankan kamu jangan ikut campur!"
"Kolonel Kou, setahuku, kamu dan Nona Caily Man sudah lama bercerai. Saat ini Nona Caily Man berstatus lajang, tidak peduli apa yang kamu pikirkan, Caily Man adalah orang yang aku hormati, kalau kamu masih tidak sopan kepadanya aku juga tidak akan tinggal diam! "
Saat Herbert Song mengatakan hal ini, keramahan di wajahnya sudah menghilang. Saat ini, aura kuat yang terpancar dari tubuhnya seperti hendak menguncang dunia bisnis.
Jaylen Kou yang pada dasarnya membenci orang-orang yang pandai berbicara seperti mereka, tidak marah saat mendengar ancamannya, sebaliknya, dia menarik Caily Man ke dalam pelukannya.
"Kalau begitu aku ingin lihat, apa yang akan kamu lakukan!"
Selesai berbicara, Jaylen Kou mengenggam erat dagu kecil dan mulus Caily Man, lalu dia mencium bibirnya seakan sedang melakukan protes.
Caily Man bisa merasakan amarah di balik ciumannya, otaknya langsung hampa, dia bahkan lupa untuk memberontak.
Ketika Jaylen Kou kembali mendongkak, mata Caily masih terbelalak, dan dia masih kaget karena kejadian barusan.
"Bagaimana? Herbert Song, katakan apa yang bisa kamu lakukan?"
Herbert Song sama sekali tidak menyangka Jaylen Kou akan mencium Caily Man di depan umum, ekspresi wajahnya juga sedikit kaget.
"Hei, Jaylen Kou."
Caily Man merapikan rambutnya yang berantakan karena aksinya barusan ke belakang telinganya, dari kedua matanya tidak bisa terlihat suasana hatinya saat ini.
"Ikut aku ke mobil!"
Jaylen Kou ingin segera membawanya pergi dari tempat ini, jadi dia tidak memperhatikan ekspresi wajah Caily Man saat ini.
"Plak!"
Tamparan keras mendarat dengan kuat di pipi Jaylen Kou.
"Lepaskan aku! Aku bukan barang taruhan kalian, sadarlah sedikit!"
Dia akhirnya memahami keributan aneh ini.
Herbert Song hanya berbaik hati ingin mengantarnya pulang, siapa sangka sifat posesif Jaylen Kou malah tiba tiba kumat di saat seperti.
Jelas-jelas saat menikah dia ingin selamanya mereka tidak memiliki hubungan , ada apa dengannya sekarang?
Apakah melihatnya malu sangat seru?
"Caily Man, apakah kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?"
Sejak kecil, Jaylen Kou tidak pernah ditampar, jadi dia tidak memiliki persiapan.
"Jaylen, kamu tidak apa apa kan?"
Jolie Nie yang melihat kesempatan segera menghampiri Jaylen Kou dengan khawatir, ekspresi wajahnya terlihat sedih.
"Jaylen Kou, kita sudah tidak memiliki hubungan, aku harap kelak kamu bisa menghormatiku."
Dia menyeka bibirnya dengan kuat, sangat kuat hingga dia hampir membuat bibirnya terkelupas.
"Kalau tidak, aku, Caily Man, akan menjadi orang pertama yang tidak akan mengampunimu!"
Selesai berbicara, dia pergi tanpa menoleh ke belakang, Herbert Song mengikutinya dengan cemas, dan meninggalkan Jaylen Kou dan Jolie Nie di koridor.
Jolie Nie menatap dua orang yang pergi menjauh sambil menggigit bibirnya.
"Jaylen, kamu menyukai Caily Man? Kalau kamu menyukainya, aku bisa mundur. Aku tidak mau kamu sedih karena aku."
Sedih? Dirinya Jaylen Kou mana mungkin merasa sedih.
"Tidak, Jolie, maafkan aku, mungkin tadi aku sudah kehilangan akal sehatku, kamu jangan berpikir terlalu banyak."
Setelah Caily Man pergi, dia baru menyadari tadi dia terlalu gegabah dan bersikap irasional.
Tak disangka dia bersaing dengan pria lain memperebutkan Caily Man di hadapan Jolie Nie, dia bahkan menciumnya dengan gegabah?
Ada apa dengannya barusan?
"Tidak apa-apa, Jaylen, aku tidak akan mempermasalahkannya, tidak apa-apa."
Pupil mata Jolie Nie menggelap, dia menggandeng lengan Jaylen Kou, tapi diam-diam dia sudah punya perhitungan.
Herbert Song menyusul Caily Man yang pergi karena marah, lalu dia mengantarnya sampai ke rumah.
"Maaf, Nona Caily Man, tadinya aku hanya ingin bermaksud baik, tapi aku tidak menyangka malah membuat suasana hatimu tidak baik."
Caily Man mengibaskan tangannya sambil berkata, "Dari dulu aku sudah ingin menampar dewa neraka berwajah dingin itu. Berkat kamu hari ini akhirnya aku punya alasan untuk memberikan pelajaran kepadanya."
Caily Man berkata dengan santai, jelas-jelas tadi dia yang paling tidak bersalah.
Herbert Song menatap Caily Man yang sedang tersenyum kepadanya, suatu tempat yang lembut di dalam hatinya sedikit bergerak.
Dia mencondongkan tubuhnya lalu memanggil Caily Man.
"Nona Caily Man, meskipun untuk saat ini aku tidak mungkin menjadi partner bisnismu , tapi aku ingin bertanya, bisakah kita memulainya dengan menjadi teman?"
Novel Terkait
Kembali Dari Kematian
Yeon KyeongAsisten Bos Cantik
Boris DreyWahai Hati
JavAliusBlooming at that time
White RoseMr Huo’s Sweetpie
EllyaHei Gadis jangan Lari
SandrakoGue Jadi Kaya
Faya SaitamaUnperfect Wedding
Agnes YuMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip