Mr. Ceo's Woman - Bab 82 Terkena Jebakan
Mereka berdua keluar dari mobil dan langsung menemukan restoran hotel, lalu melihat Andreas Pei yang menunggu di sebuah ruangan pribadi.
Dia melihat Caily Man muncul, sepasang mata yang dalam terlintas sebuah cahaya yang tidak tersadari, dia menaikkan alis dan berdiri.
“Caily Man, sudah kuduga kamu akan datang.”
Caily Man memutar bola mata padanya, wajahnya dipenuhi perasaan merendahkan.
“Kenapa? Kamu tidak menyambutku? Kamu membuat rencana jahat dan ingin mengusik Alina kan?”
Dia tidak pernah mengerem saat berkata, apalagi terhadap brengsek seperti Andreas Pei.
“Tentu saja aku menyambut, kamu bisa datang hari ini, aku sih sangat menyambut.”
Suara Andreas Pei berbicara sedikit terasa dalam, Caily Man hanya menganggap orang ini biasanya berkelakuan aneh, maka tidak banyak berpikir.
Bagaimanapun juga, Hotel Rongseng juga merupakan hotel bintang lima yang lumayan terkenal di dalam kota, beberapa saat kemudian, masakan yang mempesona disajikan ke meja.
Tetapi tiga orang di depan meja ada pikiran masing-masing, semuanya tidak menggerakkan sumpit.
“Brengsek, aku datang ke sini untuk memperingati kamu, sebaiknya jangan bertindak macam-macam terhadap Alina Rong, kalian sudah putus, kalau kamu terus berbelitan seperti ini dengannya, berarti termasuk melanggar hukum.”
Andreas Pei tertawa dingin, seolah-olah mendengar suatu lelucon yang lucu.
“Alina Rong dan aku adalah hubungan kekasih bebas, apa itu berbelitan? Menurut kamu benar tidak, Alina?”
Andreas Pei memiringkan kepala dan melihat Alina Rong, di dalam matanya dipenuhi perasaan memuji.
“Setelah Alina Rong pindah rumah, kamu yang menerobos masuk tempat tinggalnya duluan kan? Orang yang melakukan macam-macam panggilan penggangguan itu kamu kan? Orang yang membuntuti dia masuk ke dalam rumah juga kamu kan?”
Caily Man tidak memberikan kelonggaran, tujuannya adalah ingin membuat Andreas Pei mengakui kesalahannya sendiri.
“Iya, aku tidak membantah.”
Andreas Pei sangat santai, dia menyandarkan tubuhnya pada sofa di belakang dan menatap Caily Man dengan penuh ketertarikan.
“Aku juga tidak membantah, aku hanya telah tertarik padamu sejak awal, tidak tahu wanita sepertimu, apa rasanya kalau dimainkan?”
Perkataan kotor sudah merupakan hal biasa bagi dia, setiap buka mulut langsung keluar.
“Andreas Pei, apa maksudmu?”
Caily Man menggenggam erat gelas di tangannya dan ingin menyiram ke brengsek di seberang, tetapi tangannya kehilangan tenaga di saat itu dan menjatuhkan gelas.
Cairan transparan terciprat di taplak meja warna putih dan membasahi tangannya.
“Kenapa ini?”
Dia ingin berdiri, tetapi mendapati seluruh tubuhnya lemas tidak bertenaga, bahkan napasnya juga mulai menjadi berat.
“Ck ck, lihatlah dirimu, aku hanya bilang ingin bermain denganmu, wajahmu malah menjadi merah duluan.”
Wajah Andreas Pei di hadapannya perlahan-lahan menjadi kabur, dia berusaha ingin menarik Alina Rong di samping.
“Alina, bawa aku pergi!”
Dia mengangkat tangan, tetapi hanya tertangkap udara, tubuhnya condong ke depan dan sudah mau jatuh.
“Haih, jangan, kalau kamu jatuh, aku sih akan sakit hati.”
Andreas Pei maju dan dengan stabil menangkap Caily Man yang hampir jatuh, wajahnya tersenyum nakal.
“Aku peringati kamu jangan melakukan perlawanan lagi, obat ini sih adalah produk luar negeri yang aku dapatkan dengan harga tinggi, kamu semakin melakukan perlawanan, reaksi obat hanya akan semakin kuat.”
Wajah Caily Man menjadi merah, dia mengeluarkan suara desahan kecil yang mengikuti suara napas, kelihatannya sangat menggoda seperti kue yang indah dalam piring.
“Tidak mungkin……tidak, aku……aku jelas-jelas tidak makan apa-apa, aku……”
Caily Man berusaha ingin mempertahankan kesadaran, tetapi sekarang tubuh dia sangat lemas seperti setumpuk kapas, sama sekali tidak bisa mengeluarkan tenaga sedikitpun, bahkan berbicara juga patah-patah, sangat melelahkan.
Dia tidak mengerti sebenarnya dirinya jatuh ke dalam jebakan Andreas Pei sejak kapan, dan dia lebih tidak paham sekarang Alina Rong sebenarnya sedang melakukan apa?
Dia tidak mungkin belum menyadari keanehan dirinya!
Andreas Pei memeluk dia dan seperti mengatakan sesuatu, tetapi dia seperti dikurung di dalam sebuah benda, sama sekali tidak bisa mendengar jelas.
Seluruh tubuhnya gerah, sepertinya hanya mendapat sentuhan dari orang lain baru bisa terasa lebih reda.
Caily Man bergerak dengan tidak tahan, gairah Andreas Pei semakin membara.
“Ck ck, aku sudah hampir tidak tahan lagi.”
Setelah berkata, dia mengangkat tangan dan menggendong Caily Man, naik lift dan berjalan ke kamar yang sudah dipesan.
“Lepaskan aku……aku peringati kamu……”
Caily Man merasa terancam, dia tahu hal ini sepenuhnya merupakan sebuah jebakan.
Jika dibawa ke dalam kamar, dia tidak ada kesempatan lagi untuk membalik keadaan.
“Memperingati apa? Tenang saja, nanti aku akan lebih lembut terhadapmu.”
Andreas Pei tersenyum, wangi di tubuh Caily Man masuk ke dalam hidungnya, membuat dia menjadi gerah dan tidak tahan juga.
“Alina Rong, Alina……”
Caily Man hanya bisa memanggil nama Alina Rong dengan patah-patah, tadi dia menemani di samping dirinya, sekarang dia bagaimana?
Jika dia bisa mempertahankan kesadaran, pasti akan kembali dan menyelamatkan dirinya kan?
“Hehe, aku kira kamu Caily Man sepintar apa, pada akhirnya, tetap saja dikhianati orang lain.”
“Ding”, lift sudah tiba, wajah Caily Man semakin merah, tetapi dia tahu, jika dirinya dibawa ke dalam lift, di dalam hanya akan ada jurang tiada batas.
Andreas Pei ini, tidak hanya menjijikan, hobinya juga aneh, malam ini dia sangat mungkin akan mati di dalam kamar!
Terpikir hal ini, tidak tahu tenaga dari mana, membuat dia mendadak lepas dari gendongan Andreas Pei dan terjatuh di lantai yang dingin.
Kedinginan di lantai membuat kesadarannya yang mendidih menjadi pulih sebentar, tenggorokan yang awalnya seperti ditempel oleh lem juga akhirnya bisa mengeluarkan sedikit suara yang lebih jelas
Dia memaksa berdiri dengan tidak stabil, memegang tembok dan berjalan dengan pincang, dia melihat di depan mata ada tak terhingga bayangan hitam tidak jelas sedang bergerak.
Adegan di depan mata menjadi semakin kabur, Caily Man merasa kesadaran dia seperti pasir yang jatuh semua.
Dia berusaha berpikir kembali sebenarnya dirinya sejak kapan diracuni, jelas-jelas demi berjaga dari Andreas Pei si brengsek ini, makanan di atas meja, termasuk air tidak dia sentuh.
Air!
Dia mendadak terpikir saat di dalam mobil, Alina Rong memberikan dia satu botol air dengan polos, seketika dia menjadi sangat kecewa.
Bagaimanapun dia menduga, yang sama sekali tidak terduga adalah, ternyata orang yang menjebak dia sejak awal tidak hanya Andreas Pei, juga ada Alina Rong.
“Caily Man, kamu tidak nyaman?”
Terdengar suara Alina Rong, Caily Man merasa lengannya ditarik olehnya, dia ingin melakukan perlawanan, tetapi tidak bisa menggunakan tenaga sama sekali.
“Alina Rong, mengapa……mengapa kamu begitu!”
Caily Man berusaha melotot, tetapi di dadanya seperti ada sekumpulan api yang semakin membara.
“Caily Man, bukannya kamu bilang ingin menyelamatkanku? Tetapi orang yang berada di surga, bagaimana bisa mengetahui penderitaan di neraka? Hanya orang yang pernah merasakan neraka, baru bisa mengerti kan?”
Saat berkata, Andreas Pei juga ikut kemari dan membawa Caily Man ke dalam lift.
“Terjadi apa ini?”
“Ck ck, kekasih sedang bertengkar?”
“Mungkin kali, lebih baik jangan ikut campur.”
“Iya, lagipula kalau kita ikut campur, ujung-ujungnya hanya pertengkaran kecil, akhirnya menyalahkanku lagi.”
“Iya benar, sudah datang ke hotel, memangnya hubungan apa lagi? Bisa jadi mereka berdua mendadak bergairah dan melakukan permainan yang mantap.”
“……”
Di lobby terkumpul banyak orang, tetapi terhadap hal seperti ini, semua orang tidak ingin mendekat, tidak ada seorang pun bersedia untuk maju dan mencari tahu.
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusDark Love
Angel VeronicaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThis Isn't Love
YuyuInventing A Millionaire
EdisonIstri ke-7
Sweety GirlLove at First Sight
Laura VanessaMy Lady Boss
GeorgeMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip