Mr. Ceo's Woman - Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
Tentu saja di sisi samping orang sesukses itu pasti akan terdapat pasangan yang sama cocoknya.
Sehingga saat ini di sisinya terdapat Jolie Nie yang sedang duduk dengan anggun. Riasan dia sangat cantik dan lekuk tubuhnya sangat indah.
Meskipun banyak orang sekitar yang mengenali dia dan menghampirinya atau tersenyum ke arahnya pun dia tetap seperti tidak mengetahui apa-apa dan tetap duduk di samping Jaylen Kou dengan anggun.
Harus diakui bahwa karakter Jolie Nie yang anggun hingga membuat orang terkesan itu pasti memiliki hubungan karena dia telah mempelajari seni sejak kecil.
Dia dan Jaylen Kou duduk pada barisan terdepan dan terlihat seperti pangeran dan putri yang ada di dalam dongeng.
Setelah pertunjukan yang membuat orang bersemangat itu, pembawa acara berdiri untuk memeriahkan suasana tempat tersebut. Setelah beberapa saat memberikan salam yang canggung, pembawa acara memegang mikrofon di tangannya dengan senyuman yang jelas di wajahnya.
"Setiap orang yang hadir pasti sudah tidak sabar untuk tokoh utama dari pertemuan tahunan ini naik ke panggung dan berbicara bukan?"
Benar saja begitu pembawa acara mengatakan ini, ada ledakan seru dari penonton, dan beberapa orang yang berani mulai melihat ke arah pasangan suami istri dari Keluarga Yan yang duduk di barisan depan.
Cahaya mengenai tubuh Vincent Man setelah ucapan sang pembawa acara, akan tetapi cahaya tersebut kembali menerangi Jaylen Kou. Caily Man mendengar samar-sama beberapa ejekan yang hampir tidak terdengar karena tertutupi oleh sorakan.
Di bawah penerangan cahaya putih, dia tampak seperti makhluk abadi di langit. Setelah beberapa saat, dia meluruskan kakinya yang panjang mengulurkan tangan putihnya untuk merapikan kerahnya.
"Siapa dia? Tampan sekali!"
Seorang wanita di sebelah Caily Man yang mengenakan rok pendek berwarna pink dan tampak seperti orang baru di tempat kerja berbisik kepada wanita di sebelahnya. Wanita di sebelahnya mengenakan gaun hitam panjang ramping dengan riasan tebal di wajahnya. Tetapi dia terlihat seperti sudah melalui banyak hal di dalam dunia pekerjaan.
"Hanya mendengar ucapan pertamamu saja orang-orang sudah mengetahui bahwa kamu adalah orang baru. Kamu bisa-bisanya tidak tahu siapa itu Jaylen Kou, dia baru saja mengikuti sebuah acara beberapa hari yang lalu."
Orang baru tersebut merasa terkejut hingga membesarkan matanya begitu mendengar ucapan dia.
"Ternyata dia adalah kolonel termuda di China. Aku tidak menyangka orang asli terlihat lebih tampan daripada foto. Tuhan terlalu tidak adil."
"Hei simpan tatapan kagummu itu, kamu tidak melihat siapa orang yang duduk di sampingnya itu, dia adalah Jolie Nie yang kembali dari luar negeri untuk belajar. Tidak ada kesempatan untukmu!"
"Hah? Aku jelas-jelas mendengar.......bahwa dia sudah menikah? Sepertinya juga merupakan nona muda dari keluarga kaya. Mengapa hari ini tidak membawanya kemari?"
Begitu anak baru tersebut selesai berbicara, wajahnya dipenuhi dengan rasa keingintahuan karena bagaimana pun juga orang seperti mereka paling bersemangat dalam bergosip.
"Kamu ini memang masih terlalu polos. Jolie Nie merupakan cinta pertamanya Jaylen Kou, cinta pertama! Kenangan itu pasti akan menjadi kenangan tak terlupakan bagi prajurit seperti dia. Kamu sepertinya tidak tahu, baru saja Jolie Nie kembali, dia langsung mengurusi perceraian dengan wanita itu. Sudah dapat terlihat dengan jelas posisi wanita itu di hatinya."
Caily Man tidak dapat menahan senyumannya begitu mendengar ucapan tersebut.
Sepertinya posisi dia di hati Jaylen Kou lebih banyak rasa tidak suka dibanding rasa suka bukan?
Akan tetapi tidak menyangka informasi-informasi wanita-wanita ini begitu lancar, yang membuat dia menjadi terkagum-kagum.
"Hah? Tidak mungkin, aku lihat-lihat dia tidak seperti orang yang tidak memiliki hati."
"Apakah akan sesuai dengan apa yang kamu lihat dari luar? Jaylen Kou adalah seorang kolonel, jika dia tidak setuju bercerai, maka tidak mungkin adanya perceraian. Akan tetapi jika aku menjadi dia sepertinya aku juga akan bercerai dengan wanita itu karena sudah memiliki Jolie Nie di sisiku."
Setelah selesai berbicara, mata wanita berpakaian hitam itu menjadi sangat gelap, bahkan nada suaranya terdengar suram.
"Bagaimana mungkin adanya cinta sejati di dunai ini. Itu semua hanyalah buatan orang-orang untuk menipu diri mereka sendiri. Jadi jangan pernah berharap untuk perasaan yang tidak dapat dijangkau. Hanya diri kita sendiri yang dapat digenggam di tangan kita."
Ketika anak baru tersebut mendengar ucapannya, dia terdiam dalam waktu yang lama. Setelah beberapa saat, dia mengangguk perlahan, dan tampaknya setuju dengannya.
"Kalau begitu wanita tersebut pasti sangat menyedihkan, dia sudah menjadi korban dari kedua hubungan mereka tanpa alasan yang jelas."
"Huh, sejak awal dia menikah dengan Jaylen Kou pun dia sudah memikul banyak hinaan dan pada akhirnya pun dia dibuang begitu saja. Akan tetapi aku sudah tidak mengingat siapa namanya."
Caily Man menatap ayahnya yang sedang berbicara di atas panggung sambil menaikan telinganya untuk mendengar perbincangan mereka.
Akan tetapi begitu mendengar hingga tahap ini, rasa kesal sudah menggerumuni hatinya sejak awal.
Apakah popularitas dirinya begitu rendah? Hingga mereka berdua tidak mengingat nama tokoh utamanya setelah berbicara panjang lebar sejak tadi.
"Hei, apakah kalian tidak takut lidah kalian akan terputus karena membicarakan kejelekan orang lain dari belakang?"
Caily Man menyesap koktail di tangannya dan meliriknya ke arah mereka.
"Hei, siapa kamu? Apakah kamu tahu siapa aku yang berani-beraninya berbicara seperti itu kepadaku."
Wanita yang mengenakan pakaian hitam tersebut terlihat tidak senang ketika ada orang lain yang menyalahkan dirinya. Akan tetapi dia sangat terkejut begitu menatap pakaian Caily Man.
"Kamu mengenakan pakaian karya D.W.? Tidak mungkin, ini pasti barang palsu."
Caily Man memiringkan kepalanya, menjulurkan tangan menunjuk ke arah wajahnya sendiri lalu dengan nada mengejek berkata: "apakah kalian mengenal aku?"
Kedua wanita itu saling menatap dan ekspresi mereka kebingungan.
"Memangnya kamu sehebat apa hingga kami harus mengenal kamu?"
"Hehe, jika tidak mengenal aku maka jangan membicarakan yang tidak-tidak di belakang aku. Aku dengan jelas memberitahu kalian, bahwa aku yang tidak ingin hidup bersama dengan Jaylen Kou kembali. Aku yang menceraikan dia. Jika kedepannya aku mendengar gosip tentang aku lagi, hati-hati aku akan menuntut kalian atas fitnah!"
Baru saja Caily Man ingin pergi, dia seperti mengingat akan sesuatu dan kembali membalikkan badannya berkata: "oh iya, aku memiliki nama. Namaku adalah Caily Man, aku berharap kalian dapat mengingatnya baik-baik kali ini!"
"Terima kasih kepada hadirin yang hadir pada acara tahunan Keluarga Man. Sekali lagi aku Vincent Man di sini mewakilkan seluruh Keluarga Man menyambut kedatangan para hadirin dan berharap agar acara tahunan ini dapat berjalan lancar."
Popularitas merupakan suatu hal yang semu tapi nyata, meskipun Caily Man tidak memiliki ingatan yang bagus tentang ayahnya, akan tetapi patut diakui bahwa meskipun dia sudah memasuki usia paruh baya, akan tetapi dari alisnya saja dapat terlihat bahwa ketika dia masih muda betapa tampan dirinya yang dapat membuat ribuan gadis terpikat padanya.
"Jadi di dalam acara yang penting ini, aku juga memiliki suatu hal penting yang ingin aku sampaikan kepada hadirin sekalian."
Begitu selesai berbicara, tatapan dia menyusuri pada sekeliling aula dan ketika dia menemukan keberadaan Caily Man, dia menatapnya dengan tatapan penuh arti.
Hati Caily Man tersentak, tatapan Vincent Man ini membuat dia merasa tidak tenang dan merasa bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk.
Novel Terkait
Balas Dendam Malah Cinta
SweetiesPrecious Moment
Louise LeeThe Gravity between Us
Vella PinkyThe Revival of the King
ShintaMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip