Mr. Ceo's Woman - Bab 85 Keegoisan Herbert Song
Tidak boleh memejamkan mata.
Walaupun Caily Man membujuk dirinya begitu, tetapi saat ini kelopak matanya tidak mendengar perintah, di dalam otaknya masih terpikir macam-macam masa lalu, setiap napas dan detak jantung seolah-olah sedang menghabiskan tenaga dia yang tersisa.
“Herbert Song, aku sangat tidak nyaman.”
Dia minta tolong terhadap orang di samping dengan naluriah, di dalam matanya dipenuhi keinginan yang dikendalikan obat.
“Caily Man, kamu yang sadar, bertahan sebentar lagi, dokter sudah mau tiba, baik tidak?”
Suara Herbert Song berkata juga bergetar dengan tak terkendali.
Baju yang dipakai Caily Man hari ini lebih tipis, ditambah pergerakan dia barusan, saat ini di bawah rendaman air, bagian dalam sudah terlihat semua.
Dia juga merupakan seorang pria yang normal, ingin bilang bahwa dia tidak ada ketertarikan sama sekali terhadap wanita cantik di depan mata ini, itu sama sekali tidak mungkin.
Hanyalah jika dia memanfaatkan kesempatan dan melecehi Caily Man dengan tidak peduli, itu bukannya sama dengan orang yang sebelumnya meracuni Caily Man?
Tetapi segala hal di depan mata bukannya juga sedang memancing gairah dia?
Terpikir sampai di sini, dia mengalihkan kepala, hanya menggenggam sebuah tangan Caily Man dan menenangkan dengan suara lembut.
“Caily Man, kamu tunggu sebentar lagi, 10 menit saja, jangan menyerah, kamu sebenarnya bukanlah orang yang akan menyerah, betul kan?”
Livia Mo melihat adegan di depan mata ini dan sedikit tertegun, sesaat kemudian dia memberikan gelas ke hadapan Caily Man.
“Nona Caily Man, kamu minum air dulu untuk memulihkan kesadaran.”
Setelah minum air, Caily Man sungguh merasa tubuhnya sedikit lebih nyaman.
Tetapi sangat cepat, rasa tegang yang mengerikan mengelilingi tubuhnya lagi, dia mendadak mengeluarkan tangan sendiri dari dalam tangan Herbert Song, menunduk dan menggigit punggung tangan sendiri dengan kuat, karena diracuni, tangannya berdarah akibat tidak tahu batasan, tetesan darah mengalir keluar.
“Tik tok——”
Darah yang merah menetes ke dalam bathtub, seluruh adegan kelihatannya malah ditambah keindahan yang pilu.
Kekuatan rasa sakit dan amis darah di dalam mulut membuat Caily Man mempertahankan kesadaran yang seharusnya dengan sebisa mungkin, tetapi di dalam otaknya masih terus-menerus terlintas adegan-adegan buruk masa lalu.
Wajah Ibu yang pucat dan tangan yang kurus di depan ranjang pasien……
Ayah membawa Ellerie Bai dan Viola Man masuk ke Keluarga Man dengan seenaknya, lalu memberitahu dia ada Ibu dan Adik perempuan yang baru……
Jaylen Kou dengan wajah yang suram, sama sekali tidak ingin mendengar penjelasan apapun darinya, tiba-tiba menekan dia di atas kasur……
Di dalam adegan-adegan ini, ekspresi dan wajah setiap orang terlihat sangat nyata, seolah-olah masa lalu benar-benar diputar kembali di hadapannya.
“Caily Man, kamu yang sadar.”
Di saat adegan-adegan kacau ini mengganggu gendang telinganya, terdengar sebuah suara yang lembut, seperti cahaya matahari yang mengusir asap kabut, membuat hatinya terasa seperti ada arus kehangatan yang mengalir.
“Selamatkan aku, tolong bawa aku pergi.”
Caily Man takut keindahan seperti ini akan lenyap dalam seketika, dia mendadak maju dan memeluknya, dadanya naik turun dengan kencang.
“CEO Song, dokter bilang agar Nona Caily Man bisa mempertahankan kesadaran, harus melepas baju yang dipakai untuk mempertahankan suhu rendah……”
Livia Mo baru masuk, langsung melihat Caily Man sedang memeluk leher Herbert Song, kekuatan adegan ini membuat dia sedikit tidak tahu harus bagaimana.
“Oh, Livia Mo, kalau begitu kamu kemari.”
Herbert Song menepuk punggung Caily Man dengan pelan dan berkata di samping telinganya dengan suara kecil: “Sudah, Caily Man, kamu sangat cepat akan merasa nyaman, tidak apa-apa, tenang saja, tidak apa-apa.”
Dia pelan-pelan melepas lengan Caily Man dan berdiri.
“Livia Mo, kamu adalah perempuan, kamu bertanggung jawab melepas baju Caily Man, aku tunggu kalian di luar.”
Walaupun sedang berkata pada Livia Mo, tetapi matanya terus menatap Caily Man, di dalam matanya ada rasa sakit hati dan tidak rela yang dalam.
Dokter tiba dengan sangat cepat, setelah bertindak mengikuti cara dokter, Livia Mo bangun dan keluar, dia melihat Herbert Song yang sedang berdiri di depan jendela di koridor.
Saat ini bayangan tubuhnya ada tepi cahaya yang hangat dari lampu neon di luar jendela, hanya dilihat dari belakang memang terlihat sedikit kesepian.
“CEO Song, sementara kondisi Nona Caily Man sudah stabil, Anda tidak perlu khawatir.”
Herbert Song diam sebentar, walaupun mendengar kabar seperti ini, dia tetap tidak bisa tenang.
Sangat sulit dibayangkan, jika hari ini dia tidak kebetulan lewat, Caily Man akan mengalami penderitaan seperti apa, meninggalkan Caily Man sendirian di sini, dia merasa sedikit tidak tenang.
“Oke, hari ini kamu bertanggung jawab tinggal dan jaga dia dulu, masalah gaji tidak perlu khawatir, bayar dengan tiga kali lipat biaya lemburmu, oke tidak?”
Herbert Song balik badan, kecemasan di dalam matanya masih belum hilang.
“Dan juga, beberapa hari kemudian kamu bantu aku selidiki informasi identitas pria yang hari ini itu, masalah hari ini harus dirahasiakan, tidak boleh tersebar keluar sama sekali.”
Livia Mo mengangguk dan berkata: “Baik, CEO Song, tidak perlu begitu sungkan, masalah-masalah ini walaupun kamu tidak menyuruhku, aku juga akan melaksanakannya, lagipula membantumu menyelesaikan masalah adalah kewajiban yang seharusnya kulaksanakan.”
Herbert Song tersenyum dengan santai, dia melihat Livia Mo di hadapannya dengan penuh pujian dan menghela napas panjang.
“Di perusahaan masih ada urusan harus diurus, kamu tidak perlu menemaniku pergi, kalau di sini ada masalah apapun, langsung lapor padaku saja. Malam ini harus merepotkan kamu, Caily Man terkena masalah yang begitu besar, pekerjaan menyelesaikan masalah aku serahkan padamu.”
Livia Mo melihat Herbert Song meninggalkan koridor, jari tangannya didekatkan dengan erat.
Sejak dia masuk ke Song's Entertainment, walaupun Herbert Song adalah CEO, tetapi sama sekali tidak ada gaya yang seharusnya dimiliki CEO angkuh, sebaliknya karena sifat dia yang ramah dan baik terhadap bawahan, membuat kekompakan di seluruh perusahaan mencapai tingkat yang sangat tinggi.
Herbert Song sangat baik terhadap setiap karyawan, Livia Mo paling mengetahuinya, seperti barusan, ini jelas-jelas adalah kewajiban dan tugas yang seharusnya dia lakukan, tetapi Herbert Song tetap memohon dia melakukannya dengan sedikit merasa tidak enak.
Tetapi juga karena terus ikut di samping Herbert Song, dia baru bisa merasakan dengan lebih jelas perbedaan sikap Herbert Song terhadap Caily Man.
Herbert Song seberapa peka dan teliti, dia juga merupakan seorang CEO perusahaan, tanggung jawab yang seharusnya dilakukan setiap orang tidak akan dia samaratakan, jika karyawannya tidak melakukan pekerjaan dengan baik, tetap akan dipecat dari Song's Entertainment.
Dia memiliki prinsip bertindaknya, tetapi akhir-akhir ini batas prinsip ini semakin tidak jelas.
Sejak seluruh kru film mengalami kecelakaan di Negara S, Herbert Song dengan tidak biasa pergi ke laut secara pribadi untuk mencari Caily Man dan Jaylen Kou yang jatuh ke laut, sudah terlihat keanehannya.
Dia seorang CEO perusahaan, sama sekali tidak perlu pergi menyelesaikan sesuatu secara pribadi demi kesalahan kru film, tetapi dia tetap berbuat seperti itu, dia bekerja hampir sampai di tingkat tidak beristirahat sama sekali dan sulit makan tidur, bahkan pengoperasian percobaan hotel di Negara S juga tidak sempat diperhatikan.
Saat itu dia hanya mengira Herbert Song begitu mementingkan karena identitas dua orang, tetapi dilihat sekarang, sangat jelas alasannya tidak hanya begitu saja.
Perlindungan Herbert Song yang sangat teliti terhadap Caily Man, ataupun rasa sayang terhadap dia, Livia Mo melihat semuanya dan mengingat di dalam hati.
Jika dipikir secara logika, di bawah kondisi Caily Man diracuni, meski Herbert Song melakukan sesuatu karena rasa tidak tahan yang sesaat, dirinya yakin setelahnya Caily Man juga akan mengerti dan menerima, tetapi dia malah menyelamatkan Caily Man dengan cara yang begitu menghabiskan tenaga kerja dan uang, ini sama sekali tidak cocok dengan sikap seorang pengusaha.
Walaupun orang luar tidak mengerti makna di antara ini, tetapi dia ikut di sisi Herbert Song, tentu saja mengerti makna di antaranya.
Novel Terkait
Cinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaBehind The Lie
Fiona LeeLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMata Superman
BrickDon't say goodbye
Dessy PutriMr. Ceo's Woman×
- Bab 1 Akhirnya cerai !
- Bab 2 Dia Menghormati Orang Tua dan Tidak Menyayangi yang Lebih Muda
- Bab 3 Mantan Suami!
- Bab 4 Karma Ya!
- Bab 5 Orang-Orang Kota Mempunyai Banyak Trik
- Bab 6 Misi Rahasia? Menyelesaikan Dari Akar Masalah!
- Bab 7 Kerjasama Win-Win
- Bab 8 Kenapa Tiba-Tiba Marah
- Bab 9 Dia Tidak Menyangka
- Bab 10 Pilihan Hidup Dan Mati
- Bab 11 Caily Terluka
- Bab 12 Komentar Netizen
- Bab 13 Pertama sekali bertemu
- Bab 14 Aku akan menerima tawaranmu
- Bab 15 Menambahkan sedikit hiburan
- Bab 16 Mantan suamiku yang tercinta
- Bab 17 Sakit, namun bahagia
- Bab 18 Tidak mempunyai kecocokan
- Bab 19 Bangkit untuk melawan
- Bab 20 Tidak akan tinggal diam !
- Bab 21 Mengunjungi Bangunan Tua Pada Malam Hari
- Bab 22 Tidak Bisa Mentolerirnya
- Bab 23 Sangat Konyol
- Bab 24 Jujur Atau Tantangan
- Bab 25 Putri Angkat Keluarga Man
- Bab 26 Gaun yang Misterius
- Bab 27 Membuat Mereka Menjadi Topik Pembicaraan!
- Bab 28 Aku Adalah Nona Muda Keluarga Man
- Bab 29 Dia Tidak Memiliki Hak Untuk Memiliki Nama?
- Bab 30 Mendapatkan Hadiah Tanpa Perlu Berusaha
- Bab 31 Surat Wasiat yang Tersembunyi
- Bab 32 Benar-Benar Sial
- Bab 33 Menepati Janji
- Bab 34 Konspirasi Dan Kecelakaan
- Bab 35 Teman yang Tulus
- Bab 36 Menyiram Minyak ke Dalam Api
- Bab 37 Aku Benar-Benar Merindukan Kamu
- Bab 38 Hebat Dalam Memarahi Orang
- Bab 39 Jika Tidak Berusaha, Maka Tidak Akan Mendapatkan Hasil
- Bab 40 Aku Ini Memang Orang yang Sangat Perhitungan
- Bab 41 Mengajari Cara Memancing
- Bab 42 Perebutan Gaun
- Bab 43 Kamu Adalah Istriku
- Bab 44 Perubahan yang Mendadak
- Bab 45 Matthew
- Bab 46 Kelanjutan Dari Ikatan Takdir yang Buruk
- Bab 47 Konferensi Skenario
- Bab 48 Hadiah Dari Penggemar
- Bab 49 Suatu Hal Kecil Membuat Masalah yang Besar
- Bab 50 Istirahat Sama Dengan Berhenti Kerja
- Bab 51 Terlambat
- Bab 52 Kemalangan yang terus terjadi
- Bab 53 Konfrontasi
- Bab 54 Hari yang spesial
- Bab 55 Hanya melakukan apa yang bisa dilakukan
- Bab 56 Kelicikan vs. Kelicikan
- Bab 57 Harus Tambah Uang
- Bab 58 Rencana Tersembunyi
- Bab 59 Jebakan Dalam Jebakan
- Bab 60 Pulau Terpencil
- Bab 61 Tunggu Aku
- Bab 62 Bertahan Hidup
- Bab 63 Efek Kupu-Kupu
- Bab 64 Lolos dari Bahaya
- Bab 65 Jebakan Demi Jebakan
- Bab 66 Masuk Penjara
- Bab 67 Nona Besar, Aku Datang Menjemputmu
- Bab 68 : Antara Cinta dan Benci
- Bab 69 : Mambawa Pergi Secara Paksa
- Bab 70 : Drama Tiga Wanita
- Bab 71 Membongkar Rahasia Diri Sendiri
- Bab 72 Menelusuri Sampai Akhir
- Bab 73 Mengulangi Kesalahan yang Sama
- Bab 74 Celah
- Bab 75 Undangan Herbert Song
- Bab 76 Perperangan empat orang
- Bab 77 Memulainya dengan menjadi teman
- Bab 78 Menimbulkan perselisihan
- Bab 79 Jebakan
- Bab 80 Kehilangan petunjuk
- Bab 81 Pertemuan Bahaya
- Bab 82 Terkena Jebakan
- Bab 83 Melewati Bahaya
- Bab 84 Tepi Antara Kenyataan dan Halusinasi
- Bab 85 Keegoisan Herbert Song
- Bab 86 Livia Mo
- Bab 87 Membuat Kesepakatan
- Bab 88 Licik
- Bab 89 Bukan Orang yang Sebelumnya
- Bab 90 Masa Mudanya Telah Dimakan Oleh Seekor Anjing
- Bab 91 Kamu Sangat Hebat!
- Bab 92 Tempat Ini Akan Selalu Menjadi Rumahmu
- Bab 93 Kejahatan Dilupakan Selama Ribuan Tahun
- Bab 94 Gosip
- Bab 95 Lakukan Semuanya Seperti Biasa
- Bab 96 Paling Menyedihkan Dari Semua Yang Hadir
- Bab 97 Dia Tidak Mengerti Dunia Orang Kaya
- Bab 98 Persaingan Dua Orang Pria
- Bab 99 Kaya, Bersikap Suka-Suka!
- Bab 100 Mendadak Terkenal
- Bab 101 Dikepung
- Bab 102 Pahlawan penyelamat wanita
- Bab 103 Dua orang yang perkataannya tidak sejalan dengan isi hati
- Bab 104 Sedikit tersentuh olehnya
- Bab 105 Pria bajingan masuk penjara
- Bab 106 Diculik
- Bab 107 Kebenaran Tahun Itu
- Bab 108 Memberi Wajah Kepada Keluarga Pei
- Bab 109 Tolong, Bawa Aku Pergi
- Bab 110 Aku Akan Menganggap Seekor Anjing Telah Menggigitku
- Bab 111 Drama Kembali Dilaksanakan
- Bab 112 Dunia Ini Benar-Benar Sempit
- Bab 113 Menjadi Wanita Tercantik
- Bab 114 Hehe Wanita
- Bab 115 Jus VS Arak
- Bab 116 Dare Yang Membuat Merona Dan Berdetak Kencang
- Bab 117 Seorang Manusia Serigala
- Bab 118 Cahaya Lampu Dan Bintang
- Bab 119 Pembagian Tim Syuting
- Bab 120 Keadaan Darurat
- Bab 121 Terhambat
- Bab 122 Jaylen Kou turun tangan
- Bab 123 Komunikasi antar pria
- Bab 124 Tamu tak diundang
- Bab 125 Pertemuan canggung di pemandian air panas
- Bab 126 Keangkuhan Dan Pemihakan
- Bab 127 Bibi Wang Sakit Kritis
- Bab 128 Mantan Pacar Yang Terus Menguntit
- Bab 129 Pemangsa Bertamu Ke Rumah Mangsa
- Bab 130 Musuhnya Musuh Identik Dengan Teman
- Bab 131 Mempersembahkan diri
- Bab 132 Hidup Kembali di Tengah Keputusasaan
- Bab 133 Maaf, datangnya terlambat
- Bab 134 Rumit
- Bab 135 Kalau tangannya sudah tidak mau, aku bantu kamu menghancurkannya
- Bab 136 Tidak Bisa Menjelaskan
- Bab 137 Foto yang Berharga
- Bab 138 Syuting di Kota X
- Bab 139 Menunjukkan Kekuatan
- Bab 140 Pembuat Onar
- Bab 141 Ledakan
- Bab 142 Gosip
- Bab 143 Menggunakan tangan orang untuk membunuhnya
- Bab 144 Adu domba
- Bab 145 Masalah yang terjadi di depan mata
- Bab 146 Dia adalah seorang pembunuh
- Bab 147 Pemaksaan
- Bab 148 Benar atau salah, tidak berani untuk mengatakannya
- Bab 149 Kamu adalah pembohong
- Bab 150 Menggumparkan Gosip